:
WORKSHOP
H ITUNG
Potong/Pungut PPh-PPN terhutang
KEWAJIBAN
BENDAHARA
B AYAR
Setor ke kas negara
L APOR
SPT – benar lengkap jelas
5
• Daftar
– NPWP bendahara berganti dengan NPWP IP (existing)
– NPWP bendahara berubah statusnya menjad WP Badan
(bendahara SWASTA)
– NPWP bendahara DIHAPUS tanpa DIPA/DPA dan kode
SATKER
– Pastikan SKT (NPWP IP, NPWP Badan, pencabutan NPWP
Bendahara) diterbitkan dan telah tersampaikan
www.pajak.go.id
NPWP 8
dilakukan oleh:
www.pajak.go.id
PKP 9
PKP
www.pajak.go.id
3 Pajak Pusat: Skema Pot/Put Bendahara
Skema Pajak Pusat Instansi Pemerintah 11
SELAIN
SELAIN ANGKUTAN TANAH/ KONS SELAIN KONSTRUKSI TANAH/
TANAH/
TANAH/BGNAN LAUT/UDARA BGNAN TRUKSI BGNAN
BGNAN
ORANG
BADAN / ORANG PRIBADI BADAN PRIBADI
BADAN / ORANG PRIBADI
Y Y
SKB/Suket PP 23 Suket PP 23
N N N N
PPh 23/26 PPh 15 PPh 4 (2) Final PPh 23/26 PPh 21/26 PPh 22 PP 4 (2) Fnl
www.pajak.go.id
PPh Pasal 22 14
TARIF 1,5% (3% Non NPWP) x Harga Beli (tidak termasuk PPN)
pembelian barang dengan nilai pembelian paling banyak Rp2.000.000,00
(tidak termasuk PPN) dg tidak dipecah-pecah dalam beberapa faktur
pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, pelumas, air minum/PDAM
dan benda-benda pos
www.pajak.go.id
PPh Pasal 23 15
penghasilan yang dibayarkan kepada rekanan OP atau Badan berupa sewa dan
penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta (selain
tanah/bangunan)
OBJEK penghasilan yang dibayarkan kepada pihak lain/rekanan berupa imbalan
sehubungan dengan jasa apapun (selain konstruksi) kepada rekanan Badan
UMKM PP 23
PPh Pasal 26
www.pajak.go.id
PPN Barang & Jasa 19
OBJEK penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak oleh rekanan (Pengusaha Kena Pajak)
KECUALI pembayaran atas penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas PPN tidak dipungut
dan/atau dibebaskan dari pengenaan PPN
pembayaran atas penyerahan BBM dan Bukan BBM oleh Pertamina, jasa telekomunikasi oleh
perush telekomunikasi, jasa angkutan udara oleh perusahaan penerbangan
www.pajak.go.id
Pengecualian & Fasilitas PPN Barang & Jasa 20
www.pajak.go.id
DPP Nilai Lain PPN Barang & Jasa 21
• PKP yang melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP kepada pembeli BKP
dan/atau penerima JKP dengan karakteristik konsumen akhir, termasuk
yang dilakukan melalui Perdagangan Melalui Sistem Elektronik, merupakan
PKP Pedagang Eceran.
• PKP Pedagang Eceran dapat membuat Faktur Pajak secara eceran (tanpa
identitas pembeli, serta nama dan tanda tangan yang berhak
menandatangani Faktur Pajak), termasuk untuk penyerahan BKP/JKP yang
mendapatkan fasilitas tidak dipungut PPN atau dibebaskan dari pengenaan
PPN.
• Faktur Pajak tersebut dapat berupa: bon kontan, faktur penjualan, segi cash
register, karcis, kuitansi, atau tanda bukti penyerahan atau pembayaran lain
yang sejenis www.pajak.go.id
Bea Meterai 23
Surat perjanjian dan surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan
sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang bersifat
OBJEK perdata (seperti kontrak atau surat pernyataan)
Surat yang memuat jumlah uang > Rp5juta, seperti kuitansi, billing statement, dan lain-lain
Rp 10.000,00
Berlaku per 1 Januari 2021 (UU No. 10 Tahun 2020)
Selama masa transisi (s.d. 31 Des 2021) materai Rp 3.000,00 dan Rp 6.000,00 masih berlaku.
Cara penggunaan meterai Rp 3.000 dan meterai Rp 6.000 untuk dokumen selama masa transisi
sebagai pengganti materai Rp 10.000:
TARIF
Menempelkan materai Rp 6.000 dan materai Rp 3.000 secara berdampingan dalam satu dokumen
yang memerlukan materai.
Menempelkan 3 materai Rp 3.000 secara berdampingan dalam satu dokumen yang memerlukan
materai.
Menempelkan 2 materai Rp 6.000 secara berdampingan dalam satu dokumen yang memerlukan
materai.
www.pajak.go.id
KEWAJIBAN PPN atas PENDAPATAN 24
www.pajak.go.id
Faktur
Tagihan
KEWAJIBAN PPN atas PENDAPATAN Pajak
25
Instansi Pembeli/
Pemerintah Pengguna Jasa
Penyerahan
BKP / JKP
Pembayaran
+ PPN
www.pajak.go.id
Kuadran Kesalahan 26
• Tidak dapat membedakan kelompok pegawai tidak • Tidak dapat membedakan barang dan jasa
tetap, peserta kegiatan, & bukan pegawai • Tidak dapat membedakan BKP terutang PPN dan tidak
• Tidak membuat bukti potong PPh 21 terutang PPN, dibebaskan, terutang tidak dipungut
• Status PTKP Istri tidak TK/0 • Rekanan Non PKP dipungut PPN
• Perhitungan DPP tidak 100/110 (Umum)
• Tidak dapat membedakan sewa kendaraan/kapal • Pembayaran jasa kepada rekanan peorangan dipotong
dengan jasa angkutan darat/laut/udara PPh Pasal 23
• Tidak dapat membedakan sewa tanah/bangunan dan • Pembayaran jasa s.d. Rp2jt tidak dipotong PPh Pasal 23
sewa selain tanah/bangunan • Tidak dapat membedakan konstruksi/non konstruksi
• Tidak dapat membedakan hadiah penghargaan kepada • Tidak membuat bukti potong PPh 23/4 (2)
perorangan/badan serta hadiah undian • Tidak dapat membedakan JKP terutang PPN & tidak
• Rekanan Non PKP dipungut PPN terutang PPN, dibebaskan, terutang tidak dipungut
• Tidak memahami DPP Nilai Lain
• Rekanan Non PKP dipungut PPN
www.pajak.go.id
RESPONS PAJAK ATAS PANDEMI COVID-19 (LINIMASA) 27
PMK PERPPU PMK PER PMK UU PP PP PMK PMK PMK PMK PMK
23 1 28 08 44 2 29 30 86 110 9 82 149
21 Maret 2020 6 April 2020 27 April 2020 10 Juni 2020 16 Juli 2020 1 Februari 2021 26 Oktober 2021
31 Maret 2020 21 April 2020 16 Mei 2020 18 Juni 2020 14 Agustus 2020 1 Juli 2020
01 PMK-23/PMK.03/2020 Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Wabah Virus Corona
02 PMK-44/PMK.03/2020 Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019
03 PMK-86/PMK.03/2020 Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019
PMK-110/PMK.03/2020 Perubahan atas PMK-86/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak
04 Pandemi Corona Virus Disease 2019
05 PMK-9/PMK.03/2021 Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019
PMK-82/PMK.03/2021 Perubahan Pertama atas PMK-9/PMK/03/2021 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak
06 Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019
PMK-149/PMK.03/2021 Perubahan Kedua atas PMK-9/PMK/03/2021 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak
07 Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019
www.pajak.go.id
PERLUASAN INSENTIF PAJAK ANTISIPASI DAMPAK EKONOMI PANDEMI COVID-19 28
Uraian PMK-9/2021 PMK-82/2021 PMK-149/2021
1. Jenis Insentif 6 insentif: PPh 21 DTP, PPh final UMKM 6 insentif: PPh 21 DTP, PPh final UMKM 6 insentif: PPh 21 DTP, PPh final UMKM DTP;
DTP; PPh final jaskon DTP; SKB PPh 22 DTP; PPh final jaskon DTP; SKB PPh 22 PPh final jaskon DTP; SKB PPh 22 Impor,
Impor, Pengurangan PPh 25, Restitusi Impor, Pengurangan PPh 25, Restitusi Pengurangan PPh 25, Restitusi PPN
PPN dipercepat PPN dipercepat dipercepat
2. Penerima Insentif • WP KB/KITE • WP KLU • WP KLU
• WP KLU • Psl 21 => 1.189 KLU • PPh Psl 21 => 1.189 KLU
• PPh Psl 21 => 1.189 KLU • Psl 22 => 132 KLU • PPh Psl 22 => 397 KLU
• PPh Psl 22 => 730 KLU • Psl 25 => 216 KLU • PPh Psl 25 => 481 KLU
• PPh Psl 25 => 1.018 KLU • PPN => 132 KLU • PPN => 229 KLU
• PPN => 725 KLU • WP PP23 • WP PP23
• WP PP23 • WP Penerima P3TGAI • WP Penerima P3TGAI
• WP Penerima P3TGAI
3. Jangka Waktu Insentif Jan – Jun 2021 Diperpanjang s.d. Des 2021 Diperpanjang s.d. Des 2021
4. Mekanisme Pemanfaatan Harus menyampaikan kembali Harus menyampaikan kembali Harus menyampaikan pemberitahuan bagi
pemberitahuan pemberitahuan WP dengan kode KLU yang ditambahkan
5. Relaksasi pemanfaatan Penyampaian pemberitahuan untuk Penyampaian pemberitahuan untuk Penyampaian pemberitahuan bagi WP
insentif memanfaatkan insentif PPh 21 DTP dan memanfaatkan insentif PPh 21 DTP dan dengan kode KLU yang ditambahkan untuk
PPh 25 sejak masa pajak Januari 2021 PPh 25 sejak masa pajak Juni 2021 paling dapat memanfaatkan insentif:
paling lambat tanggal 15 Februari 2021 lambat tanggal 15 Agustus 2021 • PPh Psl 25 sejak Masa Pajak Oktober 2021
paling lambat 15 November 2021;
• Restitusi PPN dipercepat untuk Masa
Pajak Oktober 2021 sampai dengan Masa
Pajak Desember 2021 dan disampaikan
paling lambat tanggal 31 Januari 2022.
6. Relaksasi pembetulan Lap. Tidak diatur Laporan realisasi PPh DTP (normal & Laporan realisasi PPh DTP atas
Realisasi pembetulan) atas pemanfaatan Insentif www.pajak.go.id
pemanfaatan Insentif Jan-Jun 2021, dapat
PPh PASAL
Penerima Insentif 29
21
Penentuan Kode Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) Pemberi Kerja:
21
PPh Pasal 21 DTP harus dibayarkan secara tunai oleh pemberi
kerja pada saat pembayaran penghasilan kepada Pegawai
www.pajak.go.id
Pemanfaatan Insentif 32
pada laman www.pajak.go.id
Pemberitahuan pemanfaatan insentif
(berdasarkan kriteria KLU), hanya
21
diajukan oleh WP Pemberi Kerja yang
berstatus pusat dan insentif berlaku
untuk pusat beserta seluruh cabang
yang terdaftar dan memiliki kewajiban
PPh Pasal 21
Insentif berlaku sejak Masa Pajak
pemberitahuan sampai dengan Masa
Pajak Desember 2021
www.pajak.go.id
Kewajiban Pemberi Kerja 33
21
DTP
PPh PASAL
Kewajiban pemberi kerja yang
21
memanfaatkan insentif PPh Pasal 21
DTP
www.pajak.go.id
Pembetulan Pelaporan 35
PPh
PENERIMA INSENTIF
PP23
Wajib Pajak yang: TAHUN 2018
www.pajak.go.id
Kewajiban Penerima Insentif 39
6. Validasi macro
www.pajak.go.id
Pemberian Insentif PPh FINAL 42
6. Validasi macro
www.pajak.go.id
PPh FINAL
Pemberian Insentif 43
6. Validasi macro
www.pajak.go.id
UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) 44
1. Asas 2. Tujuan
a. keadilan a. Meningkatkan pertumbuhan dan mendukung percepatan
b. kesederhanaan pemulihan perekonomian
c. efisiensi b. Mengoptimalkan penerimaan negara
d. kepastian hukum c. Mewujudkan sistem perpajakan yang berkeadilan dan
e. kemanfaatan berkepastian hukum
f. kepentingan nasional d. Melaksanakan reformasi administrasi, kebijakan perpajakan yang
konsolidatif, dan perluasan basis pajak
e. meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak
I 0 - Rp 50 juta 5% 0 - Rp 60 juta 5%
II >Rp 50 - 250 juta 15% >Rp 60 - 250 juta 15%
III >Rp 250-500 juta 25% >Rp 250-500 juta 25%
IV >Rp 500 juta 30% >Rp 500 juta - 5 miliar 30%
V >Rp 5 miliar 35%
Penghitungan pajak penghasilan orang pribadi diterapkan atas penghasilan yang jumlahnya melebihi
batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Dalam RUU HPP, besaran PTKP tidak berubah yaitu bagi orang pribadi lajang sebesar Rp4,5 juta per
bulan atau Rp54 Juta per tahun. Tambahan sebesar Rp4,5 juta diberikan untuk Wajib Pajak yang kawin
dan masih ditambah Rp4,5 juta untuk setiap tanggungan maksimal 3 orang.
1. Sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak dan diselenggarakan berdasarkan
asas kesederhanaan, kepastian hukum, serta kemanfaatan.
2. Program ini berupa pemberian kesempatan kepada Wajib Pajak untuk melaporkan atau mengungkapkan kewajiban
perpajakan yang belum dipenuhi secara sukarela melalui:
1) Pembayaran Pajak Penghasilan berdasarkan pengungkapan harta yang tidak atau belum sepenuhnya dilaporkan oleh
peserta program Pengampunan Pajak; dan
2) pembayaran Pajak Penghasilan berdasarkan pengungkapan harta yang belum dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak
Penghasilan orang pribadi Tahun Pajak 2020.
3. Program dilaksanakan selama 6 bulan (1 Januari 2022 s.d. 30 Juni 2022)
4. Terdiri dari 2 kebijakan:
www.pajak.go.id
Buat Kode Billing Bayar Pajaknya
• E-Billing
• Layanan billing-djp/ di KPP/KP2KP
• Kring Pajak 1500200 • Petugas Teller Bank &
• Petugas Teller/CS Bank & Kantor Pos Kantor Pos
• Internet Banking • Mini ATM
• ASP • Internet Banking & Mobile
• SMS ID Billing *141*500#
• ATM Banking
• M-PAJAK (TERBARU) • ATM
www.pajak.go.id
Aplikasi Berbasis Android 5321
PAJAK
M-Pajak memiliki beberapa fitur yang dapat digunakan wajib
pajak, di antaranya:
• menu e-Billing (kode pembayaran pajak)
• kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) digital
• informasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat,
• pengingat batas waktu penyetoran dan pelaporan pajak, serta
• informasi peraturan perpajakan terbaru.
www.pajak.go.id
Penyetoran & Pelaporan 54
JENIS SSP Diisi BATAS PEMBAYARAN SPT BATAS PELAPORAN KETERANGAN BUKTI POTONG
Nama
PPh Pasal 21 Bendahara 1721 Wajib disampaikan Bupot Tidak Final
Bupot Final
Instansi Pemerintah SPT Masa
PPh Pasal 22 Penjual Pusat & Daerah: Masa PPh PPh 21/26 Hanya disampaikan Tidak Ada
BENDAHARAWAN a. Max 7 hari setelah 22 apabila ada
tanggal pembayaran pemungutan
PPh Pasal 23/26 Bendahara dg mekanisme Uang Masa PPh Hanya disampaikan Bupot PPh 23
Persediaan. 23/26 paling lama tanggal apabila ada pot
b. Pada hari yang sama 20 bulan berikutnya
PPh Pasal 4 (2) Sewa Bendahara dg tanggal Masa PPh Hanya disampaikan Bupot PPh 4 (2)
& Kontruksi pembayaran dg 4(2) apabila ada pot
mekanisme Langsung
PPh Pasal 4 (2) Penjual Masa PPh Hanya disampaikan jk Tidak Ada
Pbebasan Lahan Instansi Pemerintah 4(2) ada pemotongan
Desa
PPh Pasal 4 (2) Penjual Max tanggal 10 bulan Masa PPh Hanya disampaikan jk Tidak Ada
UMKM
berikutnya setelah 4(2) E-Bupot ada pemotongan
tanggal pembayaran Unifikasi SPT
PPN Rekanan 1107 PUT Masa Wajib disampaikan Tidak Ada
BENDAHARAWAN Penjual
Jika hari libur, maka pembayaran/ penyetoran dapat dilakukan Jika hari libur, maka penyampaian laporan dilakukan pada hari kerja berikutnya
pada hari kerja berikutnya
Sanksi /
Uplift Jenis Sanksi
Bulan
Self Assessment +0%
Sanksi bunga KMK 0,41% Bunga penagihan (Ps.19(1)) Kurang Bayar (KB) penundaan SPT
Besaran Sanksi (Rp) Rp4.133 Angsuran/penundaan bayar (Ps.19(2)) Tahunan (Ps.19(3))
Self Assessment +5%
Sanksi bunga KMK 0,83% Pembetulan SPT (Ps.8(2);(2a)) Pajak tidak/kurang dibayar akibat salah
Terlambat bayar (Ps.9(2a);(2b)) tulis/hitung atau PPh tahun berjalan
Besaran Sanksi (Rp) Rp8.300
(Ps.14(3))
Self Assessment +10%
Sanksi bunga KMK 1,25% Pengungkapan ketidakbenaran pengisian SPT (Ps.8(5))
Besaran Sanksi (Rp) Rp12.467
Official Assessment +15%
Sanksi bunga KMK 1,66% Sanksi SKPKB (Ps.13(2))
Besaran Sanksi (Rp) Rp16.633 Pengembalian Pajak Masukan (PM) dari PKP yang tidak berproduksi (Ps.13(2a))
www.pajak.go.id
Materi KUP-UU HPP 56
PPh kurang 100% bunga per bulan sebesar suku bunga Banding 100% 60%
dipotong acuan + uplift factor 20% (max. 24 bulan)
Peninjauan Kembali 100% 60%
PPh dipotong 100% 75%
tetapi tidak disetor
PPN & PPnBM 100% 75%
kurang dibayar
www.pajak.go.id
57
/2 SA
I
AS
21 A
IK
H M
PPh Pasal 22
AS I
M AS
A NIF
PP SPT
A
PPh Pasal 23/26
T IK
AS U
E-SPT MASA PPh 21/26
SP IF
E-
M T
PPh Pasal 4 (2)
UN
T PO
21 ASA
1. Pegawai Tetap/Tdk Tetap
SP BU PPh Pasal 15
6
PO
PP T M
/2
2. Peserta Kegiatan PPN Barang & Jasa
E-
BU
3. Honorarium PNS/ASN
SP
H
E-
E-
4. Bukan Pegawai
www.pajak.go.id
REFERENSI
UU & PP PMK
UU No 16 Tahun 2009 ttg KUP PMK Nomor 252/PMK.03/2008 ttg Petunjuk Pemot PPh 21
UU No 36 Tahun 2008 ttg PPh PMK Nomor 231/PMK.03/2019 ttg Pemot Pajak Instansi Pmrntah
UU No 42 Tahun 2009 ttg PPN PMK Nomor 141/PMK.03/2015 ttg Jenis Jasa Lain
UU No 10 Tahun 2020 ttg Bea Meterai
PP 80 Tahun 2010 ttg Tarif PPh 21 Final
PP 23 Tahun 2018 ttg PPh UMKM
Perdirjen
PP 34 Tahun 2017 ttg PPh Sewa T/B PER-16/PJ/2016 ttg Petunjuk Pemot PPh 21
PP 34 Tahun 2016 ttg PPh Pengalihan T/B Kewajiban Perpajakan WP Instansi Pemerintah, 2021, Kanwil DJP
PP 40 Tahun 2009 ttg PPh Jaskon Riau & Kepulauan Riau
58