Bahwa MDMC tidak berdiri sendiri tetapi melibatkan semua lembaga ortom
Muhammadiyah sehingga dibentuklah suatu sistem yang disebut dengan One
Muhammadiyah One Response (OMOR) agar semua bisa bekerjasama dalam
satu sistem dan tidak terjadi sistem yang tumpang tindih.
Rawan Bencana.......!!!!
Semangat Pergerakan Muhammadiyah
Menurut Indeks Risiko Bencana tahun 2013 (BNPB), ada 205 juta jiwa penduduk Indonesia terpapar risiko tinggi bencana. Warga
sejumlah itu tinggal di 388 Kabupaten/Kota atau 80 % dari keseluruhan jumlah Kabupaten, sedangkan 109 Kabupaten/Kota yang
mempunyai kelas risiko sedang.
Sebaran daerah berisiko tinggi tersebut di atas bertempatan dengan sebaran jaringan dan sistem pelayanan publik yang dibentuk
Muhammadiyah di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2012 tercatat Muhammadiyah memiliki pengurus di 429 Kabupaten dari
476 Kabupaten yang ada di Indonesia, atau setara dengan 90 persen Kabupaten di Indonesia. Sementara di tingkat Kecamatan,
organisasi Muhammadiyah telah membentuk Pengurus di 3.366 Kecamatan dari 6.039 kecamatan yang ada di seluruh Indonesia,
atau 55 persen dari jumlah kecamatan di Indonesia (LPCR, 2012). Ditambah 3.979 buah Taman Kanak-kanak, 940 buah Sekolah
Dasar, 1.332 MI/MD, 2.134 SMP/MTs, 979 SMA/MA , 36 Universitas, 72 Sekolah Tinggi, 54 Akademi, 30 buah Rumah Sakit
Umum, 13 RS Bersalin dan puluhan klinik
Kondisi obyektif diatas bisa diartikan dalam dua makna: (1) jaringan Muhammadiyah siap digerakkan untuk
menguatkan sistem penanggulangan bencana di seluruh daerah atau (2) jaringan Muhammadiyah juga menjadi bagian
yang terancam bencana di seluruh daerah di Indonesia.
Bencana !!!
Gangguan serius yang disebabkan baik oleh faktor alam maupun faktor manusia, yang
bisa melumpuhkan fungsi – fungsi masyarakat yang dibangun untuk menopang
keberlangsungan hidup, melindungi aset-aset, kelestarian lingkungan, dan menjamin
martabat manusia, sebagai bagian dari perintah agama.
Lumpuhnya fungsi ini karena terjadinya kerugian dari sisi manusia, materi, ekonomi,
atau lingkungan yang meluas dan melampaui batas kemampuan komunitas atas
masyarakat yang terkena dampak untuk mengatasi dan menggunakan sumberdaya
sendiri.
Gunung Meletus, Gempa Bumi, Jadi bencana ketika kita tidak Risiko bertambah ketika
Tsunami adalah peristiwa alam mengenal alam, kurang efektif kita tidak siap membangun
biasa yang sudah ada sejak beradaptasi, kurang tepat
manusia belum ada di bumi sistem pertolongan pertama
melakukan estimasi/perkiraan (tanggap darurat) utk
Banjir, kekeringan, puting risiko, kurang siap
pemenuhan kebutuhan
beliung, .... Ada yang sudah mengantisipasi kondisi
terjadi sebelum manusia ada di terburuk.
dasar+ REHABILITASI
bumi + akibat ulah manusia.
Penanggulangan
Kebijakan Majelis Pembina
Publik Majelis
Kesehatan Pemberdayaan
Majelis Dikti Umum
Bencana
Masyarakat
IPM
Lembaga
Pembina &
Muhammadiyah
Lembaga Seni
Majelis PEMUDA
Pengawas Budaya & Olah
Pelayanan Sosial MUH/KOKAM
Keuangan Raga
Harus Bekerjasama ?
Majelis Ekonomi dan
Kewirausahaan
HW Majelis Hukum Lembaga
Panti
& HAM Pengembangan Asuhan
Majelis Wakaf dan Cabang dan Ranting
Nasyiah
Kehartabendaan
One Muhammadiyah One Response
Komunitas Terlatih
Rencana Darurat
Kesiapsiagaan
Tanggap
Relawan Terlatih Darurat
Mengantisipasi
Bencana
RELAWAN
STANDARISASI KOMPETENSI Posko/
(Relawan, Koordinator Operasi, Manajemen Posko) ICS
SALAM TANGGUH