Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN AIR BERSIH

DAN SANITASI

(LATIHAN/PRAKTEK)

Oleh :
Direktorat Kesehatan Lingkungan
PENGELOLAAN AIR BERSIH / AIR MINUM
PADA SAAT TANGGAP DARURAT
Pengelolaan AB/AM dilakukan dg 2 tahap : “PENGENDAPAN & DISINFEKSI”

1.PROSES PENGENDAPAN :
a.Pengendapan dg cara grafitasi
1)Siapkan minimal 2 wadah (ember/drum)
2)Isi salah satu wadah dg air keruh min 40 NTU
3)Diamkan beberapa lama max 12 jam
4)Pindahkan air yg sdh jernih ke wadah yang bersih
5)Untuk kebutuhan air minum  disinfeksi dg chlor

b. Penyaringan dengan kain


1)Siapkan wadah/ember
2)Siapkan kain katun. Ukuran disesuaikan dg
wadah/ember.
3)Tuangkan air yg keruh ke wadah/ember yg
telah dilengkapi dg saringan kain
4)Untuk kebutuhan air minum  disinfeksi
dg chlor
Prinsip :
Bahan kimia (berbahan dasar alumunium/besi
akan mempengaruhi kestabilan partikel
penyebab kekeruhan, sehingga partikel
tersebut akan saling mengikat (koagulasi),
menggumpal (flokulasi) dan pada akhirnya akan
mengendap (sedimentasi).

Salah satu bahan kimia yg sering digunakan


adalah Alumunium Sulfat atau yang biasa
dikenal “TAWAS”.
Tawas lebih efisien digunakan jika kekeruhan
air > 50 NTU
Tingkat Kekeruhan Dosis Tawas yg
(NTU) dibutuhkan (mg/l)
< 50 < 30
50 – 200 30 – 50
201 – 500 51 – 100
>500 > 100

Cara Pengendapan dengan Tawas :


1.Siapkan minimal 2 wadah (ember/drum)
2.Isi salah satu wadah dg air yg akan diolah
3.Hitung kebutuhan tawas yg diperlukan
4.Bubuhkan tawas ke dalam air, lalu aduk dg cepat selama
+ 1 menit,
5.Aduk perlahan selama 15 menit
Jumlah tawas yg dibutuhkan u/ mengolah air ditentukan oleh :
“Tingkat kekeruhan, Dosis tawas dan jumlah air yang akan diolah”

CONTOH SOAL :
Jika diketahui kemurnian tawas yg ada = 15%, air baku yang akan diolah = 20 liter dg
tingkat kekeruhan air baku > 50 NTU. Dosis tawas yang dibutuhkan = 30 mg/l, Berapakah
kebutuhan tawas yang dibutuhkan ?

Rumus : dosis tawas x jml air baku x 1/(kemurnian tawas)

Jawab :
= 30 mg/l x 20 liter x 1/15%
= 30 mg/l x 20 liter x 1/0,15
= 30 mg/l x 20 liter x 6,67
= 4.002 mg
= 40 gram
Prinsip :
Chlor (kaporit) adalah zat oksidator yang sangat kuat dan
dapat menembus sel tubuh mikroorganisme dan membunuh
kuman.

Jenis Disinfeksi dg chlorine :


1.chlorine cair/tablet  Bentuk chlor bebas yg paling
sering digunakan Sodium Hipochlorit (NaOCl) = dosis sdh
ditentukan
2.Kaporit (powder/bubuk)  Kalsium Hipochlorit [Ca(Ocl)2]
= dosis tergantung kebutuhan
1. Siapkan air mineral 1.000 ml (1 liter)
2. Timbang kaporit (konsentrasi 40-60%), atau ambil 1 sendok teh
peres (rata) 2,5 gr
3. Larutkan kaporit ke dalam air mineral 1.000 ml (1 liter)
4. Aduk sampai benar2 larut, dan biarkan + 30 menit
5. Tuang larutan siap pakai dg kadar 1,25 % Kalsium Hipokhlorite ke
dalam botol warna gelap dan tutup rapat

CARA MENENTUKAN KADAR LARUTAN KALSIUM HIPOKLORIT


1,25%

Jika diketahui kadar konsentrasi kaporit 40% dan larutan kalsium


hipokhlorit yang diinginkan dalam 1.000 ml (1 liter) dg konsentrasi
1,25% Artinya larutan 10.250 mg dalam 1 liter air = 10,25 gr kaporit.
Apabila kadar kaporit yg ada 40%, maka jumlah kaporit yg
dibutuhkan  100/40 x 10,25 gr = 25,625 gr
Daya Pengikat Khlor (DPK) antara 0,7 mg/l – 1,5 mg/l. Jika digunakan
DPK sebesar 1,5 mg/l dan jumlah sisa khlor yang diinginkan minimal
sebesar 0,2 mg/l (PERMENKES 492/2010, tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum), maka dosis chlor yang diperlukan sebesar :

1,5 mg/l + 0,2 mg/l = 1,7 mg/l


Jika air yg akan dichlorinasi sebanyak 20 liter, maka kaporit yang
dibutuhkan sebanyak :
1,7 mg/l x 20 liter = 34 mg/l kaporit
1 ml larutan Sodium Hipokhlorit 1,25% mengandung 12,5 mg khlor
bebas, maka jumlah larutan Sodium Hipokhlorit yg dibutuhkan sebesar :

34 mg : 12,5 mg/l = 2,72 ml larutan Sodium Hipokhlorit 1,25%

Apabila memakai larutan pemutih dengan konsentrasi 5,25%, maka


dalam 1 ml larutan pemutih mengandung 52,5 mg khlor bebas.
Dalam mempersiapkan tawas maupun kaporit pada saat darurat seringkali alat
ukur yang digunakan seperti timbangan atau pipet ukur tidak tersedia, maka
sendok teh dan sendok obat digunakan sebagai alat bantu

1 . KAPORIT
a. sendok teh = 2,7 gr
b. Sendok makan = 4,7 gr
c. Sendok obat (5 ml) = 4,85 gr

2 . TAWAS
a. sendok teh = 2,7 gr
b. Sendok makan = 4,7 gr
c. Sendok obat (5 ml) = 4,85 gr

Larutan Sodum Hipokhlorit


a. sendok teh = 3,5 ml
b. Sendok makan = 5 ml
c. Sendok obat (5 ml) = 5 ml
Tsunami/gempa
• Pada tanggal 10 Maret telah terjadi bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten
X, yang dimana daerah tersebut mengalami kerugian jiwa, raga dan harta... hingga
mengalami kerusakan fisik bangunan dan kematian. Kabupaten tersebut, sampai
dengan tanggal 15 Maret mempunyai kerugian jiwa dan raga antara lain
• Jumlah penduduk  202.000 jiwa,
• penduduk yang mengungsi  26.800 jiwa,
• penduduk yang hilang 10.000 jiwa
• penduduk yang luka karena gempa 7.800 jiwa
• Penduduk yang meninggal karena gempa  189 jiwa
• Rumah rusak berat  7.800 bh dari 42.000 bh
• Fasilitas Sarana kesehatan yang rusak  3 rumah sakit, 8 pkm
• Sarana Kesehatan Lingkungan  rusak/tercemar
• Sumur Gali : 1.570 bh, SPT: 1998 bh
• Perpipaan : 2448 bh PMA: 17 bh
• Jamban/ MCK : 8.300 bh
Gunung Meletus
• Pada tanggal 10 Juli telah terjadi bencana gempa bumi dan tsunami
di Propinsi B, yang dimana daerah tersebut mengalami kerugian
jiwa, raga dan harta... hingga mengalami kerusakan fisik bangunan
dan kematian. Kabupaten tersebut, sampai dengan tanggal 15 Juli
mempunyai kerugian jiwa dan raga antara lain
• Jumlah penduduk  898.000 jiwa,
• penduduk yang mengungsi  300.000 jiwa,
• penduduk yang hilang 80.000 jiwa
• penduduk yang luka bakar karena gng meletus 210 jiwa
• Penduduk yang meninggal karena gng meletus  110 jiwa
• Rumah rusak berat  17.800 bh
• Sarana Kesehatan Lingkungan  tercemar/rusak
• Sumur Gali : 1.250 bh, SPT: 2.210 bh
• Perpipaan : 3640 bh PMA: 23 bh
• Jamban/ MCK : 14.300 bh
BENCANA BANJIR
• Pada tanggal 10 OKTOBER telah terjadi bencana banjir di Kecamatan
Y, yang dimana daerah tersebut mengalami kerugian jiwa, raga dan
harta... hingga mengalami kerusakan fisik bangunan dan kematian.
• Kabupaten tersebut, sampai dengan tanggal 15 Oktober mempunyai
kerugian jiwa dan raga antara lain
• Jumlah penduduk  22.000 jiwa
• penduduk yang mengungsi  10.800 jiwa
• penduduk yang hilang  800 jiwa
• penduduk yang luka karena banjir  800 jiwa
• Penduduk yang meninggal karena banjir  49 jiwa
• Rumah rusak berat  1.540 bh dari 3.667 bh
• Fasilitas Sarana kesehatan yang rusak  1 rumah sakit, 2 PKM
• Sarana Kesehatan Lingkungan  rusak/tercemar
• Sumur Gali : 370 bh, SPT : 198 bh, Perpipaan : 448 bh,
PMA : 7 bh
• Jamban/ MCK : 980 bh
BENCANA LONGSOR
• Pada tanggal 20 APRIL telah terjadi bencana banjir di Kelurahan A,
yang dimana daerah tersebut mengalami kerugian jiwa, raga dan
harta... hingga mengalami kerusakan fisik bangunan dan kematian.
• Kabupaten tersebut, sampai dengan tanggal 25 APRIL mempunyai
kerugian jiwa dan raga antara lain
• Jumlah penduduk  800 jiwa
• penduduk yang mengungsi  300 jiwa
• penduduk yang hilang  20 jiwa
• penduduk yang luka karena longsor  30 jiwa
• Penduduk yang meninggal karena longsor  22 jiwa
• Rumah rusak berat  57 bh dari 113 bh
• Fasilitas Sarana kesehatan yang rusak  1 rumah sakit, 2 PKM
• Sarana Kesehatan Lingkungan rusak  rusak /tercemar
• Sumur Gali : 13 bh, SPT : 28 bh, Perpipaan : 18 bh,
PMA : 3 bh
• Jamban/ MCK : 38 bh
Aplikasi lapangan
• Bagaimana awal (3 hari pertama) bencana
mengetahui Kebutuhan pemenuhan sanitasi
dasarnya di lokasi pengungsian ?

• Logistik apa saja yang diperlukan dalam


penanggulangan bencana tersebut ? Serta
berapa stok logistik yang dibutuhkan dalam
tempat pengungsian tersebut

• Apa tindakan pasca bencananya ?

Anda mungkin juga menyukai