Anda di halaman 1dari 46

Permasalah Sosial

dalam Masyarakat
NUR LAILI KHUSBIYA, S.Sos
TABLE OF CONTENS

1 MASALAH SOSIAL

2 KEMISKINAN

3 KRIMINALITAS

4 KESENJANGAN SOSIAL

5 KETIDAKADILAN
Masalah Sosial

Istilah masalah sosial mengandung dua kata, yakni masalah dan sosial.
Kata “MASALAH” berarti persoalan yang mengacu pada kondisi, situasi,
atau perilaku yang tidak diinginkan, bertentangan, aneh, tidak benar dan
sulit. Sementara itu kata “SOSIAL” mengacu pada masyarakat, hubungan
sosial, struktur sosial, dan organisasi sosial. secara istilah masalah sosial
adalah persoalan-persoalan sosial yang tidak diinginkan, atau
bertentangan dengan keinginan masyarakat.
MASALAH SOSIAL MENURUT PARA AHLI

RAAB & SELZNICK


Masalah sosial adalah masalah
hubungan sosial yang menantang
masyarakat itu sendiri atau
menciptakan hambatan atas kepuasan
banyak orang.

ARNOLD M. ROSE

1
SOERJONO SOEKAMTO

3 5
Masalah sosial dapat didefinisikan
sebagai suatu situasi yang telah Masalah sosial adalah suatu
memengaruhi sebagian besar ketidaksesuaian antara unsur unsur
masyarakat sehingga mereka percaya kebudayaan atau masyarakat, yang
bahwa situasi itu adalah sebab dari membahayakan kehidupan kelompok
kesulitan mereka. sosial.

2 4
RICHARD BULMER
Masalah sosial adalah situasi dan
Masalah sosial adalah pola perilaku
kondisi yang tidak diinginkan oleh
dan kondisi yang tidak diinginkan dan
masyarakat, karena adanya paradigma
tidak dapat diterima oleh sebagian
kesalahan sosial atau gejala sosial yang
besar anggota masyarakat.
dinggap tidak wajar.
ELEMEN MASALAH SOSIAL
(MENURUT PARRILLO)
Dapat berdampak dengan menghadirkan berbagai
kerugian baik terhadap keadaan fisik dan mental
baik individu atau pada masyarakat.

Merupakan pelanggaran terhadap satu atau


beberapa nilai atau standar yang mempunyai oleh
sebagian besar masyarakat atau mereka yang
mempunyai kekuatan pengaruh di masyarakat.

Keadaan yang terus menerus terjadi. Bertahan


untuk suatu periode waktu tertentu.

Memunculkan kebutuhan untuk dipecahkan


berdasarkan evaluasi dari berbagai kelompok di
masyarakat.
MASALAH SOSIAL & GEJALA SOSIAL

GEJALA SOSIAL MASALAH SOSIAL


Gejala sosial merupakan suatu Masalah sosial merupakan segala
kejadian/peristiwa/fenomena yang sesuatu yang tidak dikehendaki oleh
terjadi di masyarakat dan masyarakat. Sehingga dalam hal ini
mempengaruhi masyarakat. Dalam masalah sosial pasti bersifat dan
hal ini gejala sosial bisa berbentuk membawa dampak negatif bagi
positif maupun negatif. masyarakat.

KESIMPULAN
Masalah Sosial termasuk Gejala Sosial karena merupakan peristiwa yang ada di
masyarakat dan membawa pengaruh negatif dalam masyarakat.Sedangkan Gejala Sosial
belum tentu Masalah Sosial karena gejala sosial juga ada yang bersifat atau membawa
pengaruh yang positif.
TEORI TENTANG MASALAH SOSIAL

TEORI TEORI INTERAKSI


TEORI KONFLIK
FUNGSIONALIS SIMBOLIS
• Tokoh
Emile Durkheim, Talcott Parsons, Robert K Mertons
• Isi
Teori ini mengemukakan bahwa semua bagian di
masyarakat mempunyai fungsinya masing-masing dalam
masyarakat tersebut. Semua bagian masyarakat ini saling
bekerjasama untuk membangun tatanan sosial yang stabil
dan harmonis. Jika terdapat Satu elemen dari
masyarakatnya tidak memfungsikan tugasnya dengan
baik, maka dapat menimbulkan ketidakteraturan di
sebuah keadaan sosial. Pada akhirnya ketidakteraturan itu
menimbulkan suatu bentuk masalah sosial.
• Masalah Sosial
1. Patologi Sosial : Penyimpangan Sosial terutama
yang mengarah pada tindakan kriminalitas
dianggap sebagai penyakit dalam masyarakat
sehingga menyebabkan sistem lainnya tidak
bekerja dengan baik sesuai fungsinya -> Solusi :
TEORI Pengendalian Sosial, Memperkuat Nilai & Norma
2. Disorganisasi Sosial : Perpecahan yang kemudian

FUNGSIONALIS melemahkan nilai dan norma dalam suatu


masyarakat akibat terjadinya perubahan sosial
yang begitu cepat -> Solusi : Reintegrasi.
Memperlambat gerak perubahan sosial
• Tokoh
Karl Marx, Ralf Dahrendorf
• Isi
Teori ini mengemukakan bahwa masalah sosial timbul
dari berbagai macam konflik sosial.
• Masalah Sosial
1. Marxis : melihat konflik sosial terjadi karena
ketidaksetaraan ekonomi termasuk sistem
kapitalisme, sehingga memunculkan konflik antar
kelas (borjuis dan proletar). Konflik tersebut
disebabkan karena perbedaan kepentingan atas
kelas borjuis dan proletar -> Solusi : Pemerataan,
masyarakat tanpa kelas
2. Non-Marxis : berfokus pada konflik
antarkelompok sosial di masyarakat. Konflik
tersebut disebabkan oleh kepentingan yang
berbeda antara satu kelompok dengan yang
lain (konflik antar SARA) -> Solusi : Toleransi,
TEORI KONFLIK saling menghargai
• Tokoh
George H Mead, Carless Cooley, Erving Goffman
• Isi
Teori ini mengemukakan bahwa setiap orang bertindak
berdasarkan makna simbolik yang muncul dalam sebuah
situasi tertentu. Teori ini melihat masalah sosial sebagai
interaksi simbolis antara indvidu yang tidak mempunyai
masalah dengan yang mempuyai masalah sosial yang
kemudian mengarahkan individu yang tanpa masalah
berperilaku seperti individu yang bermasalah
(mengeneralisasikan individu yang tidak bermasalah
menjadi bermasalah)
• Masalah Sosial
1. Teori Pelabelan (Labelling) : Kelompok/individu
tertentu dianggap bermasalah karena sudah dicap
atau diberi julukan bermasalah -> Solusi : Bersikap
objektif dan realistis
2. Konstruksionisme : masalah sosial merupakan
TEORI INTERAKSI hasil konstruksi manusia yang disebabkan oleh
interaksi intens individu dengan orang-orang yang
mendefinisikan hal-hal menyimpang sebagai suatu
SIMBOLIS hal yang biasa atau bahkan positif (differential
association / sub-kebudayaan menyimpang) ->
Solusi : Sosialisasi yang sempurna
MACAM-MACAM MASALAH SOSIAL

Kemiskinan Ketidakadilan/Diskriminasi Polusi/Pencemaran lingkungan

Kesenjangan sosial Pengangguran Kemacetan

Kriminalitas Kenakalan remaja Disorganisasi


FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MASALAH SOSIAL

FAKTOR EKONOMI FAKTOR BIOLOGIS


Masalah sosial muncul karena Masalah sosial karena faktor
terjadi ketimpangan biologis biasanya berhubungan
pendapatan, ketidakmerataan dengan kondisi fisik manusia.
pembangunan, dan ketidaksamaan Contoh : muncul penyakit
dalam hak akses. menular, gizi buruk, dan lain-
Contoh : pengangguran, lain.
kriminalitas, dan kemiskinan.

FAKTOR SOSIAL & FAKTOR PSIKOLOGIS


BUDAYA Masalah sosial karena faktor
Masalah sosial muncul karena psikologis biasanya
ketidaksesuaian antara nilai, berhubungan dengan gangguan
norma, dan perilaku psikologis yang dialami suatu
masyarakat. masyarakat.
Contoh : westernisasi, Contoh : gangguan jiwa,
kenakalan remaja, tawuran, depresi, dan sebagainya.
geng motor, dan sebagainya.
1
KEMISKINAN
SEBAGAI MASALAH SOSIAL
KEMISKINAN

Kemiskinan merupakan
- Kondisi dimana seseorang tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan
taraf atau standar kehidupan pada umumnya
- Keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar/primer seperti
makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan dan kesehatan.
KEMISKINAN MENURUT PARA AHLI

KUNCORO
Kemiskinan adalah ketidakmampuan
untuk memenuhi standar hidup
minimum.

GILLIN
Kemiskinan adalah kondisi ketika
seseorang tidak dapat mempertahankan
skala hidup yang cukup tinggi untuk
1 3 5
LEVITTAN
Kemiskinan adalah kekurangan barang-
barang dan pelayanan yang dibutuhkan
untuk mencapai standar hidup yang
memberikan efisiensi fisik dan mental. layak.

2 4 BADAN PUSAT
BRENDLLET
Kemiskinan adalah ketidaksanggupan STATISTIK
untuk mendapatkan barang-barang dan Kemiskinan adalah ketidakmampuan
pelayanan yang memadai untuk dari sisi ekonomi, materi dan fisik
memenuhi keburuhan sosial yang untuk mencukupi kebutuhan dasar
terbatas. makanan dan bukan makanan yang di
ukur dengan pengeluaran
KRITERIA KEMISKINAN
(MENURUT BPS)
Masyarakat bisa dikatakan miskin jika dalam Rumah Tangga tersebut setidaknya memenuhi 9
kriteria dari Badan Pusat Statistik sebagai berikut :
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang
2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan
3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa
diplester.
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain.
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan.
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah
8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam dalam satu kali seminggu.
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 500m2, buruh
tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan
pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat SD/tamat SD.
14. Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,-
seperti sepeda motor kredit/non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal
lainnya.
BENTUK-BENTUK KEMISKINAN
KEMISKINAN ABSOLUT : Keadaan orang yang benar-benar tidak dapat
memenuhi kebutuhan hidup minimum.

KEMISKINAN RELATIF : Disebabkan oleh adanya pola pikir dasar yang


beranggapan bahwa kebutuhan yang ada belum terpenuhi.

KEMISKINAN KULTURAL : Kemiskinan yang berasal dari merosotnya


moral dan mentalitas akibat kebudayaan yang diyakini dan dianut oleh suatu
masyarakat.

KEMISKINAN STRUKTURAL : Disebabkan struktur sosial yang tidak


mampu menghubungkan masyarakat dengan sumber daya yang tersedia.

KEMISKINAN ALAMIAH : Disebabkan oleh daya dukung lingkungan yang


tidak memadai untuk menopang kehidupan manusia selayaknya.

KEMISKINAN INDIVIDUAL : Terjadi akibat kurangnya kemampuan diri


atau terdapat keterbatasan pada diri
60 80 50 80
KEMISKINAN MASSA : Kemiskinan yang dialami secara massa oleh
penduduk dalam suatu wilayah atau kawasan tertentu.

KEMISKINAN NON-MASSA : Kemiskinan yang dihadapi atau dialami


oleh segelintir warga saja.
FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN

FaktorGeografi FaktorIndividu FaktorStruktural


Kualitas individu yang kurang Kebijakan pembangunan yang
Perbedaan SDA dan letak
memadai (kesehatan, pendidikan, kurang tepat dan tidak merata,
geografis tiap daerah
keterampilan) cenderung eksklusif

KEMISKINA
N

FaktorEkonomi FaktorKultural FaktorDemografi FaktorGlobalisasi


Pengangguran, distribusi Budaya kemiskinan, demoralisasi Kepadatan penduduk dan Pasar bebas dan terjadinya
kekayaan tidak merata, penimbun dan budaya masyarakat yang komposisi penduduk yang tidak ketimpangan antara masyarakat
kekayaan yang tidak produktif tradisional merata. yang terampil dan tidak
DAMPAK KEMISKINAN

KRIMINALITAS

ANGKA KEMATIAN
TINGGI KESEHATAN SULIT

PENGANGGURAN

PUTUS SEKOLAH

BURUKNYA
GENERASI
PENERUS
CARA MENGATASI KEMISKINAN

Pembangunan yang merata, peningkatan fasilitas di


seluruh daerah, kebijakan yang adil dan membantu
rakyat

Perbaikan Tingkat Kesehatan dan Pendidikan, serta


SDM masyarakat melalui Pemberdayaan

Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin,


meningkatkan kemampuan dan pendapatan
masyarakat miskin

Memperluas lapangan pekerjaan


PROGRAM UNTUK MENGATASI KEMISKINAN

PKH BSM JAMKESMAS

Program Bantuan Siswa Program Jaminan Kesehatan


Program Keluarga Harapan Miskin diberikan kepada siswa Masyarakat adalah program
adalah program pemberian dari keluarga kurang mampu bantuan untuk pelayanan
bantuan tunai bersyarat agar dapat mengikuti kegiatan kesehatan bagi masyarakat
kepada Rumah Tangga belajar di sekolah. Bantuan ini miskin dan hampir miskin.
Sasaran (RTS) yang telah memberi peluang untuk Tujuannya adalah
ditetapkan sebagai peserta melanjutkan pendidikan ke meningkatkan akses
jenjang yang lebih tinggi dan masyarakat tersebut pada
diharapkan mampu pelayanan kesehatan yang
mengurangi jumlah siswa layak.
putus sekolah.
PROGRAM UNTUK MENGATASI KEMISKINAN

RASKIN PNPM MANDIRI BOS

Program Beras untuk


Program Nasional
Keluarga Miskin adalah Bantuan Operasional Sekolah
Pemberdayaan Masyarakat
program subsidi pangan yang adalah program pemerintah
Mandiri adalah program
diperuntukkan bagi keluarga untuk penyediaan pendanaan
nasional dalam wujud
miskin sebagai upaya dari biaya nonpersonalia bagi
kerangka kebijakan sebagai
pemerintah meningkatkan satuan pendidikan dasar dan
dasar dan acuan pelaksanaan
ketahanan pangan dan menengah pertama sebagai
program-program
memberikan perlindungan wujud pelaksanaan program
penanggulangan kemiskinan
pada keluarga miskin. wajib belajar 9 tahun.
berbasis pemberdayaan
masyarakat.
FUNGSI KEMISKINAN

Fungsi Ekonomi, yaitu menyediakan tenaga untuk


pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial,
membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan
barang bekas (pemulung).

Fungsi Sosial, yaitu menimbulkan altruisme


(kebaikan spontan) dan perasaan, sebagai sumber
imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai
ukuran kemajuan bagi kelas lain, dan memicu
munculnya badan amal.

Fungsi Kutural, yaitu sebagai sumber insiprasi


kebijakan teknorat, sumber inspirasi sastrawan,
dan memperkaya budaya saling mengayomi
antarmanusia.

Fungsi Politik, yaitu berfungsi sebagai


kelompok gelisah atau masyarakat marginal.
2
KRIMINALITAS
SEBAGAI MASALAH SOSIAL
KRIMINALITAS

Istilah kriminalitas berasal dari bahasa


Inggris CRIME yakni kejahatan. Kejahatan
secara formal dapat diartikan sebagai suatu
tingkah laku yang melanggar norma-norma sosial
dan undang-undang pidana, bertentangan dengan
moral kemanusiaan, bersifat merugikan,
sehingga ditentang oleh masyarakat.
KRIMINALITAS MENURUT PARA AHLI
SECARA KRIMINOLOGI
Kejahatan merupakan suatu pola
tingkah laku yang merugikan
masyarakat (dengan kata lain terdapat
korban) dan suatu pola tingkah laku
yang mendapatkan reaksi sosial dari
masyarakat (Mustafa, 2007)
GABRIEL TARDE & EMILE SECARA SOSIOLOGI
DURKHEIM Kejahtan adalah semua bentuk ucapan,

1
Kejahatan merupakan insiden alamiah, perbuatan, dan tingkah laku yang

3 5
gejala sosial yang tidak bisa dihindari secara ekonomis, politis dan sosial-
dalam revolusi sosial, terdapat tingkah psikologis sangat merugikan
laku masyarakat yang tidak bisa masyarakat, melanggar norma-norma
diduga-duga untuk mencari keuntungan susila dan menyerang keselamatan
dalam setiap kesempatan, sehingga ada masyarakat baik yang tercakup dalam
fleksibelitas dalam melakukan Undang-Undang Pidana maupun yang
kejahatan. belum (Kartono, 2001:26)

BOSU
Kejahatan adalah perbuatan/tingkah
2 4 EYSENCK (dalam VANDIJK)
Perilaku kriminal bertolak dari
pengaruh antara lingkungan dan
laku yang selain merugikan si
pribadi, bahwa selain warisan biologis,
penderita, juga sangat merugikan
maka faktor lingkungan seperti
masyarakat yaitu hilangnya
kemiskinan, pengangguran atau
kseimbangan ketentraman dan
kurangnya pendidikan turut menjadi
ketertiban.
penyebab timbulnya kriminalitas
FAKTOR PENYEBAB KRIMINALITAS
1. Tingkat pendidikan yang rendah
2. Pendapatan yang tidak mencukupi
3. Diksriminasi
4. Kesenjangan sosial
5. Hubungan/Ikatan keluarga kurang harmonis
6. Warisan biologis
7. Psikologis
8. Lingkungan
9. Kemiskinan/Keterbatasan Ekonomi
10. Pengangguran
11. Perubahan sosial
12. Sosialisasi yang tidak sempurna
13. Sub-kebudayaan menyimpang
BENTUK-BENTUK KRIMINALITAS
KEJAHATAN TANPA KORBAN (VITIMLESS CRIMES): Kejahatan yang menjadikan pelaku
sebagai korban tindakannya sendiri. Ex. Penyalahgunaan narkoba, Berjudi

KEJAHATAN TERORGANISASI (ORGANIZED CRIMES): Kejahatan Secara berkomplot


dan berkesinambungan serta memiliki jaringan untuk memperoleh uang atau kekuasaan dengan jalan melanggar
hukum. Ex. Penjualan hasil kejahatan

KEJAHATAN KERAH PUTIH (WHITE COLLAR CRIMES): Kejahatan yang dilakukan oleh
orang terpandang atau berstatus sosial tinggi. Ex. Korupsi. Lawan white collar cirme adalah blue collar crime
kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang biasa.

KEJAHATAN PERUSAHAAN/KORPORASI (CORPORATE CRIMES): : Kejahatan


yang dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan menaikan keuntungan dan menekan kerugian. Ex.
Kejahatan terhadap konsumen (makanan yang tercemar racun), Kejahatan terhadap publik (kerugian akibat
limbah pabrik), Kejahatan terhadap pemilik perusahaan (memperkaya diri), Kejahatan terhadap karyawan (tidak
memberikan jaminan perlindungan)

VIOLENT OFFENSES: Kejahatan yang disertai tindakan kekerasan terhadap orang lain. Ex. Perampokan,
Pembunuhan

PROPERTY OFFENSES: Kejahatan yang menyangkut hak milik. Ex. Pencurian kendaraan bermotor,
Perampokan toko emas
BENTUK TINDAK KEJAHATAN
MENURUT SUBDIREKTORAT STATISTIK POLITIK DAN KEAMANAN

Kejahatan terhadap nyawa (pembunuhan)

Kejahatan terhadap fisik/badan (penganiayaan, KDRT)

Kejahatan terhadap kesusilaan (pekosaan, pencabulan)

Kejahatan terhadap kemerdekaan orang lain (penculikan, memperkejakan anak di bawah


umur)

Kejahatan terhadap hak milik dengan kekerasan (pencurian dengan kekerasan)

Kejahatan terhadap hak milik/barang (pencurian, penadahan, perampokan)

Kejahatan terkait narkotika (pengedar, psikotropika)

Kejahatan terkait penipuan (penipuan, penggelapan, korupsi)


Kejahatan terhadap ketertiban umum (menodai bendera kebangsaan dan lambang negara RI,
ujaran kebenciran)
UPAYA PENANGGULANGAN KRIMINALITAS

• Tokoh Agama & Tokoh Masyarakat : berperan • Kaum Remaja dapat pula melakukan
memberikan keteladanan yang baik dan pengendalian secara individual atau
memberikan nasihat untuk mencegah berkelompok terhadap lingkungan sosial
terjadinya tidak kejahatan, melakukan upaya sekitarnya. Misalkan dengan membentuk
pervasi dengan menanamkan aturan dan ronda remaja untuk mengawasi
norma yang ada secara rutin serta berulang- lingkungan, sehingga setiap potensi
ulang, sehingga akhirnya dapat membudaya kejahatan dapat diketahui sedini mungkun,
serta dilaksanakan secara konsisten. Hal ini dan segera dilaporkan ke aparat
dapat dilakukan melalui pendekatan informal • Warga masyarakat melalui lembaga
kepada masyaraka seperti ketika berlangsung swadaya atau media massa dapat
pertemuan rutin warga, arisan, pengajian, dll. berpartisipasi aktif mengawasi proses
• Kaum Remaja, yang telah memperoleh penegakan hukum oleh aparat berwenang
pemahaman dari lembaga pendidikan formal agar benar-benar berlangsung tanpa
tentang pentingnya ketaatan pada hukum bagi diskriminasi dan tidak menyimpang dari
terciptanya ketentraman hidup bermasyarakat, ketentuan hukum. Dengan demikian,
dapat menularkan pemahamannya kepada keseimbangan sosial dapat secepatnya
masyarakat di sekitar dan berupaya dipulihkan setelah terjadinya kejahatan,
meyakinkan mereka tentang kebaikan norma timbul efek jera bagi pelaku
yang berlaku.
UPAYA PENANGGULANGAN KRIMINALITAS

PREVENTIF : dilakukan sebelum terjadinya tindakan


penyimpangan dengan tujuan untuk mencegah (antisipatif),
seperti himbauan, penyuluhan, sosialisasi.

REPRESIF : dilakukan setelah terjadinya tindakan


penyimpangan dengan tujuan untuk mengembalikan
keserasian akibat pelanggaran nilai dan norma, seperti
penangkapan pelaku, pemenjaraan, sampai dengan
penembakan dan pembunuhan.

PERSUASIF : dilakukan melalui pendekatan, baik secara


formal/informal, dalam bentuk sosialisasi, himbauan,
bimbingan kepada pelaku penyimpangan agar mematuhi nilai
dan norma sosial.

KOERSIF : dilakukan dengan cara kekerasan atau paksaan,


baik secara fisik maupun non-fisik untuk membentuk
masyarakat yang tertib sosial.
3
KESENJANGAN SOSIAL
SEBAGAI MASALAH SOSIAL
KESENJANGAN SOSIAL

Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan


ketidakseimbangan sosial yang ada dalam
masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan
yang sangat mencolok.
KESENJANGAN SOSIAL

KESENJANGAN KLASIK,
mencakup perbedaan kelas,
status, kekayaan, prestise yang
dimediasi oleh gender,
pendapatan, dan pendidikan.

KESENJANGAN BARU, mengikuti


kesadaran yang lebih besar akan
kompleksitas global yang meningkat
dan adanya berbagai rentang pilihan
yang lebih besar, seperti pola konsumsi,
gaya hidup, dan dinamika identitas.
FAKTOR PENYEBAB KESENJANGAN SOSIAL

FAKTOR
GEOGRAFIS

FAKTOR
FAKTOR
STRUKTURAL
INDIVIDUAL

FAKTOR
DEMOGRAFI FAKTOR
KULTURAL
FAKTOR
GLOBALISASI
DAMPAK KESENJANGAN SOSIAL

Kesenjangan sosial menimbulkan berbagai dampak baik dampak positif


maupun negatif:

DAMPAK NEGATIF
DAMPAK POSITIF
• Kriminalitas
• Mendorong wilayah lain yang
• Melemahnya jiwa wirausaha
kurang maju untuk dapat
• Monopoli
bersaing
• Kemiskinan
• Meningkatkan pertumbuhan
• Pencemaran lingkungan
untuk kesejahteraan masyarakat
• Kemerosotan moral
• Menimbulkan kecemburuan
sosial
• Melemahnya stabilitas sosial
dan solidaritas
• Adanya
ketidakadilan/diskriminasi
UPAYA MENANGGULANGI KESENJANGAN
Melaksanakan berbagai program untuk memastikan
terpenuhinya kebutuhan warga miskin dan kebijakan yang
bertujuan mengikis jarak sosial antarwarga
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan
kesempatan kepada seluruh masyarakat miskin untuk
memperjuangkan haknya
Memberdayakan usaha mikro, kecil, menengah, dan Koperasi
(UMKMK)

Melakukan mobilitas penduduk agar tidak terjadi kepadatan

Adanya pemerataan pembangunan di seluruh daerah,


terutama daerah terpencil dan terpelosok

Menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya

Memberantas dan menghukum berat tindakan korupsi


4
KETIDAKADILAN
SEBAGAI MASALAH SOSIAL
KETIDAKADILAN
Ketidakadilan sosial merupakan tindakan
sewenang-wenang. Menyangkut masalah pembagian
sesuatu terhadap hak seseorang atau kelompok
yang dilakukan secara tidak proposional.
Ketidakadilan memiliki 5 prinsip :
- Elitsime efisien
- Pengecualian diperlukan
- Prasangka adalah wajar
- Keserakahan itu baik
- Putus asa tidak bisa dihindari
BENTUK KETIDAKADILAN
Stereotip, merupakan generalisasi yang Marginalisasi, adalah proses
berlebihan terhadap seseorang pemutusan hubungan antar kelompok-
berdasarkan sifat-sifat yang ada pada kelompok tertentu dengan lembaga
kelompoknya (ras, suku, atau sosial utama, seperti struktur ekonomi,
agamanya). Stereotip tidak selalu pendidikan, dan lembaga sosial
bersifat negatif. Namun, stereotip akan ekonomi lainnya. Perbedaaan antara
selalu negatif jika dipengaruhi populasi dan kelompok seperti etnis,
prasangka. Prasangka merupakan ras, agama, budaya, bahasa, adat
pendapat (anggapan) yang kurang baik istiadat, penampilan dan afiliasi
mengenai sesuatu sebelum mengetahui memungkinkan populasi dominan
(menyaksikan, menyelidiki) sendiri, untuk meminggirkan kelompok yang
tanpa pengetahuan atau alasan yang lemah
cukup. Prasangka dapat berarti sikap,
emosi, atau perilaku negatif terhadap
seseorang atau sekelompok orang
karena keanggotaannya dalam
kelompok tertentu. Penilaian juga
dilakukan berdasarkan karakteristik Dominasi, adalah sifat yang lebih
merendahkan, pengekspresian, perasaan mengutamakan kepentingan
negatif, tindakan permusuhan dan kelompok mayoritas, sedangkan
tindakan diskriminatif. Stereotip kelompok minoritas dinomorduakan
berdasarkan sebuah informasi saja tapi atau bahkan diabaikan. Ada
prasangka berdasarkan sebuah berbagai bentuk dominasi yaitu
pengalaman. perbudakan, diskriminasi, kolonial,
Subordinasi, atau penomorduaan
despotisme, kapitalisme,
adalah perbedaan perlakukan terhadap
feodalisme, dan sebagainya.
identitas sosial tertentu. Biasanya yang
menjadi kelompok subordinasi adalah
kelompok minoritas.
UPAYA MENANGGULANGI KETIDAKADILAN
Untuk memastikan penegakan hukum berlangsung
• Presiden selaku atasan langsung dari para
secara konsisten dan tidak diskriminatif, telah
Menteri, dapat melakukan pengawasan dan
dibentuk lembaga yang berwenang melakukan
memberi arahan guna percepatan pelaksanaan
pengawasan terhadap kinerja aparat penegak
beragam program yang ditunjukan demi
hukum:
mengentaskan kemiskinan dan memastikan • Kinerja aparat Kepolisian diawasi oleh
masyarakat memperoleh haknya untuk Kompolnas dengan kewenangan melaksanakan
sejahtera. fungsi pengawasan fungsional terhadap kinerja
• DPR, sesuai amanat UU No 27 Tahun 2009 aparat kepolisian untuk menjamin
tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, profesionalisme dan kemandirian.
berwenang melakukan pengawasan terhadap • Kinerja aparat Kejaksaan diawasi oleh Komisi
kebijakan Pemerintah yang dianggap belum Kejaksaan dengan kewenangan melakukan
berorientasi pada peningkatan kesejahteraan pengawasan, pemantauan, serta penilaian
masyarakat terhadap kinerja dan perilaku jaksa/pegawai
• Untuk mencegah kesewenang-wenangan dari kejaksaan dalam melaksanakan tugas dan
oknum pejabat, pengawasan dapat dilakukan wewenangnya.
oleh lembaga terkait. Pengawasan terhadap • Kinerja Hakim sebagai pilar tegaknya keadilan
Bupati/Wali Kota/Gubernur bisa dilakukan diawasi oleh Komisi Yudisial dengan
oleh DPRD, sedangkan untuk kesewenang- kewenangan melakukan pengawasan terhadap
wenangan yang berwujud tindak korupsi dapat perilaku hakim dalam rangka mengeakkan
ditangani oleh KPK. kehormatan dan keluhuran martabat serta
menjaga perilaku
PEMECAHAN MASALAH SOSIAL

PEMECAHAN MASALAH UPAYA


PEMECAHAN MASALAH UPAYA
PREVENTIF
REPRESIF

Upaya yang dilakukan sebelum masalah sosial


Upaya yang dilakukan setelah masalah sosial
terjadi, upaya mencegah masalah sosial
terjadi yang bertujuan mengembalikan
dengan cara menjauhkan diri dari pola-pola
keserasian dalam masyarakat yang pernah
kejahatan dan mendekatkan diri pada perilaku
mengalami gangguan. Bersifat memperbaiki
yang sesuai nilai dan norma, seperti:
masalah sosial yang sudah terlanjur terjadi,
Penanaman Nilai Agama, Penerapan Etika
seperti: Penegakan hukum atau memberikan
Sosial, dll.
sanksi, melakukan pemberdayaan,
memberikan pelatihan kerja, rehabilitasi, dll
PEMECAHAN MASALAH SOSIAL

PEMECAHAN MASALAH UPAYA PEMECAHAN MASALAH UPAYA


PERSUASIF KOERSIF

Upaya yang dilakukan tanpa kekerasan. Dapat Upaya yang dilakukan dengan cara kekerasan
dilakukan melalui saran, ajakan, bimbingan atau paksaan untuk membentuk ketertiban
individu atau kelompok untuk mematuhi nilai sosial. Dibagi menjadi 2:
serta norma yang berlaku dalam masyarakat a. Kompulsi: pemaksaan agar taat dan patuh
terhadap norma
b. Pervasi: penanaman norma yang
dilakukan berulang-ulang agar merasuk
dalam kesadaran
PEMECAHAN MASALAH SOSIAL
PEMECAHAN MASALAH
BERBASIS MASYARAKAT
PEMECAHAN MASALAH
Upaya pemecahan masalah berbasis
BERBASIS NEGARA
masyarakat dapat berupa berikut :
Upaya yang dapat dilakukan Negara untuk - Mengembangkan sistem sosial yang
memecahkan masalah ialah melalui kebijakan
kondusif
sosial. Adanya perhatian kepada masalah - Memanfaatkan modal sosial
sosial dan bagaimana memecahkannya - Memanfaatkan intitusi sosial
merupakan karakteristik dan studi kebijakan
sosial. kebijakan untuk memecahkan masalah
sebaiknya didasari oleh pengamatan terhadap
masalah sosial. pemahaman terhadap sumber
dan latar belakang masalah dapat membantu
dalam merumuskan upaya pencegahannya .
UPAYA PEMECAHAN MASALAH SOSIAL

Bagi Negara berkembang seperti Indonesia, usaha untuk


mengatasi masalah sosial dapat dilakukan salah satunya
melalui pembangunan. Pembangunan seharusnya
diperuntukkan bagi semua pihak dan lapisan masyarakat.
Oleh karena itu, dalam pembangunan harus memiliki
tujuan sebagai berikut :
1. Dapat memperbaiki kehidupan masyarakat
2. Melindungi masyarakat dari tindakan penindasan dan
kesengsaraan
3. Dapat memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan
Thank You
Do you have any questions ?
nurlailikhusbiya@gmail.com
+62 8222 805 9557
@lelychus

Anda mungkin juga menyukai