Anda di halaman 1dari 24

PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Bab
2 Permasalahan Sosial di Masyarakat

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4
Dalam hidupnya, manusia tidak dapat dilepaskan dari manusia lain. Mereka saling membutuhkan.
Oleh karena itu, manusia memiliki kecenderungan untuk hidup berkelompok. Manusia yang hidup
berkelompok akan membentuk suatu kelompok masyarakat. Di dalam suatu kelompok masyarakat
terdapat aturan-aturan atau norma tertentu yang harus ditaati oleh anggotanya. Aturan tersebut
diciptakan agar kehidupan masyarakat menjadi lebih teratur. Penyimpangan atau pelanggaran Bab 5
terhadap norma yang berlaku dapat memunculkan suatu permasalahan tertentu di masyarakat.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Isi Materi

Bab 1

C. Permasalahan Sosial dalam Bab 2

Kehidupan Masyarakat
Bab 3

Bab 4

Bab 5
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

C. Permasalahan Sosial dalam Kehidupan Masyarakat


1. Pengertian Masalah Sosial
Ada beberapa definisi yang menjelaskan masalah sosial yang satu dengan Bab 1

lainnya memiliki kesamaan, antara lain sebagai berikut.


a. Masalah sosial adalah suatu ketidakseimbagan atau ketidaksesuain antara unsur
nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat yang membahayakan atau Bab 2

menghambat anggota-anggota kelompok sosial dalam usahanya mencapai suatu


tujuan.
b. Masalah sosial adalah suatu perbedaan pendapat atau pemikiran yang berbeda
Bab 3
antarunsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang menimbulkan masalah
dalam kehidupan kelompok sosial masyarakat.
c. Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan
atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi Bab 4
benterokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan
hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
d. Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial merupakan masalah yang muncul
dalam masyarakat, bersifat sosial dan berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial Bab 5
dan lembaga-lembaga kemasyarakatan.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

e. Masalah sosial adalah suatu ketidakseimbagan atau ketidaksesuain antara


unsur nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat yang membahayakan atau
menghambat anggota-anggota kelompok sosial dalam usahanya mencapai
suatu tujuan.
Bab 1
f. Menurut Daldjuni, masalah sosial adalah suatu kesulitan atau ketimpangan yang
bersumber dalam masyarakat sendiri dan membutuhkan pemecahan dengan
segera, dan semantara itu orang percaya akan masih dapatnya masalah itu
dipecahkan. Bab 2

g. Menurut Blumer dan Thompson, masalah sosial adalah suatu kondisi yang
dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang
mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian
besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui Bab 3

kegiatan bersama.

Ada beberapa ukuran umum yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk
menentukan masalah sosial, yaitu sebagai berikut. Bab 4

a. Terjadinya disorganisasi dalam masyarakat, misalnya kekerasan sosial atau


terjadinya pertentangan-pertentangan antarkelompok-kelompok dalam masyarakat.
b. Ketidakmampuan dalam berhadapan dengan inovasi atau mungkin ketidakmam- Bab 5
puan dalam menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Ada beberapa tolok ukur atau patokan apakah suatu masalah dapat dikate-
gorikan sebagai masalah sosial atau bukan, antara lain sebagai berikut.
a. Kriteria Utama
Bab 1
b. Pihak-Pihak yang Menetapkan Apakah Suatu Kepincangan
Merupakan Masalah Sosial atau Tidak
c. Sumber-Sumber Masalah Sosial
Bab 2
d. Perhatian Masyarakat dan Masalah Sosial
e. Manifest Social Problem dan Latent Social Problem
Bab 3
2. Ciri-Ciri Masalah Sosial
Terjadinya masalah sosial di dalam kehidupan masyarakat ditunjukkan
dengan beberapa ciri atau karakteristik, antara lain sebagai berikut.
a. Masalah sosial bersifat relatif memiliki makna sebagai berikut. Bab 4

1) Masalah sosial berkaitan erat dengan nilai-nilai moral yang dianut masyarakat.
2) Masalah sosial berkait erat dengan struktur sosial yang menentukan
normal/abnormal. Bab 5
3) Masalah sosial dilihat secara vertikal dan horizontal berbeda.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

b. Masalah sosial saling berkaitan yang bersifat implikatif, tidak sendiri-


sendiri.
1) Masalah primer adalah kondisi yang sangat berpengaruh dapat menimbulkan
Bab 1
kerusakan ganda.
2) Masalah sekunder adalah kondisi berbahaya sebagai dampak dari masalah
primer.
3) Masalah tersier adalah kondisi berbahaya sebagai akibat dari masalah Bab 2

dominan.

c. Masalah sosial bersifat kompleks. Masalah sosial tidak muncul secara


mendadak tetapi dilatarbelakangi oleh faktor penyebab yang rumit. Bab 3

Penyebabnya dapat ditelusuri melalui proses ekonomi, sosial, politik


maupun kepribadian akibat yang ditimbulkan kadang di luar dugaan.
d. Masalah sosial tidak mudah ditangani sebab penyebabnya rumit, akibat Bab 4
yang ditimbulkan sulit diramalkan dan masalah sosial sering dilestarikan
melalui budaya.
e. Masalah sosial berubah dari waktu ke waktu.
Bab 5
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

3. Faktor Penyebab Munculnya Masalah Sosial


 Secara umum, faktor penyebab itu meliputi faktor struktural dan faktor
kultural. Bab 1
 Faktor struktural berkaitan dengan pola-pola hubungan antarindividu
dalam kehidupan komunitas.
 Adapun faktor kultural berkaitan dengan nilai-nilai yang tumbuh dan/atau Bab 2
berkembang dalam kehidupan komunitas.
 Masalah sosial dapat timbul karena adanya kekurangan-kekurangan
dalam diri manusia atau kelompok masyarakat yang bersumber dari
Bab 3
beberapa faktor pokok, antara lain sebagai berikut.

a. Faktor Ekonomi
b. Faktor Budaya Bab 4

c. Faktor Biologis
d. Faktor Psikologis
Bab 5
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis ini misalnya, masalah-
masalah yang menyangkut kependudukan dan keharusan biologis lainnya.

1) Faktor keharusan makan Bab 1

2) Faktor kependudukan
3) Faktor bagi manusia untuk mempertahankan diri
4) Faktor kebutuhan akan lawan jenis Bab 2

Pada dasarnya permasalahan sosial di masyarakat dipengaruhi oleh


beberapa faktor berikut ini. Bab 3

a. Faktor Keluarga
b. Faktor Lingkungan
c. Faktor Pendidikan Bab 4

Keluarga memiliki peran Permasalahan sosial juga


penting dalam kehidupan didorong oleh faktor
Bab 5
sosial. lingkungan.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

4. Jenis Permasalahan Sosial


a. Masalah kemiskinan
1) Pengertian Kemiskinan Bab 1
Kemiskinan mencakup beberapa hal berikut ini.
a) Kekurangan fasilitas fisik bagi kehidupan yang normal.
b) Gangguan dan tingginya risiko kesehatan. Bab 2

c) Risiko keamanan dan kerawanan kehidupan sosial ekonomi dan


lingkungannya.
d) Kekurangan pendapatan yang mengakibatkan tidak bisa hidup layak. Bab 3

e) Kekurangan dalam kehidupan sosial yang dapat ditunjukkan oleh


ketersisihan sosial.
Pada dasarnya bentuk kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga Bab 4
pengertian, yaitu sebagai berikut.
a) Kemiskinan absolut.
b) Kemiskinan relatif. Bab 5

c) Kemiskinan kultural.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Kemiskinan memiliki beberapa ciri, antara lain sebagai berikut.


a) Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan, sandang
dan papan).
Bab 1
b) Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan,
pendidikan, sanitasi, air bersih, dan transportasi).
c) Ketiadaan jaminan masa depan (karena tidak adanya investasi untuk
pendidikan dan keluarga). Bab 2

d) Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massal.


e) Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan keterbatasan sumber alam.
f) Ketidakterlibatan dalam kegiatan sosial masyarakat. Bab 3

g) Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang


berkesinambungan.
h) Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental. Bab 4

i) ketidakmampuan dan ketidak beruntungan sosial (anak terlantar, wanita


korban tindak kekerasan dalam rumah tangga, janda miskin, kelompok
marjinal dan terpencil).
Bab 5
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

2) Faktor Penyebab Kemiskinan


Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu sebagai
berikut.
a) Kemiskinan alamiah Bab 1

b) Kemiskinan buatan
Secara prinsip ada tiga faktor penyebab kemiskinan, yaitu
Bab 2
a) Faktor struktural
b) Faktor kultural
c) Faktor sumber daya alam yang terbatas Bab 3

b. Masalah Kriminalitas
1) Pengertian Kriminalitas
Bab 4
 Kriminalitas atau tindak kriminal adalah setiap perbuatan yang
melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan.
 Pelaku kriminalitas disebut kriminal.
 Biasanya yang dianggap kriminal, antara lain seorang pencuri, Bab 5

pembunuh, perampok, korupsi, atau pemerkosa.


PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Dalam mendefinisikan kejahatan, ada beberapa pandangan mengenai


suatu perbuatan apakah yang dapat dikatakan sebagai kejahatan, antara
lain sebagai berikut.
Bab 1
a) Secara kriminologi yang berbasis sosiologis kejahatan merupakan suatu
pola tingkah laku yang merugikan masyarakat (dengan kata lain
terdapat korban) dan suatu pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi
sosial dari masyarakat. Reaksi sosial tersebut dapat berupa reaksi Bab 2
formal, reaksi informal, dan reaksi non-formal.
b) Secara yuridis, kejahatan berarti segala tindakan atau tingkah laku
manusia yang melanggar undang-undang atau ketentuan yang berlaku Bab 3
dan diakui dapat dipidana secara legal, dan diatur dalam hukum pidana.

Secara sosiologis, kejahatan adalah semua bentuk ucapan, perbuatan,


dan tingkah laku yang secara ekonomis, politis, dan sosial psikologis Bab 4
sangat merugikan masyarakat, melanggar norma-norma susila, dan
menyerang keselamatan warga masyarakat (baik yang telah tercakup
dalam undang-undang, maupun yang belum tercantum dalam undang-
undang pidana). Bab 5
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

2) Penjahat dan Jenis-jenisnya


 Di Indonesia secara tegas tidak dijumpai orang yang disebut
penjahat. Bab 1
 Dalam peradilan pidana, kita hanya mengenal secara resmi istilah-
istilah tersangka, tertuduh, terdakwa, dan terhukum atau terpidana.
Sedangkan kata-kata seperti penjahat ataupun bandit hanya dalam
Bab 2
kata sehari-hari yang tidak mendasar pada ketentuan hukum.
 Adapun tipe atau jenis-jenis penjahat menurut penggolongan para
ahli, antara lain sebagai berikut.
Bab 3
a) Penjahat dari kecenderungan (bukan karena bakat).
b) Penjahat karena kelemahan (kelemahan jiwa sehingga sulit
menghindarkan untuk tidak berbuat).
Bab 4
c) Penjahat karena hawa nafsu yang berlebihan, putus asa, dan
terdorong oleh harga diri atau keyakinan.

Bab 5
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Menurut Capelli tindak kejahatan dapat disebabkan oleh beberapa faktor,


antara lain sebagai berikut.
a) Kejahatan karena faktor-faktor psikopathologis
Bab 1
b) Kejahatan karena faktor-faktor cacat atau kemunduran kekuatan jiwa
dan raganya
c) Kejahatan karena faktor-faktor sosial
Bab 2
Menurut Seelig munculnya penjahat dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain sebagai berikut.
a) Penjahat karena segan bekerja. f) Penjahat terdorong oleh Bab 3
b) Penjahat terhadap harta benda karena pikirannya yang masih
lemah kekuatan batin untuk menekan primitif.
godaan. g) Penjahat terdorong oleh
c) Penjahat karena nafsu menyerang. keyakinannya. Bab 4

d) Penjahat karena tidak dapat menahan h) Penjahat karena kurang


nafsu seks. disiplin kemasyarakatan.
e) Penjahat karena mengalami krisis i) Penjahat campuran. Bab 5

kehidupan.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

3) Teori-Teori Kejahatan
Tindak kejahatan dapat dianalisis dengan beberapa teori yang ada, antara
lain sebagai berikut.
Bab 1
Teori Pernyataan
Teori Keamanan Teori keamanan bebas menyatakan bahwa manusia itu bisa bebas
Bebas berbuat menurut kemauannya.
Bab 2
Adanya kelainan-kelainan yang bersifat psikis sehingga individu yang
Teori Penyakit
berkelainan ini sering melakukan kejahatan-kejahatan. Penyakit jiwa
Jiwa
tersebut berupa psikopat dan defect moral.
Bab 3
Teori ini menyebutkan sumber kejahatan dapat berasal dari ciri-ciri
Teori Fa’al Tubuh
jasmaniah dan bentuk jasmaninya.

Menyatakan bahwa kejahatan atau kriminalitas merupakan perbuatan


Teori Teologis
dosa yang bersifat jahat. Bab 4

Teori Filsafat Jasmani manusia merupakan prinsip ketidakselesaian atau perubahan,


tentang Manusia dan bersifat tidak sempurna. Prinsip ketidakselesaian ini mengarahkan
(Antropologi manusia pada destruksi, kerusakan, kemusnahan, dan kejahatan (hal- Bab 5
Transendental) hal yang tidak susila).
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Teori Pernyataan
Teori yang Mazhab ini dengan tegas menyatakan bahwa pengaruh paling
Menitikberatkan menentukan yang mengakibatkan kejahatan adalah faktor-faktor Bab 1
Faktor Sosial eksternal atau lingkungan sosial dan kekuatan-kekuatan sosial.
Teori yang
Menitikberatkan Menyatakan adanya ciri-ciri individual dan ciri anatomis yang khas
Bab 2
Pengaruh menyimpang.
Antropologis
Teori Non-
Religiusitas (Tidak Menyatakan bahwa ketidakpercayaan kepada Tuhan yang Mahakuasa Bab 3
Beragamanya itu menimbulkan banyak ketakutan, kecemasan, dan kebingungan.
Individu)

Menyatakan bahwa kejahatan itu tidak hanya disebabkan oleh


Mazhab Bio- Bab 4
konstitusi biologis yang ada pada diri individu saja, tetapi juga
Sosiologis
dipengaruhi oleh faktor-faktor atau pengaruh-pengaruh eksternal.

Bab 5
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

c. Kesenjangan Sosial
1) Pengertian Kesenjangan Sosial
 Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidak seimbangan sosial
yang ada di masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang Bab 1

sangat mencolok.
 Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai
aspek. Bab 2

 Antara orang kaya dan miskin sangat dibedaan dalam aspek apapun,
orang desa yang merantau ke kota juga ikut terkena dampak dari hal
ini, memang benar jika dikatakan bahwa ”Yang kaya makin kaya,yang Bab 3
miskin makin miskin”.

2) Faktor Pendorong Terjadinya Kesenjangan Sosial


 Kemiskinan menjadi foktor terbesar kesenjangan sosial yang menjadi Bab 4

momok dalam kehidupan masyarakat.


 Disaat rakyat negeri ini masih berjuang agar kemiskinan di negeri kita
bisa lebih menyusut, para lakon di atas malahan hidup bermewah- Bab 5
mewahan di dalam penjara.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia diakibatkan oleh beberapa


hal, antara lain sebagai berikut.
a) Kemiskinan
Bab 1
Menurut Lewis (1983), budaya kemiskinan dapat terwujud dalam
berbagai konteks sejarah, namun lebih cendrung untuk tumbuh dan
berkembang di dalam masyarakat yang memiliki seperangkat kondisi,
antara lain sebagai berikut. Bab 2

(1) Sistem ekonomi uang, buruh upahan, dan sistem produksi untuk
keuntungan.
(2) Tetap tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran bagi Bab 3

tenaga tak terampil.


(3) Rendahnya upah buruh.
(4) Tidak berhasilnya golongan berpenghasilan rendah meningkatkan Bab 4
organisiasi sosial, ekonomi, dan politiknya secara sukarela maupun atas
prakarsa pemerintah.
(5) Sistem keluarga bilateral lebih menonjol daripada sistem unilateral.
Bab 5
(6) Kuatnya seperangkat nilai-nilai pada kelas yang berkuasa
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

 Menurut Parker Seymour dan Robert J. Kleiner (1983) formulasi


kebudayaan kemiskinan mencakup pengertian bahwa semua orang
yang terlibat dalam situasi tersebut memiliki aspirasi-aspirasi yang
rendah sebagai salah satu bentuk adaptasi yang realistis. Bab 1

 Beberapa ciri kebudyaan kemiskinan adalah

(1) fatalisme, Bab 2

(2) rendahnya tingkat aspirasi,


(3) rendahnya kemauan mengejar sasaran,
(4) kurang melihat kemajuan pribadi, Bab 3

(5) perasaan ketidakberdayaan/ketidakmampuan,


(6) perasaan untuk selalu gagal,
Bab 4
(7) perasaan menilai diri sendiri negatif,
(8) pilihan sebagai posisi pekerja kasar, dan
(9) tingkat kompromis yang menyedihkan.
Bab 5
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

 Kemiskinan struktual adalah suasana kemiskinan yang dialami oleh


suatu masyarakat yang penyebab utamanya bersumber pada struktur
sosial, dan oleh karena itu dapat dicari pada struktur sosial yang berlaku
dalam masyarakat itu sendiri. Bab 1

 Golongan kaum miskin ini terdiri atas:


(1) para petani yang tidak memiliki tanah sendiri,
Bab 2
(2) petani yang tanah miliknya begitu kecil sehingga hasilnya tidak
cukup untuk memberi makan kepada dirinya sendiri dan
keluarganya,
(3) kaum buruh yang tidak terpelajar dan tidak terlatih (unskilled Bab 3

labourerds), dan
(4) para pengusaha tanpa modal dan tanpa fasilitas dari pemerintah
(golongan ekonomi lemah). Bab 4

Kemiskinan struktural tidak sekedar terwujud dengan kekurangan sandang


dan pangan saja, kemiskinan juga meliputi kekurangan fasilitas pemukim-
an yang sehat, kekurangan pendidikan, kekurangan komunikasi dengan Bab 5
dunia sekitarnya, sosial yang mantap.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

Beberapa ciri kemiskinan struktural, menurut Alpian (1980), antara lain


sebagai berikut.
(1) Tidak ada atau lambannya mobilitas sosial (yang miskin akan tetap
hidup dengan kemelaratanya dan yang kaya akan tetap menikmati Bab 1

kemewahannya).
(2) Mereka terletak dalam kungkungan struktur sosial yang menyebabkan
mereka kekurangan hasrat untuk meningkatkan taraf hidupnya. Bab 2

(3) Struktur sosial yang berlaku telah melahirkan berbagai corak rintangan
yang menghalangi mereka untuk maju. Pemecahan permasalahan
kemiskinan akan bisa dilakukan bilamana struktur sosial yang berlaku Bab 3
itu dirubah secara mendasar.
b) Lapangan Pekerjaan
 Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam Bab 4
perekonomian masyarakat, sedangan perekonomian menjadi faktor
terjadinya kesenjangan sosial.
 Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia menjadikan pengangguran
Bab 5
yang sangat besar dan merupakan pekerjaan bagi pemerintah saat ini.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

3) Pemecahan Masalah Kesenjangan Sosial di Indonesia


Upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk pemecahan masa-
lah kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia, antara lain sebagai
Bab 1
berikut.
a) Meminimalis dan memberantas korupsi dalam upaya meningkatan ke-
sejahteraan masyarakat. Pemerintah telah membentuk suatu lembaga
yang bertugas memberantas korupsi di Indonesia. Bab 2

b) Meningkatkan sistem keadilan di Indonesia serta melakukan peng-


awasan yang ketat terhadap mafia hukum. Masih banyak mafia hukum
merajarela di Indonesia itu yang semakin membuat kesenjangan sosial Bab 3

di Indonesia makin mencolok.

d. Ketidakadilan Sosial
Bab 4
Ketidakadilan sosial diartikan sebagai keadaan di mana setiap orang
(dalam komunitasnya atau dalam masyarakatnya) tidak mendapatkan
hak dan kesempatan yang sama dalam segala aspek, ekonomi, sosial,
politik, hukum, pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, dan sebagainya. Bab 5
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

 Dalam beberapa kasus ketidakadilan dapat memicu terjadinya


kekerasan. Kekerasan salah satunya dijawab oleh teori frustrasi-
agresi. Teori ini menunjukkan bahwa kekerasan berhubungan erat
dengan ketidakadilan sosial. Bab 1

 Teori frustrasi-agresi menemukan banyak fakta bahwa konflik dan


kekerasan lebih banyak terjadi pada keluarga miskin.
 Kemiskinan sendiri adalah indikasi ketidakadilan sosial dalam Bab 2

ekonomi.
 Hubungan kekerasan dengan ketidakadilan sosial terlihat pula pada
peristiwa-peristiwa besar dunia, misalnya Revolusi Perancis. Bab 3

 Revolusi yang diwarnai dengan pembakaran, penyerangan, dan


pembunuhan tersebut merupakan protes terhadap absolutisme
kerajaan, dominasi, sistem ekonomi yang buruk, sistem pajak yang Bab 4
tidak seimbang, dan ide pencerahan yang mencoba merevisi
kepercayaan-kepercayaan tradisional.
 Ketidakadilan sosial adalah penyebab primer dari kekerasan karena ia
menyangkut hak, sesuatu yang prinsipil pada diri setiap orang. Bab 5
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT

TUGAS:
 Pelajari materi yang terdapat dalam PPT ini.
 Carilah materi mengenai permasalahan sosial di masyarakat yang belum
Bab 1
terdapat dalam materi ini, diantaranya:
 masalah kependudukan,
 masalah korupsi di Indonesia,
Bab 2
 masalah konflik (pemberontakan dan peperangan) dalam masyarakat
 masalah disorganisasi keluarga
 masalah lingkungan hidup
Bab 3
 masalah pelanggaran norma-norma masyarakat
 berbagai dampak masalah social yang terjadi dalam masyarakat
 penyelesaian masalah sosial berdasarkan sifatnya
 penyelesaian masalah sosial berdasarkan prosesnya. Bab 4

 Buat dalam bentuk PPT.


 Semua materi mengenai permasalahan sosial di masyarakat baik yang terdapat
dalam PPT ini maupun yang menjadi tugas akan dijadikan salah satu bagian Bab 5
dari soal dalam pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun(PAT) tahun 2019/2020.

Anda mungkin juga menyukai