KELOMPOK 8
Perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham telah mengakibatkan konflik
biasa disebut konflik keagenan, hal itu terjadi karena manajemen mengutamakan
kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi
manajer. GCG bertujuan untuk mendirikan perusahaan dalam rangka menciptakan nilai
tambah bagi seluruh pemangku kepentingannya. Implementasi dari GCG diharapkan dapat
bermanfaat untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan.
1 Latar Belakang
GCG diharapkan dapat mencari keseimbangan antara berbagai kepentingan yang dapat
memberikan manfaat bagi perusahaan secara keseluruhan. Namun, di selain memberikan
dampak positif, juga memberikan dampak negatif karena ketika banyak perusahaan yang
mengembangkannya. Disaat seperti itu ketimpangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitar
terjadi, terutama lingkungan sekitar perusahaan beroperasi. Untuk itu diperlukan kesadaran
agar dampak negatif dapat segera diatasi.
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan
dalam mengoreksi ketimpangan sosial dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
kegiatan operasional perusahaan. Kegiatan CSR merupakan penyajian yang telah dilakukan
perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan.
Rumusan Masalah
Beassley (2001) dalam Sembiring (2005) menyatakan bahwa keberadaan komisaris independen dalam
komposisi dewan komisaris dapat mengurangi kecurangan pelaporan keuangan dalam meningkatkan
nilai perusahaan.
Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (H2).
Kepemilikan institusional dalam proporsi yang cukup besar akan mempengaruhi nilai pasar
perusahaan (Shleifer dan Vishny, 1986 dalam Widanar, 2009).
Kepemilikan institusional merupakan mekanisme ampuh yang mampu memotivasi manajer untuk
meningkatkan kinerjanya, yang tentunya juga akan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan
akan meningkat jika institusi mampu menjadi alat monitoring yang efektif.
Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (H3)
Pengembangan Hipotesis
Proporsi saham yang dikuasai oleh manajer dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Kepemilikan
manajerial akan menyelaraskan kepentingan manajemen dan pemegang saham (outsider ownership),
sehingga secara langsung mendapatkan keuntungan dari keputusan tersebut dan menanggung kerugian
sebagai akibat dari pengambilan keputusan yang salah (Aryani et al, 2010). Dengan demikian,
kepentingan manajer dan pemegang saham akan menyatu dan akan berdampak positif sehingga
mampu meningkatkan nilai pemegang saham.
Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (H4).
Penelitian yang dilakukan oleh Siallagan dan Machfoedz (2006) menyimpulkan bahwa komite audit
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Komite Audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (H5).
CSR merupakan media komunikasi kepada masyarakat tentang kegiatan perusahaan yang berkaitan
dengan tanggung jawab sosial .
Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (H6)
Diskusi
Variabel board size berpengaruh positif dan Variabel dewan independen berpengaruh negatif
signifikan terhadap nilai perusahaan dengan dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan
koefisien regresi 0,090; nilai t 0,230, dan dengan koefisien regresi -0,003; t nilai -0,231,
signifikansi 0,819 lebih besar dari 0,05. dan signifikansi 0,818 lebih besar dari 0,05.
Kepemilikan Institusional berpengaruh Kepemilikan Manajerial berpengaruh
terhadap nilai perusahaan terhadap nilai perusahaan
Jumlah sampel yang masih terbatas yaitu Periode pengamatan yang terbatas hanya dua
hanya 33 dari 455 perusahaan yang terdaftar tahun yaitu 2010 dan 2011.
di BEI, dikarenakan kesulitan dalam
memperoleh data laporan tahunan yang
lengkap dan sesuai dengan variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
TERIMAKASIH.