Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

INTERAKSI TRANSPORTASI DAN TATA GUNA LAHAN

Eldo M F da Costa

205103269

SOAL & JAWABAN

NO. 1

Hubungan antara transportasi dan guna lahan dapat digambarkan seperti diagram di
samping ini. Berikan satu contoh kasusnya dan jelaskan perubahan-perubahan yang
terjadi.

Contoh kasus yang diambil misalnya pada pembangunan Flobamora Mall di Kupang,
sebelum dibangunya Mall tersebut tata guna lahan pada wilayah tersebut merupakan daerah yang
diperuntukan untuk persawahan namun mengalami perubahan tata guna lahan setelah adanya
rencana pembangunan Mall pertama di Kota Kupang pada wilayah tersebut, sehingga yang
semulanya adalah lahan persawahan kini berubah menjadi lahan industri.
Dampak perubahan – perubahan yang terjadi jika dilihat berdasarkan pada kenyataan dan
yang ada pada diagram diatas dapat dikatan sama persis. Dimulai dari permintaan perubahan
peruntukan lahan, pembangunan Mall pertama dikota Kupang ini sangat menyita perhatian dari
warga kususnya dikota kupang, tarikan dan bangkitan yang dihasilkan dari Mall sangat tinggi
sehingga pada tahun awal pembangunan terjadinya pembebanan pada ruas jalan sekitar dan
meningkatkan konflik lalu lintas yang ada sehingga pada akhirnya tingkat pelayanan ruas jalan
depan Mall menjadi menurun.

Penurunan tingkat pelayan jalan yang terjadi akhirnya memakasa adanya peningkatan
pelayanan jalan dengan perbaikan sarana dan prasaran transportasi, mulai dari pelebaran dan
perbaikan kualitas jalan, sampai dengan perubahan jalur dan kuantitas angkutan umum untuk
meningkatkan dan memperbaiki aksesbilitasnya.

Dikarenakan aksesbilitas yang sudah baik pada daerah tersebut maka mulailah diikuti
dengan adanya pembangunan – pembangunan aktivitas lain. Hingga saaat ini pada wilayah
daerah tersebut yang dulunya merupakan wilayah lahan pertanian perlahan berubah menjadi
laham pertokoan dan sosail ekonomi. Pembangunan perubahan tata guna lahan baru yang ikut
terbangun seiring dengan dibangunya Mall inilah yang akhirnya terus memutar seperti pada pada
diagram daitas.

NO. 2

Pembangunan pusat kegiatan baru dipastikan akan mempengaruhi lalu lintas, utamanya
di sekitar pusat kegiatan tersebut. Penyediaan ruang parkir menjadi salah yang harus
menjadi perhatian utama. Pilihlah 3 lokasi pusat kegiatan baru yang berbeda (misal:
pasar, sekolah, rumah sakit, dsb) kemudian jelaskan faktor-faktor guna lahan yang
mempengaruhi penyediaan ruang parkir.

Jenis pusat kegiatan tertentu berpengaruh terhadap pengaturan penyediaan ruang parkir,
contoh yang diambil misalnya pada pembangunan baru pusat kegiatan sekolah, tempat ibadah,
pasar. Pembukaan pusat kegiatan baru ini akan menyebabkan tarikan dari daerah – daerah
sekitarnya sehingga akan mempengaruhi volume lalu lintas yang ada. Bertambahnya tarikan
yang ada berhubungan juga dengan dimana letak pembangunan tersebut apakah berada dalam
tata guna lahan yang padat, atau tidak pada sehingga hal ini akan berkaitan dengan seberapa luas
penyediaan parkir yang harus disediakan.

Semisal pada pembangunan aktivitas baru Tempat ibadah, pembangunan tempat ibadah
jika dibangun pada suatu wilayah harus melihat kondisi wilayah sekitar apakah lahan sekitar
merupakan lahan dengan aktiftas tinggi atau tidak. Contoh yang diambil pada pembangunan
suatu Gereja yang berada pada sebuah ruko di depan Lippo Plaza kupang. Kondisi penggunaan
lahan pada wilayah tersebut adalah lahan aktifitas sosial ekonomi yang terdapat lokasi dengan
aktifitas tinggi berupa LippoPlaza, RS Siloam, Perkantoran. Selain itu perlu dilihat juga kondisi
ruas jalan yang ada ruas jalan tersebut sudah tidak memiliki lagi lahan untuk parkir di badan
jalan. Dilihat dari kondisi diatas maka penyediaan parkir didepan ruko gereja perlu
diperhitungkan apakah jumlah pergerakaan jemaaat disekitar lokasi yang tertarik dapat
ditampung pada luas parkir yang tersedia atau tidak. Jika memang luas parkir yang disediakan
tidak mencukupi penambahan penyediaan ruang parkir perlu direncakan agar tidak menggangu
aktifitas jalan dengan kendaraan yang parkir dibadan jalan.

Begitupun dengan pembangunan sekolah, umumnya parkir sekolah disediakan untuk


guru, pegawai, murid, dan yang sekedar parkir untuk menjemput atau mengantar murid. Berbeda
seperti kasus gereja ruko yang tarikan volume kendaraan hanya terjadi dalam periode tertentu
( misal hari minggu saja ) untuk parkir diwilayah sekolah penggunaanya dalam hampir setiap
hari mulai dari pagi sampai sore hari, oleh karena itu jika sekolah dibangun pada tata guna lahan
yang padat maka penyediaan parkir pun harus direcakan agar tidak terjadi gangguan lalu lintas
pada setiap harinya.

Pembangunan pasar baru juga mempengaruhi tarikan dari wilayah disekitarnya, pasar
yang dibangun di daerah pinggir kota dan yang berada di tengah kota akan berbeda juga tingkat
penyediaan tempat parkir. Diwilayah kota tentu merupakan wilayah padat pemukiman yang
memungkinkan menarik lebih banyak perjalanan menuju pasar pada pagi hari yang dimana di
tengah kota pasti akan bertemunya juga dengan perjalanan aktifitas lain seperti pergerakan
menuju kantor, sekolah dll yang menyebabkan padatnya lalu lintas. Penyediaan ruang parkir
sangat dibutuhkan untuk mengatasi parkir sebarangan pada badan jalan yang akan menyebabkan
konflik baru. Sebalikanya jika pasasr dibangun pada wilyah pinggir kota yang relatif kurang
padat kemungkinana penggunaan parkir masih bisa dilakukan di badan jalan oelh karena
minimnya volume lalu atau pergerakan antar guna lahan yang minim.

Kesimpulanya penyediaan parkir pada suatu kawasan aktifitas baru perlu diperhatikan
apakah pembangunan tersebut berada pada wilayah tata guna lahan yang padat atau tidak
sehingga pengaturan penyediaan parkir dapat direncakaan dengan baik untuk mengurangi konfik
baru yang muncul.

NO. 3

Pemilihan moda transportasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jelaskan pengaruh guna
lahan terhadap pemilihan moda transportasi.

Dalam kebutuhan sehari –hari orang akan melakukan perjalanan dari suatu guna lahan ke
wilayah guna lahan lain, pergerakan tersebut membutuhkan moda transportasi, pemilihan moda
transportasi yang ada itu sangat bergantung dari bagaimana tata guna lahan tersebut diatur.
Faktor pemilihan moda transportasi biasanya mengacu atau mempertimbangkan pada beberapa
aspek, seperti asksesbilitas, kecepatan, reabilitas, kenyamanan, keamanan dan biaya perjalanan.

Pengaruh suatu tata guna lahan juga berkaitan erat dengan faktor – faktor diatas, misalnya
tata guna lahan yang terpisah dengan jarak yang jauh, dan tata guna lahan yang terpusat dan
tercampur pada suatu wilayah merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi bagaimana orang
akan memilih moda transportasi.

Pada tata guna lahan yang terpisah, contohnya diambil bila terjadi di indonesia misalnya
kawasan perumahan berada di pinggir kota dan kawasan kantor, pusat perbelanjaan dan sekolah
berada di tengah kota. Pemilihan moda transportasi yang akan dipakai jika dilihat dari situasi
tersebut pasti orang akan lebih menggunakan moda transportasi kendaraan pribadi dikarenakan
aksesbilitas yang mudah dijangkau, keamanan yang terjamin, kenyamanan, serta kecepatan yang
dapat diperoleh jika menggunakan kendaraan pribadi ( hal ini tidak berlaku jika transportasi
umum yang ada sudah dapat diakses di setiap kawasan, dan menyediakan keamanan,
kenyamanan dan kecepatan).
Begitpun jika tata guna lahan dicampur atau dipusatkan/dipadatkan semuanya pada suatu
wilayah, contohnya misal pada sekolah sistem zonasi atau pun perumahan / apaertemen yang
dekat dengan pusat perbelanjaan, dengan dekatnya kawasan – kawasan tersebut dengan rumah,
maka akan besar kemungkinan pemilihan moda transportasinya akan berbeda dengan tataguna
lahan yang terpisah, mungkin ada yang akan memilih menggunakan sepeda, berjalan kaki, atau
pun menggunakan angkutan umum, walau pun ada juga yang mungkiin memilih kendaraan
pribadi tetapi dengan dekatnya tujuan akan membuka variasi dari pemilihan moda transortasi
yang bisa d akses. Dengan contoh yang ada diatas bisa dapat dikatakan bahwa perencanaan tata
guna lahan baru yang baik dapat menjadi salah satu alasan pemilihan moda transportasi.

NO. 4

Jelaskan hubungan antara guna lahan dan keselamatan lalu lintas.

Pengaruh tata guna lahan terhadap keselamatan lalu lintas mungkin dapat dicontohkan
seperti pada contoh pada nomor 1 yaitu pada kawasan Flobamora Mall yang kini pada kawasan
tersenut menjadi kawasan tercampur dari kawasan ekonomi ( mall dan toko disekitar sepanjang
koridor jalan utama) , perkantoran ( kantor gubernur, bank NTT, Bank BI, Telkom, dll ),
kawasan sekolah ( SMA 3, tepat di depan Mall) dan kawasan perumahan.

Pertambahan banyaknya aktivitas sosial ekonomi pada ruas jalan tersebut, bukan hanya
menyebabkan berkurangnya tingkat pelayanan jalan, melainkan juga berpengaruh besar terhadap
tingkat keselamatan jalan. Tarikan dan bangkitan dari masing – masing aktifitas restoran, kantor,
serta pusat perbelanjaan tersebut akan menambah banyak titik – titik konflik baru. Begitupun
dengan hambatan samping yang dihasilkanya, parkir sepanjang badan jalan pun semakin
mengurangi jarak pandang pengendara.

Faktor yang mempengaruhi keselamatan lalu lintas adalah perilaku pengendara, kondisi
jalan, kondisi kendaraan dan lingkungan jalan. Pembangunan daerah pusat perbelanjaan besar
( Flobamora Mall dan TRansmart El Tari) yang tercampur dengan aktivitas perkantoran, sekolah
dan perumahan dapat dikatakan juga akan memepengaruhi percampuran berbagai jenis – jenis
kendaraan yang melewati ruas jalan WJ lala mentik. Kendaraan – kendaraan berat gudang yang
masuk keluar pusat perbelanjaan yang bercampur dengan kendaraan lain pada ruas jalan juga
sangat mempengaruhi tingkat keselamatan pengendara.

Selain percampuran jenis kendaraan, akses keluar masuk pada setiap aktifitas sepanjang
koridor jalan WJ Lalamentik dari pusat perbelanjaan, sekolah, kantor mauupun dari kegiatan
sosial ekonomi lainya dan lagi ditambah dengan tinggimya hambatan samping berupa parkir
kendaraan dipinggir jalan juga sangat mempengaruhi terhadap aspek keselamatan, keamanan dan
kenyamanan perjlanan.

Oelh karena itu dapat disimpulkan bahwa tata guna lahan yang bersifat tercampur atau
dipadatkan akan menimbulkan variasi jenis kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut baik
kendaraan berat maupun kendaraan biasa dan menanmbah banyaknya titik konflik baru pada
setiap akese masuk keluar dari berbagai jenis kegiatan, begitupun semakin banyak aktifitas
ekonomi yang ada maka dikuti juga dengan berkurangnya jarak pandang akibat hambtan
samping jalan yang tinggi. Hal – hal tersebutlah yang pada akhirnya mempengaruhi keselamatan,
keamanan dan kenyamanan lalu lintas.

Anda mungkin juga menyukai