Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN PRODUKSI

Faktor-Faktor yang harus Dipertimbangkan dalam Perencanaan Produksi :


sebelum menetapkan langkah-langkah perencanaan produksi, Anda sebagai pelaku usaha
selayaknya mempertimbangkan hal-hal berikut.
1. Jumlah kebutuhan produksi per produk selama periode tertentu.
2. Kebijakan persediaan terhadapjurnlah persediaan bahan baku/penolong, bahan
setengah jadi, clan barang jadi.
3. KebUakan kapasitas mesin atau kapasitas poduksi.
4. Tersedianya fasilitas produksi seandainya terjadi penambahan kapasitas produksi.
5. Tersedianya bahan baku clan bahan penolong Berta tenaga kerja.
6. Jumlah produksi yang ekonomis.
7. Jadwal produksi dalam satu periode anggaran tertentu.
8. skala produksi clan karakteristik proses produksi.
9. Dampak dari lamanya proses produksi.
Langkah-Langkah Perencanaan Produksi:
Setiap wirausaha perlu melakukan langkah-langkah perencanaan produksi sebagai berikut.
1) Penelitian dan Pengembangan Produk
Bagi wirausaha, penelitian produk yang dilakukan dibedakan atas penelitian terhadap
proses produksi clan pada produk yang dihasilkan.
a) Penelitian proses produksi. Penelitian proses produksi dimaksudkan untuk
memperbaiki proses produksi. Perbaikan dilakukan terhadap produksi yang seclang
berjalan maupun produksi barang barn. Contoh: penelitian terhadap proses produksi
dodol dimaksudkan agar proses pembuatan dodol berjalan lebih balk sehingga memenuhi
standar produkyangtelah ditetapkan.
b) Penelitian produk. Penelitian produk ditujukan untuk perubahan/perbaikan
produk yang sudah ada disesuaikan dengan selera konsumen. Contoh: penelitian
terhadap produk dodol yang sudah ada. Misalnya dari segi rasa, dodol tersebut
akan divariasikan dengan buahbuahan tertentu (misalnya dodol rasa
strawberry, rasa nangka, dan sebagainya), atau mengubah ukuran dan kemasan
sesuai dengan selera atau permintaan konsumen.
2) Mencari gagasan dan seleksi produk. Dari penelitian yang dilakukan balk
terhadap pro-ses produksi maupun terhadap produk, selanjutnya Anda
melaksanakan hasil penelitian dan pengembangan tersebut. Pelaksanaan tadi
dilakukan dengan tahapan:
a) Mencari gagasan, yaitu mencari gagasan-gagasan guns mengembangkan produk.
Gagasan ini dapat berasal dari pasar/konsumen, teknologi yang digunakan, dan dari
pihak ketiga.
b) seleksi produk, yaitu memilih gagasan -gagasan yang terbaik berkaitan
dengan pengembangan produk. Gagasan yang dimanfaatkan adalah gagasan-
gagasan yang tidak akan merugikan perusahaan. Ada tiga alat yang digunakan untuk
menguji kemungkinan pengembangan suatu gagasan. Ketiga alat tersebut yaitu:
(1) Nelayakan finansial
Melalui alat yang dinamakan "Project Value Index", Anda dapat mengetahui apakah
suatu gagasan memenuhi kelayanan finansial atau tidak. Project Value Index ini
menggunakan formulasi Return on Investment (ROI) sebagai berikut.
keterangan:
— Pt Technical probability atau kemungkinan
keberhasilan teknik (0 < style="letter-spacing: 0.5pt;">
— PC Commercial probability atau kemungkinan keberhasilan komersial (0 <
style="letter-spacing: 0.5pt;">
— AV Annual Volume, yakni total penjualan produk dalam unit/tahun.
— p Profit, yaitu laba yang diperoleh per unit = Hasil — Biaya (Revenue —Cost).
— L Life, yaitu waktu kehidupan/tahun.
— TDC: Total Development Cost, yaitu jumlah seluruh biaya pengembangan
produk.
— PM Profit Margin, yaitu margin laba yang diproyeksikan atau tingkat laba yang
diinginkan.
— TC Total Cost, yaitu total biaya pengembangan produk.
Kriteria:
— Bila ROI > Tingkat bunga umum (r) = Gagasan memiliki kelayakan finansial.
— Bila ROI < style="letter-spacing: 0.5pt;"> Contoh: perusahaan Piranti Jaya dalam setahun
berharap memperoleh laba sebesar Rp2s.000.000,00 dengan biaya operasional
sebesar Rp10.000.000,00 dan tingkat bunga bank 1s %. Dengan menggunakan rumus
ROI yang sederhana, diperoleh:
2s,000.000
ROI =_____________ x 1 0 0 % = 1 6 , 6 7 %
1s0.000.000
ROI > r (16,67 % > 1s %), artinya gagasan tersebut memiliki kelayakan finansial. (2)
Kesesuaian operasi
Bagi perusahaan yang telah berproduksi, suatu gagasan yang memiliki kelayakan finansial
bukan berarti dapat langsung dikembangkan. Apabila operasi dari produk yang akan
dikembangkan berbeda dengan produk yang sudah ada, perusahaan harus bersiap
mengadakan perubahan. Misalnya, mengubah lay out line produksi dan menambah
biaya produksi. Oleh karena itu, pengembangan suatu gagasan tidak hanya
ditentukan oleh kelayakan finansial melainkan juga ditentukan oleh kesesuaian
operasi.
(s) Potensi pasar
Pengembangan suatu produk ditentukan pula oleh potensi pasar dari produk
tersebut. Apabila potensi pasarnya belum jelas, pengembangan produk tersebut perlu
dipertimbangkan masak-masak.
Dalam mengembangkan produk, Anda harus memerhatikan beberapa faktor
berikut.
(a) Persaingan. Apakah perusahaan pesaing telah melakukan pengembangan
produknya? Kalau iya, bagaimana bentuk pengembangan produknya?
(b) Persediaan bahan, baik bahan baku maupun bahan penolong. Apakah bahan baku
clan bahan penolong tersedia dalam jumlah yang cukup untuk jangka panjang?
(c) Kualitas produk yang diinginkan. Apakah perusahaan akan mempertahan kan
kualitas produk atau akan memperbaiki kualitasnya?
(d) Risiko teknik. Apakah dengan pengembangan produk yang d i rencanakan berakibat
pada proses secara teknis, misalnya perlunya mesin atau peralatan yang baru dan
tenaga ahli yang baru?
(e) Volume penjualan yang diharapkan. Apakah dengan pengembangan produk dapat
meningkatkan volume penjualan?
(f) strategi perusahaan. Apakah perusahaan telah slap dengan strategi tertentu guna
mengembangkan produk clan mempromosikannya? Bagaimana bentuk strategi
pemasaran yang tepat?
faktor-faktor di atas harus mendapat perhatian dari pihak perusahaan (pengusaha/
wirausaha), agar rencana pengembangan produk benar -benar menclatangkan
keuntungan sesuai dengan harapan. Dengan demikian, pengembangan produk harus
dilakukan dengan pertimbangan clan perhitungan rasional—ekonomis (motif ekonomis),
bukan hanya sekedar didorong oleh keinginan agar dianggap sebagai perusahaan yang
maju, atau karena faktor prestise (motif psikologis).
c) Desain produk pendahuluan. sebelum menetapk an desain produk/jasa yang
akan dikembangkan, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan.
(1) Penentuan bentuk serta fungsi produk baru yang akan diproduksi.
(2) Pemilihan bahan yang akan digunakan dengan mempertimbangkan:
(a) kebutuhan jenis (spesifikasi) produk atau bagian dari produk,
(b) harga dari bahan yang akan digunakan, Berta
(c) biaya proses produksi.
(3) Kesempatan diversifikasi. Yaitu peluang untuk menambah atau
memperbanyakjenis produk yang akan dihasilkan.
Misalnya:
— semula hanya menghasilkan produk jasa angkutan, sekarang ditambah dengan
produk jasa cuci mobil/motor.
— Dari menghasilkan mesin pemotong rumput, dikembangkan dengan menghasilkan
mesin penggiling rumput untuk makanan ternak.
Bila telah diputuskan produk mans yang akan dikembangkan atau dihasilkan,
selanjutnya Anda membuat desain produk pendahuIuan. I nidesaindari produk-produk
yang terpilih untuk dikembangkan atau diprodUksi. Desain produk pendahuluan yang
dikembangkan dalam bentuk prototipe diperlukan agar perusahaan mengetahui
tanggapan konsumen atas produk itu sebelum produk tersebut diproduksi secara
massal. selain itu, pembuatan prototipe memungkinkan perusahaan menguji kualitas
bahan dan produk. Untuk itu ada tiga faktor yang harus diperhatikan dalam menguji
desain produk pendahuluan ini, yaitu:
(1) frekuensi kerusakan komponen (reabilitas),
(2) kemudahan untuk pemeliharaan clan perbaikan (maintainability), Berta
(3) umur produk. '
d) Pengujian, dimaksudkan untuk menguji apakah produk layak dikembangkan
atau ticlak, baik dilihat dari potensi pasar maupun secara teknik.
e) Desain akhir. Apabila hasil pengujian produk menyimpulkan bahwa produk
tersebut layak untuk dikembangkan, dibuatlah desain akhir. Apabila pengujian
merekomendasikan adanya perbaikan-perbaikan maka sebelum diproduksi, perlu
dibuat prototipe baru untuk diuji kembali. Pengujian ulang dilakukan sampai
produk tersebut lolos uji secara teknik maupun potensi pasar.

Anda mungkin juga menyukai