Anda di halaman 1dari 9

PEMBINAAN KADER

POSYANDU LANSIA
Pembinaan Kader Lansia Dalam Upaya Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Lansia

Posyandu Lansia merupakan salah satu pelayanan kesehatan pada usia lanjut
yang bertujuan untuk memeilhara dan memantau kesehatan lansia. Untuk
menciptakan posyandu lansia yang berkualitas tentunya dibutuhkan kader
posyandu yang berkualitas sebagai pendamping   tenaga   kesehatan. 

Tujuan   pada pengabdian   masyarakat ini adalah


meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader
tentang pelayanan kesehatan lansia.

Pembinaan  didapatkan  peningkatan pengetahuan


tentang peran kader dan  keterampilan  kader
tentang  pelayanan  kesehatan lansia. 
Keterampilan yang didapat yaitu keterampilan
pengukuran tekanan darah.
Apa saja kegiatan Posyandu Lansia itu ?
1. PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan yang diberikan tidak hanya mencakup sesuatu yang


berhubungan dengan penyakit. Pada Posyandu lansia, kader juga akan
melakukan pemeriksaan aktivitas sehari-hari seperti : Mencatat pola makan
Cara mandi Rutinitas buang air Kemampuan untuk berjalan dan berpakaian
Kemampuan untuk turun atau naik tempat tidur Kemandirian lansia tersebut
Selain itu, lansia juga akan menerima pemeriksaan berupa : Pemeriksaan
kondisi mental Pemeriksaan status gizi Pengukuran tekanan darah
Pemeriksaan laboratorium sederhana, seperti pemeriksaan asam urat,
kolesterol dan gula darah.
2. PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT)

Kader Posyandu lansia akan memberikan


penyuluhan kepada lansia tentang makanan
yang sehat dan bergizi yang perlu mereka
konsumsi. Untuk memudahkan, para lansia akan
mendapatkan contoh menu makanan dengan
memperhatikan aspek kesehatan dan gizi yang
dibutuhkan, dengan menggunakan bahan
makanan yang sehat dan bergizi.

3. KEGIATAN OLAHRAGA

Olahraga juga penting dilakukan para lansia


untuk menjaga kebugaran tubuh. Para kader
akan menuntun kakek dan nenek untuk
mengikuti gerakan senam lansia, gerak jalan
santai, maupun aktivitas lain yang aman untuk
usia lanjut.
4. KEGIATAN NON KESEHATAN

Di Posyandu lansia, juga sering dilakukan


kegiatan non kesehatan untuk meningkatkan
interaksi sosial dan menjadikan Posyandu
sebagai wadah lansia untuk berkegiatan. Jenis
kegiatan yang sering dilakukan di antaranya :
Kegiatan keagamaan Arisan Kegiatan ekonomi
produktif dll.
Mekanisma Pelayanan Posyandu Lansia

Berbeda dengan posyandu balita yang terdapat sistem 5 meja, pelayanan yang


diselenggarakan dalam posyandu Lansia tergantung pada mekanisme dan
kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah kabupaten maupun kota
penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu Lansia sistem 5 meja
seperti posyandu balita, ada juga hanya menggunakan sistem pelayanan 3 meja,
dengan kegiatan sebagai berikut :

 Meja 1 : pendaftaran Lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan


dan atau tinggi badan.
 Meja 2 : melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks massa
tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan
rujukan kasus juga dilakukan di meja 2 ini.
 Meja 3 : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling. Disini juga
dapat dilakukan pelayanan pojok gizi.
Kendala Pelaksanaan Posyandu Lansia
Beberapa kendala yang dihadapi Lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu antara lain :

A. Pengetahuan Lansia yang rendah tentang manfaat posyandu.

Dengan menghadiri kegiatan posyandu, Lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang


bagaimana, cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan
yang melekat pada mereka.
Dengan pengalaman ini,pengetahuan Lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar 
pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu
mengikuti kegiatan posyandu Lansia

B. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau

Jarak posyandu yang dekat akan membuat Lansia mudah menjangkau posyandu
tanpa harusmengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena penurunan daya
tahan ataukekuatan fisik tubuh. Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu
ini berhubungandengan faktor keamanan atau keselamatan bagi Lansia.
C. Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau
kesediaan Lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu Lansia.

Keluarga dapat menjadi motivator kuat bagi Lansia apabila selalu menyediakan


diri untuk mendampingi atau mengantar Lansia ke posyandu, mengingatkan
Lansia jika lupa jadwal posyandu, dan berusaha membantu mengatasi
segala permasalahan bersama Lansia.

D. Sikap yang kurang baik terhadap petugas posyandu.

Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar
ataskesiapan atau kesediaan Lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu.
Dengan sikap yang baik tersebut! Lansia, cenderung untuk selalu hadir
ataumengikuti kegiatan yang diadakan di posyandu Lansia. Hal ini dapat
dipahami karena sikap seseorang adalah suatu, cermin kesiapan untuk
bereaksi terhadap suatu obyek.
TERIMA KASIH..............

Anda mungkin juga menyukai