Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 2 :

1. ANGGUN SETYA 21101011016


2. DIAH ULFIANA 21101011018
3. M. FARID MAULANA 21101011021
4. M. RIZQI PRAYOGA 21101011019

Departementalisasi
Biaya Overhead Pabrik
Pengertian
Departementalisasi adalah pembagian pabrik ke dalam
bagian-bagian atau pusat biaya yg dibebani BOP.
 Departementalisasi biaya overhead pabrik adalah proses
pengumpulan dan penentuan tarif biaya overhead pabrik per
departemen.
Departementalisasi BOP bermanfaat untuk pengendalian
biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk.
Penentuan Tarif BOP
1. Menyusun anggaran BOP per departemen.
2. Alokasi BOP departemen pembantu ke departemen
produksi.
a. Metode Alokasi Langsung
b. Metode Alokasi bertahap,yaitu :
1. Metode Alokasi Kontinu
2. Metode Aljabar
3. metode urutan alokasi yang diatur
3. Perhitungan tarif pembebanan BOP per departemen.
Penyusunan Anggaran BOP per Departemen

1. Penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas yg


direncanakan untuk tahun anggaran.
2. Penaksiran BOP tak langsung departemen.
3. Distribusi BOP tak langsung departemen ke departemen-
departemen yg menikmatinya
4. Menjumlah seluruh BOP per departemen untuk mendapatkan
BOP per departemen.
Metode yang dapatInfographic Style
digunakan dalam pengalokasian BOP:

1. Metode Alokasi Langsung (Direct Allocation Method)


2. Metode Alokasi Bertahap (Step Method) :
 Metode alokasi yg memperhitungkan transfer jasa timbal balik antar
departemen pembantu :
- Metode Alokasi Kontinyu
- Metode Aljabar
 Metode Alokasi yg tidak memperhitungkan transfer jasa timbal balik
antar departemen pembantu :
- Metode Urutan Alokasi yg diatur
Metode Alokasi BOP Departemen Pembantu ke Departemen Produksi

METODE ALOKASI LANGSUNG


• Metode dalam mengalokasikan biaya secara langsung dari departemen
jasa ke departemen produksi
• BOP Departemen Pembantu diasumsikan hanya dinikmati oleh Departemen
Produksi saja.
• Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B
METODE ALOKASI BERTAHAP
• Metode pengalokasian biaya dari departemen jasa ke departemen produksi
secara bertahap
• Jasa pada Dept Pembantu akan dialokasikan ke Departemen Pembantu &
Produksi tetapi jika alokasi ke Dept Pembantu tidak material akan diabaikan
• Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B
METODE ALOKASI ALJABAR
• Biaya Departemen Pembantu akan dialokasikan ke Departemen
Pembantu yang lain dan ke Departemen Produksi.

• Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B


Perhitungan Tarif Pembebanan BOP
Tarif pembebanan BOP
dihitung dengan cara
membagi total BOP
departemen produksi
setelah menerima alokasi
BOP dari departemen
pembantu, dengan dasar
pembebanan yang
digunakan.
Analisis Selisih BOP per Departemen

Langkah-langkah yg harus ditempuh dalam melakukan


pembandingan antara BOP dibebankan dg BOP-S :
1. Mengumpulkan jumlah tiap jenis BOP-S dalam masing-masing
departemen selama tahun anggaran.
2. Mengumpulkan data sesungguhnya yang berhubungan dengan
dasar distribusi dan alokasi BOP.
3. Mengalokasikan BOP-S departemen pembantu.
4. Mencari selisih BOP.
5. Menganalisis selisih BOP per departemen.
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Akuntansi biaya overhead pabrik terdiri dari :

 Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk


berdasarkan tarif yang ditentukan di muka
 Pengumpulan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya
terjadi
 Penutupan rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan
ke rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya
 Perhitungan pembebebanan lebih atau kurang biaya overhead
pabrik
Akuntansi BOP
(Metode Full Costing)

1. Pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka

BDP – BOP Dept. A xxxx


BDP – BOP Dept. B xxxx
BOP dibebankan Dept. A xxxx
BOP dibebankan Dept. B xxxx

2. Pengumpulan BOP – S yang terjadi

BOP – S xxxx
Berbagai rek. Di kredit xxxx

* Pemindahan BOP – S ke Rek. BOP – S per Dept.

BOP – S Dept. A xxxx


BOP – S Dept. B xxxx
BOP – S Dept. X xxxx
BOP – S xxxx
* Alokasi BOP Dept. Pembantu ke Dept. Produksi

BOP – S Dept. A xxxx


BOP – S Dept. B xxxx
BOP – S Dept. X xxxx

3. Penutupan Rek. BOP yang dibebankan ke Rek. BOP - S

BOP dibebankan Dept. A xxxx


BOP dibebankan Dept. B xxxx
BOP – S Dept. A xxxx
BOP – S Dept. B xxxx

4. Penentuan pembebanan Lebih atau kurang BOP

Ov./under upplied BOP Dept. A xxxx


Ov/under upplied BOP Dept. B xxxx
BOP – S Dept. A xxxx
BOP – S Dept. B xxxx
AKUNTANSI BOP
(Metode Variable Costing)

1. Pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka

BDP – BOP Dept. A xxxx


BDP – BOP Dept. B xxxx
BOP dibebankan Dept. A xxxx
BOP dibebankan Dept. B xxxx

2. Pengumpulan BOP – S yang terjadi

BOP – S Dept. A xxxx


BOP – S Dept. B xxxx
BOP – S Dept. X xxxx
Berbagai rek. Di kredit xxxx

* Pemisahan BOP

BOP – V sesungguhnya Dept. A xxxx


BOP – T sesungguhnya Dept. A xxxx
BOP – S Dept. X xxxx
* Alokasi BOP Dept. Pembantu ke Dept. Produksi

BOP – V sesungguhnya Dept. A xxxx


BOP – V sesungguhnya Dept. B xxxx
BOP – V sesungguhnya Dept. X xxxx

BOP – T sesungguhnya Dept. A xxxx


BOP – T sesungguhnya Dept. B xxxx
BOP – T sesungguhnya Dept. X xxxx

3. Penutupan Rek. BOP - V dibebankan ke Rek. BOP – V sesungguhnya

BOP – V sesungguhnya Dept. A xxxx


BOP – V sesungguhnya Dept. B xxxx
BOP – V sesungguhnya Dept. A xxxx
BOP – V sesungguhnya Dept. B xxxx

4. Penutupan Rek. BOP – V dan BOP – T sesungguhnya ke Rek. Laba Rugi

Laba – Rugi xxxx


BOP – V/T sesungguhnya Dept. A xxxx
BOP – V/T sesungguhnya Dept. B xxxx
Thank You
JANGAN ADA PERTANYAAN DIANTARA KITA

Anda mungkin juga menyukai