Anda di halaman 1dari 32

DEFINISI

OPERASIONAL
EKA JULIANTARA, M.Tr.Kes (ID)
Definisi Operasional
Definisikan operasionalisasi masing-masing variabel
yang akan diteliti
Contoh: Tentang penelitian “Hubungan antara
penggunaan kontrasepsi oral dan hipertensi”
1. Apakah yang Anda maksudkan dengan “penggunaan
kontrasepsi oral”
2. Bagaimana Anda akan mengukur variabel tersebut dan
apa alat ukurnya?
3. Apakah jenis data yang Anda akan peroleh dari
pengukuran tersebut?
4. Apakah Anda akan mengubah jenis data tersebut ke
jenis data lainnya di dalam analisis statistik?
DEFINISI
OPERASIONAL
definisi dari variabel-variabel yang diukur
/ diamati:
1.arti
2.cara mengukur
3. kategorisasi & kriteria
4.skala pengukuran
bukan definisi teoritis!
yang di-definisi-operasional-kan adalah
hanya variabel yang diamati (diteliti)
Contoh
Perbandingan Informasi Anatomi MRI Wrist Sekuens Axial
T2FS dengan variasi Teknik supresi SPIR dan SPAIR.

Variabel independent : Teknik Supresi (SPIR dan SPAIR)


Variabel Dependent : Informasi Anatomi MRI Wrist
Variabel control : TE, NEX, TR, MATRIKS, FOV.
Tabel definisi operasional :
Variabel Definisi Kategori & metode &
operasional kriteria skala
pengukuran
Teknik Teknik 1. SPAIR Metode:
Supresi penekanan RF : adiabatic System included
Magnitude : Strong
lemak dengan
penerapan jenis 2. SPIR
Skala:
RF refocusing RF : konvensional Nominal
SPIR dan SPAIR Magnitude : Strong
OUTLINE
SKRIPSI
UNTUK JENIS PENELITIAN
STUDI KASUS
COVER
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Keaslian Penelitian
5. Jenis Penelitian
6. Subyek Penelitian
7. Lokasi Penelitian
8. Metode Pengambilan Data
9. Pengolahan dan Analisis Data
10. Dosen Pembimbing yang dituju
JENIS PENELITIAN SURVEI
DAN EKSPERIMEN
COVER
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Keaslian Penelitian
5. Jenis Penelitian
6. Variabel Penelitian
7. Populasi dan Sampel
8. Lokasi Penelitian
9. Pengolahan dan Analisis Data
10. Dosen Pembimbing yang dituju
Latar belakang memuat kajian teori, hasil-hasil
penelitian sebelumnya, jurnal-jurnal penelitian yang
terkait dengan judul, alasan mengapa penelitian /
research dilakukan.
Rumusan masalah memuat pertanyaan penelitian yang
akan diteliti dalam lingkup permasalahan.
Tujuan Penelitian
Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan yang
ingin dicapai dalam rangka menjawab rumusan masalah.
Keaslian penelitian dikemukakan dengan
menunjukan bahwa masalah yang dihadapi belum
pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu, atau
dinyatakan dengan tegas beda penelitian yang akan
dibuat dengan yang sudah pernah dilaksanakan.
Jenis penelitian menyangkut jenis penelitian yang
digunakan serta pendekatan ata design penelitian yang
digunakan.
Populasi & Sampel / Subyek Penelitian, berisi
tentang jumlah objek yang akan dilakukan pada
penelitian
Variabel yang akan dipelajari dan data yang akan
dikumpulkan, diuraikan dengan jelas, termasuk
definisi operasional variabel menyangkut jenis data
dan cara pengukurannya
Metode Pengambilan Data
Dalam bagian ini tergantung pada jenis penelitian
yang akan dilakukan, untuk penelitian studi kasus
contoh metode pengambilan data adalah dengan:
Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi, sedangkan
untuk penelitian survei atau eksperimen dilakukan
dengan check list atau dengan Kuisioner.
Pengolahan dan Analisis Data
penelitian studi kasus pengolahan data dilakukan dengan
sistem koding terbuka selanjutnya penulis mengkaji data-data
yang ada dengan literatur yang digunakan untuk membahas
sesuai permasalahan yang ada kemudian disajikan dalam
bentuk kuotasi / pendapat-pendapat dari responden sehingga
dapat diambil kesimpulan.
Sedangkan untuk penelitian survei atau eksperimen,
pengolahan data dilakukan dengan komputerisasi, yaitu dengan
menggunakan program SPSS dan dilakukan analisis data
sesuai dengan uji hipotesisnya.
STATISTIK
BIVARIAT
EKA JULIANTARA, M.Tr.KES (ID)
UJI HIPOTESA
STATISTIK BIVARIAT
salah satu bentuk analisis kuantitatif (statistik) yang paling
sederhana.  Ini melibatkan analisis dua variabel (sering
dilambangkan sebagai X , Y ), untuk tujuan menentukan
hubungan empiris di antara mereka.
UJI NORMALITAS
Shapiro Wilk : uji yang dilakukan untuk mengetahui sebaran
data acak suatu sampel kecil. sampel data kurang dari 50
sampel (N<50).)

Kolmogorov Smirnov : uji yang dilakukan untuk mengetahui


sebaran data acak dan spesifik pada suatu populasi. untuk data
diatas 50 sampel (20≤N≤1000)

suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai


signifikansi >0.05 (sig. >0.05)
TABEL HASIL UJI
UJI HOMOGENITAS
suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui bahwa dua atau
lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang
memiliki varians sama (homogen).
uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji levene, fisher
atau uji bartlett.
UJI HOMOGENITAS
Data yang dilakukan pengujian dikatakan homogen
berdasarkan nilai signifikansinya.

Nilai signifikansi (p) > 0.05 menunjukkan kelompok data


berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama
(homogen)
Nilai signifikansi (p) < 0.05 menunjukkan masing-masing
kelompok data berasal dari populasi dengan varians yang
berbeda (tidak homogen)
TABEL HASIL UJI
INDEPENDEN T TEST
SYARAT :
1.Pengambilan sampel secara acak (random).
2.Data yang diperoleh dari sampel mempunyai sebaran normal (distribusi
normal). Hal ini dapat dilakukan dengan uji normalitas.
3.Data yang diperoleh merupakan data homogen.
4.Jumlah sampel (n) tiap subjek diusahakan sama.

FUNGSI :
1.Perbedaan statistik antara rata-rata dua kelompok.
2.Perbedaan statistik antara sarana dua intervensi.
3.Perbedaan statistik antara rata-rata dua skor perubahan.
INDEPENDEN T TEST
Dasar penentuan uji T Test Independent berdasarkan nilai
signifikansi (2-tailed) yang mengukur ada tidaknya perbedaan
rata-rata pada subjek yang diujikan.

Nilai signifikansi (2-tailed) > 0.05 menunjukkan tidak terdapat


perbedaan rata-rata antar subjek penelitian.
Nilai signifikansi (2-tailed) < 0.05 menunjukkan adanya
perbedaan rata-rata antar subjek penelitian.
INDEPENDEN T TEST
PAIRED T TEST
Untuk melakukan Uji Paired Sample T Test, data yang
digunakan harus berdistribusi normal. Sehingga hipotesis
yang dibuat dapat dilakukan analisis dengan uji Paired Sample
T Test.
PAIRED T TEST
Nilai signifikansi (2-tailed) < 0.05 menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan antara variabel awal dengan variabel
akhir. Ini menunjukkan terdapat pengaruh yang bermakna
terhadap perbedaan perlakuan yang diberikan pada masing-
masing variabel.
Nilai signifikansi (2-tailed) >0.05 menunjukkan tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara variabel awal dengan variabel
akhir. Ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang bermakna
terhadap perbedaan perlakukan yang diberikan pada masing-
masing variabel
PAIRED T TEST
MANN WITHNEY TEST
SYARAT :
1.Skala data variabel terikat adalah ordinal, interval atau rasio.
Apabila skala interval atau rasio, asumsi normalitas tidak terpenuhi.
(Normalitas dapat diketahui setelah uji normalitas).
2.Data berasal dari 2 kelompok. (Apabila data berasal dari 3
kelompok atau lebih, maka sebaiknya gunakan uji Kruskall Wallis).
3.Variabel independen satu dengan yang lainnya, artinya data berasal
dari kelompok yang berbeda atau tidak berpasangan.
4.Varians kedua kelompok sama atau homogen. (Karena distribusi
tidak normal, maka uji homogenitas yang tepat dilakukan adalah uji
Levene’s Test. Di mana uji Fisher F diperuntukkan bila asumsi
normalitas terpenuhi).
WILCOXON TEST
SYARAT :
1.Variabel dependen berskala data ordinal atau interval/rasio
tetapi berdistribusi tidak normal. Oleh karenanya anda perlu
melakukan uji normalitas terlebih dahulu pada selisih antara
kedua kelompok.
2.Variabel independen terdiri dari 2 kategori yang bersifat
berpasangan.
3.Bentuk dan sebaran data antara kedua kelompok yang
berpasangan adalah simetris.
UJI HIPOTESA

Anda mungkin juga menyukai