Anda di halaman 1dari 19

Perencanaan Produksi

Hesti Puspitasari, S.Pd


Pengertian Perencanaan Produksi
• Dikutip dari buku Optimasi Perencanaan Produksi pada Kombinasi
Produk dengan Metode Linear Programming yang ditulis oleh Didi
Pianda (2018: 10):
Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang
produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh
perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang
akan datang.
• Secara lengkap, perencanaan produksi dapat didefinisikan sebagai
proses untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode
tertentu yang diramalkan atau dijadwalkan melalui
pengorganisasian sumber daya, seperti tenaga kerja, bahan baku,
dan peralatan lainnya.
Fungsi Perencanaan Produksi 

•Secara umum, fungsi perencanaan produksi adalah merencanakan dan


mengendalikan aliran material ke dalam, di dalam, dan keluar pabrik,
sehingga posisi keuntungan optimal yang merupakan tujuan perusahaan
dapat dicapai.

•Adapun fungsi perencanaan produksi, sebagai berikut:


1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap
rencana strategi perusahaan
2. Sebagai alat ukur performasi proses perencanaan produksi
3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan produksi
Sebelum menetapkan langkah-langkah perencanaan produksi, setiap
perusahaan dalam hal ini manajer produksi selayaknya
mempertimbangkan hal-hal yang berkenaan dengan perencanaan
produksi. Hal-hal tersebut antara lain:

1. Jumlah kebutuhan produksi per produk selama periode


tertentu
2. Kebijakan ketersediaan terhadap jumlah persediaan bahan
baku/penolong, bahan setengah jadi, dan barang jadi
3. Kebijakan kapasitas mesin atau kapasitas produk
4. Tersedianya fasilitas produksi, seandainya terjadi penambahan
atau pengurangan kapasitas produksi
Jenis-jenis perencanaan produksi

•Perencanaan produksi yang terdapat dalam suatu perusahaan dapat dibedakan menurut
jangka waktu yang tercakup, yaitu:
1. Perencanaan produksi jangka pendek (perencanaan operasional)

Perencanaan produksi jangka pendek adalah penentuan kegiatan produksi yang akan
dilakukan dalam jangka waktu satu tahun mendatang atau kurang, dengan tujuan untuk
mengatur penggunaan tenaga kerja, persediaan bahan dan fasilitas produksi yang dimiliki
perusahaan pabrik.

2. Perencanaan produksi jangka Panjang

Perencanaan produksi jangka panjang adalah penentuan tingkat kegiatan produksi lebih
dari satu tahun, biasanya sampai dengan lima tahun mendatang, dengan tujuan untuk
mengatur pertambahan kapasitas peralatan atau mesin-mesin, ekspansi pabrik, dan
pengembangan produk (product development).
Prototype Produk
• Prototipe produk adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan
tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena
menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan
suatu usaha di masa mendatang.
• Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran
dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak
harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk
pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain
yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan.
TAHAPAN-TAHAPAN PROTOTYPE
1. Pendefinisian produk: merupakan penerjemahan konsep teknikal yang
berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam
bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum
yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.
2. Working model: dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk
secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk
membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal
yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model
juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu
perancangan prototipe rekayasa.
3. Prototipe rekayasa (engineering prototype): dibuat seperti halnya
working model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas
maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat
kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi
atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi.
4. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja
operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi.
5.   Prototipe produksi (production prototype): bentuk yang dirancang
dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan
metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat
menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
6. Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secara
penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk
memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan
yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-
cobakan kepada umum.
7. Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil,
maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman
produk yang terjadi; misal: keamananan, regulasi, tanggung jawab,
ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear), pelanggaran, siklus break
even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program
pemasaran.
8. Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan
dibangun (look–like–models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan
penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau
diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan
lingkungan produk maupun lingkungan user.
9. Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep
produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya
karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan
produk akhir.
Biaya Produksi
• Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi
ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan
produksi suatu barang.
• Biaya produksi: biaya yang timbul dari suatu
proses produksi perusahaan dalam membuat
barang.

• Biaya produksi memuat 3 unsur, antara lain adalah bahan baku,


tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
Contoh Biaya Produksi
• Dalam hal ini Perusahaan Makanan Sehat memproduksi mie kuning yang
siap masak dengan output barang jadi sebesar 4.000 pack selama satu
bulan. Berikut adalah rincian biaya produksi mie kuning tersebut selama
satu bulan.

• Biaya pembelian Bahan Baku = Rp. 11.000.000


Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp. 3.500.000
Biaya Upah Satpam Pabrik = Rp. 2.000.000 (hanya selama proses
produksi)
Biaya Sewa Pabrik = Rp. 1.500.000

• Hitunglah biaya produksinya!


• Dalam hal ini Perusahaan Makanan Sehat memproduksi mie kuning
yang siap masak dengan output barang jadi sebesar 4.000 pack selama
satu bulan. Berikut adalah rincian biaya produksi mie kuning tersebut
selama satu bulan.

• Biaya pembelian Bahan Baku = Rp. 11.000.000


Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp. 3.500.000
Biaya Upah Satpam Pabrik = Rp. 2.000.000 (hanya selama proses
produksi)
Biaya Sewa Pabrik = Rp. 1.500.000

• Hitunglah biaya produksinya!


• Total biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan 4.000 pak
mie kuning adalah Rp.18.000.000. Dari total pengeluaran tersebut
dapat ditentukan biaya produksi per unit dengan cara membagi total
biayanya ke total jumlah produk. Perhitungannya adalah Rp.
18.000.000 : 4.000 = Rp. 4.500.
• Selanjutnya, perusahaan bisa menetapkan harga jual dengan cara
memperhitungkan biaya produksi per unit ditambah dengan persentase
keuntungan.
• Pada produk mie kuning ini, persentase keuntungan yang digunakan
adalah 40% dari biaya produksi. Jadi, perhitungan harga jual per
unitnya adalah Rp.4.500 + (40% x Rp.4500) = Rp. 6.300
Kerjakan Soal Di Bawah ini!
Sebuah perusahaan “Gelang Unik” yang berada di Bandung
memproduksi gelang dari botol plastik sebanyak 90 buah dalam waktu
2 hari. Biaya bahan baku sebesar Rp 20.000,00. Bahan-bahan tersebut
diangkut dengan menggunakan mobil yang membutuhkan biaya angkut
sebesar Rp 20.000,00/hari. Untuk menghasilkan gelang tersebut
dibutuhkan 5 orang pekerja dengan gaji perhari Rp 40.000,00.
Biaya Bahan Baku    
 

Biaya Tenaga Kerja    


 

Biaya Overhead    
 

   
JUMLAH

Anda mungkin juga menyukai