Anda di halaman 1dari 5

RESUSITASI CAIRAN

Penatalaksanaan awal pasien luka bakar, harus diberikan cairan intravena yang
adekuat, terutama pada bagian ekstremitas yang tidak terkena luka bakar. Tindakan pemberian
cairan intravena tersebut dilakukan karena adanya akumulasi cairan edema tidak hanya pada
jaringan yang terbakar, tetapi juga seluruh tubuh. Penyebab permeabilitas cairan ini adalah
karena keluarnya sitokin dan beberapa mediator, yang menyebabkan disfungsi dari sel,
kebocoran kapiler.
Resusitasi cairan bertujuan terutama untuk menjaga dan mengembalikan perfusi
jaringan tanpa menimbulkan edema. Kehilangan cairan terbesar adalah pada 4 jam pertama
terjadinya luka dan akumulasi maksimum edema adalah pada 24 jam pertama setelah luka
bakar. Prinsip dari pemberian cairan pertama kali adalah pemberian garam ekstraseluler dan air
yang hilang pada jaringan yang terbakar, dan sel-sel tubuh. Pemberian cairan paling popular
adalah dengan Ringer laktat untuk 48 jam setelah terkena luka bakar. Output urin yang
adekuat adalah 0.5 sampai 1.5mL/kgBB/jam.
Formula yang terkenal untuk resusitasi cairan adalah formula Parkland :
24 jam pertama.Cairan Ringer laktat : 4ml/kgBB/%luka bakar
- Contohnya pria dengan berat 80 kg dengan luas luka bakar 25 %
- Membutuhkan cairan : (25) X (80 kg) X (4 ml) = 8000 ml dalam 24 jam pertama
a. ½ jumlah cairan 4000 ml diberikan dalam 8 jam
b. ½ jumlah cairan sisanya 4000 ml diberikan dalam 16 jam berikutnya.
Cara lain adalah cara Evans :
a. Luas luka bakar dalam % x berat badan dalam kg = jumlah NaCl / 24 jam
b. Luas luka bakar dalam % x berat badan dalam kg =jumah plasma / 24 jam
(a dan b merupakan pengganti cairan yang hilang akibat oedem. Plasma untuk
mengganti plasma yang keluar dari pembuluh dan meninggikan tekanan osmosis hingga
mengurangi perembesan keluar dan menarik kembali cairan yang telah keluar).
c. 2000 cc Dextrose 5% / 24 jam (untuk mengganti cairan yang hilang akibat
penguapan)
Separuh dari jumlah cairan a+b+c diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam
16 jam berikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan pada hari pertama. Dan
hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.
Cara lain yang banyak dipakai dan lebih sederhana adalah menggunakan rumus Baxter yaitu
%xBBx4cc. Separuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan
dalam 16 jam berikutnya. Hari pertama terutama diberikan elektrolit yaitu larutan RL karena
terjadi defisit ion Na. Hari kedua diberikan setengah cairan hari pertama.
Contoh:
Seorang dewasa dengan BB 50 kg dan luka bakar seluas 20 % permukaan kulit akan
diberikan 50 x 20 % x 4 cc = 4000 cc yang diberikan hari pertama dan 2000 cc pada hari
kedua.

KASUS

1. Seorang anak berusia 4 tahun dengan BB 15kg masuk Rumah Sakit dengan keluhan demam,
muntah, dan diare sudah lebih dari 10x. diketahui nadi 140x/menit. Suhu 38 0C. pasien
tampak gelisah atau letargi, turgor kulit menurun, mata cekung, urin tidak keluar sudah lebih
dari 6 jam. Berikan resusitasi cairan yang tepat bagi pasien !

Penyelesaian :

a. Tentukan derajat dehidrasi anak


Pada kasus anak nadi cepat, dan gelisah atau letargi, tugor kulit menurun, dan mata cekung,
maka dapat disimpulkan anak dalam keadaan dehidrasi sedang.(Defisit 8% dari BB)
b. Hitung jumlah cairan resusitasi
- Diketahui anak BB 15 kg, berarti kebutuhan cairan anak adalah 8% dari 15 kg = 1,2 kg.
kemudian konversikan ke dalam satuan mL. 1,2 x 1000 = 1200cc
- Berikan 8 jam pertama 600cc lalu 16 jam berikut dengan 600 cc sisanya
- Konversikan 600 cc kedalam satuan tetes.
Pada anak digunakan microdrips 1 cc = 60 tetes
Maka : 600 x 60 = 36000 tetes
Untuk 8 jam (480 menit) : 75tetes/menit
Untuk 16 jam (960 menit) : 38 tetes/menit
c. Hitung jumlah cairan maintenance
- Diketahui anak BB 15kg, berarti kebutuhan cairan tambahan adalah :
- 10kg pertama x 4 dan 5kg berikutnya x 1 sehingga = 45cc/jam
- Konversikan 45 cc kedalam satuan tetes
Pada anak digunakan microdrips 1 cc =60 tetes
Maka : 45 x 60 = 2700 tetes
Untuk 1 jam (60 menit) : 45 tetes/menit

2. Seorang laki-laki berusia 20 tahun dengan BB 60kg, fraktur femur dan perdarahan.
Kesadaran pasien menurun (somnolen), Tekanan darah 70/palpasi, nadi 155x/menit dengan
perfusi dingin. Berikan resusitasi cairan yang tepat bagi pasien !

Penyelesaian :

a. Tentukan status trauma pasien


Pada kasus laki-laki ini memiliki perdarahan karena fraktur, kesadaran somnolen, takikardia
(>140x/menit), perfusi dingin, maka dapat disimpulkan pasien ini termasuk status trauma
kategori IV.(>40% RBV)
b. Hitung jumlah cairan resusitasi
- Diketahui BB 60kg maka kebutuhan cairan pasien adalah menggunakan rumus Estimated
blood volume (EBV) = 70cc/kgBB
- Maka 70 cc x 60 kg = 4200
4200 x 50% = 2100 cc
- Pasien disarankan menggunakan cairan kristaloid sehingga 2100 x 3 = 6300 cc
- Berikan 3150 cc pada 8 jam pertama dan 16 jam berikutnya berikan 3150cc
- Konversikan 3150 cc ke dalam satuan tetes
Pada pasien digunakan macrodrips 1cc = 20 tetes
3150 x 20 = 63000
Untuk 8 jam (480 menit) = 132 tetes/menit
Untuk 16 jam berikut (960 menit) = 66 tetes/menit.
c. Hitung jumlah cairan maintenance
- Diketahui BB 60kg. kehilangan cairan orang dewasa perhari adalah = 30-50cc/kgBB
- Sehingga kebutuhan cairannya adalah 1800-3000cc/hari
- Mulailah dengan kebutuhan cairan minimal (1800cc)
- Konversikan 1800cc ke dalam satuan tetes
Digunakan macrodrips 1 cc = 20 tetes
Maka 1800 x 20 = 36000tetes/hari
Berarti diberikan 25 tetes/menit.

3. Seorang anak datang dengan luka bakar pada ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri serta
separuh punggung dan dada. Bagaimana resusitasi pada pasien ini berdasarkan formula
Baxter, Parkland dan evans !

Penyelesaian :

- Derajat Luka bakar menurut “Rule of Nine” yaitu :


 Ekstremitas atas kiri : 9%
 Ekstremitas bawah kiri : 18 %
 Separuh punggung : 9 %
 Separuh dada : 9 %

Jumlah derajat  45%

a. Baxter
Cairan : RL
Rumus : % Luka bakar x BB x 4 cc
= 45% x 60 Kg x 4 cc
= 10800 cc : 2
= 5400 cc
 8 jam pertama
= 5400 cc : 8
= 675 cc/jam x 20 tetes/menit
= 13500 tetes/jam
= 13500 tetes : 60 menit
= 225 tetes/menit

 16 jam selanjutnya
= 5400 cc : 16
= 337 cc/jam x 20 tetes/menit
= 6740 tetes/jam
= 6740 tetes : 60 menit
= 112 tetes/menit
Pada hari kedua diberikan setengah dari jumlah cairan pertama yaitu 2700 cc/hari
b. Prakland
Cairan : RL
Rumus : 24 jam pertama cairan RL 4 ml/kgBB/ % luka bakar
= 4 x 60 kgBB x 45 %
= 10800 cc : 2
= 5400 cc
 8 jam pertama
= 5400 cc : 8
= 675 cc/jam x 20 tetes/menit
= 13500 tetes/jam
= 13500 tetes : 60 menit
= 225 tetes/menit

 16 jam selanjutnya
= 5400 cc : 16
= 337 cc/jam x 20 tetes/menit
= 6740 tetes/jam
= 6740 tetes : 60 menit
= 112 tetes/menit

c. Evans
Cairan : NaCl 0,9 %
Rumus : Luas luka bakar % x BB
= 45 % x 60 kg
= 2700 cc/24 jam

 8 jam pertama
= 2700 cc : 8
= 337 cc/jam x 20 tetes/menit
= 6740 tetes/jam
= 6740 tetes : 60 menit
= 112 tetes/menit

 16 jam selanjutnya
= 2700 cc : 16
= 168 cc/jam x 20 tetes/menit
= 3360 tetes/jam
= 3360 tetes : 60 menit
= 56 tetes/menit

Anda mungkin juga menyukai