Anda di halaman 1dari 34

Baja Tulangan Beton

• Adalah baja yg terbentuk batang yg digunakan Untuk


penulangan beton. Dalam perdagangan disebut juga besi beton
• -berdasarkan bentuknya, baja tulangan terdiri dari baja
tulangan polos dan baja tulangan deform
• -Baja tul polos merupakan batang baja yg permukaannya licin
(rata)
• -Baja tulangan deform merupakan batang dengan bentuk
permukaan khusus untuk mendapatkan pelekatan pada beton
yg lebih baik dari pada baja tulangan polos , pada luas
penampang yg sama yang mencakup :
• 1) batang baja tulangan deform
• 2) batang baja tulangan yg dipuntir.
.

• Baja yg akan digunakan sebagai baja tulangan


beton harus memenuhi syarat mutu yg
ditentukan dalam Standar Industri Indonesia, yg
mencakup tampak, bentuk dan toleransi dan
sifat sifat mekan
• 1. Sifat tampak
• -batang baja tulangan tidak boleh mengandung
serpih serpih, lipatan lipatan , retak retak,
gelombang gelombang dan hanya diperkenenkan
berkarat ringan pada permukaan
• .
.

• 2. Bentuk.
• -untuk baja tulangan deform, jarak antara dua rusuk
melintang harus dan tinggi rusuk harus
• -rusuk melitang tidak boleh membentuk sudut
kurang dari 45° thd sumbu batang
• - adalah diameter efektif yaitu diameter pengenal
untuk baja tulangan deform (mm) yg diperhitungkan
sama dengan diameter dari baja tulangan polos yg
memeiliki berat per satuan panjang yg sama, dan
dihitung menurut rumus sbb : = 12,74
• B= berat persatuan panjang baja tulangan (gram/mm)
Jenis jenis baja tulangan
.4 , 4 D 12
Diameter 18 mm Panjang 10m , Berat ?
.

• 3. Ukuran dan Toleransi


• a. Diameter (lihat Tabel 19)
• b. Toleransi diameter untuk tul polos
• Diameter (D) toleransi Penyimpangan
• kebundaran
• 14 mm
16 mm D 25 mm
28 mm D 34 mm
36mm D 50 mm
Penyimpangan kebundaran = maksimum 70 % dari
batas toleransi
.

• -Penyimpangan kebundaran merupakan perbedaan


antara diameter maksimum dan diameter minimum
dari hasil pengukuran pd penampang yg sama dari
suatu baja tulangan.

• 3 Panjang.
• Apabila tidak ada permintaan khusus dari pemesan,
panjang batang baja tulangan ditetapkan 6 m, 9 m dan
12 m
• Panjang Toleransi
• minus 0 mm, plus 40 mm

.

• 4. Toleransi Berat
• Toleransi berat per batang
• Diameter (mm) Toleransi
< 10 mm
10 mm <16 mm 6 %
16 mm <28 mm 5 %
.

• Toleransi berat dari satu lot baja tulangan


• Diameter (mm) Toleransi
< 10 mm
10 mm <16 mm 5%
16 mm <28 mm 4 %
Pengujian Tarik Baja
• - Hasil pengujian digambarkan dalam suatu diagram yang
menyatakan hubungan antara tegangan dan regangan
yg terdiri atas beberapa daerah seperti tampak pada
• gambar 34 hal 155 sbb :
• Daerah 0-1 = Daerah elastis , yaitu dimana bila gaya tarik
yg bekerja pada batag baja ditiadakan, batang tersebut
akan kembali kebentuk semula

• Daerah 1-2 = Daerah plastis,


• -yaitu dimana terjadi deformasi plastis yg besar
• -Batas dimana batang baja tersebut berubah bentuk
menjadi plastis merupakan batas lelehnya.
Hubungan Tegangan – Regangan
Baja Tulangan
.

• Daerah 2-3 =daerah penguatan (Strain hardening) yaitu suatu


daerah dimana untuk meningkatkan regangan diperlukan suatu
pertambahan tegangan.

• Daerah 3-4 = daerah dimana regangan akan meningkat sekitar


15 % hingga 20 % tanpa memberikan pertambahan tegangan
yg berarti

• Daerah 4-5 = daerah kontraksi


• -Terjadi perubahan bentuk setempat yg besar
• -Gaya tarik yg mengakibatkan mulai menunjukan suatu
kontraksi (penyempitan) merupakan gaya tarik maksimum yg
dapat ditahan oleh baja, yg akhirnya akan mengakibatkan
batang baja tsb putus
.

• Pengujian Tarik Baja


• Tujuan : menentukan tegangan leleh ,
tegangan tarik, dan regangan dari batang baja
• Peralatan :
• 1.Timbangan
• 2 Penggaris
• 3 Selotip
• 4.Mesin uji tarik
• Bahan : batang baja Deform :
Prosedur Praktikum
• 1. Batang baja diukur (sekitar 300 mm-400 mm) dan ditimbang
• 2 Tetapkan panjang ukur =10 x
• 3. Tandai batang baja yg telah ditimbang dan diukur pada kedua
ujungnya dengan selotif, sedemikian sehingga panjang ukur tepat
sama dengan 10 x diameternya
• 4.Jepit batang baja yg telah disiapkan tersebut tepat pada bagian yg
telah ditandai pada kedua ujungnya
• 5. bebani (Tarik) batang baja yg telah dijepit dan kemudian catat
beban yg mengakibatkan batang tersebut leleh dan putus, Biasanya
pada alat mesin uji Tarik telah dilengkapi dengan alat pembuat grafik
hubungan antara beban dengan perpanjangan berdasarkan skala
tertentu)
• 6. Batang baja yang telah putus disambung dan diukur panjangnya
sebagai panjang setelah putus
• .
Baja .Tulangan beton sebelum dan sesudah
test kuat tarik
.Perhitungan :

• 12,74
• A=

B= Berat batang persatuan panjang (gram/mm)


= Diameter Efektif batang baja tulangan (mm)
A= Luas penampang batang baja tulangan (mm2)
=Beban leleh (Kgf) ;
Regangan (%)
= Panjang ukur batang baja (mm)
= panjang setelah putus batang baja tulangan
Contoh Perhitungan :
• Panjang total batang baja = 343 mm
• Barat= 526 gram
• B= 526/343= 1,534 gram / mm
• 12,74 15,78 mm
• A== = 195,49 mm2
• = 10 x = 157,8 mm
• = 196 mm
• Beban max = 11.750 kgf
• Beban leleh= 8.250 kgf
• Percepatan grafitasi = 10 m/det2
• Teg Max (kuat Tarik) === 601,Mpa
• Teg leleh === 422,0 Mpa
• Regangan =
• Dengan mengacu pada sifat sifat mekanis batang baja menurut SII.0136-80
seperti yang tercantum pada tabel 24 , maka batang baja deform tersebut diatas
memenuhi persyaratan sebagai Bj.TD-40 dengan diameter nominal 16 mm
.
Pengujian Tarik Baja
.
.
.
Pengujian lengkung baja tulangan
• Alat ;
• 1.mesin uji tekan/lengkung
• 2.landasan tumpuan
• 3.Rol meter
• 4.pemotong
• 5 duri pelengkung

• Bahan : Baja tulangan dipotong 1,5 m

• Langkah kerja :
• 1.Atur jarak bersih tumpuan yg panjangnya = D+3d
• (D=diameter duri Pelengkung ; d=Diameter batang tulangan)
• 2.Pasang duri pelengkung,tepat ditengah tengah panjang jarak tumpuan
.

• 3.Letakan batang tulangan pada landasan tumpuan


• 4.Turunkan duri pelengkung sampai batang tulangan membentuk
sudut lengkung 170°-180°
• 5 naikkan duri pelengkung
• 6.ambil batang tulangan dari landasan tumpuan dan amati bagian
batang tulangan yang mengalami lengkungan
• Catatan : batang tul dinyatakan kurang mempunyai sifat kenyal yg
cukup jika pada bagian batang tulangan yg mengalami lengkngan
terdapat retakan atau pada uji lengkung batang uji patah.
• Ket :
• L= Jarak bersih tumpuan = D+3d
• D= diameter duri pelengkung
• d= diameter batang tulangan
.

Anda mungkin juga menyukai