Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PIL

TERHADAP SEKSUALITAS AKSEPTOR DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS BENTIRING
BENGKULU TENGAH

Oleh :
TITANIA AULIA PUTRI
NPM. 1826010022

PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU 2022
BAB I LATAR BELAKANG
• BKKBN sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, memiliki
tugas melaksanakan program kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang sekarang menjadi Program Bangga
Kencana. Berdasarkan Rencana Strategis BKKBN 2020-2024 adalah Menurunnya
Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR), meningkatnya angka prevalensi
pemakaian kontrasepsi modern/ modern contraceptive prevalence rate (mCPR),
dan Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/Unmet Need.
Hasil Sensus Penduduk tahun 2020 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia terus
bertambah (pertumbuhan yang positif) sebanyak 32,56 juta jiwa dibandingkan hasil
Sensus tahun 2010, dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sebesar 1,25 persen.
LPP berhasil diperlambat jika kita bandingkan pada periode tahun 2000-2010
sebesar 1,49 persen per tahun. Namun imbangan antara fertilitas dan mortalitas
masih relatif tidak bergeser dengan Total Fertility Rate (TFR) masih di angka 2,45.

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu prioritas pembangunan


kesehatan sebagai upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak, dimana pelayanan
kontrasepi merupakan salah satu pilar dalam upaya penurunan angka kematian ibu
dan bayi.
Template copyright 2005 www.brainybetty.com 2
Lanjutan....LATAR BELAKANG
Sebagian besar wanita dihadapkan pada kesulitan memilih alternatif metode
kontrasepsi. Bukan saja karena terpaku pada jumlah metode yang ada, tapi juga
karena pola- pola itu bisa saja belum dapat diterima terkait dengan prosedur
keluarga berencana nasional, kondisi kesehatan perorangan, serta kondisi fungsi
reproduksi wanita dan anggaran untuk mendapatkan kontrasepsi.
Salah satu masalah yang diakibatkan oleh penggunaan alat kontrasepsi adalah
masalah seksual. Hal ini tentu saja dapat berdampak secara hormonal pada kualitas
hidup dan kesehatan emosional wanita. Munculnya gangguan fase seksual pada
perempuan secara tidak langsung memiliki efek negatif terhadap kehidupan suami
istri dan apabila fatal berujung pada perceraian.

Rumusan Masalah Penelitian : Apakah ada hubungan pemakaian


kontrasepsi pil dengan seksualitas akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas
Bentiring kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2022?.

Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan pemakaian kontrasepsi pil


terhadap seksualitas akseptor KB pil di Wilayah Kerja Puskesmas Bentiring
kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2022.

Template copyright 2005 www.brainybetty.com 3


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keluarga Berencana
Konsep Teori
Seksualitas

Hubungan Pemakaian Alat Seksualitas


Kontrasepsi Pil Akseptor KB

4
Definisi Operasional Penelitian

Cara
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala Ukur
ukur
             
1.
Metode kontrasepsi bentuk
Kontrasepsi Pil Kuisioner Cheklist 1: Penggunaan Pil KB Nominal
tablet yang mengandung
≥ 1 Tahun
hormon estrogen dan
progesteron, atau hanya 2: Penggunaan Pil KB
progesteron saja. Metode < 1 Tahun
kontrasepsi dengan pil KB,
terdiri dari 21-35 tablet  
yang diminum dalam 1
siklus dan berkelanjutan.

2. Seksualitas Fungsi seksual pasangan Kuisioner Cheklist 1: Tidak disfungsi Nominal


Akseptor KB usia subur yang meliputi : seksual.
keinginan, gairah,   Apabila skor FSFI >
26,5
lubrikasi, orgasme,  

kepuasan/sakit/nyeri 2: Disfungsi seksual.


Apabila skor FSFI ≤
26,5

5
Hipotesis

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara pemakaian


kontrasepsi pil terhadap seksualitas akseptor KB pil di
wilayah Kerja Puskesmas Bentiring kabupaten Bengkulu
Tengah Tahun 2022.

Ha: Ada hubungan yang signifikan antara pemakaian


kontrasepsi pil terhadap seksualitas akseptor KB pil di
wilayah Kerja Puskesmas Bentiring kabupaten Bengkulu
Tengah Tahun 2022.

6
BAB III METODE PENELITIAN
Waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu pada Bulan Mei hingga
Juli 2022. Tempat Penelitian di Puskesmas Bentiring Kabupaten
Bengkulu Tengah di Poli KIA/KB
Jenis penelitian ini mengunakan survey analitik yaitu penelitian
yang mencoba menggali bagaimana hubungan pemakaian
kontrasepsi pil terhadap seksualitas akseptor KB dengan
pendekatan Cross Sectional (mengukur variabel secara
bersamaan dan hasil yang di peroleh mengambarkan kondisi
yang terjadi saat penelitian berlangsung)
Sampel Penelitian : 60 Responden

Teknik Pengumpulan data:


1. Data primer : data yang di peroleh dari responden secara langsung di lapangan melalui
wawancara yang berpedoman pada kuesioner/checklis.
2. Data sekunder : di dapat dari catatan-catatan register akseptor KB yang telah ada di
ruang KIA/KB Puskesmas Bentiring Bengkulu Tengah
7
Pengolahan Data :
Proses pengolahan data dengan tahapan : Editing, Coding,
Entry, >> dari hasil observasi data tentang hubungan
kontrasepsi pil dengan seksualitas akseptor KB di Puskesmas
Bentiring Bengkulu Tengah

Analisis Data Penelitian


(1) Analisis Univariat.
(2) Analisis Bivariat : teknik analisis data menggunakan uji
Chi-Square test melalui program aplikasi SPSS.

8
Bab IV
Hasil dan Pembahasan
Jalannya penelitian :
 Penelitian ini dilakukan dari tanggal 09 Agustus – 09
September 2022 di Pukesmas Bentiring Bengkulu
Tengah.
 Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 akseptor KB pil
menggunakan Purpoaive Sampling. Setelah data
kuisioner terkumpul, dilakukan editing untuk memastikan
bahwa data yang di peroleh benar – benar seusai.
Selanjutnya data tersebut di masukan ke dalam master
tabel dan dianalisa baik secara Univariat dan Bivariat.

11/25/2022 9
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Akseptor Penggunaan KB Pil Di
Pukesmas Bentiring Bengkulu Tengah

Penggunaan Alat
No Frekuensi Persentase
Kontrasepsi Pil
1 ≥1 Tahun (lama) 32 53.3
2 <1 Tahun (singkat) 28 46.7
Jumlah 60 100.0

Tabel 7
Distribusi Frekuensi Seksualitas Akseptor KB Pil Di
Pukesmas Bentiring Bengkulu Tengah
No Seksualitas Akaeptor Frekuensi Persentase
1 Disfungsi Seksual 16 26.7
2 Tidak Disfungsi Seksual 44 73.3

Jumlah 60 100.0

10
Tabel 8
Hubungan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil Terhadap Seksualitas Akseptor Di
Wilayah Kerja Pukesmas Bentiring
Bengkulu Tengah

Seksualitas Akseptor
Tidak Total χ2 P C
Penggunaan alat Disfungsi
disfungsi
kontrasepsi pil seksual
seksual
F F F

≥1 Tahun (lama) 13 19 32
5,388 0,020 0,320
<1 Tahun
(singkat) 3 25 28
Total 16 44 60

11
Untuk mengetahui hubungan penggunaan
alat kontrasepsi pil terhadap seksualitas
akseptor di Wilayah Kerja Puskesmas
Bentiring digunakan uji Chi-Square
(Continuity Correction). Hasil uji
Continuity Correction didapat sebesar
5,388 dengan nilai asymp.sig (p)=0,020.
Karena nilai p <0,05, maka ada hubungan
yang signifikan antara penggunaan alat
kontrasepsi Pil terhadap seksualitas
Keeratan hubungan penggunaan alat
akseptor di Wilayah Kerja Puskesmas
kontrasepsi Pil terhadap seksualitas
Bentiring Bengkulu Tengah.
akseptor di Wilayah Kerja Puskesmas
Bentiring Bengkulu Tengah dilihat dari
nilai Contingency Coefficient (C). Nilai
C didapat sebesar 0,320 dengan nilai
Cmax =0,707. Karena nilai berada
antara 0,4-0,6 maka hubungan tersebut
dikatakan kategori sedang.

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

 Dari hasil penelitian penggunaan alat kontrasepsi Pil KB


di Puskesmas Bentiring kabupaten Bengkulu Tengah
terdapat 32 orang menggunakan Pil KB ≥ 1 tahun
sedangkan Penggunaan Pil KB < 1 berjumlah 28 orang.
 Dari hasil penelitian gangguan seksualitas akseptor KB
pil di Puskesmas Bentiring kabupaten Bengkulu Tengah
terdapat 16 orang dengan disfungsi seksual dan 44
orang tidak disfungsi seksual.
 Terdapat hubungan penggunaan alat kontrasepsi pil
terhadap seksualitas akseptor di Wilayah Kerja
Puskesmas Bentiring Kabupaten Bengkulu Tengah
dengan keeratan hubungan 0,453 dengan kategori
sedang.

13
Saran
 Bagi Akademik
Untuk dipelajari serta dapat menambah wawasan terutama tentang Hubungan
Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil Perhadap Seksualitas Akseptor Di Wilayah Kerja
Pukesmas Bentiring Bengkulu Tengah.
 Bagi Pukesmas Bentiring Bengkulu Tengah
Diharapkan kepada pihak Pukesmas Bentiring Bengkulu Tengah khususnya terkait
permasalahan efek samping dari metode kontrasepsi pil KB, agar dapat memberikan
edukasi dan pendampingan (KIE) kepada PUS dalam memilih alat kontrasepsi yang
sesuai, agar terhindar dari efek samping yang bersifat fatal bagi keharmonisan rumah
tangga.
 Bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini agar menambah pengalaman, informasi, wawasan,
dan pengetahuan juga peneliti dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang telah
diperoleh dalam perkuliahan.
 Bagi Peneliti Lain
Dengan adanya penelitian ini Diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk
penelitian atau analisis selanjutnya di masa yang akan datang dengan metode
penelitian lain, tempat penelitian yang berbeda dan menggunakan variabel independen
dan variabel dependen yang berbeda.

14
s ih
a ka
e r im
a n T
an d
ki
Se

15

Anda mungkin juga menyukai