Anda di halaman 1dari 31

Pasar

Persaingan Sempurna
Dan
Persaingan Tidak
Sempurna
STRUKTUR
PASAR
PASAR PASAR
PERSAINGAN PERSAINGAN TAK
SEMPURNA SEMPURNA

Monompoli
Duopoli
Monopolistik
Monopsoni
Oligopsoni
Edward H. Camberlin
Istilah pasar persaingan murni; bersih dari unsur monopoli. Demand dan
Supply berjalan seimbang.

Bung Hatta
transaksi yang terjadi di dalam pasar ini tidak dipengaruhi oleh fluktuasi
harga.

Penekanan; kesepakatan penjual dan pembeli. Barang yang diperjual belikan;


berupa barang kebutuhan pokok.

Pasar: tempat bertemu penjual dan pembeli melakukan transaksi barang & jasa
atau jasa dengan uang;
tujuan profit.

Dalam pasar persaingan sempurna; penjual pengambil harga (price taker),


karena produk yang ditawarkan secara individu terlalu kecil, dibanding yang
ditawarkan oleh pasar secara keseluruhan.
Kelebihan
1. Penghematan/efisien/cost kecil.
2. Pembeli dan penjual bebas bertindak
3. Harga tidak dikendalikan oleh satu pihak.
4. Kecil kemungkinan terjadi kerugian dan kekecewaan.
5. Konsumen akan merasa sejahtera
6. Harga cenderung stabil,
7. Mudah memilih atau menentukan barang yang diperjualbelikan

Kekurangan
1. Hanya ada satu atau dua industri/pasar.
2. Faktor eksternal tidak diperhitungkan.
3. Tidak ada barang substitusi
4. Tidak ada dana R & D
5. Terbatas memilih
Pasar Persaingan
sempurna
 Banyak penjual dan pembeli,
 Penerima harga (Price Takers)
 Produk bersifat identik atau homogen,
 Tidak ada kendala untuk masuk-keluar pasar,
 Pembeli & penjual memiliki informasi yang
sempurna.
Curva Demand; Perusahaan
tunggal

 Tidak ada firms individual yang dapat mempengaruhi harga pasar


 Curva demand yang dihadapi oleh masing2 perusahaan bersifat
elastis sempurna

Q0
ika/unika
Maksimisasi
keuntungan
 Memproduksi ketika;

MR = MC
P = MR

ika/unika
Profit-Maximizing Level of Output

ika/unika
Keuntungan ekonomi > 0

Economic profit

ika/unika
Minimisasi kerugian dan Shut-down
point

 Bila P < ATC. Apakah ketika firms mengalami kerugian


maka dia akan menutup perusahaannya?
 Kerugian terjadi jika shut down = fixed costs
 Menutup perusahaan dalam jangka pendek dilakukan hanya
jika P < AVC
 Perusahaan tetap beroperasi jika TR > VC. Yang berarti P >
AVC.
Kerugian ekonomi (AVC<P< ATC)
Kerugian jika menutup perusahaan
Break-Even Point
(BEP)
 Jika P = titik
terendah kurva
ATC; profit=0
 Pemilik firms
menerima profit
normal
 Tidak ada insentif bagi
firms untuk masuk
atau keluar pasar
Kurva penawaran jangka pendek

 Firms dalam pasar PS


akan memproduksi
pada saat
 P = MC, sepanjang
 P > AVC.
Jangka Panjang
 Firms akan masuk ke pasar jika profit > 0
 Supply pasar mengalami kenaikan
 Price mengalami penurunan
 Profit turun= 0 sehingga firms berhenti masuk pasar.
 Firms keluar pasar jika terjadi kerugian ekonomi
 Penawaran pasar mengalami penurunan
 Harga meningkat
 Kerugian menurun sampai kerugian ekonomi sama dengan nol
Surplus konsumen dan produsen

 Surplus konsumen = Profit neto yang diterima


oleh konsumen (MB > P ) untuk konsumen naik
sampai unit terakhir yang dikonsumsi)
 Surplus produsen = Profit neto yang diperoleh oleh
produsen (P > MC) naik sampai unit terakhir yang
dijual)
Surplus konsumen dan produsen

Consumer surplus

Producer surplus

 Profit =SC + SP

ika/unika
Pasar Monopoli

 Penjual hanya satu


 Tidak ada barang substitusi
 Terdapat halangan untuk masuk
 Skala ekonomi
 Tindakan yang dilakukan firms
 Patents dan copyrights,
 Pengeluaran iklan tinggi; High cost & tidak dapat tertutup ketika perusahaan
tutup
 Tindakan ilegal yang didisain untuk membatasi kompetisi
 Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah
 patents dan copyrights,
 Pemerintah menciptakan franchise
 licensing.

ika/unika
Penerimaan firms yang
menghadapi curva demand
negatif
Penerimaan dari perush yang menghadapi kurva
perminta negatif
Penerimaan dari perush yang menghadapi kurva
perminta negatif
AR dan MR = Firms dengan kurva permintaan
negatif
8 Q P
(units =AR
)1 (£)
8
2 7
6 6
3
4 5
5 4
4
AR, MR (£)

6 3
7 2

2 AR

0
1 2 3 4 5 6 7 Quantity

-2

fig
-4
AR dan MR= Firms dengan kurva permintaan
negatif Q P TR MR
8 (units) =AR (£) (£)
1 (£)
8 8
7 6
2 14
6 6 4
3 18
5 2
4 20
4 0
5 20
-2
AR, MR (£)

4 6 3 18
2 -4
7 14

2 AR

0
1 2 3 4 5 6 7 Quantity

-2

fig MR
-4
Monopolis menerima keuntungan
positif

ika/unika
Zero-profit monopolist

ika/unika
Rugi

ika/unika
Diskriminasi harga
 Dalam PS tidak sempurna, firms menaikkan profit
dengan melakukan diskriminasi harga.  harga
lebih tinggi pada konsumsen yang lebih inelastik

 Necessary conditions for price discrimination:


 Firms tidak harus price-taker
 Firms harus dapat mengurutkan konsumen berdasarkan
elastisitas permintaannya
 Tidak boleh ada resale
Example: air travel

ika/unika
Dumping

 Jika perusahaan menerapkan diskriminasi harga dengan


menentapkan harga yang berbeda pada negara yang
berbeda mereka biasanya melakukan dumping

 Predatory dumping muncul jika negara menerapkan harga


awal yang rendah untuk menghilangkan kompetitor domestik
dan kemudian menaikan harga sehingga industri domestik
hancur.
Deadweight loss due to monopoly

ika/unika 31

Anda mungkin juga menyukai