Anda di halaman 1dari 9

Konsep dan Implementasi

Konseling Berwawasan
Pesantren "Eksplorasi Masalah"
Kelompok 1 : 1. Abdu Rabb Haqani 2011080475
2. Eva Melia 2011080438
3. Lilis Agustinah 2011080472
4. Muhammad Anugrah Ramadhan 2011080426
5. Noviya Puspita 2011080419
6. Titis Alimni Wijayanti 2011080237
7. Yunanda Desti Meilani 2011080191
A. PENGERTIAN KONSELING
PESANTREN
perspektif islam, membantu di dalam istilah
konseling adalah membantu karena pada
hakikatnya individu sendirilah yang perlu hidup
sesuai dengan tuntunan Allah (jalan yang lurus)
agar mereka selamat. Sedangkan pesantren
menurut kamus bahasa Indonesaia berarti tempat
santri atau murid-murid belajar.Pesantren
adalah tempat untuk membina manusia menjadi
baik.
B. PERAN DAN FUNGSI KONSELING PESANTREN
Peran Konseling Pesantren Konseling Pesantren
memiliki peran bagi perubahan kepribadian santri
(konseli) secara tingkah laku (behavioral) dan secara
metode terapi alam bawah sadar (psikotherapi).
Fungsi Konseling Pesantren Secara umum, konseling
pesantren memiliki fungsi yang sama dengan
konseling pada umumnya yaitu memiliki fungsi
preventif dan fungsi kuratif.
C. EKSPLORASI PROBLEM DALAM PESANTREN

Problem – problem santri Santri merupakan para pencari ilmu


yang ada di Lembaga Pesantren, yang dapat disebut juga sebagai
kumpulan masyarakat mini karena di dalamnya terdapat berbagai
santri yang berasal dari berbagai daerah. Contohnya seperti
berikut:
Tidak dapat Beradaptasi dengan teman dan lingkungan
Ketidakmampuan beradaptasi ini dapat disebabkan oleh faktor usia yang
sedang dalam masa pubertas (pencarian jati diri) serta tingkah laku
mereka yang merupakan reaksi yang salah atau irrasional dari proses
belajar, dalam bentuk tidak mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan
sekitar itu1 (pesantren).
Problem Remaja di Pesantren

Pada masa menjelang remaja, anak atau seseorang akan


mengembangkan nilai-nilai moral sebagai hasil dari pengalaman-
pengalaman di lingkungan sekitarnya dan dalam hubungannya dengan
anak-anak lainnya. Maka, lingkungan pesantren dapat mempengaruhi
pribadi santri. Nilai-nilai yang didapat dari lingkungannya,
sebagian akan menetap dan mempengaruhi tingkah-tingkah lakunya.
dan sebagian yang lain akan mengalami perubahan akibat pengaruh
lingkungan dan nilai-nilai moral yang berlaku dalam lingkungan
tersebut (apabila lingkungan tersebut telah tidak lagi baik).
D. Konseling Islami dalam Budaya Pesantren

a). Bimbingan Konseling

Dalam bahasa arab kata konseling disebut al-Irsyad


atau AlItisyarah kata bimbingan disebut alat-Taujih
sehingga disebut at-taujih wal irsyad atau at-
taujih wal istisyarah. Secara etimologi kata al-
irsyad berarti alhuda, adalah yang artinya bahasa
indonesia petunjuk sedangkan al istisyarah berarti
talaba minh al-masyurah/an-nashihah yang berarti
meminta nasihat atau konsultasi.
b). Budaya Pesantren

Pesantren menjadi sebuah wilayah yang memiliki


budayanya tersendiri, ia memosisikan sebagai sub-
kultur di tengah belantika kebudayaan nusantara. Di
dalam proses pergolakan pesantren terjadi kontak
interaksi, dan afiliasi yang tak sama dengan
lingkungan biasa. Disebabkan pesantren menganut sebuah
paradigmanya tersendiri yang tidak menganut secara
langsung dengan tuntutan zaman.
E.Model Konseling
Pesantren
Membimbing dan mengarahkan berarti juga memberi konseling
kepada peserta didik untuk selalu pada jalur yang benar
sesuai aturan agama. Dalam kaitan tersebut, pesantren
sebagai lembaga pendidikan indigenous di Indonesia, tentunya
memiliki karakter kearifan lokal dan budaya. Karakter-
karakter lokal tersebut pada prinsipnya.dapat diserap,
diadaptasi dan diaplikasikan dalam lingkungan pesantren. Hal
ini termasuk dalam lingkup konseling.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai