Anda di halaman 1dari 41

ANALISIS PERKIRAAN

DAMPAK LALU LINTAS


Oleh : A. ZAINI
TUJUAN
 Memberikan kemampuan melakukan perkiraan dampak lalu
lintas yang ditimbulkan suatu pembangunan.
 Memberikan kemampuan analisis simulasi penanganan
dampak lalu lintas yang meliputi :
• Memperkirakan dan menghitung dampak langsung
• Memperkirakan dan menghitung dampak tidak langsung,
URUTAN PROSES ANDALALIN

3
TAHAPAN
PEMBANGUNAN
• Tahap Persiapan
• Mobilisasi tenaga kerja
• Mobilisasi material
• Mobilisasi peralatan
• Tahap Pembangunan/konstruksi
• Mobilisasi tenaga kerja
• Mobilisasi material
• Mobilisasi peralatan konstruksi
• Tahap Operasional & Pasca Operasional
• Bangkitan atau Tarikan lalu lintas
RUANG
LINGKUP
1. Seberapa besar volume bangkitan-tarikan arus kendaraan akibat
tiap tahapan Pembangunan, serta bagaimana pengaruhnya
terhadap lalu lintas di daerah yang dikaji?

2. Bagaimana kinerja lalu lintas tiap tahapan Pembangunan dimaksud?

3. Bagaimana perencanaan penanganan dampak lalu lintas yang


terbaik untuk tiap tahapan Pembangunan dimaksud?
ANALISIS PERKIRAAN
DAMPAKTidak Ada Dampak

Tidak • Besaran dampak ditentukan


berdasarkan selisih antara
Kondisi Lalu Lintas Kondisi Lalu Lintas
Tidak Ada Pembangunan
kondisi lalu lintas dengan
(B) > (A) Ada Pembangunan
(A) (B) adanya pusat bangkitan / tarikan
baru dengan kondisi lalu lintas
Ya tanpa adanya pusat bangkitan /
tarikan baru
Ada Dampak
(C) • Perubahan ditinjau pada setiap
tahapan kegiatan yang
Tidak diperkirakan menimbulkan
Penanganan perubahan lalu lintas, misal: pra
(C) ≤ (A) konstruksi, konstruksi dan pasca
konstruksi

Selesai
PENGHITUNGAN PRAKIRAAN DAMPAK
• Dampak akibat kemacetan
• Perubahan V/C antara kondisi sebelum adanya proyek dengan V/C sesudah adanya proyek. V/C
kurang dari 0,85 disebut under-capacity, 0,85 – 0,95 disebut near capacity, 0,95 – 1,0 disebut at
capacity, dan diatas 1.0 disebut over-capacity

• Dampak akibat perubahan travel time


• Selisih antara travel time sebelum adanya proyek dengan travel time sesudah adanya proyek

• Perkiraan jumlah reseptor dampak langsung


• Reseptor dampak langsung akibat kemacetan adalah jumlah pengguna jalan yang mengalami
kemacetan
• Reseptor dampak langsung akibat perubahan travel time adalah pengguna jalan yang mengalami
hambatan lalu lintas
• Reseptor dampak langsung akibat kebisingan adalah pengguna jalan yang mengalami perubahan
kebisingan
MATRIK PRAKIRAAN
DAMPAK
PRA-KONSTRUKSI  KONSTRUKSI  OPERASIONAL 
PERKIRAAN DAMPAK
WITHOUT WITH WITHOUT WITH WITHOUT WITH
Kemacetan            
- Kecepatan di ruas            
- V/C di ruas            
- Derajat kejenuhan simpang
- Tundaan simpang
- Antrian di simpang
Perubahan Travel Time            
Reseptor Dampak            
PRAKIRAAN DAMPAK-KEMACETAN DI
RUAS
Pra Konstruksi
Tahun X
PERKIRAAN V/C  Kecepatan
DAMPAK
WO W WO W
Jl. A    
Jl. B        
Jl. C        
Jl. D
Jl. E
........ dst

Konstruksi
Tahun X+1 Tahun X+2
PERKIRAAN V/C  Kecepatan V/C  Kecepatan
DAMPAK
WO W WO W WO W WO W
Jl. A    
Jl. B            
Jl. C            
Jl. D
Jl. E
........ dst
PRAKIRAAN DAMPAK-KEMACETAN DI RUAS
Operasional
Tahun X+3 Tahun (X+3)+5
PERKIRAAN V/C  Kecepatan V/C  Kecepatan
DAMPAK
WO W WO W WO W WO W
Jl. A    
Jl. B            
Jl. C            
Jl. D
Jl. E
........ dst

Waktu analisis 20 tahun dengan periode 5 tahunan


PRAKIRAAN DAMPAK-KEMACETAN DI
SIMPANG
Pra Konstruksi
Tahun X
PERKIRAAN Derajat Jenuh Tundaan Antrian
DAMPAK
WO W WO W WO W
Jl. A        
Jl. B            
Jl. C            
Jl. D
Jl. E
........ dst

Konstruksi
Tahun X+1 Tahun X+2
Derajat Derajat
PERKIRAAN Tundaan Antrian Tundaan Antrian
Jenuh Jenuh
DAMPAK
WO W WO W WO W WO W WO W WO W
Jl. A                
Jl. B                        
Jl. C                        
Jl. D
Jl. E
........ dst
PRAKIRAAN DAMPAK-KEMACETAN DI SIMPANG

Operasional
Tahun X+3 Tahun (X+3)+5 ....... dst
Derajat Derajat
PERKIRAAN Tundaan Antrian Tundaan Antrian
Jenuh Jenuh
DAMPAK
WO W WO W WO W WO W WO W WO W
Jl. A                
Jl. B                        
Jl. C                        
Jl. D
Jl. E
........ dst
Waktu analisis 20 tahun dengan periode 5 tahunan
PRAKIRAAN DAMPAK-PERUBAHAN TRAVEL TIME, RESEPTOR
DAMPAK
Pra Konstruksi
Tahun X
PERKIRAAN Travel Time Reseptor dampak
DAMPAK
WO W WO W
Jl. A      
Jl. B        
Jl. C      
Jl. D
Jl. E
........ dst

Konstruksi
Tahun X+1 Tahun X+2
PERKIRAAN Travel Time Reseptor dampak Travel Time Reseptor dampak
DAMPAK
WO W WO W WO W WO W
Jl. A        
Jl. B            
Jl. C            
Jl. D
Jl. E
........ dst
PRAKIRAAN DAMPAK-PERUBAHAN TRAVEL TIME, RESEPTOR
DAMPAK
Operasional
Tahun X+3 Tahun (X+3)+5 ....... dst
PERKIRAAN Travel Time Reseptor dampak Travel Time Reseptor dampak
DAMPAK
WO W WO W WO W WO W
Jl. A        
Jl. B              
Jl. C              
Jl. D
Jl. E
........ dst

Waktu analisis 20 tahun dengan periode 5 tahunan


PERUBAHAN KINERJA

• Dari perbandingan antara kondisi without-with project dilihat


manakah yang mengalami perubahan dan berapakah perubahannya
• Ruas atau simpang yang mengalami perubahan tersebut yang perlu
mendapatkan penanganan
• Prinsip penanganan yang digunakan adalah:
• Mengembalikan ke kondisi semula (sebelum adanya pusat bangkitan/tarikan
baru)
• Mengembalikan ke tingkat pelayanan semula (sebelum adanya pusat
bangkitan/tarikan baru)
Klasifikasi Tingkat Pelayanan Ruas Jalan
Tingkat
Kondisi Operasional Lalu Lintas
Layanan
● Arus bebas dengan volume lalu lintas rendah dan kecepatan sekurang-
kurangnya 80 km/jam Tingkat Pelayanan Ruas Jalan Minimal
A ● Kepadatan lalu lintas sangat rendah
● Pengemudi dapat mempertahankan kecepatan yang diinginkannya tanpa atau Tingkat
dengan sedikit tundaan
● Arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan sekurang- Sistem / Fungsi Jaringan Jalan Pelayanan
kurangnya 70 km/jam
B
● Kepadatan lalu lintas rendah hambatan internal lalu lintas belum Minimal
mempengaruhi kecepatan
● Pengemudi masih punya cukup kebebasan untuk memilih kecepatannya dan Sistem Primer :
lajur jalan yang digunakan
● Arus stabil tetapi pergerakan kendaraan dikendalikan oleh volume lalu lintas - Jalan Arteri Primer B
yang lebih tinggi dengan kecepatan sekurang-kurangnya 60 km/jam
C ● Kepadatan lalu lintas sedang karena hambatan internal lalu lintas meningkat - Jalan Kolektor Primer B
● Pengemudi memiliki keterbatasan untuk memilih kecepatan, pindah lajur atau
mendahului - Jalan Lokal Primer C
● Arus mendekati tidak stabil dengan volume lalu lintas tinggi dan kecepatan
sekurang-kurangnya 50 km/jam - Jalan Tol B
● Masih ditolerir namun sangat terpengaruh oleh perubahan kondisi arus
D
● Kepadatan lalu lintas sedang namun fluktuasi volume lalu lintas dan hambatan Sistem Sekunder :
temporer dapat menyebabkan penurunan kecepatan yang besar
● Pengemudi memiliki kebebasan yang sangat terbatas dalam menjalankan - Jalan Arteri Sekunder C
kendaraan, kenyamanan rendah, tetapi kondisi ini masih dapat ditolerir untuk
waktu singkat - Jalan Kolektor Sekunder C
● Arus mendekati tidak stabil dengan volume lalu lintas mendekati kapasitas
jalan dan kecepatan sekrang-kurangnya 30 km/jam pada jalan antar kota dan
- Jalan Lokal Sekunder D
E sekurang-kurangnya 10 km/jam pada jalan perkotaan
● Kepadatan lalu lintas tinggi karena hambatan internal lalu lintas tinggi
- Jalan Lingkungan D
● Pengemudi mulai merasakan kemacetan-kemacetan durasi pendek
● Arus tertahan dan terjadi antrian kendaraan yang panjang dengan kecepatan
kurang dari 30 km/jam
F ● Kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume rendah serta terjadi kemacetan
untuk durasi yang cukup lama
● Dalam keadaan antrian, kecepatan maupun volume turun sampai 0 (nol) (Sumber : Permenhub No. PM 96 Tahun 2015)
JENIS PENANGANAN PADA RUAS JALAN
1. Manajemen Lalu Lintas (R1)
Pada prinsipnya penanganan ini ditekankan pada pemanfaatan fasilitas ruas jalan yang ada.
Jenis penanganan ini dilakukan bila Derajat Kejenuhan (DS) berada antara 0,6 sampai 0,8.

2. Peningkatan Ruas Jalan (R2)


Penanganan ini mencakup perubahan fisik ruas jalan yang berupa pelebaran atau penambahan
lajur sehingga kapasitas ruas jalan dapat ditingkatkan secara berarti. Jenis penanganan ini
dilakukan apabila nilai DS sudah lebih besar dari 0,80.

3. Rencana Pembangunan Jalan Baru (R3)


Jenis penanganan ini dilakukan bila pelebaran jalan atau penambahan lajur sudah tidak
memungkinkan, terutama karena keterbatasan lahan serta kondisi lalu lintas yang nilai DS-
nya jauh lebih besar dari 0,80.
JENIS PENANGANAN PADA SIMPANG
a. Penanganan Lampu Lalu Lintas Baru (S1)
Penanganan ini dilakukan bagi persimpangan tanpa lampu lalu lintas dengan arus lalu lintas cukup
tinggi, sehingga titik konfliknya cukup berat dan kompleks.

b. Pengaturan Kembali Waktu Lampu Lalu Lintas (S2)


Pendekatan dapat didasarkan pada besarnya nilai DS ruas jalan yang sudah mendekati 0,80.

c. Perbaikan Geometrik Persimpangan (S3)


Penanganan ini dilakukan bila nilai DS ruas jalan yang menuju persimpangan sudah lebih besar dari
0,80.

d. Persimpangan Tidak Sebidang (S3)


Penanganan ini terutama diterapkan pada ruas jalan kelas arteri serta yang kondisi lalu lintas di kaki
persimpangan atau DS ruas jalan yang menuju persimpangan tersebut tidak bisa lagi di atasi
dengan penanganan R2 dan R3.
CONTOH
PENANGANAN RUAS JALAN
Manajemen Lalu Lintas
Manajemen Sistem Satu Arah (SSA)
Manajemen Sistem “Contra Flow”
UTARA UTARA

SELATAN SELATAN
PENANGANAN RUAS JALAN
CONTOH 2
Peningkatan Kapasitas Ruas Jalan
PERKIRAAN JANGKAUAN DAMPAK DAN BATASAN CAKUPAN WILAYAH KAJIAN
Simulasi Kinerja Ruas Jalan
(Tidak Ada Pembangunan)
Tahun 2025 Tahun 2030

Berdasarkan simulasi tersebut, meskipun ”Tidak Ada” Pembangunan Aktivitas Taman Bertema dan
Taman Hiburan (Studio Alam EMTEK) oleh PT. Elang Media Karya, khususnya pada Hari Libur,
baik pada kondisi Tahun 2025 (Awal Operasional) maupun pada kondisi Tahun 2030 (Pasca
Operasional), ruas jalan dalam cakupan wilayah kajian sudah memiliki kinerja “LOS D” dan “LOS
E”, yang berarti bahwa arus sudah tidak stabil dan kadang terjadi kemacetan, sehingga terhadap ruas
jalan tersebut sudah membutuhkan upaya penangan.
Simulasi Kinerja Ruas Jalan
(Masa Konstruksi)
Tahun 2024

Berdasarkan simulasi tersebut, pada saat pelaksanaan konstruksi Pembangunan Aktivitas Taman
Bertema dan Taman Hiburan (Studio Alam EMTEK) oleh PT. Elang Media Karya, khususnya pada
Hari Libur, ruas jalan dalam cakupan wilayah kajian sudah memiliki kinerja “LOS D”, yang berarti
bahwa arus lalu lintasnya sudah tidak stabil dan kadang harus memperlambat kecepatan. Oleh
karenanya diharapkan pelaksanaan konstruksi (khususnya yang terdapat operasionalisasi kendaraan
konstruksi / kendaraan berat) untuk “Tidak dilakukan pada Hari Libur”.
Simulasi Kinerja Ruas Jalan
Pada Masa Operasional (Tanpa Penanganan/Do
Tahun 2025 Nothing)
Tahun 2030

Berdasarkan simulasi tersebut, pada masa operasional (Tahun 2025 & 2030) Pembangunan Aktivitas
Taman Bertema dan Taman Hiburan (Studio Alam EMTEK) oleh PT. Elang Media Karya, khususnya
pada Hari Libur, apabila tidak dilakukan upaya penanganan (Do Nothing) terhadap ruas jalan, maka
ruas jalan dalam cakupan wilayah kajian sudah memiliki kinerja “LOS D” bahkan “LOS E”, yang
berarti bahwa arus lalu lintas sudah tidak stabil dan kadang sudah terjadi kemacetan. Oleh karenanya
perlu dilakukan upaya penanganan (Do Something) terhadap ruas jalan tersebut.
Simulasi Kinerja Ruas Jalan
Pada Masa Operasional (Dengan Penanganan 1/Do
Something
Upaya 1) 1)
1 (Do Something

Tahun 2025 Tahun 2030

Penanganan 1 (Do Something 1) ternyata telah mampu Penanganan 1 (Do Something 1) ternyata hanya
memperbaiki kinerja ruas jalan menjadi “LOS C” mampu memperbaiki kinerja ruas jalan menjadi
“LOS D”, oleh karenanya masih perlu dilakukan
upaya penanganan lanjutan (Do Something)
Simulasi Kinerja Ruas Jalan
Pada Masa Operasional (Dengan Penanganan 2/Do
Upaya 2 (Do Something 2)
Something
Tahun 2)
2030

Berdasarkan simulasi tersebut, setelah dilakukan upaya


Penanganan 2 (Do Something 2) pada pasca operasional
(Tahun 2030) Pembangunan Aktivitas Taman Bertema dan
Taman Hiburan (Studio Alam EMTEK) oleh PT. Elang
Media Karya, ternyata telah mampu memperbaiki kinerja
ruas jalan menjadi “LOS B”
Perbandingan Kinerja Ruas Jalan

Tahun 2025 Tahun 2030


PENANGANAN SIMPANG
CONTOH 1
Simpang Tanjung Benoa
Simpang TANJUNG BENOA
Jl. Bypass Ngurai Rai – Jl. Pratama Raya – Jl. Siligita

Pengaturan Fase APILL


HARI KERJA
Kode
Arus
Lalu Kapasitas
Derajat
Kejenuhan
Rasio Panjang
Hijau Antrian (m)
Rasio Jumlah
Kendaraan Kendaraan
Lalu Lintas Geometrik
Tundaan

Rata-tata KINERJA SIMPANG (Eksisting)


Kode
Arus
Lalu Kapasitas
Derajat
Kejenuhan
Rasio Panjang
Hijau Antrian (m)
Rasio Jumlah
Kendaraan Kendaraan
Lalu Lintas Geometrik
Tundaan

Rata-tata
HARI LIBUR
Pendekat Lintas Stop/smp Terhenti Total Pendekat Lintas Stop/smp Terhenti Total
Q C DS GR QL NS NSV DT DG D Q C DS GR QL NS NSV DT DG D
U 225 1.076 0,21 0,23 40,92 0,73 165 63,04 4,09 67,13 15.104 U 141 1.076 0,13 0,23 27,41 0,72 101 61,87 4,09 65,96 9.301
S 466 412 1,13 0,15 272,33 2,00 931 357,61 2,42 360,03 167.776 S 323 407 0,79 0,15 93,58 0,93 302 93,81 4,10 97,91 31.623
T-ST1 112 623 0,18 0,15 24,98 0,79 88 74,25 3,17 77,43 8.709 T-ST1 77 595 0,13 0,15 18,94 0,78 60 73,69 3,52 77,20 5.980
T-ST2 92 301 0,31 0,08 22,85 0,85 79 87,60 3,61 91,21 8.408 T-ST2 71 289 0,25 0,08 18,91 0,85 60 87,20 3,83 91,03 6.469
T-RT 6 171 0,04 0,08 15,46 0,84 5 85,82 4,33 90,15 571 T-RT 5 159 0,03 0,08 15,12 0,83 5 85,76 4,33 90,09 493
B-ST1 224 1.087 0,21 0,28 41,54 0,69 155 55,78 3,47 59,26 13.273 B-ST1 119 1.087 0,11 0,28 24,37 0,67 80 54,20 3,77 57,97 6.870
B-ST2 96 593 0,16 0,15 23,35 0,78 75 74,03 3,90 77,93 7.481 B-ST2 52 593 0,09 0,15 15,31 0,78 40 73,24 4,10 77,34 3.983
alB-RT 1.334
0,95
402 647 0,62 Tundaan
0,28 165,59 Simpang
0,80 321 Rata-Rata
65,12 4,40 (det/smp)
69,52 27.947 123,01 B-RT 335 0,68
644 0,52 Tundaan
0,28 134,43 Simpang
0,76 256 Rata-Rata
61,57 4,47 (det/smp)
66,04 22.123 59,08
LTOR 294 6,00 6,00 1.764 LTOR 211 6,00 6,00 1.266
Qtotal 1.918
Tingkat
Kendaraan terhenti rata-rata stop/smp
0,95
Pelayanan
Tundaan Simpang Rata-Rata (det/smp) 123,01
F Qtotal 1.334 Tingkat
0,68 Pelayanan
Kendaraan terhenti rata-rata stop/smp Tundaan Simpang Rata-Rata (det/smp) 59,08
E
Tingkat Pelayanan F Tingkat Pelayanan E

Arus Rasio Jumlah Tundaan Arus Rasio Jumlah Tundaan


Derajat Rasio Panjang Derajat Rasio Panjang
Kode Lalu Kapasitas Kendaraan Kendaraan Kode Lalu Kapasitas Kendaraan Kendaraan
Kejenuhan Hijau Antrian (m) Lalu Lintas Geometrik Rata-tata Kejenuhan Hijau Antrian (m) Lalu Lintas Geometrik Rata-tata
Pendekat Lintas Stop/smp Terhenti Total Pendekat Lintas Stop/smp Terhenti Total
Q C DS GR QL NS NSV DT DG D Q C DS GR QL NS NSV DT DG D
U 257 829 0,31 0,17 43,56 0,79 202 63,44 4,09 67,54 17.357 U 195 844 0,23 0,17 34,05 0,78 151 62,54 4,18 66,72 13.010
S 580 471 1,23 0,17 407,26 2,77 1.607 513,11 1,20 514,31 298.299 S 421 464 0,91 0,17 117,96 1,05 443 101,02 3,92 104,94 44.181
T-ST1 166 593 0,28 0,14 31,07 0,80 133 66,96 3,25 70,21 11.647 T-ST1 141 589 0,24 0,14 27,12 0,80 112 66,57 3,28 69,85 9.827
T-ST2 95 226 0,42 0,06 21,56 0,87 83 79,70 3,72 83,42 7.960 T-ST2 92 221 0,42 0,06 21,04 0,87 80 79,70 3,82 83,52 7.702
T-RT 14 129 0,11 0,06 17,81 0,85 12 78,28 4,29 82,57 1.131 T-RT 8 129 0,06 0,06 15,81 0,85 7 78,05 4,30 82,35 666
B-ST1 273 1.242 0,22 0,31 42,24 0,66 181 44,20 3,40 47,60 12.980 B-ST1 152 1.242 0,12 0,31 25,64 0,64 97 42,76 3,51 46,27 7.033
B-ST2 117 565 0,21 0,14 24,80 0,80 93 66,27 3,88 70,16 8.229 B-ST2 65 565 0,12 0,14 16,38 0,78 51 65,41 3,98 69,39 4.510
alB-RT 1.783
453 1,17
740 0,61 0,31 158,88 0,78 351 52,27 4,45 56,72 25.695 162,32 B-RT 508 0,76
743 0,68 Tundaan
0,31 182,98 Simpang
0,81 409 Rata-Rata
55,04 4,39 (det/smp)
59,43 30.189 59,07
LTOR 311 6,00 6,00 1.866 LTOR 201 6,00 6,00 1.206
Qtotal 2.266 Kendaraan terhenti rata-rata stop/smp 1,17 Tundaan Simpang Rata-Rata (det/smp) 162,32
F Qtotal 1.783 Tingkat
0,76 Pelayanan
Kendaraan terhenti rata-rata stop/smp Tundaan Simpang Rata-Rata (det/smp) 59,07
E
Tingkat Pelayanan F Tingkat Pelayanan E

Arus Rasio Jumlah Tundaan Arus Rasio Jumlah Tundaan


Derajat Rasio Panjang Derajat Rasio Panjang
Kode Lalu Kapasitas Kendaraan Kendaraan Kode Lalu Kapasitas Kendaraan Kendaraan
Kejenuhan Hijau Antrian (m) Lalu Lintas Geometrik Rata-tata Kejenuhan Hijau Antrian (m) Lalu Lintas Geometrik Rata-tata
Pendekat Lintas Stop/smp Terhenti Total Pendekat Lintas Stop/smp Terhenti Total
Q C DS GR QL NS NSV DT DG D Q C DS GR QL NS NSV DT DG D
U 280 1.119 0,25 0,22 55,58 0,74 208 72,06 4,25 76,31 21.367 U 243 1.095 0,22 0,22 48,70 0,74 179 71,55 4,12 75,67 18.388
S 784 540 1,45 0,20 830,88 3,28 2.575 925,25 0,12 925,36 725.485 S 382 543 0,70 0,20 113,05 0,86 329 88,11 4,21 92,31 35.264
T-ST1 191 647 0,29 0,16 42,78 0,80 152 84,01 3,20 87,21 16.643 T-ST1 107 645 0,17 0,16 26,27 0,78 84 82,40 3,16 85,56 9.196
T-ST2 106 356 0,30 0,09 27,53 0,84 89 95,95 3,61 99,55 10.528 T-ST2 63 350 0,18 0,09 18,60 0,83 52 94,91 3,67 98,58 6.191
T-RT 6 205 0,03 0,09 15,77 0,82 5 93,64 4,36 97,99 628 T-RT 9 201 0,04 0,09 16,79 0,82 7 93,72 4,35 98,08 855
B-ST1 137 878 0,16 0,22 31,69 0,73 99 70,56 3,69 74,26 10.173 B-ST1 126 878 0,14 0,22 29,46 0,72 91 70,24 3,59 73,83 9.273
B-ST2 59 615 0,10 0,16 17,88 0,77 46 81,49 4,02 85,51 5.045 B-ST2 54 615 0,09 0,16 16,95 0,77 42 81,36 3,95 85,31 4.641
talB-RT 353 1,62
1.436
523 0,67 0,22 172,04 0,84 298 83,49 4,31 87,80 30.993 372,85 B-RT 320 0,73
525 0,61 0,22 153,59 0,82 263 80,66 4,36 85,01 27.204 65,05
LTOR 232 6,00 6,00 1.392 LTOR 132 6,00 6,00 792
Qtotal 2.148 Kendaraan terhenti rata-rata stop/smp 1,62 Tundaan Simpang Rata-Rata (det/smp)
Tingkat Pelayanan
372,85
F
F Qtotal 1.436 Kendaraan terhenti rata-rata stop/smp 0,73 Tundaan Simpang Rata-Rata (det/smp)
Tingkat Pelayanan
65,05
F
F
Kinerja Simpang (Tidak Ada Kinerja Simpang (Masa
Pembangunan)
Simpang TANJUNG BENOA (Simpang 1) : Jl.Bypass Ngurah Rai - Jl. Pratama Raya - Jl. Siligita Konstruksi
Simpang TANJUNG BENOA (Simpang 1) : Jl.Bypass Ngurah Rai - Jl. Pratama Raya - Jl. Siligita

HARI KERJA HARI LIBUR HARI KERJA HARI LIBUR


Tahun Tahun
PAGI SIANG SORE PAGI SIANG SORE PAGI SIANG SORE PAGI SIANG SORE
Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan
LOS LOS LOS LOS LOS LOS LOS LOS LOS LOS LOS LOS
(det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp)

2023 131,02 F 171,38 F 386,04 F 59,67 E 60,03 F 65,42 F 2023 132,65 F 170,32 F 364,03 F 63,77 F 64,29 F 69,46 F

2024 139,50 F 180,62 F 405,70 F 59,98 E 62,33 F 65,71 F

2029 177,94 F 226,48 F 480,16 F 63,14 F 75,64 F 67,37 F

Kinerja Simpang (Masa


Operasional)
Simpang TANJUNG BENOA (Simpang 1) : Jl.Bypass Ngurah Rai - Jl. Pratama Raya - Jl. Siligita

HARI KERJA HARI LIBUR


Skenario
PAGI SIANG SORE PAGI SIANG SORE
Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan
LOS LOS LOS LOS LOS LOS
(det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp)

Do Nothing 140,03 F 188,89 F 349,48 F 69,40 F 85,27 F 73,89 F

Do Something 1 44,65 E 48,15 E 50,88 E 46,91 E 50,31 E 37,75 D

Do Something 2 27,42 D 27,65 D 23,70 C 31,22 D 30,16 D 27,17 D

Do Something 3 20,72 C 22,12 C 20,56 C 20,79 C 22,87 C 19,61 C


Upaya 1 (Do Something 1) :

 Dilakukan pengaturan ulang Waktu Siklus dan Waktu Hijau;

Upaya 2 (Do Something 2) :

 Dilakukan pengaturan ulang Waktu Siklus dan Waktu Hijau;


 Dilakukan pengaturan Belok Kiri BOLEH LANGSUNG, khusus dari Jl. Siligita (SELATAN) yang akan Belok Kiri ke Jl. Bypass
Ngurah Rai (BARAT), hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa arus lalu lintas dari Jl. Siligita yang akan belok kiri ke Jl.
Bypass Ngurah Rai, volume lalu lintasnya Cukup Tinggi / Banyak);

Upaya 3 (Do Something 3) :

 Dilakukan pengaturan ulang Waktu Siklus dan Waktu Hijau;


 Dilakukan pengaturan Belok Kiri BOLEH LANGSUNG, khusus dari Jl. Siligita (SELATAN) yang akan Belok Kiri ke Jl. Bypass
Ngurah Rai (BARAT), hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa arus lalu lintas dari Jl. Siligita yang akan belok kiri ke Jl.
Bypass Ngurah Rai, volume lalu lintasnya Cukup Tinggi / Banyak;
 Dilakukan perubahan Fase APILL, dimana arus lalu lintas dari arah Jl. Pratama Raya (UTARA) dan arus lalu lintas dari arah
Jl. Siligita (SELATAN), dikendalikan dalam 1 Fase (Bersamaan);
HARI KERJA
A B C D E Waktu
No. Skenario
H K M H K M H K M H K M H K M Siklus
1. Do Nothing
PAGI 55 2 3 30 2 3 15 2 3 45 2 3 30 2 3 200
SIANG 55 2 3 25 2 3 10 2 3 30 2 3 30 2 3 175
SORE 50 2 3 35 2 3 20 2 3 50 2 3 45 2 3 225
2. Do Something 1
PAGI 36 2 3 14 2 3 14 2 3 10 2 3 36 2 3 135
SIANG 35 2 3 13 2 3 13 2 3 10 2 3 40 2 3 136
SORE 27 2 3 15 2 3 11 2 3 10 2 3 52 2 3 140
3. Do Something 2
PAGI 34 2 3 13 2 3 13 2 3 10 2 3 10 2 3 105
SIANG 34 2 3 12 2 3 13 2 3 10 2 3 10 2 3 104
SORE 26 2 3 14 2 3 11 2 3 10 2 3 10 2 3 96
4. Do Something 3
PAGI 26 2 3 10 2 3 10 2 3 11 2 3 77
SIANG 28 2 3 10 2 3 10 2 3 14 2 3 82
SORE 24 2 3 13 2 3 10 2 3 17 2 3 84
HARI LIBUR
A B C D E Waktu
No. Skenario
H K M H K M H K M H K M H K M Siklus
1. Do Nothing
PAGI 55 2 3 30 2 3 15 2 3 45 2 3 30 2 3 200
SIANG 55 2 3 25 2 3 10 2 3 30 2 3 30 2 3 175
SORE 50 2 3 35 2 3 20 2 3 50 2 3 45 2 3 225
2. Do Something 1
PAGI 46 2 3 16 2 3 18 2 3 10 2 3 40 2 3 155
SIANG 51 2 3 16 2 3 14 2 3 10 2 3 39 2 3 155
SORE 26 2 3 11 2 3 11 2 3 10 2 3 29 2 3 112
3. Do Something 2
PAGI 46 2 3 16 2 3 18 2 3 10 2 3 13 2 3 128
SIANG 49 2 3 15 2 3 13 2 3 10 2 3 10 2 3 122
SORE 32 2 3 14 2 3 14 2 3 12 2 3 10 2 3 107
4. Do Something 3
PAGI 27 2 3 10 2 3 11 2 3 10 2 3 78
SIANG 38 2 3 12 2 3 10 2 3 11 2 3 91
SORE 23 2 3 10 2 3 10 2 3 11 2 3 74
Kinerja Simpang (Masa
Operasional)
Simpang TANJUNG BENOA (Simpang 1) : Jl.Bypass Ngurah Rai - Jl. Pratama Raya - Jl. Siligita

HARI KERJA HARI LIBUR


Skenario
PAGI SIANG SORE PAGI SIANG SORE
Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan Tundaan
LOS LOS LOS LOS LOS LOS
(det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp) (det/smp)

Do Nothing 140,03 F 188,89 F 349,48 F 69,40 F 85,27 F 73,89 F

Do Something 1 44,65 E 48,15 E 50,88 E 46,91 E 50,31 E 37,75 D

Do Something 2 27,42 D 27,65 D 23,70 C 31,22 D 30,16 D 27,17 D

Do Something 3 20,72 C 22,12 C 20,56 C 20,79 C 22,87 C 19,61 C


PENANGANAN SIMPANG
CONTOH 2
Simpang Asia Afrika
Simpang Jl. Asia Afrika – Jl. Gerbang Pemuda – Jl.
Gelora
Kinerja Simpang

Simpang 3
Simpang Jl. Asia Afrika - Jl. Gerbang Pemuda - Jl. Gelora
( Simpang Bersinyal )
Kondisi
Hari Kerja Hari Libur
Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore
D LOS D LOS D LOS D LOS D LOS D LOS
DS1 : Pengaturan Ulang Waktu Siklus
A. Tahun 2021 (Eksisting) 60,79 F 15,07 C 14,49 B 19,60 C 18,07 C 126,03 F
B. Masa Konstruksi 87,01 F 15,36 C 14,82 B 18,04 C 16,77 C 116,84 F
DS2 : Menjadi Simpang Prioritas
B. Masa Awal Operasional (Tahun 2023)
1. Tidak Ada Pembangunan 87,21 F 15,31 C 14,76 B 18,01 C 16,72 C 117,16 F
2. Ada Pembangunan :
a. Do Nothing 212,78 F 22,42 C 20,62 C 27,92 D 23,37 C 160,35 F
b. Do Something 1 21,51 C 16,53 C 16,28 C 17,90 C 16,45 C 19,01 C
c. Do Something 2 (Tidak Bersinyal) 16,46 C 12,38 B 15,35 C 9,33 B 9,66 B 10,40 B
C. Masa Pasca Operasional (Tahun 2028)
1. Tidak Ada Pembangunan 162,20 F 16,07 C 15,61 C 20,23 C 18,07 C 178,48 F
2. Ada Pembangunan :
a. Do Nothing 313,86 F 22,39 C 20,98 C 61,94 F 34,41 D 235,93 F
b. Do Something 1 20,71 C 17,04 C 17,56 C 18,01 C 17,91 C 35,40 D
c. Do Something 2 (Tidak Bersinyal) 19,01 C 13,30 B 17,44 C 9,58 B 9,99 B 10,73 B
Akhmat Zaini, A.Md.LLAJ, S.IP
HP : 0821-2207-6644

Anda mungkin juga menyukai