FAILURE MODE &

EFFECT ANALYSIS
By Ronald Tarigan
1 Pengertian FMEA

2 Fungsi FMEA

3 Perubahan FMEA edisi terbaru

4 Metodologi pembuatan FMEA

PENGERTIAN FMEA
FAILURE/KEGAGALAN
FAILURE/KEGAGALAN

Failure/Kegagalan adalah Ketidakmampuan dari suatu

produk, komponen sistem, desain, proses maupun
service untuk melakukan fungsi yang seharusnnya
APA ITU FMEA?

Teknik engineering yang

Failure Mode Effect Analysis digunakan untuk
menetapkan,
mengidentifikasi, dan
menghilangkan kegagalan
F M E A yang diketahui dan atau
potensi kegagalan, problem,
error, dari sistem, design,
proses, service sebelum
kegagalan tersebut sampai ke
Efek negatif
Potensi Analisa tangan pelanggan.
Jenis pada proses
kegagalan Risiko
yang diteliti
FUNGSI FMEA
FMEA UNTUK APA?

Alat untuk mengidentifikasi potensi masalah

Alat untuk analisa dan evaluasi risiko

Alat untuk peningkatan keandalan

Tindakan untuk mengatasi potensi masalah

TUJUAN FMEA

Mengevaluasi potensi
Menganalisa sebab dan
risiko kegagalan
akibat dari kegagalan
produk dan proses

Mendokumentasikan Merekomendasikan
tindakan pencegahan tindakan untuk
&deteksi mengurangi risiko
PERUBAHAN FMEA
 SEJARAH FMEA

2019
5 Penyelarasan Metode FMEA antara
1983 AIAG (Amerika) & VDA (Jerman)
AIAG menstandarisasi FMEA
4
untuk diterapkan di industri
otomotif 1977
Ford Motor Co.
3
memperkenalkan FMEA
untuk industri otomotif

1963
FMEA digunakan oleh NASA 2
untuk program luar angkasa

1949
1 FMEA dikembangkan
oleh militer USA
Penyelarasan Metode FMEA AIAG & VDA

Memberikan arahan,  Best Practice

panduan yang konsisten  Contoh Peningkatan
untuk semua supplier  Keamanan Fungsional
otomotif
PERUBAHAN FMEA PADA EDISI TERBARU

Metodologi pembuatan FMEA

Mendefinisikan ulang level SOD (Severity, Occurrence,

Detection)

Tabel baru untuk Action Priority

Tambahan metode FMEA-MSR (Monitoring and

System Response)
METODOLOGI PEMBUATAN FMEA

7 Langkah Pendekatan FMEA

Versi 2019

System Analysis Failure Analysis and Risk Mitigation Risk

(Analisa Sistem ) (Analisis kegagalan dan mitigasi risiko) Communication
1st Step 2nd Step 3rd Step 4th Step 5th Step 6th Step 7th Step
Planning & Structure Function Failure Risk Optimization Results
Preparation Analysis Analysis Analysis Analysis (Optimasi) Documentation
(Perencanaan (Analisa (Analisa (Analisa (Analisa (Dokumentasi
& Persiapan) Struktur) Fungsi) Kegagalan) Risiko) Hasil)
7 LANGKAH PENDEKATAN FMEA
MENDEFINISIKAN ULANG SOD

Severity level
(Tingkat Keparahan)

Occurrence level
(Tingkat Kejadian)

Detection level
(Tingkat Deteksi)
 RPN (Risk Priority Number)

FMEA 4th (Old)

Pada FMEA (edisi 4) menentukan prioritas tindakan menggunakan istilah

RPN (Risk Priority Number) : Perkalian dari nilai severity, occurrence, dan detection.

RPN = S x O x D
Contoh:
Failure Severity Occurrence Detection
RPN
(Kegagalan) (Keparahan) (Kejadian) (Deteksi)

}
Abnormal A 8 5 2 80
Bobot masing-masing kegagalan sama
Abnormal B 5 2 8 80
 Action Priority (Prioritas Tindakan)

FMEA AIAG-VDA (New)

Pada FMEA versi terbaru menentukan prioritas tindakan menggunakan istilah AP

(Action Priority) yang merupakan kombinasi dari nilai S , O , D.

Contoh:

Failure Severity Occurrence Detection Action

(Kegagalan) (Keparahan) (Kejadian) (Deteksi) Priority

Abnormal A

Abnormal B
8

5
5

2
2

8
M (Medium)

L (low)
} Bobot masing-masing kegagalan berbeda
TABEL ACTION PRIORITY

High Priority
(Prioritas Tinggi)

Medium Priority
(Prioritas Menegah)

Low Priority
(Prioritas Rendah)
JENIS FMEA

FMEA

New

D-FMEA P-FMEA FMEA-MSR

Desain produk Proses Sistem

manufaktur kendaraan
Process-FMEA
INPUTAN P-FMEA

History kegagalan dari market claim

History kegagalan dari customer claim

History kegagalan di proses internal

Prediksi kegagalan yang mungkin muncul

7 LANGKAH PENDEKATAN P-FMEA

1st Planning & Preparation

(Perencanaan & Persiapan)
2nd Structure Analysis
(Analisa Struktur)

3rd Function Analysis

(Analisa Fungsi)

4th Failure Analysis

(Analisa Kegagalan)

5th Risk Analysis

(Analisa Risiko)

6th Optimization
(Optimasi)

7th Result Documentation

(Dokumentasi Hasil)
P-FMEA SPREADSHEET
1st PLANNING & PREPARATION FOR P-FMEA

Flow Process

Incoming Trf RM from Proses 1 Proses 2 Trf produk WIP Proses 3 Final Storage FG
check WH dari proses inspection
sebelumnya
2nd STRUCTURE ANALYSIS FOR P-FMEA

STRUCTURE ANALYSIS - Step 2

(Analisa Struktur - Langkah 2) 1. Process Item 2. Process Step 3. Process Work
System, Station No. and Element 6M Type
Subsystem, Part Name of Focus (Elemen proses
No. of Process Process Elemen Element or Name Element kerja tipe 6M)
Process Item
(Nama Proses)
Step/Elemen Name
(No. Tahapan Proses/Nama
Type 6M
(Elemen Proses
of Process. (No. tahapan
Elemen) Model 6M) (Proses dari jenis proses dan nama Manusia
sistem, subsistem, elemen)
bagian elemen Mesin
Man: atau nama proses)
Tahapan 1 Material
Machine:
Metode
Material:
Proses 1
Methode: Alat ukur
Measurement: Tahapan 2
Lingkungan
Environment:
2nd STRUCTURE ANALYSIS FOR P-FMEA
1. Process Item System,
Subsystem, Part Element or
Name of Process.
(Proses dari jenis sistem,
subsistem, bagian elemen
atau nama proses)
Proses
Pembuatan Zinc Can
2. Process Step Station No. and
Name of Focus Element
(No. tahapan proses dan nama
elemen)
Tahapan 1
BC-203 (Extrusion)
Tahapan 2
BC-203A (Cutting)
3. Process Work Element 6M Type
(Elemen proses kerja tipe 6M)
Manusia : Operator
Mesin: Extruder
Material: Zinc slug
Metode : pemanasan jalur zinc slug
Alat ukur: -
Lingkungan: -
2nd STRUCTURE ANALYSIS FOR P-FMEA

STRUCTURE ANALYSIS - Step 2

(Analisa Struk tur - Langk ah 2)

No. of Process Process Elemen

Process Item Step/Elemen Name Type 6M
(Nama Proses) (No. Tahapan Proses/Nama (Elemen Proses
Elemen) Model 6M)

Pembuatan Zinc Can BC-203

Man: Operator

Machine : Extruder

Material : Zinc Slug

Method: Pemanasan jalur zinc
slug
Measurement: -

Lingkungan: -
 3rd FUNCTION ANALYSIS FOR P-FMEA

FUNCTION ANALYSIS - Step 3

(Analisa Fungsi - Langkah 3) 1. Function of the 2. Function of the 3. Function of the
Process Item Process Step and Process Work Element
Product Characteristic and Process
Function of System,
(Quantitative value is Characteristic
Function of Proces Subsystem,Part (Fungsi dari elemen
Function of Process Item Step/Elemen Function of Process Elemen
Element or Process optional)
(Fungsi Proses) (Fungsi Tahapan (Fungsi Elemen Proses) kerja proses dan
Fungsi dari langkah
Proses/Elemen) (Fungsi dari Jenis karakteristik proses)
proses dan
proses sistem,
karakteristik produk
subsistem, bagian (Nilai kuantitatif Fungsi Manusia
Your Process/Plant
Man: elemen) opsional)
Fungsi Mesin
Machine:
Fungsi
Ship to Process/Plant
Material: Fungsi Material
Fungsi dari
tahapan 1
Methode:
Fungsi Metode
End User Proses
Measurement:
Fungsi Fungsi Alat ukur
Environment:
tahapan 2
Fungsi Lingkungan
3rd FUNCTION ANALYSIS FOR P-FMEA

1. Function of the Process Item Function of
System, Subsystem,Part Element or Process
(Fungsi dari Jenis proses sistem, subsistem,
bagian elemen)
2. Function of the Process Step and Product 3. Function of the Process Work Element and
Characteristic (Quantitative value is optional) Process
Fungsi dari langkah proses dan karakteristik Characteristic
produk (Nilai kuantitatif opsional) (Fungsi dari elemen kerja proses dan
karakteristik proses)

Pembuatan Zinc Can BC-203 Operator

Your process: Mengoperasikan mesin extruder
Mencetak zinc can sesuai
Untuk membentuk/mencetak dengan standar yang Extruder
zinc can sudah ditetapkan Mencetak zinc slug menjadi zinc can
Zinc slug
Ship to process: Material untuk proses ekstrusi
Proses assembling menjadi
baterai BC-203A Pemanasan jalur zinc slug
Memotong ujung zinc can Memanaskan zinc slug agar mudah
End User: sesuai ukuran yang untuk dibentuk
Sebagai baterai kering diinginkan
3rd FUNCTION ANALYSIS FOR P-FMEA

STRUCTURE ANALYSIS - Step 2 FUNCTION ANALYSIS - Step 3

(Analisa Struk tur - Langk ah 2) (Analisa Fungsi - Langk ah 3)

No. of Process Process Elemen Function of Proces

Process Item Step/Elemen Name Type 6M Function of Process Item Step/Elemen Function of Process Elemen
(Nama Proses) (No. Tahapan Proses/Nama (Elemen Proses (Fungsi Proses) (Fungsi Tahapan (Fungsi Elemen Proses)
Elemen) Model 6M) Proses/Elemen)

Pembuatan Zinc Can BC-203 Your process: Mencetak zinc can sesuai Untuk mengoperasikan mesin
Man: Operator
untuk dengan standar yang extruder
membentuk/mencetak sudah ditetapkan Mencetak zinc slug menjadi zinc
Machine : Extruder
zinc can can
Ship to process:
Material : Zinc Slug Material untuk proses ekstrusi
proses assembling
Method: Pemanasan jalur zinc menjadi baterai Memanaskan zinc slug agar
slug mudah dibentuk
End user:
Measurement: -
Sebagai baterai kering
Lingkungan: -
 4th FAILURE ANALYSIS

FAILURE ANALYSIS - Step 4

(Analisa Kegagalan - Langkah 4)
1. Failure Effects 2. Failure Mode (FM) 3. Failure Cause (FC) of
(FE) to the Next of the Process Step the Work Element
(Jenis kegagalan dari (Penyebab kegagalan
Higher Level
S everity (S ) o f F E

Failure Effects (FE) to Failure Mode (FM) of the Failure Cause (FC) of the Work
tahapan dari elemen kerja)
User Process Step Element Element
(Efek k egagalan bagi (Jenis Kegagalan dari (Penyebab Kek agalan dari Elemen
and/or End User proses) Penyebab kegagalan
pengguna) Tahapan Proses) Kerja)
(Efek kegagalan ke dari Manusia
elemen tingkat yang Fokus Penyebab kegagalan
Your Process/Plant
Man: lebih tinggi dan atau dari Mesin
pengguna akhir)
Machine:
Penyebab kegagalan
Ship to Process/Plant dari Material
Material:
Kegagalan 1
Methode:
dari tahapan 1 Penyebab kegagalan
End User
Measurement:
Efek dari Metode
Kegagalan
Environment: Penyebab kegagalan
Kegagalan 2 dari Alat ukur
dari tahapan 1 Penyebab kegagalan
dari Lingkungan
4th FAILURE ANALYSIS

1. Failure Effects (FE) to the Next Higher Level 2. Failure Mode (FM) of the Process Step 3. Failure Cause (FC) of the Work
Element and/or End User (Jenis kegagalan dari tahapan Element
(Efek kegagalan ke elemen tingkat yang lebih tinggi proses) (Penyebab kegagalan dari elemen
dan atau pengguna akhir) kerja)
Operator
-
Apa yang
Pembuatan Zinc Can terjadi? Fokus Kenapa?
Your process: Extruder
NG banyak, produk harus -
disortir dan di-recycle Kegagalan 1 dari BC-203
(menimbulkan cost baru) Zinc can bergaris dalam
Zinc slug
Zinc menempel di
Ship to process: cetakan
Sumbing saat proses curling Kegagalan 2 dari BC-203
Alas zinc can cembung Pemanasan jalur
End User: Jalur kurang/terlalu
panas
Voltase baterai cepat habis
4th FAILURE ANALYSIS
TINGKAT KEPARAHAN (S)

Process General Evaluation Criteria Severity (S)

Efek Kegagalan Potensial dinilai berdas arkan kriteria dibawah ini
Pengaruh ke pengiriman ke Pengaruh ke Customer (Jika
S Efek Pengaruh ke Proses
proses berikutnya diketahui)
Mempengaruhi keamanan operasi
Kegagalan akan berbahaya bagi Kegagalan akan berbahaya bagi
kendaraan dan atau kendaraan lain,
keselamatan dan/atau menyebabkan keselamatan dan/atau menyebabkan
10 kesehatan pengendara atau
penyakit akut bagi pekerja asembly penyakit akut bagi pekerja asembly
penumpang atau pengguna jalan
High atau proses produksi atau proses produksi
atau pejalan kaki
Kegagalan mungkin menghasilkan Kegagalan mungkin menghasilkan
9 ketidakpatuhan regulasi di internal ketidakpatuhan regulasi di internal ketidakpatuhan terhadap regulasi
perusahaan perusahaan
Line stop/shutdown lebih besar
dibanding jumlah keseluruhan
100% jalannya produksi yang produksi shift; mungkin tidak bisa
terpengaruh mungkin harus dibuang. delivery; diperlukan penggantian atau
Kegagalan mungkin menghasilkan perbaikan dilapangan (Assembly ke Kehilangan fungsi utama kendaraan
ketidakpatuhan dalam peraturan End User/Customer) selain yang diperlukan untuk berkedara
8
internal perus ahaan atau akan ketidakpatuhan regulasi. yang normal selama masa layanan
mengakibatkan penyakit akut Kegagalan akan menyebabkan yang diharapkan
dan/atau resiko kes elamatan bagi ketidakpatuhan regulasi internal atau
Moderatly
pekerja assembly atau produksi akan menyebabkan penyakit akut
High
dan/atau resiko kes elamatan bagi
pekerja assembly atau produksi
Line stop/shutdown dari 1 jam
Produk mungkin harus disortir dan sampai keseluruhan shift produksi;
Penurunan fungsi utama kendaraan
sebagian kecil harus dibuang (kurang mungkin tidak bisa delivery;
yang diperlukan untuk berkedara
7 dari 100% ), penyimpangan dari diperlukan perbaikan dilapangan
yang normal selama masa layanan
proses utama; penurunan kecepatan atau penggantian (Assembly ke End
yang diharapkan
line atau penambahan manpower User/Customer) selain
ketidakpatuhan regulasi
TINGKAT KEPARAHAN (S)

100% jalannya produks i mungkin

Kehilangan fungsi sekunder
6 harus dikerjakan ulang off line dan Line s top/shutdown s ampai 1 jam
kendaraan
diterima

Kurang dari 100% produk yang

Sebagian kecil jalannya produksi
terpengaruh; kemungkinan besar ada Penurunan fungsi sekunder
5 Moderatly mungkin harus dikerjaan ulang off line
produk NG tambahan; sortir kendaraan
Low dan diterima
diperlukan; tidak ada stop line

Produk NG memicu plan reaksi yang

100% jalannya produks i mungkin Appearance, bunyi, getaran,
penting; sepertinya tidak mungkin
4 harus dikerjakan ulang didalam kekerasan, sentuhan, yang sangat
terjadi NG tambahan; sortir tidak
station sebelum diproses obyektif
diperlukan

Sebagian kecil jalannya produksi Produk NG memicu plan reaksi Appearance, bunyi, getaran,
3 mungkin harus dikerjakan ulang kecil; sepertinya tidak mungkin terjadi kekerasan, sentuhan, yang cukup
didalam station sebelum diproses NG tambahan; sortir tidak diperlukan obyektif (sedang)
Low
Produk NG memicu tidak ada plan
Appearance, bunyi, getaran,
Sedikit ketidaknyamanan pada proses reaksi; sepertinya tidak mungkin
2 kekerasan, sentuhan, yang sedikit
operas i atau operator terjadi NG tambahan; sortir tidak
obyektif
diperlukan; feedback ke supplier
Tidak ada effect yang terlihat atau
1 Very Low Tidak ada effect yang terlihat Tidak ada effect yang terlihat
tidak ada effect
 5th RISK ANALYSIS

RISK ANALYSIS - Step 5

(Analisa Resiko - Langkah 5)
2. Failure Mode (FM) of the Process 3. Failure Cause (FC) of the Work
Step Element

D ete ctio n (D ) o f F C /F M
(Jenis kegagalan dari tahapan (Penyebab kegagalan dari elemen kerja)
O c cu ran ce (O ) o f F C

Current Detection Controls (DC) of

proses)

P FM E A AP
Current Prevention Control (PC) of FC or FM
FC (Kontrol Detek si saat ini terhadap Penyebab kegagalan dari Manusia
(Kontrol pencegahan saat ini terhadap Penyebab Kegagalan atau Jenis
penyebab k egagalan) Kegagalan) Kontrol pencegahan Kontrol Deteksi

Penyebab kegagalan dari Mesin

Kontrol pencegahan Kontrol Deteksi

Penyebab kegagalan dari Material

Jenis Kegagalan Kontrol pencegahan Kontrol Deteksi

Penyebab kegagalan dari Metode

Kontrol pencegahan Kontrol Deteksi
Kontrol Deteksi
Penyebab kegagalan dari Alat ukur
Kontrol pencegahan Kontrol Deteksi

Penyebab kegagalan dari Lingkungan

Kontrol pencegahan Kontrol Deteksi
 5th RISK ANALYSIS

FAILURE ANALYSIS - Step 4 RISK ANALYSIS - Step 5

(Analisa Kegagalan - Langk ah 4) (Analisa Resik o - Langk ah 5)

Detection (D) of FC/FM

Occurance (O) of FC
Severity (S) of FE

Severity (S) of FE
Current Detection Controls (DC) of

P FMEA AP
Failure Effects (FE) to Failure Mode (FM) of the Failure Cause (FC) of the Work Current Prevention Control (PC) of FC or FM
User Process Step Element FC (Kontrol Detek si saat ini terhadap
(Efek k egagalan bagi (Jenis Kegagalan dari (Penyebab Kek agalan dari Elemen (Kontrol pencegahan saat ini terhadap Penyebab Kegagalan atau Jenis
pengguna) Tahapan Proses) Kerja) penyebab k egagalan) Kegagalan)

Your process: Zinc can bergaris dalam

NG banyak, produk harus
disortir dan di-recycle 7
(menimbulkan cost baru

Ship to process:
Sumbing saat proses 7 Zinc menempel di kepala pon Tidak ada 10 Visual check 8 H
curling 6
Jalur kurang/terlalu panas

End user:
Voltase baterai cepat 8
habis
POTENSI KEJADIAN (O)

Occurrence Potential (O) for the Process

Penyebab kegagalan potensial dinilai berdasarkan kriteria dibawah ini. Pertimbangkan Kontrol Pencegahan Kegagalan
ketika menentukan kisaran Occurance (kemunculan) terbaik. Kemunculan (occurance) adalah penilaian qualitative prediksi
yang dibuat pada saat evaluasi dan mungkin tidak merefleksikan kejadian sebenarnya. Rating Number kemunculan ini
penilaian relati didalam lingkup FMEA (proses yang sedang dievaluasi). Untuk Kontrol Pencegahan Kegagalan dengan
banyak Occurance Rating (rating kemunculan), gunakan rating yang merefleksikan kemampuan kontrol yang terbaik

Prediction of
O Failure Type of Control Prevention Cotrols
Cause Occuring

10 Extreme High None Tidak ada Kontrol Pencegahan kegagalan

9 Kontrol Pencegahan Kegagalan akan kecil pengaruhnya

Very High Perilaku
dalam mencegah penyebab kegagalan
8

7
High
6 Kontrol Pencegahan Kegagalan agak efektif dalam
Perilaku atau teknikal
5 mencegah penyebab kegagalan
Moderate
4

3 Low Kontrol Pencegahan Kegagalan sangat efektif dalam

Best Practise: Perilaku
mencegah penyebab kegagalan
2 Very Low atau teknikal

Kontrol Pencegahan Kegagalan amat sangat efektif

dalam mencegah penyebab kegagalan dari kejadian
dikarenakan desain (contoh: geometri part) atau proses
1 Extreme Low Teknikal (contoh: jig atau desain tool), maksud dari Kontrol
Pencegahan Kegagalan - Mode kegagalan tidak dapat
dibuat/diproduksi secara fisik dikarenakan penyebab
kegagalan
Efektifitas Kontrol Penegahan: Pertimbangkanlah jika Kontrol Pencegahan Kegagalan secara teknikal (berdasarkan mesin,
tool life, tool material, dll), atau gunakan praktek terbaik (jig, desain tool, prosedur kalibrasi, verifikasi pemeriksa kesalahan
(error proofing, preventif maintenance, Instrusi kerja, chart Statistical Process Control, monitoring proses, desain produk,
dll) atau perilaku (berdsarkan sertifikasi atau non sertifikasi operator, skill, team leader, dll) ketika menentukan seberapa
efektif Kontrol Pencegahan Kegagalan akan menjadi apa.
POTENTIAL DETECTION (D)
Detection Potential (D) for the Validation of the Process Design
Nilai Kontrol Deteksi berdasarkan Kematangan (maturity) Metode Deteksi dan Kesempatan untuk deteksi
Ability to
D Kematangan metode deteksi
Detect
Tidak ada metode inspeksi atau testing yang sudah
10
dikembangkan atau diketahui
Very Low
Sepertinya metode testing belum
9
dikembangkan atau diketahui
Metode test atau inspeksi belum terbukti efektif
8
dan belum dapat diandalkan (contoh:
plant/pabrik hanya memiliki sedikit atau tanpa
Low pengalaman, menggunakan metode hasil
gauge R&R mendekati batas (giri-giri) pada
7 proses yang dibandingkan atau pada aplikasi
ini,dll
6
Metode test atau inspeksi sudah terbukti efektif
dan dapat diandalkan (contoh: plant/pabrik
Moderate memiliki pengalaman dengan metode tersebut,
hasil gauge R&R dapat diterima pada proses
5 yang dibandingkan atau pada aplikasi ini,dll)
Pengaruh ke pengiriman ke
proses berikutnya
Mode kegagalan tidak akan atau tidak bisa dideteksi
Mode kegagalan tidak mudah dideteksi sepanjang audit
random atau tidak teratur waktunya
Pengecekan orang (visual, yang bisa disentuh, yang bisa
didengar), atau menggunakan gauge manual (attribute
atau variable) yang harusnya mendeteksi mode
kegagalan atau penyebab kegagalan
Deteksi berdasarkan mesin (Automatis atau semi
automatis dengan notifikasi oleh cahaya, buzzer,dll) atau
menggunakan peralatan inspeksi seperti Cordinate
Measuring Machine yang bisa mendeteksi mode
kegagalan atau penyebab kegagalan
Pengecekan orang (visual, yang bisa disentuh, yang bisa
didengar), atau menggunakan gauge manual yang akan
mendeteksi mode kegagalan atau penyebab kegagalan
(termasuk sample check produk)
Detekti berdasarkan mesin (semi Automatis dengan
notifikasi oleh cahaya,buzzer,dll) atau menggunakan
peralatan inspeksi seperti Cordinate Measuring Machine
yang bisa mendeteksi mode kegagalan atau penyebab
kegagalan (termasuk sample check produk)
POTENTIAL DETECTION (D)

Metode deteksi automatis berdasarkan mesin yang akan

4
Sistem sudah terbukti efektif dan terpecaya
(Contoh: pabrik sudah memiliki pengalaman
dengan metode pada proses yang identik atau
High
pada aplikasi ini), hasil gauge R&R dapat
diterima, dll.
3 mengijinkannya untuk secara otomatis menggerakannya
2 mendetiksi penyebab dan mencegah mode kegagalan
mendeteksi mode kegagalan di hilir, mencegah proses
berlanjut atau sistem akan mengidentifikas i produk
sebagai produk yang berbeda dan mengijinkannya untuk
secara otomatis menggerakan ke proses berikutnya
sampai area unloading NG yang ditentukan. Produk yang
berbeda akan dikontrol dengan system yang kuat yang
akan mencegah produk keluar dari area/pabrik
Metode detiksi automatis berdasarkan mesin yang akan
mendeteksi mode kegagalan internal station, mencegah
proses berlanjut atau sistem akan mengidentifikasi
produk sebagai produk yang berbeda dan
ke proses berikutnya sampai area unloading NG yang
ditentukan. Produk yang berbeda akan dikontrol dengan
system yang kuat yang akan mencegah produk keluar
dari area/pabrik
Metode deteksi berdasarkan mesin yang akan
(part yang berbeda) untuk dihasilkan

Mode kegagalan tidak dapat secara fisik dibuat/diproduksi sebagai hasil desain/proses, atau metode deteksi
1 Very High
terbukti selalu mendeteksi mode kegagalan atau penyebab kegagalan
ACTION PRIORITY (AP)

Action Priority (AP) for PFMEA

Action Priority (AP) berdasarkan kombinasi nilai/rating Severity (S), Occurrence (O), dan Detection (D) untuk
memprioritaskan tindakan pengurangan resiko

Prediction of Failure Ability to Action

Efek S O D
Cause Occuring Detect Priority (AP)

Low - Very Low 7~10 H

Moderate 5~6 H
Very High 8~10
High 2~4 H
Very High 1 H
Low - Very Low 7~10 H
Moderate 5~6 H
High 6~7
High 2~4 H
Very High 1 H
Very High 9~10 Low - Very Low 7~10 H
Moderate 5~6 H
Moderate 4~5
High 2~4 H
Very High 1 M
Low - Very Low 7~10 H
Moderate 5~6 M
Low 2~3
High 2~4 L
Very High 1 L
Very Low 1 Very High - Very Low 1~10 L
ACTION PRIORITY (AP)

Prediction of Failure Ability to Action

Efek S O D
Cause Occuring Detect Priority (AP)

Low - Very Low 7~10 H

Moderate 5~6 H
Very High 8~10
High 2~4 H
Very High 1 H
Low - Very Low 7~10 H
Moderate 5~6 H
High 6~7
High 2~4 H
Very High 1 M
High 7~8 Low - Very Low 7~10 H
Moderate 5~6 M
Moderate 4~5
High 2~4 M
Very High 1 M
Low - Very Low 7~10 M
Moderate 5~6 M
Low 2~3
High 2~4 L
Very High 1 L
Very Low 1 Very High - Very Low 1~10 L
ACTION PRIORITY (AP)

Prediction of Failure Ability to Action

Efek S O D
Cause Occuring Detect Priority (AP)

Low - Very Low 7~10 H

Moderate 5~6 H
Very High 8~10
High 2~4 M
Very High 1 M
Low - Very Low 7~10 M
Moderate 5~6 M
High 6~7
High 2~4 M
Very High 1 L
Moderate 4~6 Low - Very Low 7~10 M
Moderate 5~6 L
Moderate 4~5
High 2~4 L
Very High 1 L
Low - Very Low 7~10 L
Moderate 5~6 L
Low 2~3
High 2~4 L
Very High 1 L
Very Low 1 Very High - Very Low 1~10 L
ACTION PRIORITY (AP)

Prediction of Failure Ability to Action

Efek S O D
Cause Occuring Detect Priority (AP)

Low - Very Low 7~10 M

Moderate 5~6 M
Very High 8~10
High 2~4 L
Very High 1 L
Low - Very Low 7~10 L
Moderate 5~6 L
High 6~7
High 2~4 L
Very High 1 L
Low 2~3 Low - Very Low 7~10 L
Moderate 5~6 L
Moderate 4~5
High 2~4 L
Very High 1 L
Low - Very Low 7~10 L
Moderate 5~6 L
Low 2~3
High 2~4 L
Very High 1 L
Very Low 1 Very High - Very Low 1~10 L
No Effect 1 Very High - Very Low 1~10 Very High - Very Low 1~10 L
 ACTION PRIORITY (AP)
STRUCTURE ANALYSIS - Step 2
(Analisa Struk tur - Langk ah 2)
Process Item
(Nama Proses)
Pembuatan Zinc Can
Failure Effects (FE) to
User
(Efek k egagalan bagi
pengguna)
Your process:
NG banyak, produk harus
disortir dan di-recycle
(menimbulkan cost baru
Ship to process:
Sumbing saat proses
curling
End user:
Sebagai baterai kering
FUNCTION ANALYSIS - Step 3
(Analisa Fungsi - Langk ah 3)
No. of Process Process Elemen Function of Proces
Step/Elemen Name Type 6M Function of Process Item Step/Elemen Function of Process Elemen
(No. Tahapan Proses/Nama (Elemen Proses (Fungsi Proses) (Fungsi Tahapan (Fungsi Elemen Proses)
Elemen) Model 6M) Proses/Elemen)
BC-203 Your process: Mencetak zinc can sesuai Untuk mengoperasikan mesin
Man: Operator untuk dengan standar yang extruder
membentuk/mencetak sudah ditetapkan
zinc can Mencetak zinc slug menjadi zinc
Machine : Extruder
can
Ship to process:
Material : Zinc Slug proses assembling Material untuk proses ekstrusi
menjadi baterai
Method: Pemanasan jalur zinc Memanaskan zinc slug agar
slug mudah dibentuk
End user:
Measurement: - Sebagai baterai kering
Lingkungan: -
FAILURE ANALYSIS - Step 4 RISK ANALYSIS - Step 5
(Analisa Kegagalan - Langk ah 4) (Analisa Resik o - Langk ah 5)
Detection (D) of FC/FM
Occurance (O) of FC
Severity (S) of FE
Severity (S) of FE
Current Detection Controls (DC) of
P FMEA AP
Failure Mode (FM) of the Failure Cause (FC) of the Work Current Prevention Control (PC) of FC or FM
Process Step Element FC (Kontrol Detek si saat ini terhadap
(Jenis Kegagalan dari (Penyebab Kek agalan dari Elemen (Kontrol pencegahan saat ini terhadap Penyebab Kegagalan atau Jenis
Tahapan Proses) Kerja) penyebab k egagalan) Kegagalan)
Zinc can bergaris dalam
7
7 Zinc menempel di kepala pon Tidak ada 10 Visual check 8 H
6
Jalur kurang/terlalu panas
8
 6th OPTIMIZATION

OPTIMIZATION - Step 6 2. Failure Mode (FM) 3. Failure Cause (FC) of

(Optimasi - Langkah 7)
of the Process Step the Work Element
(Jenis kegagalan dari (Penyebab kegagalan
tahapan dari elemen kerja)

O ccu rren ce (O )
Action Taken with

D etectio n (D )
S everity (S )

P FM E A AP
Responsible Person's Target Completion Pointer to Evidence
Prevention Action Detection Action Status Completion Date
(Tindakan Pencegahan) (Tindak an Deteksi)
Name
(Nama PIC)
Date
(Target Penyelesaian)
(Status)
(Tindakan yang diambil
dengan penunjukan
(Tanggal Selesai) proses)
bukti)

Jenis Kegagalan Penyebab kegagalan

Kontrol Deteksi Kontrol Deteksi

Kontrol pencegahan

Tindakan Tindakan
Deteksi pencegahan
7th RESULT DOCUMENTATION
THANK YOU
POST TEST