Anda di halaman 1dari 12

CONCURRENT ENGINEERING

U
N
I
V
E
R
S
I
T
A
S BAB 5 & 6
P
A
FAILLURE MODE and
M
U EFFECTS ANALYSIS
L
A
N
G
BAB 5 & 6 Faillure Mode dan Effects Analysis (FMEA)

U
N Apa itu FMEA (Faillure Mode dan Effects Analysis)?
I
V
E  Adalah pendekakatan sistematik yang
R
S menerapkan suatu metode pentabelan untuk
I membantu proses pemikiran yang digunakan oleh
T
A engineers untuk mengidentifikasi mode kegagalan
S potensial dan efek dari kegagalan dari sistem
P tersebut. Kegagalan digolongkan berdasarkan
A
M
dampak yang diberikan terhadap kesuksesan suatu
U misi dari sebuah sistem
L
A
N
G
BAB 5 & 6 Faillure Mode dan Effects Analysis (FMEA)

Metode ini dikembangkan sekitar tahun 1960-an, ketika


U
N gerakan mutu mulai timbul.
I
V
Pemakaikan secara formal dimulai di industry dirgantara,
E
R dimana kepedulian terhadap keselamatan penerbangan
S sangat tinggi.
I
T
A Sasaran awal FMEA adalah mencegah terjadinya kecelakaan
S atau bahaya yang dapat menimpa pemakai atau konsumen.
P
A Sasaran ini masih berlaku hingga saat ini, tetapi sasaran
M penggunaan sudah sangat luas.
U
L
A Namun intinya adalah mencegah terjadinya kegagalan dan
N dampak sebelum terjadi
G
BAB 5 & 6 Faillure Mode dan Effects Analysis (FMEA)

U
N Secara umum, FMEA (Failure Modes and Effect Analysis)
I didefinisikan sebagai sebuah teknik yang mengidentifikasi tiga
V
E
hal, yaitu :
R
S 1. Penyebab kegagalan yang potensial dari sistem, desain
I
T
produk, dan proses selama siklus hidupnya,
A
S 2. Efek dari kegagalan tersebut,
P
A 3. Tingkat kekritisan efek kegagalan terhadap fungsi sistem,
M desain produk, dan proses.
U
L
A
N
G
BAB 5 & 6 Faillure Mode dan Effects Analysis (FMEA)

U Istilah-istilah yang digunakan dalam FMEA berbeda dengan yang digunakan


N dalam standar manajemen risiko, tetapi pengertiannya sama. Istilah-istilah
I tersebut adalah :
V
E •Kesalahan (failure) adalah kegagalan proses atau produk
R
S •Kegawatan (severity) adalah dampak yang timbul apabila suatu kesalahan
I
(failure) terjadi
T
A
S
•Kejadian (occurance) adalah kemungkinan atau probabilitas atau frekuensi
terjadinya kesalahan
P
A •Deteksi (detection) adalah kemungkinan untuk mendeteksi suatu kesalahan
M akan terjadi atau sebelum dampak kesalahan tersebut terjadi
U
L •Tingkat prioritas risiko (Risk Priority Number-RPN) adalah hasil perkalian
A
dari masing-masing tingkat kegawatan kejadian dan deteksi.
N
G
BAB 5 & 6 Faillure Mode dan Effects Analysis (FMEA)

U
Dari uraian pengertian di atas maka dapat diidentikkan hal-hal
N sebagai berikut :
I
V
•Kesalahan identik dengan risiko
E
R
S •Kegawatan identik dengan dampak risiko
I
T
A •Kejadian identik dengan kemungkinan terjadinya risiko
S
•Deteksi identik dengan pemahaman sumber risiko dan atau
P
A pemahaman terhadap pengendalian yang ada pada proses yang
M diamati
U
L
A •RPN  identik dengan tingkat kegawatan (risk severity) yaitu
N hasil perkalian dari masing-masing nilai dampak dan
G
kemungkinan.
BAB 5 & 6 Faillure Mode dan Effects Analysis (FMEA)

U
N
Terdapat tiga tipe utama FMEA yaitu:
I
V •System FMEA – Digunakan untuk menganalisa keseluruhan
E
R
sistem atau sub-sistem pada saat penyusunan konsep di fase
S Design (dalam siklus DMAIC)
I
T •Design FMEA – Digunakan untuk menganalisa rancangan
A
S produk sebelum dirilis/diproduksi oleh manufaktur.
P •Process FMEA – Jenis yang paling sering digunakan, dan di
A
M banyak kasus merupakan metode yang paling mudah
U diterapkan dibanding dua jenis lainnya.
L
A
N
G
BAB 5 & 6 Faillure Mode dan Effects Analysis (FMEA)

Tahapan Pembuatan FMEA


U Prosedur dalam pembuatan FMEA mengikuti sepuluh tahapan berikut ini
N (McDermott, 2009):
I 1. Melakukan peninjauan terhadap proses.
V 2. Mengidentifikasi potential failure mode (mode kegagalan potensial) pada proses.
E 3. Membuat daftar potential effect (akibat potensial) dari masing-masing mode
R kegagalan.
S 4. Menentukan peringkat severity untuk masing-masing cacat yang terjadi.
I 5. Menentukan peringkat occurance untuk masing-masing mode kegagalan.
T 6. Menentukan peringkat detection untuk masing-masing mode kegagalan dan/atau
A akibat yang terjadi.
S 7. Menghitung nilai Risk Priority Number (RPN) untuk masing-masing cacat.
8. Membuat prioritas mode kegagalan berdasarkan nilai RPN untuk dilakukan
P tindakan perbaikan.
A 9. Melakukan tindakan untuk mengeliminasi atau mengurangi kegagalan yang paling
M banyak terjadi.
U 10. Mengkalkulasi hasil RPN sebagai mode kegagalan yang dikurangi atau
L dieliminasi.
A
N Kesepuluh tahapan tersebut dituangkan ke dalam lembar kerja FMEA yang dapat
G dilihat
BAB 5 & 6 Faillure Mode dan Effects Analysis (FMEA)

U
N
I
V
E
R
S
I
T
A
S

P
A
M
U
L
A
N
G
BAB 5 & 6 Faillure Mode dan Effects Analysis (FMEA)

U
N
I
V
E
R
S
I
T
A
S

P
A
M
U
L
A
N
G
BAB 5 & 6 Faillure Mode dan Effects Analysis (FMEA)

U
N
I
V
E
R
S
I
T
A
S

P
A
M
U
L
A
N
G
BAB 5 & 6 Faillure Mode dan Effects Analysis (FMEA)

U
N
I
V
E
R
S
I
T
A
S

P
A
M
U
L
A
N
G

Anda mungkin juga menyukai