Limbah
gypsum foam Kapur
Bahan Penyusun Beton ringan
Berikut ini akan dijelaskan sekilas mengenai bahan-bahan
yang digunakan dalam pembuatan Beton Ringan.
• Portland Cement (PC)
• Pasir
• Air
• Lumpur Sidoarjo
Berdasarkan hasil pengujian Depudi Bidang TPSA-BPPT,
hasil analisa lumpur Lapindo memiliki kandungan mineral dan
kimia yang cocok untuk pembuatan bahan keramik dan bahan
berdasar semen, terutama dengan kandungan silika yang sangat
tinggi.
• Limbah Gyipsum
Limbah gypsum dari PT MLP (Madulingga Perkasa), yang
merupakan hasil reaksi penetralan dari limbah cair pabrik (sebagian
besar kandungannya adalah sisa asam sulfat atau H2SO4) dari sisa proses,
yang kemudian mengalami reaksi penetralan dengan kapur (CaO) hingga
terjadi pengendapan gypsum (CaSO4). (Hasil Uji PT. MLP)(Hamzah,2006)
• Foam
Busa adalah sebuah substansi yang terbentuk dengan menjebak banyak
sekali gelembung gas dalam benda cair atau padat. Busa bisa pula
merujuk ke busa kuantum. Sering pula istilah ini dikaitkan dengan busa
poliuretan (karet busa), gabus sintetis maupun busa manufaktur lainnya.
Busa bisa pula dianggap sebagai sejenis koloid.
• Kapur
Kapur (Ca(OH)2) digunakan untuk membantu mempercepat reaksi
silika oksida (SiO2) pada campuran lumpur oven dan semen.
Kandungan senyawa Oksida Lumpur Bakar dengan analisa
XRF
No Senyawa % No Senyawa %
1 Fe2O3 42.22 9 CuO 0.23
2 SiO2 32 10 ZrO2 0.22
3 CaO 7 11 V2O5 0.12
4 Al2O3 5.8 12 Rb2O 0.11
5 K2O 4.51 13 Re2O7 0.1
6 SO3 2.6 14 Cr2O3 0.074
7 MnO 0.67 15 ZnO 0.07
8 SrO 0.43
Dari analisa di atas, komposisi senyawa oksida lumpur bakar yang dominan adalah
Al2O3, Fe2O3 dan SiO2, total dari ketiga mineral tersebut yaitu sebesar 80.02%.
Menurut ASTM C618 material digolongkan kedalam pozzolan jika mengandung
minimum 70% senyawa yang terdiri dari Al2O3, Fe2O3 dan SiO2. Sehingga lumpur
bakar dapat digolongkan kedalam pozzolanik material.
Hasil analisa kimia lumpur Lapindo di lokasi Siring
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Hasil Analisa
Kimia Lumpur Lapindo