Anda di halaman 1dari 13

HIPERTENSI PADA

KEHAMILAN,
PREEKLAMPSIA, EKLAMPSIA
PENDAHULUAN

Hipertensi dalam kehamilan merupakan diagnosa empiris ketika tekanan darah


sistolik diatas 140 mmHg atau diastolik diatas 90 mmHg. Hipertensi dalam
kehamilan terdiri dari 4 kriteria yaitu hipertensi kronis, hipertensi kronis dengan
superimposed preeklampsia, hipertensi gestasional, dan preeklampsia-eklampsi

Preeklamsia adalah salah satu penyebab utama kematian ibu setiap


tahun, dengan 50.000-60.000 kematian dilaporkan
PREEKLAMPSIA
Preeklampsia muncul pada umur kehamilan setelah 20 minggu. Hipertensi dalam kehamilan didefinisikan
dengan tekanan sistolik ≥ 140 atau tekanan diastolic ≥ 90 mmHg, pada wanita dengan tekanan darah
normal sebelum kehamilan.

Tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan
berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama.

Proteinuria adalah ekskresi protein urin ≥ 300 mg/24 jam atau tes urin dipstik > positif 1.

Jika tidak didapatkan protein urin, hipertensi dapat diikuti salah satu gejala antara lain trombositopenia,
gangguan ginjal, gangguan fugsi hepar, edema paru, gejala neurologis dan gangguan sirkulasi
uteroplasenta.
Faktor Resiko Preeklampsia

• Umur > 40 tahun


• Nulipara
• Multipara dengan riwayat preeklampsia sebelumnya
• Multipara dengan kehamilan oleh pasangan baru
• Multipara yang jarak kehamilan sebelumnya 10 tahun atau
lebih
• Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan
• Kehamilan multiple
• Ibu dengan DM
• Hipertensi kronik
• Penyakit Ginjal
• Sindrom antifosfolipid (APS
• Obesitas sebelum hamil
Pencegahan Primer

Deteksi faktor risiko pada kunjungan antenatal


Pencegahan Sekunder
• Istirahat
• Aspirin dosis rendah (75 mg/hari) pada wanita risiko tinggi sebelum usia
kehamilan 20 minggu
• Suplementasi kalsium minimal 1 g/hari, terutama pada wanita dengan asupan
kalsium rendah
• Dirujuk ke rumah sakit
• Pencegahan dan tatalaksana kejang
• Pemberian MgSO4
• Pemberian antihipertensif
• Pemeriksaan penunjang tambahan : DPL, golongan
Tatalaksana darah dan cross match, fungsi hati, profil koagulasi,
USG
• Terminasi kehamilan pada :
• Eklamsia : dalam 12 jam pasca kejang
• Kehamilan aterm
• Ibu PEB dengan janin yang belum viable
• Manajemen ekspektatif
TERAPI FARMAKOLOGI

 Obat Anti Hipertensi


 Terapi Pemberian MgSO4
 Pemberian Kortikosteroid
Syarat-syarat pemberian MgSO4

• Tersedia antidotum MgSO4 yaitu calcium gluconas 10%, 1 gram (10%


dalam 10 cc) diberikan intravenous dalam 3 menit
• Refleks patela positif kuat
• Frekuensi pernapasan lebih 16 kali per menit
• Produksi urin 100 cc dalam 4 jam sebelumnya (0,5 cc/kgBB/jam)

MgSO4 dihentikan bila


• Ada tanda-tanda keracunan yaitu kelemahan otot, hipotensi, refleks fisiologis menurun, fungsi jantung terganggu,
depresi SSP, kelumpuhan dan selanjutnya dapat menyebabkan kematian karena kelumpuhan otot-otot pernapasan
• Bila timbul tanda-tanda keracunan magnesium sulfat
• Hentikan pemberina magnesium sulfat
• Berikan calcium gluconas 10 % 1 gram (10% dalam 10 cc) secara intravenous dalam waktu 3 menit
• Berikan oksigen
CARA
PEMBERIAN
MgSO4
EKLAMPSIA

• Keadaan akut pada penderita preeklamsia


Didahului preeklamsia  impending eclampsia  kejang umum dan/atau koma
Tidak ada kemungkinan penyebab lain (epilepsi, perdarahan subarakhnoid, meningitis)
• Pencegahan: kenali secara dini tanda-tanda impending eclampsia
nyeri kepala hebat, gang- guan visus, muntah-muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresif tekanan
darah
• Manajemen Eklampsia
• Stabilisasi fungsi vital (ABC), Mengatasi Kejang, Obat antikejang (MgSO4)
• Perawatan ketika kejang
- Mencegah trauma akibat kejang
- Setelah selesai kejang, segera beri O2
• Rujuk pasien ke rumah sakit
KRITERIA UNTUK DILAKUKAN TERMINASI KEHAMILAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai