Anda di halaman 1dari 33

Fluid dan Elektrolit

CHRISTIAN ARDIANTO (2016-061-018)


PEMBIMBING: DR. HARRIS ALFAN, SP.A
Cairan tubuh
ECF dan ICF

 Osmolality ECF ~ ICF


 Plasma
osmolality: 285-295
mOsm/kg H2O
 Hypoosmolality solution 
water move into RBC 
hemolysis
Terapi rumatan
Terapi rumatan
 Tambahan kebutuhan cairan:
 Demam persisten, setiap 1C  ↑ 10-15%
fluid
 10 mL/kgBB (sebelum sakit) tiap %
dehidrasi

 D5  ~20 kalori/100 ml
 Na+  2-4 mEq/100 ml/hari (3)
 K+  1-3 mEq/100 ml/hari (2)
Dehidrasi dan Ongoing losses

 % dehydration:
Cairan
Cairan
Direct deficit calculation – Isonatremia &
Hyponatremia Dehydration
 Na+ deficit
 Fluid deficit (L) x 0,6 (sodium distribution factor) x normal serum Na+ concentration
 Additional Na+  tidak dihitung pada isonatremic dehydration
 (desired serum sodium – actual serum sodium) x 0,6 L/kg x BB (kg)
 Change in serum sodium should not exceed 10 mEq/L/24 hours
 Total sodium deficit
 Na+ deficit + additional Na+
 Total potassium deficit
 Fluid deficit (L) x 0,4 (potassium distribution factor) x normal intracellular K+
concentration)
Cara penghitungan cairan pada
hyponatremic/isonatremic dehydration
1. Tentukan kebutuhan cairan
2. Tentukan kebutuhan elektrolit
3. Tentukan terapi pengganti cairan dalam 24 jam
4. Tentukan jenis cairan yang akan digunakan
Contoh Isonatremic Dehydration

 Pasien laki-laki, 10 tahun, BB awal 30 kg, dengan diare dan penurunan BB


sebesar 1,5 kg, tanpa demam; Na+: 140 mEq
 Kebutuhan cairan rumatan
 10 kg pertama : 1000 ml
 10 kg kedua : 500 ml
 10 kg sisa : 200 ml
 Total : 1700 ml/24 jam
 Kebutuhan cairan defisit
 10 ml/kgBB/%dehidrasi : 10 x 30 x (30-28,5)/30x100 =1500 ml/24 jam
Contoh Isonatremic Dehydration

 Pasienlaki-laki, 10 tahun, BB awal 30 kg, dengan diare


dan penurunan BB sebesar 1,5 kg, tanpa demam; Na+: 140
mEq
 Pengganti cairan dalam 24 jam:
8 jam pertama (1/2 defisit + 1/3 rumatan)
 750ml + 567 ml = 1317 ml dalam 8 jam ~ 164,6 ml/jam  54 tetes per
menit (faktor tetes: 20)
 16 jam berikut (1/2 defisit + 2/3 rumatan)
 750 ml + 1134 ml = 1884 ml dalam 16 jam ~ 117,75 ml/jam  40 tetes
per menit (faktor tetes: 20)
Contoh Isonatremic Dehydration
 Pasien laki-laki, 10 tahun, BB awal 30 kg, dengan diare dan penurunan BB sebesar 1,5 kg,
tanpa demam; Na+: 140 mEq
 Kebutuhan elektrolit rumatan
 Na+ : 3 mEq x (1700/100) = 51 mEq
 K+ : 2 mEq x (1700/100) = 34 mEq
 Kebutuhan elektrolit defisit
 Na+ deficit : 1,5 x 0,6 x 140 = 126 mEq
 Additional Na+ : tidak dihitung
 Total Na+ deficit : 126 mEq
 Total K+ deficit : 1,5 x 0,4 x 120 = 72 mEq
 Total kebutuhan elektrolit
 Na+ : 51+126 = 177 mEq
 K+ : 34+72 = 106 mEq
Contoh Isonatremic Dehydration
 Pasien laki-laki, 10 tahun, BB awal 30 kg, dengan diare dan
penurunan BB sebesar 1,5 kg, tanpa demam; Na+: 140 mEq
 8 jam pertama
 Cairan : 1317 ml dalam 8 jam ~ 164,6 ml/jam --> 54 tpm
 Na+ : 17 mEq + 63 mEq = 80 mEq  60,74 mEq/L
 K+ : 11 mEq + 36 mEq = 47 mEq  35,69 mEq/L
 16 jam berikut
 Cairan : 1884 ml dalam 16 jam ~ 117,75 ml/jam --> 40 tpm
 Na+ : 34 mEq + 63 mEq = 97 mEq  51,49 mEq/L
 K+ : 23 mEq + 36 mEq = 59 mEq  31,32 mEq/L
Contoh Isonatremic Dehydration
 Penentuan cairan
8 jam pertama
 Na+: 60,74 mEq/L; K+: 35,69 mEq/L
 KaEN 3A + KCl 20 mEq/L: 1317 ml
dalam 8 jam ~ 164,6 ml/jam  KaEN 3A
2x500cc + 10 mEq KCl setiap 500cc, 54
tpm dalam 8 jam
 16 jam berikut
 Na+: 51,49 mEq/L; K+: 31,32 mEq/L
 KaEN 3B + KCl 10 mEq/L: 1884 ml
dalam 16 jam ~ 117,75 ml/jam  KaEN
3B 3x500cc + 5 mEq KCl setiap 500cc, 40
tpm dalam 16 jam
Contoh Hyponatremic Dehydration

 Pasien laki-laki, 10 tahun, BB awal 30 kg, dengan diare dan penurunan


BB sebesar 1,5 kg, tanpa demam; Na+ serum 115
 Kebutuhan cairan rumatan
 10 kg pertama : 1000 ml
 10 kg kedua : 500 ml
 10 kg sisa : 200 ml
 Total : 1700 ml/24 jam
 Kebutuhan cairan defisit
 10 ml/kgBB/%dehidrasi : 10 x 30 x (30-28,5)/30x100 =1500 ml/24 jam
Contoh Hyponatremic Dehydration

 Pasienlaki-laki, 10 tahun, BB awal 30 kg, dengan diare dan


penurunan BB sebesar 1,5 kg, tanpa demam; Na+ serum 115
 Pengganti cairan dalam 24 jam:
8 jam pertama (1/2 defisit + 1/3 rumatan)
 750 ml + 567 ml = 1317 ml dalam 8 jam ~ 164,6 ml/jam  54,87 tpm
 16 jam berikut (1/2 defisit + 2/3 rumatan)
 750 ml + 1134 ml = 1884 ml dalam 16 jam ~ 117,75 ml/jam  39,25 tpm
Contoh Hyponatremic Dehydration
 Pasien laki-laki, 10 tahun, BB awal 30 kg, dengan diare dan penurunan BB
sebesar 1,5 kg, tanpa demam; Na+ serum 115
 Kebutuhan elektrolit rumatan
 Na+ : 3 mEq x (1700/100) = 51 mEq
 K+ : 2 mEq x (1700/100) = 34 mEq
 Kebutuhan elektrolit defisit
 Na+ deficit : 1,5 x 0,6 x 140 = 126 mEq
 Additional Na+ : (125 – 115) x 0,6 x 30 = 180 mEq
 Total Na+ deficit : 126 + 180 = 306 mEq
 Total K+ deficit : 1,5 x 0,4 x 120 = 72 mEq
 Total kebutuhan elektrolit
 Na+ : 51+306 = 357 mEq
 K+ : 34+72 = 106 mEq
Contoh Hyponatremic Dehydration

 Pasien laki-laki, 10 tahun, BB awal 30 kg, dengan diare dan penurunan BB


sebesar 1,5 kg, tanpa demam; Na+ serum 115
 8 jam pertama
 Cairan : 1317 ml dalam 8 jam ~ 164,6 ml/jam --> 55 tpm
 Na+ : 17 mEq + 153 mEq = 170 mEq  129,08 mEq/L
 K+ : 11 mEq + 36 mEq = 47 mEq  35,69 mEq/L
 16 jam berikut
 Cairan : 1884 ml dalam 16 jam ~ 117,75 ml/jam  40 tpm
 Na+ : 34 mEq + 153 mEq = 187 mEq  99,26 mEq/L
 K+ : 23 mEq + 36 mEq = 59 mEq  31,32 mEq/L
Contoh Hyponatremic Dehydration
 Penentuan cairan
8 jam pertama
 Na+: 129,08 mEq/L; K+: 35,69 mEq/L
 RL + KCl 20 mEq/L: 1317 ml dalam 8 jam
~ 164,6 ml/jam  RL 2x500 cc + 10 mEq
KCl setiap 500 cc, 55 tpm dalam 8 jam
 16 jam berikut
 Na+: 99,26 mEq/L; K+: 31,32 mEq/L
 D5 ½NS + KCl 20 mEq/L: 1884 ml dalam
16 jam ~ 117,75 ml/jam  D5 ½ NS 4x500
cc + KCl 10 mEq setiap 500 cc, 40 tpm
dalam 8 jam
Hypernatremic Dehydration
 Cautious lowering of serum sodium by no more than
0,5 mEq/L/hour or 10 mEq/24 hours  number of
days needed to correct natrium
 Water deficit
 Total Body Water x (Na+ measured – Na+ desired)/Na+
desired
 Na+ deficit
 Fluid deficit (L) x 0,6 (sodium distribution factor) x
normal serum Na+ concentration
 Total potassium deficit
 Fluid deficit (L) x 0,4 (potassium distribution factor) x
normal intracellular K+ concentration)
Cara penghitungan cairan pada
hypernatremic dehydration
1. Tentukan waktu untuk koreksi elektrolit
2. Tentukan kebutuhan cairan
3. Tentukan kebutuhan elektrolit
4. Tentukan terapi pengganti cairan dalam X jam
5. Tentukan jenis cairan yang akan digunakan
Contoh Hypernatremic Dehydration
 Pasien laki-laki, 10 tahun, BB awal 30 kg, dengan diare dan
penurunan BB sebesar 1,5 kg, tanpa demam; Na+ serum 160
 Kebutuhan cairan rumatan
 10 kg pertama : 1000 ml
 10 kg kedua : 500 ml
 10 kg sisa : 200 ml
 Total : 1700 ml/24 jam
 Kebutuhan cairan defisit
 Total Body Water x (Na+ measured – Na+ desired)/Na+ desired
 0,6 L/kgBB x 30 kg x (160-145)/145 = 1862 ml
Contoh Hypernatremic Dehydration

 Pasienlaki-laki, 10 tahun, BB awal 30 kg, dengan diare


dan penurunan BB sebesar 1,5 kg, tanpa demam; Na+
serum 160
 Pengganti cairan dalam 48 jam:
 24 jam pertama (1/2 defisit + rumatan)
 931 ml + 1700ml = 2631 ml dalam 24 jam ~ 109,625 ml/jam
 24 jam berikut (1/2 defisit + rumatan)
 931 ml + 1700 ml = 2631 ml dalam 24 jam ~ 109,625 ml/jam
Contoh Hypernatremic Dehydration
 Pasien laki-laki, 10 tahun, BB awal 30 kg, dengan diare dan penurunan BB sebesar 1,5 kg, tanpa
demam; Na+ serum 160
 Kebutuhan elektrolit rumatan
 Na+ : 3 mEq x (1700/100) = 51 mEq
 K+ : 2 mEq x (1700/100) = 34 mEq
 Kebutuhan elektrolit defisit
 Total Na+ deficit : 1,862 x 0,6 x 140 = 156,4 mEq
 Total K+ deficit : 1,862 x 0,4 x 120 = 89,4 mEq
 Kebutuhan elektrolit dalam 24 jam
 Rumatan + ½ defisit (koreksi dalam 48 jam)
 Na+ : 51 + 78,2 = 129,2 mEq
 K+ : 34 + 44,7 = 78,7 mEq
Contoh Hypernatremic Dehydration

 Pasien laki-laki, 10 tahun, BB awal 30 kg, dengan


diare dan penurunan BB sebesar 1,5 kg, tanpa
demam; Na+ serum 160
 Dalam 24 jam
 Cairan : 2631 ml dalam 24 jam ~ 109,625 ml/jam 
37 tpm
 Na+ : 51 + 78,2 = 129,2 mEq  49,1 mEq/L
 K+ : 34 + 44,7 = 78,7 mEq  29,9 mEq/L
Contoh Hypernatremic Dehydration

 Pasien laki-laki, 10 tahun, BB awal


30 kg, dengan diare dan penurunan
BB sebesar 3 kg, tanpa demam
 Penentuan cairan
 Na+ 49,1 mEq/L; K+ 29,9 mEq/L
 Dalam 24 jam:
 KaEN 3B + KCl 10 mEq/L: 2631 ml
dalam 24 jam ~ 109,625 ml/jam 
KaEN 3B 5x500 cc + KCl 5 mEq setiap
500 cc, 37 tpm dalam 24 jam
Tatalaksana Hypokalemia (serum K+
concentration < 3,5 mEq/L)
 Rapid drop to < 2,5 mEq/L  high risk of cardiac arrhythmias.
 Always check Mg2+  hypokalemia linked to hypomagnesemia
 Supplementation is recommended in patients with serum K+ < 3 mEq/L.
 The easiest and most straightforward method of oral K+ supplementation is to
increase dietary intake of K+ rich food.
 Usual K+ dose: 1-4 mEq/kgBB/hari terbagi 2-4 dosis.
 Parenteral K+ administration should be limited to patients unable to utilize the
enteral route or when patient is experiencing associated signs and symptoms: KCl
20-40 mEq/L. rate is 0,5 mEq/kgBB/jam dalam 1-2 jam dengan monitoring EKG.
Makanan yang
mengandung kalium
Tatalaksana Hyperkalemia (serum K+
concentration < 3,5 mEq/L)
 Assessthe need for emergency treatment based on ECG
and K+ > 6 mEq/L
 Tatalaksana hyperkalemia terdiri atas 3 bagian:
 Antagonism of membrane effects of K+
Calcium (Ca2+) directly antagonizes the membrane actions of
hyperkalemia  begins within minutes but is relatively short lived 
indicated for severe hyperkalemia. Ca Gluconate infused slowly over 2-
3 minutes with constant cardiac monitoring. Repeated if ECG changes
persists.
Tatalaksana Hyperkalemia (serum K+
concentration < 3,5 mEq/L)
 Shift of Potassium to Intracellular space
Insulinand glucose  driving K+ into the cells. Effective therapy
 0,5-1,5 mEq/L fall in the plasma K+ concentration.
 NaHCO3  controversial
 Β2-adrenergic agonist  increasing Na+-K+-ATPase.
Tatalaksana Hyperkalemia (serum K+
concentration >= 5,5 mEq/L)
 Removal of Excess Potassium
Loop/Thiazide diuretics
Cation Exchange Resin (Sodium Polystyrene Sulfonate) each gram of
resin bind 1 mEq K+ and release 1-2 mEq Na+  oral dose 1
g/kgBB/dose, Q4-6H
Dialysis  if the conservative measures are ineffective, if the
hyperkalemia is severe, or if the patient has marked tissue breakdown
and is releasing large amounts of K+ from the injured cells.
Daftar Pustaka

Feld, LG, Kaskel, FJ. Fluid and Electrolytes


in Pediatrics: A comprehensive handbook.
2010.
Kliegman R, Behrman RE, Nelson WE.
Nelson textbook of pediatrics. 2016.

Anda mungkin juga menyukai