Anda di halaman 1dari 60

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU

Struktur Paragraph
dan kerangka karangan

Fajar Muhairi
NPM:223510258
Ikhlasul Qalbi
NPM:223510413
Muhammad Shareza
Dosen Pengampu :
1 2 3
Wilda
4
Srihastuty
5 Khadafi
6
Handayani
8
Piliang,
7 NPM:223510486
9 10
S.Pd.,
11
M.Pd
12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Struktur Paragraph

● Bagian bagian yang membangun sebuah alinea menjadi satu-kesatuan,sehinga


alinea menjadi satu topik bahasan diwujudkan dalam sebuah kalimat
● Membicarakan struktur paragraf tak jauh-jauh dari apa yang ada di dalam paragraf
itu sendiri. Berdasarkan teori, ada tujuh kemungkinan suatu paragraf disusun.
Berikut adalah beberapa kemungkinan penyusunan suatu paragraf.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
1. Kalimat topik
Kalimat topik adalah kalimat utama yang
menyampaikan inti pembahasan dari sebuah tulisan.
Umumnya, jenis satu ini kalimat ini secara langsung
menjelaskan apa gagasan utama dari artikel, cerita,
atau teks tersebut. Karena itulah kalimat topik juga
dikenal sebagai kalimat utama, kalimat pokok, dan
kalimat tesis.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
● 2. Kalimat pengembang
● Agar cerita atau artikel yang dibuat dapat terlihat lebih mengalir, tentu dibutuhkan
sebuah kalimat pengembang. Fungsi dari kalimat pengembang sendiri, yaitu untuk
mendukung kalimat topik agar lebih jelas. Pada sebuah tulisan, kalimat pengembang
akan selalu berdampingan dengan kalimat inti. Tidak harus selalu “bersebelahan”,
terkadang kalimat pendukung ini bisa terpisah 1-2 kalimat lain dari kalimat pokok.
● Umumnya, kalimat pengembang akan berisikan beberapa keterangan seperti keterangan
waktu, sebab akibat suatu hal, lampiran data pendukung, hingga contoh permisalan
sebuah topik. Terdapat dua jenis kalimat pengembang yang perlu dikenali, diantaranya
kalimat penjelas minor (tidak langsung) dan kalimat penjelas mayor (langsung).

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
● 3. Kalimat penegas
● Keberadaan kalimat penegas tidak wajib ada dalam sebuah tulisan.
Peran kalimat penegas adalah sebagai penjelasan kembali kalimat
utama yang telah disebutkan sehingga inti topik dapat lebih menonjol.
Salah satu ciri khas dari kalimat penegas adalah posisi paragraf ini
berada di akhir kalimat untuk mengulang kembali inti topik yang
sudah dibahas pada awal atau tengah tulisan.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Syarat-Syarat penyusun paragraph
1.Kesatuan
Paragraf harus memiliki satu kesatuan pikiran yang utuh. Semua kalimat
di dalam paragraf harus memiliki satu ide pokok, yakni terfokus pada
gagasan utama sebagai pengendali. Agar hal ini dapat tercapai, kita harus
senantiasa mengevaluasi agar kalimat-kalimat yang kita tulis itu erat
hubungannya dengan gagasan utama.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
2.Kepaduan
● Secara singkat dapat dikatakan yang dimaksud dengan kepaduan
adalahhubungan timbal balik yang baik dan benar antarkalimat dan
paragraf. Kalimat-kalimat tersebut terjalin secara gramatikal, terpadu,
berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mendukung gagasan utama.
● Untuk membangun kepaduan paragraf, dapat digunakan:

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
1.Repetisi
Pengulangan kata kunci atau sinonimnya dapat digunakan untuk
membangun kepaduan paragraf.
Contoh:
Indonesia adalah negara agraris. Sebagai negara agraris, Indonesia
dicirikan dengan sebagian besar penduduknya hidup dengan bercocok
tanam.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
2.Pronomina (Kata Ganti)
● Untuk membangun kepaduan dapat dilakukan dengan menggunakan
pronomina untuk menyebut nomina atau frase nominal yang telah
disebutkan.
Contoh:
Mahasiswa FKIP telah memproduksi berbagai jenis produk makanan
yang bahan bakunya ikan. Mereka telah membuat sosis ikan, baso
ikan, bahkan kerupuk. Hasil produksinya kini sangat digemari oleh
masyarakat.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
3.Kata Transisi
● Yang dimaksud dengan kata transisi adalah ungkapan pengait antarkalimat. Melalui
penggunaan kata transisi hubungan antara kalimat yang satu dengan yang lainnya dapat
terjalin dengan baik.
Terdapat beberapa tanda pengalihan/tanda transisi, yaitu:
- hubungan tambahan: menyatakan tambahan pada kalimat yang sudah disebut selanjutnya.
- hubungan pertentangan: sebaliknya, padahal
- hubungan perbandingan: seperti
- hubungan akibat/hasil: akibatnya, maka
- hubungan tujuan: supaya, untuk itu
- hubungan singkat: ringkasan, pokoknya
- hubungan waktu: sementara itu, kemudian
- hubungan tempat: di sini, di situ flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
4.Paralelisme
Untuk membangun struktur kepaduan bisa digunakan bentuk
kata kerja yang sama atau menggunakan majas repetisi.
Contoh:
Setelah mendapat petunjuk dari dosen, mahasiswa mulai
membersihkan lahan untuk menanam singkong. Untuk itu,
mahasiswa membutuhkan alat-alat pertanian yang sederhana.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
5.Pengembangan/Permasalahan
● Gagasan utama sebuah alinea biasanya diletakkan pada kalimat
topik/kalimat pokok.
 Kalimat topik/utama/pokok adalah:
a. kalimat yang mengandung ide utama
b. bagian yang berdiri sendiri sehingga tidak terikat pada bagian lain

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
 Kalimat penjelas adalah:
a. merupakan kalimat penyerta
b. pengembangan ide utama
c. bersifat menerangkan
 Letak kalimat topik dalam sebuah paragraf, bisa disimpulkan:
a. di awal paragraf, bersifat deduktif
b. di awal dan di akhir paragraf, bersifat deduktif-induktif
c. di seluruh paragraf, bersifat deskriptif/naratif
d. di akhir, bersifat induktif
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Jenis jenis paragraph dan cara pengembagan paragraph
●  paragraf dibedakan menjadi empat, yaitu 
●-paragraf deduktif
●Paragraph deduktif adalah paragraph gagasan utamanya terletak di kalimat awal
paragraph.sedangkan kalimat setelahnya merupakan penjelas untuk memdukung gagasan
utama atau ide pokok biasanya berupa pernyataan umum
●-paragraf induktif
●Berlawanan dengan paragraph deduktif,gagasan utama paragraph iduktif berada
diakhir kalimat dalam paragraph.paragraf ini diawali dengan penyebutan peristiwa khusus
atau penjelasan yang berfungsi pendukung gagasan utama
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front ●-paragraf campuran(deduktif-induktif)
●Paragraph deduktif-induktif disebut juga campuran.letak gagasan utamanya terdapat
pada bagian awal dan akhir paragraph
● Meskipum gagasan utama disebut dua kali,bukan berarti berlawanan.gagasan utama di
akhir kalimat dalam paragraph berfungsi mempertegas gagasan utama di awal kalimat
dalam paragraph
● -paragraf naratif
● Dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang sesuatu .
● Ciri utama paragraph naratif adalah adanya peristiwa,baik yang benar-benar terjadi atau
berupa imajinasi maupun gabungan keduanya yang dirangkai dalam urutan waktu.didalam
peristiwa itu terdapan tokoh yang menghadapi suatu konflik.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Macam-macam Metode/Pola Pengembangan Paragraf

●  Cara menyusun paragraf adalah dengan membuat kalimat utama yang mengandung
gagasan utama terlebih dahulu. Setelah itu, kalimat utama dikembangkan dengan
kalimat-kalimat penjelas sehingga membentuk satu paragraf yang serasi
susunannya. Agar serasi, kalimat utama dan kalimat penjelas bisa dihubungkan
dengan kata-kata transisi seperti menggunakan konjungsi, kata ganti, mengulang
kata kunci, dan lain sebagainya.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
● Paragraf adalah kesatuan bahasa yang terdiri dari beberapa kalimat yang membentuk satu
kesatuan yang menerangkan sebuah gagasan utama. Sebenarnya masing-masing kalimat
memiliki sebuah maksud tersendiri karena kalimat merupakan kesatuan bahasa yang lebih
kecil dari pada paragraf. Kalimat-kalimat yang menyusun sebuah paragraf saling
berhubungan dan terkait untuk menerangkan topik yang dibahas dalam paragraf tersebut

● Pengembangan paragraf dilakukan berdasarkan sifatnya. Paragraf bisa dikembangkan


dengan menggunakan sebuah pola tertentu dan bisa juga dengan menggabungkan dua pola
atau lebih. Berikut adalah beberapa metode/pola pengembangan paragraf:

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
1.Kronologi
● Kronologi atau alamiah adalah pola pengembangan paragraf dengan cara menyusun
berdasarkan urutan waktu. Pengembangan paragraf dengan cara kronologi biasanya
digunakan dalam paragraf narasi. Pengembangan ini dilakukan dengan menceritakan suatu
peristiwa secara berurutan dari peristiwa pertama hingga peristiwa-peristiwa berikutnya.

● Pengembangan paragraf dengan kronologi biasanya menggunakan kata-kata seperti:


pertama-tama, awalnya, lalu, setelah itu, pada akhirnya, kemudian, dan lain sebagainya.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
2.Ilustrasi
● Ilustrasi adalah pengembangan paragraf yang digunakan dalam
paragraf eksposisi. Ilustrasi memaparkan gambaran umum atau
gambaran khusus mengenai suatu hal yang belum dimengerti oleh
pembaca. Metode pengembangan paragraf dengan pola ilustrasi
dilakukan oleh orang yang ingin memaparkan sesuatu yang
dilihatnya. Kita bisa melihat contoh pengembangan paragraf dengan
cara ini pada berita yang ditulis oleh wartawan.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front

● Pemaparan disajikan secara berurutan dari yang terdekat hingga yang


lebih jauh dari satu tempat ke tempat lainnya. Antara informasi satu
dan informasi lainnya yang dipaparkan harus saling
berkesinambungan agar bisa dimengerti oleh pembacanya.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
3.Definisi
● Pengembangan definisi dipakai ketika seseorang ingin menjelaskan pengertian istilah.
Tujuannya supaya pembaca memahami dengan jelas apa apa yang dimaksud dengan istilah
tersebut. Mula-mula istilah tersebut dijelaskan dalam satu kalimat utama dengan kalimat
yang sederhana. Lalu kalimat utama tersebut dijelaskan lagi oleh kalimat-kalimat penjelas.
Terkadang penjelasan ini terlalu luas sehingga penulis menjelaskannya dalam beberapa
kalimat. Bahkan kalau satu paragraf tidak cukup, penulis akan menjelaskannya lagi dengan
paragraf lain hingga beberapa paragraf. Jika demikian, kesinambungan dan keterpaduan
antarkalimat dan antarparagraf harus dijaga.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front

● Definisi berupa syarat-syarat tertentu mengenai suatu istilah


atau konsep. Dalam definisi harus disertai batasan-batasan
pengertian agar arti dari istilah tersebut tepat dan jelas.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
4.Analogi
● Analogi adalah pola pengembangan paragraf dengan ilustrasi yang
khusus. Pengembangan dengan cara ini berarti menjelaskan sesuatu
dengan cara memperbandingkannya dengan sesuatu yang lain yang
memiliki kesamaan. Biasanya pengembangan paragraf dengan pola
analogi dipakai untuk menjelaskan sesuatu yang belum dikenal oleh
pembaca dengan sesuatu yang lain yang sudah dikenal oleh pembaca.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
5.Perbandingan Dan Pengontrasan
● Perbandingan dan pengontrasan adalah pengembangan paragraf dengan cara
membandingkan dan mempertentangkan dua hal yang setara dengan menyebutkan
persamaan dan perbedaannya. Perbandingan dan pengontrasan adalah cara yang
digunakan penulis untuk menjelaskan perbedaan dan persamaan antara dua orang,
objek, gagasan, atau yang lainnya yang saling bertentangan dari aspek tertentu. Dua
hal yang diperbandingkan yang dipertentangkan memiliki kesamaan dari segi
tertentu dan memiliki perbedaan dari segi tertentu.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
6.Sebab Akibat
● Pengembangan sebab-akibat adalah metode pengembangan paragraf yang
mana hubungan antar kalimatnya membentuk sebab-akibat. Paragraf ini bisa
terdiri dari satu sebab yang menimbulkan banyak akibat atau sebaliknya
banyak sebab yang menimbulkan satu akibat. Gagasan utama paragraf bisa
berupa sebab sedangkan kalimat-kalimat penjelasnya adalah akibat. Bisa
juga sebaliknya, gagasan utamanya bisa berupa akibat dan kalimat-kalimat
penjelasnya adalah sebab. Sebab atau akibat yang dijadikan gagasan utama

flip
bisa diletakkan di awal paragraf atau bisa juga di letakkan di akhir paragraf.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
7. Contoh/pembatas satu persatu

● Pengembangan contoh adalah metode pengembangan paragraf


dengan cara berikan contoh-contoh dalam kalimat penjelasnya untuk
menerangkan kalimat utama yang terlalu umum. Contoh-contoh
tersebut kemudian bisa di jelaskan lebih lanjut dengan keterangan
yang bisa memperjelas maksudnya.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
8.Repetisi
● Repetisi adalah pola pengembangan paragraf dengan cara mengulang-
ulang pokok gagasan. Pokok gagasan yang ada di kalimat utama
diulangi lagi pada kalimat-kalimat berikutnya. Kata atau gugus kata
pada kalimat pertama diulangi lagi pada kalimat kedua dan seterusnya
sehingga pembaca ingat akan informasi yang pernah dibacanya. Hal
ini bisa dimaksudkan untuk menekankan pokok persoalan yang ada
dalam paragraf tersebut.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
9.Kombinasi
● Pengembangan kombinasi adalah metode pengembangan paragraf
dengan cara mengombinasikan beberapa metode pengembangan
paragraf. Misalnya mengombinasikan repetisi dan analogi.
Pengembangan paragraf dengan cara ini paling mudah dilakukan
karena penulis bisa dengan leluasa menggunakan dua atau beberapa
metode pengembangan paragraf.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Kerangka Karangan
● Kerangka karangan adalah sebuah konsep yang berisi mengenai garis besar atau
poin utama dari sebuah tema untuk dijadikan karya tulis yang disusun dengan
runtut, logis, spesifik, terukur dan sistematis. Dalam menulis sebuah karya tulis,
seorang pengarang sangat perlu untuk membuat kerangka agar karya yang
dihasilkan bisa sesuai dengan parameter sebuah karya. 

● Selain itu kerangka juga bisa memudahkan pengarang saat menghadapi kebuntuan
dalam menulis, kebuntuan dalam menulis biasanya karena kehilangan ide untuk
meneruskan cerita. Dengan menentukan intisari dasar karya maka alur cerita akan
bisa ditentukan dan diperluas. Sehingga penentuan klimaks cerita akan semakin
menarik dan berkembang.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Manfaat Membuat Kerangka Karangan
1. Kerangka karangan mempermudah penulis membuat karya menjadi lebih
sistematis.
2. Karya akan memiliki inti cerita yang kokoh dalam mengembangkan alur cerita.
3. Kerangka karangan bisa menentukan alur cerita tetap sesuai pada rencana awal.
4. Kerangka membantu penulis tetap menulis pada bahasan apa saja yang telah
dituliskan.
5. Penulis bisa memperluas data dan bahan pendukung untuk mengembangkan cerita.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Cara Membuat Kerangka karangan
Memilih Tema atau Gagasan Suatu Karya
● Dalam membuat suatu karya, hal pertama yang harus diputuskan untuk
menyusun kerangka karangan adalah penentuan tema atau gagasan
terlebih dahulu. Hal ini penting dilakukan karena tema adalah intisari
dari karangan yang akan kamu tulis. Maka pilihlah tema yang menarik
atau yang tengah populer dikalangan masyarakat saat ini. Dengan
memilih tema yang populer, tulisan menjadi menarik dan mendorong
minat pembaca untuk memilih karya yang kamu tulis.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Menentukan Judul
Setelah mendapatkan tema, penting untuk menentukan judul
yang selaras dengan tema karangan tersebut. Jangan sampai
judul yang kamu buat tidak sesuai dengan isi karangan
sehingga para pembaca akan bingung dan merasa kecewa
ketika membacanya. Sebaiknya, pilihlah judul yang tidak
terlalu panjang, unik, dan mendorong keingintahuan para
pembaca.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Mengumpulkan Bahan
Setelah menentukan tema dan judul, kumpulkan data dan bahan yang akan
kamu gunakan dalam menulis. Bahan dan data tersebut berupa topik yang
secara umum akan diangkat dalam karangan. Misalnya, tema karangan
kamu adalah tentang manfaat tahu. Kamu bisa mengumpulkan topik
dimulai dari pengertian tahu, mengapa tahu bermanfaat, kandungan –
kandungan nutrisi dalam tahu, dan lain – lain. Perlu diingat, bahan tersebut
harus disusun secara runtut sesuai dengan alur pengembangan paragraf
yang akan ditulis.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Memilih Dan Mengembangkan Topik
Setelah data dan bahan terkumpul, pilih topik tersebut kemudian tentukan
topik yang mana yang menurut kamu sesuai dan topik mana yang perlu
diangkat. Selain itu, kamu juga bisa mengembangkan topik tersebut
menjadi sub topik yang lebih kompleks. Contohnya, pada topik manfaat
tahu bisa kamu perluas kalimatnya menjadi manfaat tahu untuk kesehatan,
manfaat tahu untuk perekonomian, dan lain – lain.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Memperluas Kerangka Karangan
Kini kamu sudah memiliki kerangka karangan. Setelah itu susunlah
karangan kamu sesuai dengan kerangka karangan yang telah kamu susun
tadi. Kembangkan topik – topiknya dengan memberikan beberapa kalimat –
kalimat pendukung.

Kamu bisa menghubungkan antar topik dengan menggunakan bahasa yang


baik dan penghubung yang tepat, baik konjungsi antar kalimat maupun intra
kalimat, sehingga karangan yang buat menjadi paragraf yang padu.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Contoh Kerangka Karangan Bebas
Kerangka Karangan Esai

Tema : Makanan
Judul : Manfaat Tahu
1. Pengertian Tahu
2. Kandungan pada Tahu
2.1 Protein
2.2 Vitamin K
3. Manfaat Tahu
3.1 Bagi tubuh

flip
3.2 Bagi perekonomian
4. Cara membuat Tahu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Kerangka Karangan Cerpen
Perkenalan
1. Tokoh yang bernama Jajang Wibowo kerjaanya hanya menjadi pendengar yang
baik pada sahabatnya Gunawan.
2. Tokoh yang bernama Gunawan, anak ini mudah belajar, menang, dan berhasil
dan tidak pernah mengalami kekalahan dan kegagalan.
3. Pak Reynald adalah guru musik Gunawan.
4. Orangtuanya penuh perhatian terharap anaknya, tidak pernah mempersoalkan
menang atau kalah.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Pertikaian
Gunawan mengalami kekhawatiran dan ketakutan, karena dia
mendapatkan saingan yang bernama Ogya dan Fretta suaranya yang
bagus.
Klimaks
Gunawan hanya selalu menang, lulus, berhasil, sedangkan guru
musiknya menginginkan Gunawan kalah supaya tidak sombong dan
congkak, dan mendapatkan pelajaran dari kekalahannya

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Penyelesaian
Gunawan terlepas beban yang berat karena papa dan mamanya tidak
mempersoalkan Gunawan kalah dan menang , dan dia sadar kekalahan
bukan suatu hal yang menakutkan, Gunawan hanya berusaha
menyenangkan hati Ibunya untuk bisa berlomba dengan baik.
Pesan Moral
Jangan takut akan datangnya kekalahan, karena kekalahan adalah suatu
pelajaran adalah yang sangat berarti dalam hidup ini pasti ada juga
kegagalan dan kekecewaan.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front

Setting
Tempat : rumah, tempat les music, dan tempat lomba
Suasana : gembira, kecewa
Waktu : setiap pulang sekolah, sore hari, dan malam hari

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
Kerangka Karangan Ilmiah
Kerangka Sistem Lurus dengan Angka Romawi dan Desimal
BAB I    PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
1.2   Masalah
1.3  Tujuan Penelitian
1.4  Pembatasan Masalah
1.5  Manfaat Penelitian

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
BAB II  KERANGKA TEORI
2.1 Deskripsi Teori,
2.1.1 Deskripsi teoritik variabel pertama 2.1.2 Deskripsi teoritik
variabel kedua 
2.2 Kerangka Berfikir
2.3 Rumusan Masalah

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitianPopulasi dan sampelVariabelInstrumenProsedur
PengukuranTeknik AnalisisBAB IV HASIL PENELITIAN
4.1  Deskripsi Data
4.2  Pengujian data
4.3  Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1  Kesimpulan 
5.2  Saran

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
1. Pengertian Outline: Manfaat, Syarat dan Cara
Membuatnya
● Pengertian Outline
● Menurut bahasa adalah sebuah kerangka, regangan, garis besar, atau
guratan. Jadi, Outline adalah rencana penulisan yang memuat garis-
garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan
rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas,
terstruktur, dan teratur

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
● Manfaat Outline 
● Seperti yang sudah dijelaskan di awal, outline merupakan
kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang
memuat garis- garis besar dari suatu karangan yang akan
digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun
secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur.
● Secara lebih ringkas telah kami rangkum manfaat outline
untuk kebutuhan menulis Anda. 
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
• Menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
• Menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan membantu
penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang,
sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-
balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-
gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam
perimbangannya.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
 Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun
sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat
sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks
utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam
bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus
menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus
diatur pula sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-
beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
front
 Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian
perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan
itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena
hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila
penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian
terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan
bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak
lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga,
dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan
pada bagian pada topik tadi yang akan diuraikan, sedangkan di bagian lain cukup
dengan menunjuk kepada bagian topik tadi.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
back
 Memudahkan penulis mencari materi pembantu. Dengan
mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan
penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-
fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya.
Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan
dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
back
● Ketika kerangka sudah siap, Anda pun bisa mereview kembali
isinya. Di sini Anda bisa menyusutkan materi yang sekiranya tidak
perlu untuk dibahas atau mungkin materi tersebut terlalu berbelit-
belit. 
● Dengan melakukan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud,
gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka
karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan.
● Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti,
dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyeluruh, bukan secara
terlepas-lepas.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
back
Syarat-syarat Outline
● Agar outline yang kita buat sesuai dengan manfaat yang dijelaskan di atas, pahami
dulu syarat-syarat outline. 

● Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas. Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas,
kemudian tentukan tujuan yang Jelas. Lalu buatlah tesis atau pengungkapan maksud.
● Tiap unit hanya mengandung satu gagasan. Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan,
maka unit tersebut harus dirinci.
● Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide
atau pikiran itu tergambar jelas.
● Harus menggunakan simbol yang konsisten.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
back
● Bagus tidaknya outline terletak pada daya analisis penulis.
Analisis penulis dipengaruhi oleh pengetahuan yang luas.
Tentu untuk mendapatkan hal itu, penulis harus melakukan
upaya seperti banyak membaca, melakukan observasi, dan
terus berlatih.
● Sebelum melanjutkan ke topik cara membuat outline buku,
maka kenali dulu dua bentuk outline. Outline atau daftar isi
berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua bentuk.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
back
● Outline karangan sementara. Outline bentuk ini disebut juga
kerangka nonformal. Outline ini digunakan untuk topik
yang sifatnya sederhana, tidak kompleks dan sifatnya segera
dikerjakan.
● Outline formal. Penggunaan outline untuk topik yang
bersifat kompleks, dan tidak terburu-buru untuk ditulis.

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
back
● Cara Membuat Outline Yang Baik
● Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan
langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur
dan sistematis yang memudahkan kita dalam
mengembangkan karangan. Jika Anda sudah memahami
konteks di atas, mari kita mengulas cara membuat outline
yang baik

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
back
● 1. Menentukan tema dan judul
● Ibarat arah tujuan, pada poin ini Anda harus memikirkan mau kemana arah tulisan
Anda? Lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Inilah fungsi menentukan tema
dan judul.
● Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang
mendasari suatu karangan. Sementara judul adalah kepala karangan.
● Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang
diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi
karangan yang akan ditulis.
● Bagi penulis pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang

flip
diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
back
● Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
● Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita
kembangkan.
● Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan
mudah kita peroleh

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
back
● 2. Mengumpulkan bahan
● Setelah menentukan tujuan dan siap melangkah, lalu bekal apa yang harus Anda
bawa? Sebelum melanjutkan menulis, maka perlu ada bahan yang menjadi bekal
dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Inilah fungsinya mengumpulkan bahan. 
● Ada banyak sumber yang bisa Anda jadikan bahan. Untuk membiasakannya,
kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis)
dalam berbagai bidang dengan rapi.
● Cara ini tergantung pada kenyamanan penulis, intinya pastikan kliping yang Anda
kumpulkan terverifikasi dan bisa menjadi landasan dalam menulis

flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
back
● 3. Seleksi Bahan
● Sudah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan
dibawa? Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-
bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui
klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan
teliti dan sistematis. Caranya yakni:
 Catat hal penting semampunya.
 Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
 Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
back
● 4. Membuat outline
● Jika semua belak terpilih sudah siap, kemudian kita harus melangkah
yang mana dulu? Inilah fungsi kita membuat outline atau kerangka. 
● Kita perlu susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita
dalam menulis tidak hilang atau melebar di tengah jalan. Outline ini
menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang
lebih fokus dan terukur.
● Ingat, outline belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per
bab. Outline adalah catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah
dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
back PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU

Fajar Muhairi
NPM:223510258
Ikhlasul Qalbi Thankyou
NPM:223510413
Muhammad Shareza
Dosen Pengampu :
Any Question?
Khadafi NPM:223510486
Wilda Srihastuty Handayani
Piliang, S.Pd., M.Pd
flip
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Anda mungkin juga menyukai