Anda di halaman 1dari 27

INSTALASI LISTRIK

LAMPU PENERANGAN
Salah satu sistem
pencahayaan pada
bangunan adalah
menggunakan lampu
penerangan pada
setiap ruang dalam
bangunan

Permasalahan yang sering muncul :


 Berapa Besar Sesungguhnya Cahaya Yang Kita Butuhkan?
 Berapa besar watt lampu yang dibutuhkan atau berapa banyak
lampunya?
LAMPU PENERANGAN

Jika cahaya lampunya melebihi


kebutuhan maka :
 mata akan cepat lelah karena silau
 akan terjadi pemborosan penggunaan
energi listrik.
Jika cahaya lampunya kurang maka :
 mata juga akan cepat lelah karena harus
bekerja keras untuk dapat melihat dengan
baik.
Konsep Dasar Yang Harus Dipahami
Untuk bisa menghitung berapa besar cahaya yang dibutuhkan, harus
memahami dulu beberapa istilah yang digunakan dalam pencahayaan, yaitu
istilah : Candela, Lumen dan Lux.
• Candela
Candela adalah intensitas cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
Semakin besar angka Candela maka semakin kuat cahaya tersebut
menyebar.
• Lumen
Lumen adalah satuan yang menyatakan kekuatan dari total sumber
cahaya, misalnya lampu. Karena itu pada lampu selalu dicantumkan nilai
lumen-nya.
• Lux
Lux adalah nilai penyebaran penerangan dari sebuah cahaya lampu,
dengan memperhitungkan tingkat rata-rata cahaya paling kuat dan
mengabaikan cahaya rendah yang bias.
Lux umumnya digunakan sebagai satuan standar untuk tingkat
pencahayaan lampu di ruangan.
Contoh :
Lampu 7 Watt yang menghasilkan 560 lumen,
 jika dipasang pada ruangan toilet berukuran panjang x lebar =
1,5 x 1,5 M2 dengan tinggi standar 3 meter akan terlihat sangat
terang. Artinya nilai lux-nya besar.
 tetapi bila dipasang pada ruangan berukuran 6 x 6 M2 dengan
tinggi sama maka cahayanya akan terlihat kurang terang. Dalam
hal ini nilai lux-nya menurun.

Sehingga 1 lux dihitung setara dengan 1 lumen per meter


persegi.
Menentukan Cahaya Yang Dibutuhkan Dalam
Suatu Ruangan
Dipakai pedoman tabel SNI- 03-6197-2000
Tabel 1 Tingkat pencahayaan rata-rata, renderasi dan temperatur
warna yang direkomendasikan

Fungsi Ruangan Tingkat Kelompok Temperatur Warna


Pencahayaan Renderasi Warm White Cool White Daylight
(Lux) Warna < 3300 K 3300 K – 5300 K >5300 K
Rumah Tinggal :
Teras 60 1 atau 2  
Ruang Tamu 120 – 150 1 atau 2 
Ruang Makan 120 – 250 1 atau 2 
Ruang Kerja 120 – 250 1  
Kamar Tidur 120 – 250 1 atau 2  
Kamar Mandi 250 1 atau 2  
Dapur 250 1 atau 2  
Garasi 60 3 atau 4  
Fungsi Ruangan Tingkat Kelompok Temperatur Warna
Pencahayaan Renderasi Warm White Cool White Daylight
(Lux) Warna < 3300 K 3300 K – 5300 K >5300 K
Perkantoran :
Ruang Direktur 350 1 atau 2  
Ruang Kerja 350 1 atau 2  
Ruang Komputer 350 1 atau 2  
Ruang Rapat 300 1  
Ruang Gambar 750 1 atau 2  
Gudang Arsip 150 1 atau 2  
Ruang Arsip Aktif 300 1 atau 2  
Lembaga Pendidikan :
Ruang Kelas 250 1 atau 2  
Perpustakaan 300 1 atau 2  
Laboratorium 500 1  
Ruang Gambar 750 1  
Kantin 200 1  
Hotel dan Restauran:
Lobi, Koridor 100 1  
Ruang Serba Guna 200 1  
Ruang Makan 250 1  
Kafetaria 200 1  
Kamar Tidur 150 1 atau 2 
Dapur 300 1  

SNI- 03-6197-2000
Contoh :
Ruang kerja berukuran = 3 x 4 meter, (luasnya = 12 M2).
Berapa kebutuhan lampu yang sesuai?
• Dari tabel 1, tingkat pencahayaan yang cocok untuk ruangan kerja tersebut
antara 120~250lux, diambil nilai tengahnya sebesar 185 lux.
• Nilai ini masih cukup terang untuk kebutuhan pencahayaan yang cukup
bagi kegiatan kerja atau membaca.
• Dari penjelasan sebelumnya,
Lux = Lumen per meter persegi, atau
Lux = Total Lumen / Luas Ruang
Maka :
• Total Lumen = Lux x Luas Ruang, atau 185 lux x 12M2 = 2.220 lumen.
• Tentukan jenis lampu apa yang dipilih, apakah itu jenis Fluorescent (Neon),
Lampu Pijar (Bohlam), (LED) Light Emitting Diode.
• Setelah diketahui lumen pada lampu, maka berapa banyak lampu yang kita
butuhkan?
Contoh dari kemasan/box lampu disamping :
- Kekuatan cahaya lampu = 7W/560 lumen,
- Jumlah lampu yang dibutuhkan = 2220/560
= 3,96 (= 4 titik)
Sehingga untuk ruangan 12 m2 tsb dibutuhkan 4 titik
lampu 7watt/560 lumen.

Apabila dipilih lampu LED 14,5 watt/1800 lumen, maka


dibutuhkan : 2220/1800 = 1,22 (= 2 buah).
Dipasang 1 buah masih memungkinkan.

Hasil perhitungan diatas dengan 4 titik lampu sebetulnya bukan hasil yang
mutlak.
Harus dipertimbangkan juga faktor biaya untuk instalasi 4 titik lampu tersebut.
Ada beberapa pilihan yang bisa menjadi solusi, yaitu gunakan lampu dengan
Watt yang lebih besar.
Contoh :
• Gunakan lampu dengan spesifikasi 23W, 1600 lumen.
Perhitungan :
• Lux = Lumen/Luas Ruangan ,
Lux = 1600/12 = 133,3 Lux
• Nilai 133 Lux masih masuk dalam rekomendasi tingkat
pencahayaan untuk ruang kerja (lihat Tabel-1) yaitu antara
120 - 250 Lux. 
Jadi cukup dengan satu titik lampu saja.

Yang perlu diperhatikan adalah bukan seberapa banyak titik


lampunya, tetapi berapa nilai lux yang masih memenuhi syarat.
Permasalahan menggunakan lampu dengan Watt yang besar bisa
saja menimbulkan pemborosan penggunaan energi listrik, karena
mungkin saja lampu di ruangan tersebut harus menyala lebih lama
sedangkan waktu kerja hanya sebentar.
Menggunakan lampu meja atau lampu baca akan menjadi salah
satu solusi yang hemat energi.
Menentukan Kebutuhan Daya Listrik Pada
Rumah Tinggal Berdasarkan PUIL
Memperkirakan Kebutuhan Daya Listrik Rumah Tinggal
• Biasanya rumah tinggal tipe 30 dan 36 cukup menggunakan daya listrik
1300 VA.
• Tergantung kebutuhan, jika yang saat ini MCB di kWh-meter tidak pernah
turun berarti masih cukup, tidak perlu tambah daya.

Pemahaman Dasar Mengenai MCB dan ELCB


• MCB (Miniatur Cirkuit Breaker) adalah pengaman beban lebih listrik
rumah, dan  berfungsi sebagai pemutus rangkaian listrik dari arus beban
lebih dan hubung singkat.
• ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) adalah proteksi yang
melengkapi MCB terhadap arus sisa atau arus bocor ke bumi. Karena
keterbatasan MCB yang hanya mengamankan beban lebih dan hubungan
singkat.
Perhitungan Kebutuhan Daya Listrik
Perhitungan kebutuhan daya listrik, ada baiknya mengacu pada PUIL (Persyaratan
Umum Instalasi Listrik) tahun 2011, sebagai acuan yang menjadi Standar Nasional
Indonesia.
Beban listrik dapat dibagi dalam beberapa kategori, misalkan peralatan llistrik yang
ada :
1. Pencahayaan biasa:
• Lampu 10 titik masing-masing 8 Watt (Lampu LED)
Lihat table bagian A (1 sampai 20 titik), maka beban lampu 10 titik dihitung
sebesar 2A
2. Kotak kontak yang tidak melebihi 10A:
• Mesin air : 250 Watt
• TV (TV LED) : 100 Watt
• Kulkas 2 pintu : 100 Watt
• Rice Cooker : 80 Watt
• Dispenser : 100 Watt
• Mesin cuci : 250 Watt
• Setrika listrik : 300 Watt
Jumlah : 1180 Watt
Maka kotak kontak (stop kontak) 7 titik dihitung sebesar 5A
3. Kotak kontak yang melebihi 10A:
• AC 1PK sebanyak 1 unit, perhitungannya sebagai berikut
1 PK = 746 W, dimana 75% nya adalah 559,5W.
Sesuai dengan rumus daya :
P = V.I
Dimana : P = daya (volt ampere)
V = voltase/tegangan (volt)
I = arus (ampere)
Dari rumus daya diatas :
I = P/V
I = 559,5W/220 = 2.54A (= 2,5A.)
• Maka total kebutuhan maksimumnya adalah:
= Beban listrik 1 + beban listrik 2 + beban listrik 3
= 2 + 5 + 2,5
= 9,5A (= 10A)
• Berdasarkan perhitungan diatas maka besar amper circuit breaker
adalah 10A, sehingga dibutuhkan daya 2200 VA.
• Tetapi perlu dicermati apakah semua peralatan tersebut dipakai
bersamaan atau bergantian.
• Karena itu daya 1300VA akan cukup. Kuncinya adalah bagaimana
mengatur waktu penggunaan peralatan listrik tersebut.

Menentukan Rating MCB


• Sesuai contoh perhitungan kebutuhan maksimum diatas, didapat
angka 9,5A.
• Arus Nominal MCB yang umum adalah 2A, 4A, 6A, 10A, 13A, 16A,
20A, 25A, 32A, 40A, 50A, 63A, 80A, 100A dan 125A.
• Dengan demikian breaker (MCB) yang cocok dipilih dan adalah
10A. Apabila ingin memasang ELCB dapat menggunakan 10A
dengan kemampuan arus bocor 30mA.
Perbedaan MCB dan MCCB
 MCB adalah singkatan dari “Miniatur Circuit Breaker”.
 Arus dibawah 100 ampere.
 Cocok untuk sirkuit arus rendah (kebutuhan energi yang
rendah),rangkaian kabel perumahan.
 Karakteristik TRIP biasanya tidak disesuaikan.
 Thermal atau thermal-magnetic operation.

 MCCB adalah singkatan dari “ Molded Case Circuit


Breaker”.
 Arus diatas 100 ampere.
 Cocok untuk rating daya tinggi dan energi tinggi yaitu
penggunaan komersial dan industri.
 Karakteristik TRIP dapat disesuaikan.
 Thermal atau thermal-magnetic operation.
BOX PANEL atau BOX SEKERING

Box Sekering Sekering Batu Kap Rumah Sekering Batu


Box Sekering / box sekering tanam
Box Panel (box panel tanam/outbow)
BOX PANEL
UKURAN KABEL LISTRIK
Ukuran kabel dan batas pemakaian yang aman menurut pengalaman;
1. Kabel 1,5 mm = 1300 watt/6A
2. Kabel 2,5mm = 2500 watt/10A-16A
3. Kabel 4mm = 5000 watt/25A-32A
4. Kabel 6mm = 7000 watt/32A-40A
5. Kabel 10mm = 10.000 watt/50A-70A.dst

Ada baiknya menggunakan kabel yang melebihi beban yang dilewati


agar lebih aman dan mengantisipasi jika terjadi penambahan daya
listrik ke depannya.
Misalnya jika beban 5000 watt, sebaiknya ukuran kabel 10mm.
• Berikut ini adalah beberapa merk kabel standar
SNI :

1.  Supreme << the best menurut orang listrik


2. Eterna
2. Kabelindo
3. Tranka
4. Metal
JENIS-JENIS KABEL
1. KABEL N.Y.A

 Dikenal dengan istilah “Kabel Engkel”.


 Ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2.
 Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC warna merah, kuning, biru
dan hitam.
 Karena lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak
tahan air dan mudah terkelupas.
2. KABEL N.Y.M

 berinti lebih dari 1, ada yang berinti 2, 3 atau 4.


 memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu),  
 memiliki lapisan isolasi dua lapis (isolasi PVC dan selubung karet),
sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA.
 kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah,
namun tidak boleh ditanam.
 harganya lebih mahal dari NYA.
3. KABEL N.Y.Y

 berinti lebih dari 1, ada yang berinti 2, 3 atau 4.


 memiliki lapisan isolasi PVC ganda (biasanya warna hitam), lebih kuat dari
kabel NYM
 Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
 Karena lebih kuat dari tekanan gencetan dan air, pemasangannya bisa
untuk outdoor, termasuk ditanam dalam tanah.
 harganya lebih mahal dibanding dua jenis kabel sebelumnya.
KUAT HANTAR ARUS (KHA)
• Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh Kuat Hantar Arus
(KHA) yang dimilikinya dalam satuan Ampere. Kuat hantar arus
ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel
listrik.
• Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang
diterima dinyatakan dalam satuan Watt, yang merupakan perkalian
dari : “Ampere x Volt = Watt”
• Pada tegangan 220 Volt dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat
menyalurkan daya sebesar 220V x 10A = 2200 Watt.
Luas penampang kabel dan maksimum KHA terus-menerus yang
diperbolehkan pada kabel tipe NYA, NYM dan NYY. (PUIL 2000)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai