Anda di halaman 1dari 19

SHARED VISION

OLEH :

NURBAYANI
HUSRIAWAN HARTAWAN
MUSTAKIM BURHAN
MUHAMMAD JALALUDDIN
JAWAHIRA

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
BAHAN KAJIAN
LEARING ORGANITATION ANTUSIASME
1 5

3 HARAPAN
7 CARA MEMBANGUN

PRIORITAS
4 STRATEGI

PERBEDAAN
2 VISI 6
LEARNING ORGANIZATION
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu dalam
usahanya memperoleh pengetahuan dan wawasan baru untuk
mengubah perilaku dan tindakannya (Marquardt dan Reynolds,
1994).

Sedangkan menurut Pedler, et al (1991), Organisasi Pembelajar


adalah organisasi yang memberikan  memfasilitas pembelajaran
bagi seluruh anggota organisasi dan secara berkesinambungan
dalam seluruh level organisasi.
• Personal Mastery
• Mental Models
• Shared Vision
• Team Learing
• Systems Thinking
SHARED VISION
• GAMBARAN MASA depan yang ideal yang dibentuk
anggota berdasarkan visi pribadi/individu
• Visi bersama adalah milik bersama, karena seluruh
anggota mempunyi andil dalam perumusan dan
pembentukannya.
• Menciptakan kebrsamaan dan memberi kherensi
berbagai aktivitas berbeda
Prinsip utama dalam membangun visi bersama
• Setiap organisasi memiliki tujuan mendalam yang
menggambarkan alasan eksistensi organisasi tersebut.
• Aspirasi aspirasi dari para pendiri organisasi dan alasan alasan
mengapa industry tersebut muncul
• Tidak semua visi itu sama. Visi harus berupa gabungan dari
refleksi para anggota terhadap tujuan organisasi
VISI
Gambaran tentang masa depan yang coba untuk diciptakan
diuraikan dalam tata bahasa yang seakan-akan terjadi sekarang.
Karena sifatnya yang kasat mata dan langsung, suatu visi
memberikan bentuk dan arah pada masa depan organisasi.

NILAI-NILAI
Secara bertahap mengembangkan suatu hubungan keberanian dan
kelayakan. Nilai-nilai menguraikan bagaimana cara kita mengejar
visi.
TUJUAN/MISI
Misi dan tujuan merupakan alasan fundamental untuk keberadaan
suatu organisasi.

SASARAN
Sasaran yang spesifik dan dapat direalisasikan merupakan hal yang
penting bagi sebuah organisasi. Sasaran-sasaran menyatakan apa
yang akan dilakukan oleh anggota sesuai dengan komitmen
anggota dalam organisasi.
HARAPAN KETIKA
MEMBANGUN VISI BERSAMA
Fullan (1993) menunjukkan bahwa berbagi visi tidak berarti
mengadopsi visi orang lain. Ketergantungan pada visi orang lain
menjadikan budaya ketergantungan dan penyesuaian. Visi akan
mati sebelum waktunya ketika mereka hanyalah pernyataan hampa
yang dikembangkan oleh tim pemimpin dan ketika mereka
mencoba memaksakan konsensus palsu yang menekan daripada
membiarkan penglihatan pribadi berkembang.
PRIORITAS-PRIORITAS
STRATEGI
Martin Luther Jr, dalam artikelnya melukiskan “saya bermimpi,
kami membicarakan seorang pemimpin pada satu titik sejarah dan
mencatat bahwa pidatonya tidak satu katapun tentang keadaan
saat ini, tetapi melukiskan gambaran masa depan yang akan
datang. Ini adalah menepuk cita – cita yang dalam “.
ANTUSIASME
Dengan terbentuknya antusiasme, semakin banyak orang akan
membicarakan visi, keragaman pandangan akan semakin
meningkat, mengarahkan orang mengekspresikan visi yang secara
potensial bertentangan.
PERBEDAAN
Bila orang lain tidak mengizinkan perbedaan ini diekspresikan,
polarisasi akan semakin meningkt sehingga akan menurunkan
kejelasan dari visi bersama dan membatasi pertumbuhan
antusiasme
CARA MEMBANGUN
Menurut Peter Senge, Shared Vision adalah membangun komitmen
dalam kelompok dengan mengembangkan gambaran bersama
tentang masa depan, prinsip dan praktek terarah untuk mencapai
tujuan. Terdapat lima tahap pembentukan visi bersama, yaitu:
1 TELLING
Pada tahapan ini, pemimpin menentukan visi dan anggota
mengikuti.Penyampaian instruksi dilakukan secara langsung,
jelas, dan konsisten.Hal-hal yang dapat dinegosiasikan atau
tidak dapat dinegosiasikan, dikemukakan pada tahapan
ini.Biasanya anggota hanya dapat mengingat 25% dari
instruksi yang diberikan oleh pemimpin. Anggota akan
mengikuti instruksi, tetapi hanya beberapa yang memiliki
komitmen terhadap instruksi tersebut.
2 SELLING
Pimpinan mengetahui visi yang sebaiknya dimiliki oleh
organisasi dan menawarkannya kepada anggota.Namun,
pimpinan memerlukan penerimaan oleh anggota.Pada
tahap ini organisasi terbuka dalam menerima anggota,
mendukung inisiatif dan usulan anggota, serta memupuk
hubungan baik dengan anggota dan pelanggan.Kekurangan
dari tahap ini adalah anggota kerap kali menerima visi
pimpinan namun berujung tidak setuju dengan visi
pimpinan.
3 TESTING
Pimpinan sudah memiliki beberapa gagasan visi, tetapi
masih ingin mengetahui reaksi anggota sebelum
melanjutkan. Penyampaiannya dilakukan dengan
memberikan informasi sebanyak mungkin,
menyelenggarakan tes mengenai motivasi, kegunaan, dan
kemampuan; membuat kuesioner serta melakukan
wawancara. Kekurangan tahap ini adalah sulit untuk
mengemukakan visi dengan tes.
4 CONSULTING
Pada tahapan ini, pemimpin menyusun visi terlebih dahulu
kemudian meminta masukan kreatif dari anggota untuk
melanjutkan penyusunannya.
5 CO-CREATING
Pimpinan bersama anggota organisasi berkolaborasi
menciptakan visi bersama.Dimulai dengan menyampaikan
visi pribadi setiap anggota dan berdiskusi untuk membentuk
visi bersama. Kekurangan dari tahap ini adalah tahap ini
akan memakan waktu yang sangat lama.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai