udara yang diberikan untuk mempengaruhi jalannya pertempuran adalah sarana yang kenyal dan merupakan salah satu sarana pokok bagi seorang Komandan dalam menyusun suatu konsep operasi. SARANA BANTUAN TEMBAKAN
1. Bantuan Tembakan Artileri Medan.
2. Bantuan Tembakan Mortir. 3. Bantuan Tembakan Kapal. 4. Serangan Udara Langsung (SUL).
Macam-Macam Bantuan Tembakan. a. Berbagai jenis senjata yang digunakan oleh satuan bantuan tembakan untuk membantu suatu operasi, adalah mortir, meriam, roket bebas, peluru kendali dan pesawat terbang. Apabila diperlukan senjata-senjata bantuan tersebut dapat digunakan untuk menembakan munisi nubika. b. Meriam mempunyai kemampuan untuk melakukan semua tembakan. c. Roket bebas mempunyai kemampuan untuk melakukan semua macam tembakan terhadap daerah sasaran. d. Peluru kendali mempunyai kemampuan untuk melakukan segala macam tembakan. KOORDINASI BANTUAN TEMBAKAN DAN PENGORGANISASIANNYA
1. Operasi Darat.
pada operasi pergantian di tempat, tanggung jawab korbantem dialihkan
dari pasukan yang diganti kepada pasukan pengganti pada saat yang telah disetujui bersama.
2. Operasi Amfibi.
Dalam operasi amfibi, Panglima Subkomando Tugas
Amfibi(Pangsubkogasfib) bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan operasi. KORBANTEM PADA BERBAGAI JENIS OPERASI
1. Korbantem Pada Operasi Lintas Udara.
2. Korbantem pada Operasi Laut Gabungan. 3. Korbantem pada Operasi Pertahanan Pantai. 4. Korbantem Pada Operasi Amfibi.
Kebutuhan bantuan tembakan meliputi:
a. Kebutuhan Kesatuan Laut. Operasi kesatuan laut di daerah
sasaran, pengintaian pantai, penelitian hidrografi, pembersihan rintangan pantai dan bawah permukaan serta ranjau biasanya memerlukan Serangan Udara Langsung, kapal dan dalam keadaan tertentu juga oleh artileri medan yang ditempatkan di pulau dekat dengan pantai pendaratan utama.
b. Kebutuhan Pasrat. Pasrat pada waktu sebelum, selama dan setelah
dimulainya pendaratan memerlukan bantuan tembakan kapal dan atau udara.