Anda di halaman 1dari 60

Hambatan Motivasi Pada

Diri
Self Motivation Skill
Menyingkirkan Hambatan
Apa yang menjadi hambatan
anda mencapai tujuan ?
Bagaimana anda mengingkirkan
Hambatan
Dalam mencapai tujuan ?
Penghalang Motivasi Prestasi
Melebih-lebihkan
masalah

Merendahkan
kemampuan diri

Lingkungan yang tidak


mendukung
Sumber; Born to Fight, MC Maryati dan Reza M. Syarief
Motivasi Berprestasi ………
Keluar dari zona
nyaman

Tidak ada sesuatu yang


pasti

Mengambil kesempatan

Sumber; Born to Fight, MC Maryati dan Reza M. Syarief


Menghadapi Masalah

Lari

Mengubah

Menerima
Aktivitas pada Lembar Kerja 3.1.
• Identifikasi masalah/tantangan anda dengan
• Pimpinan
• Rekan Kerja
• Output Pekerjaan
• Modus apa yang akan anda lakukan untuk masing-masing masalah
• Susun rencana nyata untuk masing-masing modus
Apa yang akan Anda lakukan
Dalam 1 tahun ke depan dalam mengatasi hambatan motivasi?
MENJADI PRIBADI YANG
EFEKTIF
UNTUK MENGATASI HAMABTAN DAN
MEMBANGUN SEMANGAT DAN KUALITAS KERJA

Sumber: 7 habits of highly effective people, Stephen R Covey, 2004


• Ineffective : Orang-orang yang tidak mempunyai
tujuan dalam hidup

• Effective : Orang – orang yang mempunyai


tujuan dan mencoba mencapainya
• Highly Effective: Orang-orang yang mencapai sukses
Kepribadian dan Karakter

Personality
Apa yang terlihat 20%

Character
Apa yang ada di dalam 80%
Komponen dalam pengembangan Kebiasaan
PARADIGMA

It is the lens through which we see the world


It is our POINT-OF-VIEW
(the closer the clearer, the higher the bigger)

Kita melihat dunia sebagaimana adanya


Bukan
Kita melihat dunia seperti yang kita inginkan
Bagaimana kualitas orang-orang yang efektif?

• Sukses jangka panjang membutuhkan orang-orang yang


efektif.

• Memahami Big Picture.

• Mempunyai visi dan pemikir yang sistematis

• Kemampuan memberdayakan, mengembangkan dan


memimpin orang/tim yang efektif

• Pemimpin besar mampu melihat konteks dari situasi yang


mereka hadapi, apapun itu, dan bereaksi terhadapnya.
Mereka menyesuaikan terhadap situasi yang mereka hadapi.
Kebiasaan orang-orang yang sangat efektif

1. Pro Aktif

2. Memulai dari tujuan akhir

3. Dahulukan yang utama

Sumber: 7 habits of highly effective people, Stephen R Covey, 2004


4. Berfikir menang-menang

5. Berusaha memahami terlebih dahulu, baru dipahami

6. Sinergi

7. Mengasah gergaji: fisik , mental, emosional/sosial

Sumber: 7 habits of highly effective people, Stephen R Covey, 2004

8. Suara Hati
Contoh Kebiasaan yang Defektif:

• Bereaksi Menyalahkan orang lain atas semua permasalahan anda.


Tidak mengambil tanggungjawab ats hal-hal yang terjadi

• Tidak memulai dari tujuan akhir- Tidak mempunyai tujuan atau


rencana, tidak merencanakan hari esok.

• Dahulukan yang utama - Selalu meninggalkan pekerjaan penting


dan menggantikannya dengan menelepon, update status dan
browsing. Menunda pekerjaan sampai besok
Contoh Kebiasaan yang tidak efektif:

• Berfikir Menang – Kalah, Tidak suka melihat orang lain sukses karena
berarti jika mereka menang anda kalah.

• Mencari kesempatan untuk berbicara, kemudian pura-pura


mendengar, Jika anda menginginkan pendapat mereka, berikan
pendapat itu kepada mereka.

• Tidak bekerjasama – Kerja Tim adalah untuk pecundang; Anda


(merasa) lebih hebat dari mereka.

• Bekerja terus, selalu sibuk, tidak pernah berlatih dan memperbaiki


diri karena sudah hebat sehingga tidak perlu lagi belajar dari orang
lain/buku/pengalaman.
Sumber: 7 habits of highly effective people, Stephen R Covey, 2004

7
Sharpen saw

Interdependence
Understand Synergize
5 PUBLIC 6
VICTORY
Think win-win
4

Independence
3
1 things 1st
st

PRIVATE
1 VICTORY 2
habit = knowledge Be Proactive End in mind
+ skill
+ desire
Dependence
Efektif Interdependensi
Tiga kebiasaan yang pertama membangun pondasi independensi, untuk kemudian bergerak ke interdependesi —
hubungan dengan orang lain yang produktif dan saling menjaga …. Sebagaimana Covey katakan sebagai
kemenangan publik / public victories

Ketika orang bergerak menuju interdepedensi, dia melangkah menuju peran kepemimpinan.
Kebiasaan # 1- Pro Aktif

• Proactivity vs. Reactivity


• Saya bertanggungjawab atas hidup saya
• Pilihan saya mengendalikan perilaku saya
• Kondisi saya, pengkondisian dan
perasaan saya mengendalikan perilaku
saya
Kebiasaan # 2 – Mulai dari Tujuan Akhir

Segala sesuatu terjadi dua kali


Pernyataan Misi Pribadi
Nilai-nilai menjadi pusatnya
MULAI DARI TUJUAN AKHIR

• Identifikasi Target!

“memulai dari tujuan akhir bearti memlai dengan


pemahaman yang jelas atas tujuan anda. Ini berati anda
tahu kemana anda akan menuju sehingga anda mengerti
dimana anda sekarang, dengan demikian setiap langkah
yang anda ambil akan berada pada arah yang benar.”
Kebiasaan #3 : DAHULUKAN YANG UTAMA

urgent not urgent


I: necessity II: opportunity
crises PC activities
important deadlines planning & prevention
“maintaining” commitment
(25 - 25) (65-15)

III IV
interruptions trivia
not important some meetings busy work
some reports time wasters
(5-55) (5-5)

• We want Quadrant II > Quadrant I.


• Quadrant II comes from Quadrants III and IV.
 Berapa banyak waktu untuk Kuadran II (dan Kuad IV?) ...
· Bagaimana anda merencanakan hari anda? Datebook?
· Seberapa berhargakah waktu anda, in dollars/hour?
Kebiasaan # 3

1 Identifikasi Batu Besar (q2).


2 Rencanakan ini!
3 Kelilingi dengan yang lain.

Apa yang bisa dipelajari?


Sederhana

• Kombinasikan beberapa
perangkat penyederhaan
… e.q. time planner,
sinkronisasi, dll.
Efektif Interdependensi
Tiga kebiasaan yang pertama membangun pondasi independensi, untuk kemudian bergerak ke interdependesi —
hubungan dengan orang lain yang produktif dan saling menjaga …. Sebagaimana Covey katakan sebagai
kemenangan publik / public victories

Ketika orang bergerak menuju interdepedensi, dia melangkah menuju peran kepemimpinan.
Kebiasaan # 4 – Berfikir Menang - menang

lose-win win-win or no deal

(you get hard (abundance mentality)

consideration
feelings)

lose-lose win-lose

(never pays) (other person gets hard


feeling)

courage

 Are there times when paradigms others than “win-win” are appropriate?
 How do you develop “courage”? “Consideration”? Emotional bank account?
 What causes conflict? Tools for conflict resolution? Your “boundaries”?
Mengapa Menang - Menang

• Tidak ada alternatif lain


• Berfikir menang – kalah akan mengaraqh pada kalah-kalah

• Menghindari pekerjaan ulang yang sangat mahal


• 100X biaya digunakan untuk perbaikan

• Membangun kepercayaan dan mengelolaa ekspektasi


• Melihat kebutuhan orang lain membangun kepercayaan
• Menyeimbangkan keutuhan mengarahkan pada ekspektasi yang
realistis

• Membantu pemangkukepentingan beradaptasi terhadap


perubahan
• Visi bersama dan fleksibilitas renegosiasi yang cepat
Kebiasaan # 5: “Mengertilah terlebih dahulu,
kemudian dimengerti”
Dibutuhkan nonjudgmental attitude. Mendengarkan dengan empati
dapat memahami sudut pandang orang lain

• Untuk mengembangkan hubungan menang-menang, kita harus


menemukan apa yang diinginkan pihak lain, dan apa yang
memenangkan mereka.

• Kita harus elalu mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan


orang lain sebelum menyampaikan tujuan kita

• Kita harus tidak keberatan, mendebat dan berseberangan dengan apa


yang kita dengar.

• Kita harus mendengarkan dengan baik.


Most people either speak or prepare
to speak or listen to judge and
criticize.
– 7%: verb Penentu Keberhasilan Komunikasi
Tubuh
– 38%: vocals(Voice)
– 55%: visual 7%
Bahasa Tubuh
Body Language
Nada Suara
38% 55%
• impressions Kata-kata
• Eye looks (100%
expressing)

Mechribian dan Ferris seperti yang dikutip oleh O'Connor dan Seymour
• Tingkatan Mendengarkan:
• Ignorive
• Pretentive: Pretending to be listening
• Selective : Hearing interesting parts
• Attentive: focus on the words
• Empathic:With heart and mind
• Listens to understand
• Gets what behind the words
• Karena kita mendengarkan melalui paradigma kita, kita
cenderung;

- Probe : Asking Questions from our own frame

- Evaluate: Judge, Agree or Disagree

- Advice: Giving Counsel


1
Kita tidak akan pernah 20% 2
3
memahami orang lain melalui 4
5

paradigma kita, kita harus 80%

empati
?
Tingkatan Kesalahfahaman:
1. Appearance: age, gender, language, clothing
2. Association: work, education, home, club
3. Interests: hobbies, friends
4. Thoughts
5. Values and believes: paradigm
Kebiasaan #6 : Sinergi
Sinergi adalah kombinasi tindakan yang terjadi
ketika beberapa orang bekerja sama untuk
menciptakan alternatif baru dan solusi. Esensi
Sinergi adalah menghargai dan menghormati
perbedaan

• Untuk mencapai sinergi dibutuhkan orang-orang yang terbuka


dan otentik
• Ketika kita membuka diri kita untuk mempengaruhi orang lain,
kita akan memperoleh insights baru dan fasilitasi pilihan-pilihan
baru.
• Banyak orang tidak menyadari bahwa kekuatan yang
sesungguhnya dari sebuah hubungan adalah memiliki beberapa
alternatif/sudut pandang.
Menghargai perbedaan
• Menghargai perbedaan sebagai esensi
dari sinergi

• The truly effective person has the


humility and reverence to recognize his
own perceptual limitations and to realize
the rich resources available through
interaction with the hearts and minds of
other people.

• Jika dua orang memiliki pendapat yang


sama salah satunya tidak diperlukan.
Kebiasaan#7: Asahlah Gergaji.
Proses penggunaan dan pembaharuan berkelanjutan atas fisik, mental, spiritual, dan
asfek sosial

Spiritual Sosial Physical Mental


• Pertempuran • Keluarga, teman, • Daya tahan, • membaca,
benar-salah, pelayanan kekuatan, journaling,
• baik - buruk • (notes, phone relaksasi, diskusi,
calls, emails, • tidur, makan • seminars,
visits) meetings

 Kapan anda mengasah gergani anda?


 Ukuran apa yang anda gunakan untuk masing-masing kategori?
Kebiasaan #8: “Temukan “inner voice” dan Bantu Orang Lain untuk
menemukannya.”

• “Voice” keunikan yang signifikan dan sangat berdampak


pada kerja.
• Efektif  Luar Biasa
• Menemukan keunikan  memenuhi potensi
• Menemukan “voice”
• fikiran,
• tubuh,
• Hati dan
• Jiwa.
Tindakan untuk Sukses

• Etika Kerja unggul


• Inisiatif
• Menemukan tanggungjawab tambahan
• Mengajukan pertanyaan
KETAHANMALANGAN
Adversity Quotient
Dia adalah Bill Porter, seorang salesman perusahaan Watkins yang
biografinya mungkin pernah Anda tonton di film Door to Door. Meski
memiliki banyak kekurangan, lewat kesabaran dan kegigihannya, pada
tahun 1989 Bill Porter meraih penghargaan dari perusahaan Watkins
sebagai penjual terbanyak. Dia berhasil menjual produk Watkins sebanyak
$42.460 dalam setahun! Prestasinya ini melebihi orang-orang muda yang
berpenampilan normal pada saat itu.

Dan hal yang paling menarik adalah, meski Bill Porter bukanlah seorang
pengusaha tulen, namun kisah hidupnya telah menginspirasi kita bahwa
untuk memulai suatu usaha, sesungguhnya faktor uang/modal bukanlah
yang utama.
Adversity
Control
Dimensi yang mempertanyakan tentang
“berapa banyak kendali yang dirasakan
seseorang terhadap sebuah peristiwa yang
menimbulkan kesulitan?”

Dimensi C menunjukkan apakah seseorang


memiliki kendali atau tidak terhadap peristiwa
yang dialaminya.
Origin dan Ownership
Dimensi yang mempertanyakan dua hal: “Siapa atau apa
yang menjadi asal usul kesulitan? Dan sampai sejauh
manakah seseorang mengakui akibat-akibat dari kesulitan
itu?”

Dimensi O menunjukkan siapa atau apa yang menyebabkan


suatu peristiwa terjadi. Penyebab peristiwa bisa berasal dari
diri sendiri atau faktor lain dan bagaimana tanggungjawab
seseorang terhadap kejadian yang dialaminya.
Reach
Dimensi yang mempertanyakan “Sejauh manakah kesulitan akan
menjangkau bagian-bagian lain dari kehidupan seseorang?”

Dimensi R mengetahui dampak suatu kejadian terhadap kejadian-kejadian


lain pada diri seseorang. Apakah bersifat situasional (saat itu saja) atau
berdampak buruk menjangkau aspek lain kehidupan seseorang.
Endurance
Dimensi yang mempertanyakan “Berapa lamakah
kesulitan akan berlangsung? Dan berapa lamakah
penyebab kesulitan akan berlangsung?”

Dimensi E menunjukkan berapa lama kesulitan


dan penyebab kesulitan akan berlangsung dan
berdampak buruk dalam kehidupan seseorang.
Instruksi :
Ada 30 peristiwa yang didaftar.Selesaikanlah pertanyaan-
pertanyaan untuk setiap peristiwa dengan cara sebagai berikut: 
1) Bayangkanlah peristiwanya hidup seolah-olah peristiwanya
sedang terjadi, meskipun tampaknya tidak realistis.
2) Untuk kedua pertanyaan yang mengikuti setiap peristiwa,
lingkarilah angka 1 hingga 5 yang merupakan jawaban Anda.
C- Or- Ow- R- E-
LEMBAR SCORING ARP
1
         
2           Tinggi Rata Rendah
3          
4           CONTROL
5 C (Seberapa banyak kendali yang Anda
          Rasakan terhadap sebuah peristiwa
6           yang menimbulkan kesulitan)
7                
8           ORIGINAL/OWNERSHIP
9           (Bagaimana Anda melihat siapa atau
10           apa yang menjadi asal usul kesulitan
O
11           dan sampai sejauh mana Anda
12           mengakui akibat-akibat kesulitan
tersebut)
13                
14           REACH
15           (Sejauh mana Anda pikir kesulitan
16           R tersebut akan menjangkau /
17           berpengaruh terhadap bagian-bagian
18 lain dari kehidupan Anda)
               
19           ENDURANCE
20           (Berapa lama kesulitan itu akan
21           E berlangsung dan seberapa lama
22           penyebabnya akan terus menimbulkan
23 kesulitan tersebut)
               
24           50-38 37-26 25>
25          
26           Score
Deskripsi Standar Score Anda
27          
28           Quitter 0-59
29           Campers 95-134
30           Climber 166-200  

TOTAL          
NILAI AQ =  
1. The Quitter 0 - 59. Manusia golongan ini tidak mempunyai
pandangan maupun tujuan hidup (visi-misi) yang jelas, harapannya
dangkal, tidak tahan banting dan cenderung lari dari kesulitan,
tantangan atau pun semua batu tajam dalam pendakian.
2. The Camper 95 – 134. Manusia ini berhenti pada pendirian
kemah-kemah kehidupan semata, semangat juang tak
berkesinambungan, cepat puas, tidak berusaha meraih kepuasan
mendaki lebih tinggi, sehingga mereka cepat berhenti.
3. The Climber 166 – 200. Manusia jenis ini tak pernah berhenti
mendaki, semangatnya sambung menyambung, mampu mengatasi
kesakitan dan kesulitan pendakian, memiliki visi-misi jelas, mau
bekerja keras, mengerahkan segenap kemampuan dan potensinya
demi mencapai puncak tujuan tertinggi.
Adversity Quotient merupakan reaksi

seseorang terhadap kesulitan yang dihadapinya

(Stolz, 1997). AQ memiliki 4 dimensi yaitu

Control, Ownership, Reach dan Endurance.


Control

Dimensi yang mempertanyakan tentang “berapa banyak kendali yang

dirasakan seseorang terhadap sebuah peristiwa yang menimbulkan

kesulitan?”

Dimensi C menunjukkan apakah seseorang memiliki kendali atau tidak

terhadap peristiwa yang dialaminya.


Origin dan Ownership

Dimensi yang mempertanyakan dua hal : “Siapa atau apa yang menjadi asal

usul kesulitan? dan sampai sejauh manakah seseorang mengakui akibatakibat

dari kesulitan itu?”

Dimensi O menunjukkan siapa atau apa yang menyebabkan suatu peristiwa

terjadi. Penyebab peristiwa bisa berasal dari diri sendiri atau faktor lain dan

bagaimana tanggungjawab seseorang terhadap kejadian yang dialaminya.


Reach

Dimensi yang mempertanyakan “Sejauh manakah kesulitan akan

menjangkau bagian-bagian lain dari kehidupan seseorang?”

Dimensi R mengetahui dampak suatu kejadian terhadap kejadian-

kejadian lain pada diri seseorang. Apakah bersifat situasional (saat itu

saja) atau berdampak buruk menjangkau aspek lain kehidupan

seseorang.
Endurance

Dimensi yang mempertanyakan “Berapa lamakah kesulitan akan

berlangsung? Dan Berapa lamakah penyebab kesulitan akan berlangsung?”

Dimensi E menunjukkan berapa lama kesulitan dan penyebab kesulitan akan

berlangsung dan berdampak buruk dalam kehidupan seseorang.


Memperbaiki Adversity
Quotient dalam Diri Sendiri
dan Orang Lain
Teknik-teknik ini mempertanyakan keyakinan-keyakinan negatif terhadap diri
sendiri, situasi sekarang, situasi masa depan, membantu orang mengenali, menilai,
dan mempertanyakan reaksi-reaksi mereka terhadap peristiwa-peristiwa
kehidupan.
Rangkaian LEAD
L = Listen. E = Explore. Jajakilah L = Listen.
Dengarkanlah respon asal usul dan A = Analyze. Analisislah Dengarkanlah respon D = Lakukanlah sesuatu
Anda terhadap pengakuan Anda atas bukti-buktinya. Anda terhadap !
kesulitan akibatnya kesulitan
• Apakah respon AQ • Or Apakah • Apakah buktinya saya • Tambahan informasi
yang tinggi atau kemungkinan asal tidak memiliki apakah yang saya
rendah? usul kesulitan ini ? kendali ? perlukan?
• Pada dimensi- • Mengingat asal • Apakah buktinya • Apa yang bisa saya
dimensi manakah usulnya, seberapa bahwa kesulitan lakukan untuk
respon itu paling banyakkah yang harus menjangkau mendapatkan sedikit
tinggi atau paling merupakan wilayah-wilayah lain kendali atas situasi
rendah? kesalahan saya kehidupan saya? ini?
• Secara khusus, • Apakah buktinya • Apa yang bisa saya
apakah saya dapat bahwa kesulitan lakukan untuk
mengerjakannya harus berlangsung membatasi
dengan lebih baik lebih lama dari jangkauan kesulitan
lagi? semestinya? ini?
• Ow Aspek-aspek apa • Apa yang bisa saya
sajakah dari akibat- lakukan untuk
akibatnya yang harus membatasi berapa
saya akui ? lama berlangsungnya
• Apa yang tidak harus kesulitan ini dalam
saya akui? keadaannya yang
sekarang?
DAFTAR PUSTAKA AQ
• Kozier, B; G. Erb; Berman A; Snyoler S. 2004. Fundamental of Nursing;
Concept, Process, and Practice. Seventh Edition. New Jersey. Pearson
Education, Inc.
• Republika Online. 2006. Cerdas Menghadapi Tantangan.
http://www.republika.co.id.htm (diakses 15 Januari 2007)
• Spektra Virtual Library. 2006. Library Directories. http://www.Union
Catalog-Library Collection-Directories.htm (diakses 15 Januari 2007)
• Stoltz, P.G 2000. Keperawatan Jiwa. Edisi-5. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai