Anda di halaman 1dari 18

PENGELOLAAN SAMPAH DI GRESIK

Oleh :
SULISNO IRBANSYAH,SH.
Anggota DPRD Kab. Gresik

Gresik, 7 Maret 2022


BIODATA DIRI
• Nama : SULISNO IRBANSYAH,SH.
• Jabatan : DPRD Kab. Gresik (2019 - 2024)
• TTL : Gresik / 21 April 1974
• Al. Kantor : Jln. KH. Wachid Hasyim No.5
• Al. Rumah : Ds. Sembung RT 02 RW 01
Kec. Wringinanom Kab. Gresik
• Hp : 089678196102
DASAR HUKUM

UU No. 4 Th 1992 tentang Perumahan dan Permukiman

UU No. 32 Th 2004 tentang Pemerintah Daerah

UU No. 26 Th 2007 tentang Penataan Ruang

UU No. 18 Th 2008 tentang Pengelolaan Sampah

PP No. 18 Th 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya

Perda Kab. Gresik No. 9 Th 2010 tentang Pengelolaan Sampah

Perda Kab. Gresik No. 5 Th 2017 tentang Peruhan atas Perda Kab. Gresik 9 Th 2010
tentang Pengelolaan Sampah
LATAR BELAKANG

 Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat.
 Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi dan/atau volumenya
memerlukan pengelolaan khusus.
 Sumber sampah adalah asal timbulan sampah.
 Penghasil sampah adalah setiap orang dan/atau akibat proses alam yang menghasilkan
timbulan sampah.
 Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
 Tempat penampungan sementara adalah tempat sebelum sampah diangkut ke tempat
pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu.
 Tempat pengolahan sampah terpadu adalah tempat dilaksanakannya kegiatan
pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan
pemrosesan akhir sampah.

Lanjut
Lanjutan

 Tempat pemrosesan akhir adalah tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke
media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan.
 Kompensasi adalah pemberian imbalan kepada orang yang terkena dampak negatif yang
ditimbulkan oleh kegiatan penanganan sampah di tempat pemrosesan akhir sampah.
 Pesatnya pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat di Kabupaten
Gresik menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin
beragam, dimana pengelolaannya belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan
sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan masyarakat dan lingkungan.
 Agar dapat memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi
lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah,
diperlukan kepastian hukum, kejelasan tanggung jawab dan kewenangan Pemerintahan
Daerah, serta peran masyarakat dan dunia usaha sehingga pengelolaan sampah dapat
berjalan secara komprehensif terpadu, proporsional, efektif, dan efisien.
JENIS SAMAPAH
PERDA GRESIK No. 9 Th 2010 tentang Pengelolaan Sampah

SAMPAH SEJENIS SAMPAH


SAMPAH RUMAH TANGGA SAMPAH SPESIFIK
RUMAH TANGGA

 MENGANDUNG BAHAN
BERBAHAYA DAN
BERASAL DARI :
BERACUN
 KAWASAN KOMERSIAL
 LIMBAH MENGANDUNG
 KAWASAN INDUSTRI
BAHAN BERBAHAYA DAN
 SAMPAH RUMAH  KAWASAN KHUSUS
BERACUN
TANGGA  FASILITAS SOSIAL
 AKIBAT BENCANA
 SAMPAH NON TINJA &  FASILITAS UMUM
 BONGKARAN
SPESIFIK  FASILITAS LAINNYA
BANGUNAN
WAJIB MENYEDIAKAN
 SECARA TEKNOLOGI
FASILITAS PEMILAHAN
BELUM DAPAT DIOLAH
SAMPAH
 TIMBUL SECARA TIDAK
PERIODIK
ASAS DAN TUJUAN

 Pengelolaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, asas


berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas
keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai ekonomi.
 Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.
TUGAS PEMERINTAH
KAB. GRESIK
Tugas Pemerintah Daerah Kab. Gresik menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah yang
baik dan berwawasan lingkungan diantaranya:

1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan


sampah.
2. Melakukan penelitian, pengembangan teknologi pengurangan, dan penanganan sampah.
3. Memfasilitasi, mengembangkan, dan melaksanakan upaya pengurangan, penanganan, dan
pemanfaatan sampah.
4. Melaksanakan pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyediaan prasarana dan sarana
pengelolaan sampah.
5. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan manfaat hasil pengolahan sampah.
6. Memfasilitasi penerapan teknologi spesifik lokal yang berkembang pada masyarakat
setempat untuk mengurangi dan menangani sampah.
7. Melakukan koordinasi antar lembaga pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha agar
terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah.
KEWENANGAN PEMERINTAH
KAB. GRESIK
Dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah, Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan:

1. Menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah berdasarkan kebijakan nasional


dan provinsi.
2. Menyelenggarakan pengelolaan sampah skala kabupaten sesuai dengan norma, standar,
prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah.
3. Melakukan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan
oleh pihak lain.
4. Menetapkan lokasi tempat penampungan sementara, tempat pengolahan sampah terpadu,
dan/atau tempat pemrosesan akhir sampah.
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala setiap 6 (enam) bulan selama 20 (dua
puluh) tahun terhadap tempat pemrosesan akhir sampah dengan sistem pembuangan
terbuka yang telah ditutup dan bila hasil pemantauan tidak memberikan dampak, maka
lokasi yang dimaksud diatas bisa diperuntukkan untuk pembangunan.
6. Menyusun dan menyelenggarakan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah sesuai
dengan kewenangannya.
Penetapan lokasi tempat pengolahan sampah terpadu dan tempat pemrosesan akhir sampah
merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
KEWENANGAN PEMERINTAH
KAB. GRESIK
Pemerintah daerah selain mentapkan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah, juga
mnyusun dokumen Rencana induk dan studi kelayakan pengelolaan sampah rumah tangga
dan sampah sejenis sampah rumah tanggaditetapkan paling sedikit 10 (sepuluh) tahun dan
memuat diantaranya:
1. Pembatasan timbulan sampah;.
2. Pendauran ulang sampah.
3. Pemanfaatan kembali sampah.
4. Pemilahan sampah.
5. Pengumpulan sampah.
6. Pengangkutan sampah.
7. Pengolahan sampah.
8. Pemrosesan akhir sampah; dan
9. Pendanaan.

Lanjut
Lanjutan

Muatan rencana induk sebagaimana dimaksud pada ayat (2), didasarkan pada:

a. target pengurangan timbulan sampah dan prioritas jenis sampah secara bertahap.
b. target penanganan sampah untuk setiap kurun waktu tertentu.
c. target penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah.
d. kebijakan dan strategi pengelolaan sampah.
e. pengembangan kerjasama, kemitraan, dan partisipasi masyarakat.
f. pengembangan dan pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan untuk pengolahan
sampah.
g. kebutuhan penyediaan dana yang ditanggung pemerintah daerah dan masyarakat.

Sumber : Perda Kab. Gresik No. 5 Tahun 2017 Pasal 7A


PERIZINAN
PENGOLAHAN SAMPAH

TIM PELAKSANA PENGUJIAN


KELAYAKAN

LAYAK

DITETAPKAN DENGAN DIBATALKAN


KEPUTUSAN BUPATI

CACAT HUKUM KEKELIRUAN KETIDAK PEMALSUAN PEMALSUAN PEMALSUAN


PENYALAGUNAAN
BENARAN DATA DOKUMEN INFORMASI

DIBATALKAN
MELALUI PTUN
PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN SAMPAH

SAMPAH RUMAH TANGGA


&
SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA

PEMILAHAN SESUAI JENIS SAMPAH

PENGURANGAN SAMPAH PENANGANAN SAMPAH


PENGUMPULAN / PENAMPUNGAN
SEMENTARA

PEMBATASAN TIMBULAN PENGANGKUTAN KE TEMPAT PROSES AKHIR


SAMPAH
PENGOLAHAN
PENDAUR ULANGAN SAMPAH SPESIFIK
TANGGUNGJAWAB PENGOLAHAN
SAMPAH
PEMERINTAH

PEMANFAATAN KEMBALI
SAMPAH PROSES AKHIR
PEMBIAYAAN DAN KOMPENSASI
PENGELOLAAN SAMPAH

PEMBIAYAAN KOMPENSASI

AKIBAT DAMPAK YG TIMBUL DARI


PENGELOLAAN SAMPAH :
 DIBIAYAI PEMDA  RELOKASI
 BERSUMBER DARI APBD,  PEMULIHAN LINGKUNGAN
RETRIBUSI DAERAH DAN  BIAYA KESEHATAN
SUMBER LAIN YANG SAH DANPENGOBATAN
 KOMPENSASI DALAM BENTUK
LAIN
KERJA SAMA DAN KEMITRAAN
PENGELOLAAN SAMPAH

KERJA SAMA KEMITRAAN

 SENDIRI-SENDIRI ATAU
BERSAMA-SAMA DENGAN
PEMDA LAIN DAPAT BERMITRA
ANTAR PEMDA PEMBUATAN USAHA DENGAN BADAN USAHA
PENGELOLAAN SAMPAH PENGELOLAAN SAMPAH
 DITUANGKAN DLM BENTUK
PERJANJIAN ANTARA PEMDA
DENGAN BADAN USAHA
PERAN MASYARAKAT
Peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah dilakukan dengan cara:
a. pemberian usul, pertimbangan, dan saran kepada Pemerintah Daerah;
b. perumusan kebijakan pengelolaan sampah;
c. pemberi saran dan pendapat dalam penyelesaian sengketa persampahan;
d. pengurangan sampah sejak dari sumbernya;
e. pemanfaatan sampah sebagai sumberdaya dan sumber energi.

Selain kegiatan Peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah tersebut diatas dilakukan
dengan cara:
a. menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan yang dilaksanakan dengan cara sosialisasi,
mobilisasi, kegiatan gotong royong dan/atau pemberian insentif;
b. membuang sampah pada tempatnya;
c. aktif dalam kegiatan pengurangan, pengumpulan, pemilahan;
d. pewadahan sampah yang dapat memudahkan proses pengumpulan, pemindahan dan
pengangkutan sampah;
e. pengumpulan sampah dari sumber ke TPS;
f. pemilahan sampah berdasarkan sifatnya;
g. penyediaan dan pemeliharaan sarana persampahan dilingkungannya;
h. pemberian saran, usul, pengaduan, pertimbangan dengan cara penyediaan media komunikasi, aktif dan secara cepat
memberi tanggapan dan/atau melakukan jaring pendapat aspirasi masyarakat; dan
i. menfasilitasi pembentukan bank sampah.
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SAMPAH

Sistem informasi pengelolaan sampah, terdiri atas sistem informasi elektronik dan non
elektronik, paling sedikit meliputi:
 sumber sampah;
 timbulan sampah;
 komposisi sampah;
 karakteristik sampah;
 fasilitas pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah
tangga; dan
 informasi lain terkait pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah
rumah tangga yang diperlukan dalam rangka pengelolaan sampah
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai