Anda di halaman 1dari 26

MODEL SIMULASI PERTANIAN

MODEL SIMULASI PERTANIAN “GO RICE” GUNA MEMPREDIKSI


PENGARUH PARAMETER IKLIM TERHADAP PRODUKTIVITAS
PADI CIHERANG DI KECAMATAN DRAMAGA KABUPATEN
BOGOR TAHUN 2017-2019

KELOMPOK 3
Rahmad Auliya Tri Putra(G24170006)
Bayu Hidayat Pane (G24170025)
Fanny Febrianti Kusumastuti (G24170034)
Dian Putri Gerisdy (G24170037)
Syifa’a Sheila (G24170055)
Siti Nadia Nurul Azizah (G24170083)
LATAR BELAKANG
Iklim merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman padi. Percobaan lapang tentang respon tanaman padi terhadap perubahan iklim telah banyak
dilakukan di Indonesia. Namun, sangat sedikit model simulasi tanaman yang dibuat berdasarkan
percobaan lapang tersebut. Padahal sebuah model mekanistis dapat disusun berdasarkan data sebuah
percobaan yang telah dilakukan. Selain itu, akurasi model dapat diuji dengan melakukan validasi
terhadap data observasi lain yang banyak tersedia. Sebuah model yang telah teruji akurasinya dapat
digunakan untuk mengurangi jumlah perlakuan dalam percobaan lapang. Perlakuan dalam model
dapat diubah secara mudah, sehingga menghemat sumberdaya dalam melakukan percobaan lapang.
Model simulasi tanaman disusun berdasarkan hubungan kuantitatif antara unsur-unsur iklim dengan
tanaman (De Vries et al. 1989). Dengan menggunakan model simulasi tanaman, peneliti tidak hanya
mengetahui pengaruh iklim terhadap tanaman tetapi juga mampu mengetahui mekanisme iklim dapat
mempengaruhi tanaman tersebut.

Tanaman padi merupakan tanaman pangan yang tentunya sangat penting bagi kehidupan
manusia. Tanaman padi terdiri dari beberapa varietas yang salah satunya adalah varietas padi
Ciherang. Namun terdapat ketidakseimbangan hasil pada penanaman padi seperti pada tahun 2017
(BPS 2018) sampai tahun 2018 (BPS 2019) terjadi kenaikan luas tanam, luas panen, hasil produksi, dan
produktivitas, sementara pada tahun 2018 sampai tahun 2019 (BPS 2020) terjadi penurunan luas
tanam, luas panen, hasil produksi, dan produktivitas. Kenaikan dan penurunan tersebut dapat
disebabkan oleh beberapa faktor iklim yang fluktuatif sehingga petani sukar memprediksi hasil
pertanian yang akan diperoleh pertahunnya. Oleh karena itu, model simulasi pertanian dapat menjadi
alternatif dalam memberikan gambaran mengenai hasil produktivitas tanaman dan umur panen
tanaman kepada para petani dengan menggunakan parameter-parameter iklim seperti suhu, curah
hujan, kecepatan angin, kelembaban udara, dan intensitas radiasi matahari dengan Software Visual Basic
6.0.
TUJUAN

Tujuan dari proyek ini untuk memprediksi pengaruh


parameter iklim yakni suhu, curah hujan, kecepatan angin,
kelembaban udara, dan intensitas radiasi matahari terhadap
produktivitas Padi Ciherang di Kecamatan Dramaga, Kabupaten
Bogor tahun 2017-2019.
METODE
Alat dan Bahan

01 Microsoft Office
03 Data suhu udara, curah hujan,
kelembaban udara, kecepatan
angin, intensitas radiasi
matahari tahun 2017-2019

02 Software Visual Basic


6.0 04 Data parameter tanaman padi
Ciherang di Kecamatan
Dramaga, Bogor tahun 2017-
2019
METODE
Diagram Forester
METODE
Submodel Pertumbuhan

Konsep (Annissa dan Impron 2017):


● Menghitung produksi biomassa dan mensimulasikan aliran biomassa ke
masing-masing organ tanaman (akar, batang, daun, dan umbi).

Rumus yang digunakan:


1. 𝑑𝐿𝐴𝐼 = 𝑠𝑙𝑎 𝑥 𝑑𝑊𝐷
2. 𝑄𝑖 𝑛𝑡 𝑒𝑟 𝑠 𝑒𝑝𝑠 𝑖 = (1 − 𝜏 )𝑥𝑄𝑠 , 𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑎 𝜏 = 𝑒 −𝑘 .𝐿𝐴𝐼
3. 𝑑𝑊𝑥 = 𝜂𝑥. (1 − 𝑘𝑔). 𝐵𝑎 − 𝑘𝑚𝑊𝑥𝑄10 (3) , dimana 𝑄10 = 2 (𝑇−20)/10
METODE

Submodel Perkembangan
Konsep (Annissa dan Impron 2017):
● Menjelaskan pengaruh suhu terhadap perkembangan tanaman (fenologi)
yakni thermal unit (TU) yang sering disebut day degrees atau heat unit.

Rumus yang digunakan:


1. 𝐴𝑃 = 𝑠 ∑ (𝑇 − 𝑇𝑏) 𝑛 𝑖=1
METODE
Submodel Neraca Air
Konsep (Annissa dan Impron 2017):
● Mensimulasi aliran curah hujan yang jatuh di atas tajuk tanaman (sebagian
diinterepsi tajuk dan sisanya jatuh di atas permukaan tanah sebagai curah
hujan netto)
Rumus yang digunakan:
1. 𝐼𝑐 = { min(𝐿𝐴𝐼, 𝑃), 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 0 < 𝐿𝐴𝐼 < 3 min(1.27, 𝑃) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐿𝐴𝐼 > 3 }
2. ETm = ETp = (ΔQn+γf(u)(es−ea)) λ(Δ+γ)
3. 𝐸𝑚 = 𝐸𝑇𝑚(𝑒 −𝑘.𝐿𝐴𝐼)
4. 𝑇𝑚 = (1 − 𝑒 −𝑘.𝐿𝐴𝐼)𝐸𝑇𝑚
5. 𝐸𝑎 = 𝐸𝑚 ( 𝜃 𝜃𝑘𝑙 )
6. 𝑇𝑎 = { 𝑇𝑚(𝜃−𝜃𝑙𝑝) 0.4(𝜃𝑘𝑙−𝜃𝑡𝑖𝑝) , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝜃𝑘𝑙 ≥ θ > 𝜃𝑡𝑖𝑝
7. 𝑇𝑎 = 𝑇𝑚, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝜃 > 𝜃𝑘𝑙 𝑇𝑎 = 0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝜃 < 𝜃𝑡𝑖𝑝 }
8. 𝑊𝑑𝑓 = 𝑇𝑎/𝑇𝑚
9. 𝜃 = 𝜃𝑎𝑤𝑎𝑙 + 𝐼 𝑛𝑓 − 𝐸𝑎 – 𝑇𝑎
HASIL
1. Aplikasi GoRice 1.0

Aplikasi GoRice 1.0 merupakan aplikasi yang dibangun


menggunakan konsep pertumbuhan, perkembangan, dan neraca air.
Parameter-parameter yang diperlukan model di aplikasi ini
berdasarkan kebutuhan model perkembangan, pertumbuhan dan
neraca air. Input yang diperlukan dari aplikasi ini merupakan file .csv
yang isinya parameter iklim dengan urutan curah hujan, radiasi
matahari, suhu, kelembaban relative, dan kecepatan angin. Urutan
data iklim tersebut harus sesuai tidak boleh terbalik karena akan
mempengaruhi hasilnya.
Tampilan aplikasi GoRice 1.0
Tampilan input data
Tampilan aplikasi setelah dijalankan
2. Hasil dan Pembahasan Analisis Data
Kondisi iklim terutama suhu udara di Kabupaten Bogor dapat dikatakan
memengaruhi hasil simulasi. Hal ini disebabkan unsur-unsur iklim
berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman terutama
dalam proses fotosintesis dan metabolisme tanaman. Hasil fotosintesis
ditransportasikan ke organ-organ tanaman yang ditunjukkan dengan
biomassa tanaman. Hasil biomassa tanaman dipengaruhi oleh umur tanaman
dan indeks luas daun (ILD). Selain itu, adanya suhu rendah menyebabkan
respirasi menurun namun meningkatkan biomassa (Saputro G 2016). Suhu
udara yang rendah juga dapat mengakibatkan semakin lamanya proses
pematangan sehingga pengisian gabah tanaman padi tidak maksimal (Stansel
dan Fries 1980 dalam Saputro G 2016). Biomassa tanaman selama simulasi
terdiri atas biomassa akar, batang, daun, dan bulir padi.
Indeks Luas Daun
12

10

8
Indeks Luas Daun

0
1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 99 106113120127134141148155162169176183190197204211218225

HST
Grafik di atas menunjukkan indeks luas daun pada wilayah Kecamatan
Dramaga. Berdasarkan hasil simulasi dengan menggunakan data iklim
Stasiun Meteorologi Citeko, tanaman padi ciherang memiliki pola indeks luas
daun semakin tinggi. Indeks luas daun padi ciherang hasil simulasi di wilayah
Kecamatan Dramaga memiliki nilai terendah ketika daun belum muncul.
Daun pertama muncul (emergence) pada 22 HST yang memiliki ILD sebesar
0.1. Indeks luas daun tertinggi pada saat keluarnya bunga/malai (heading)
yaitu pada 163 HST dengan ILD sebesar 10.3. Setelah mencapai nilai
maksimum, ILD menurun seiring dengan pematangan padi hingga panen
pada 226 HST sehingga nilai ILD 8.1. ILD berkaitan erat terhadap bentuk dan
sebaran daun pada kanopi tanaman. Pada perkembangan awal,
pertumbuhan dan lebar kanopi daun akan terus bertambah seiring dengan
pertumbuhan tanaman. ILD dapat digunakan sebagai indikator biomassa.
Nilai ILD juga dapat digunakan sebagai pendugaan produktivitas optimum
tanaman.
Biomassa Daun
6000

5000
Biomassa Daun (kg/ha)

4000

3000

2000

1000

0
1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 99 106113120127134141148155162169176183190197204211218225

HST
Grafik di atas menunjukkan biomassa daun hasil simulasi di
daerah Kecamatan Dramaga. Secara umum dapat terlihat bahwa
biomassa memiliki pola yang sama seperti indeks luas daun.
Biomassa daun tanaman padi ciherang hasil simulasi di daerah
Kecamatan Dramaga menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
biomassa daun hingga maksimum pada fase keluarnya bunga
(heading) yaitu pada 163 HST dengan biomassa daun sebesar 5192.5
kg/ha. Setelah mencapai nilai maksimum, biomassa daun menurun
seiring dengan pematangan padi hingga panen pada 226 HST
sehingga nilai ILD 4052.9 kg/ha.
Biomassa Batang
7000

6000

5000
Biomassa Batang

4000

3000

2000

1000

0
1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 99 106113120127134141148155162169176183190197204211218225

HST
Grafik di atas menunjukkan pertumbuhan biomassa batang padi
ciherang di wilayah Kecamatan Dramaga. Secara umum terlihat
bahwa grafik pertumbuhan biomassa batang padi ciherang di
wilayah Kecamatan Dramaga memiliki pola yang sedikit berbeda dari
biomassa daun. Hasil simulasi pertumbuhan biomassa batang padi
ciherang di wilayah Kecamatan Dramaga menunjukkan bahwa
biomassa batang mulai meningkat hingga maksimum pada akhir
fase 3, yaitu pada 163 HST dengan biomassa batang sebesar 6487.2
kg/ha, kemudian turun pada akhir panen 226 HST yaitu 5063.5 kg/ha.
Biomassa bulir padi
12000

10000

8000
Biomassa Biji

6000

4000

2000

0
1 9 17 25 33 41 49 57 65 73 81 89 97 105113121129137145153161169177185193201209217225

HST
Grafik di atas menunjukkan hasil simulasi biomassa butir padi
ciherang di wilayah Kecamatan Dramaga. Secara umum terlihat
bahwa biomassa butir padi ciherang di wilayah Kecamatan Dramaga
memiliki hasil yang meningkat di fase akhir. Hasil simulasi
pertumbuhan biomassa butir padi ciherang di wilayah Kecamatan
Dramaga memiliki nilai awal pada awal fase 4 tepatnya 164 HST
dengan nilai 176.96 kg/ha dan terus meningkat hingga panen pada
226 HST dengan nilai 10086.47 kg/ha. Biomassa biji ini juga disebut
dengan produktivitas padi.
Biomasa Akar
2500

2000
Biomassa Akar

1500

1000

500

0
1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 99 106113120127134141148155162169176183190197204211218225

HST
Grafik di atas menunjukkan hasil simulasi pertumbuhan
biomassa akar padi ciherang di wilayah Kecamatan Dramaga. Secara
umum terlihat bahwa hasil biomassa akar padi memiliki pola yang
sama seperti bimassa daun dan batang. Grafik biomassa akar padi
ciherang di wilayah Kecamatan Dramaga menunjukkan biomassa
akar meningkat hingga mencapai maksimal di 163 HST dengan nilai
2097.55 kg/ha. Nilai biomassa akar kemudian menurun hingga
bernilai 1637.22 pada 226 HST.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kondisi iklim Kabupaten Bogor terutama suhu udara memengaruhi hasil
simulasi tanaman padi Ciherang. Suhu udara Kabupaten Bogor yang rendah
menyebabkan proses pematangan semakin lama sehingga umur tanam menjadi
200 hari. Suhu udara Kabupaten Bogor yang rendah juga menyebabkan respirasi
semakin menurun dan biomassa meningkat sehingga hasil produktivitas padi
Ciherang yang didapat sebanyak 10 ton.

Saran
Pemodelan dapat dikembangkan seperti jenis tanaman yang dapat di prediksi
tidak hanya satu jenis, namun bisa dua atau lebih sehingga data yang didapat lebih
bervariasi dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2018. Kabupaten Bogor Dalam Angka 2018. Bogor(ID): BPS.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2019. Kabupaten Bogor Dalam Angka 2019. Bogor(ID): BPS.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2020. Kabupaten Bogor Dalam Angka 2020. Bogor(ID): BPS.
Adeline F. 2018. Karakteristik fisik tanah dan distribusi kadar air pada berbagai penggunaan lahan di latosol Dramagaa
[skripsi]. Bogor(ID): Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Amiroh A. 2018. Peningkatan pertumbuhan dan produksi padi (Oryza sativa L.) melalui aplikasi sistem tanam jajar legowo
dan macam varietas. Jurnal Agroradix. 1(2): 52-62.
Annissa N dan Impron. 2017. Model simulasi tanaman untuk menganalisis pengaruh jadwal tanam dan menduga
produktivitas tanaman cabai merah di Kota Pagar Alam. Agromet. 31(2): 80-88.
Baskoro DPT dan Tarigan SD. 2007. Karakteristik kelembaban tanah pada beberapa jenis tanah. Jurnal Teknik dan
Lingkungan. 9(2): 77-81.
Dewanto RA. 2015. Model simulasi tanaman padi varietas ciherang, inpari 10, dan inpari 13 [skripsi]. Bogor(ID): Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
De Vries FWTP, Jansen DM, Berge HFMT, Bakema A. 1989. Simulation of Ecophysiological Processes of Growth in Several
Annual Crops. Wageningen (ND): Pudoc.
Nurfaijah, Setiawan BI, Arif C, Widodo S. 2015. Sistem kontrol tinggi muka air untuk budidaya padi. Jurnal Irigasi. 10(2): 97-
110.
Saputro G. 2016. Validasi model simulasi tanaman padi shierary-rice untuk menduga produktivitas dan waktu tanam
optimum [skripsi]. Bogor(ID): Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Susanti RS. 2006. Karakteristik kelembaban tiga jenis tanah (Grumusol Cihea, Latosol Dramagaa, Regosol Laladon)
[skripsi]. Bogor(ID) : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
 
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai