Anda di halaman 1dari 16

CINTA KASIH

SUAMI ISTRI
Katekese Perkawinan
Tulang Rusuk (https://youtu.be/W-Ce3JFPhI8
Terima kasih kuucapkan padaMu
Atas dia yang Kau berikan padaku Sekian lamanya
kuberdoa menunggu Menanti-nanti janjiMu Tuhan
Reff: Tulang rusuk yang lama hilang Kini ku dapat
mendampingimu Tulang rusuk yang lama hilang Kini
ku t‘lah jadi penolongmu
Kita berdua menjadi satu, dalam kasihnya menjadi satu
Kita berdua menjadi satu,
melayani Tuhan selama-lamanya
TUJUAN PEMBELAJARAN

Catin mampu mengenal,


memahami, dan
mewujudkan kekhasan
cinta kasih suami istri
dalam hidup sehari-hari.
Cinta
Manusiawi

Wajah Cinta manusiawi kita kenal


dalam bentuk: merawat,
mendukung, mengenal, tanggung
jawab dan saling memberi. Wajah
cinta ini dapat membantu kita dalam
mendalami cinta kasih suami istri.
Cinta suami istri adalah cinta manusiawi. Cinta antar
1 dua pribadi, pria dan wanita yang saling memberikan
dirinya satu sama lain, yang melibatkan seluruh hidup
mereka.

Cinta suami istri adalah cinta yang bebas. Kebebasan


2 itu menunjukkan kepada kehendak dan keputusan
bebas kedua pihak untuk memberikan diri secara
cuma-cuma.
Cinta
Kasih 3 Cinta suami istri itu total, artinya menyangkut seluruh
Suami hidup pribadi secara penuh.
Istri

Cinta suami istri itu berciri heteroseksual, yang


4 mengarah kepada lawan jenis dan melibatkan
ketertarikan dan kenikmatan seksual, terutama dalam
kesatuan tubuh.
Cinta suami istri itu setia dan eksklusif sampai mati.
5
Mengasihi untuk sebatas waktu tertentu tidak
mempunyai makna.

Cinta Cinta suami istri adalah cinta yang menyuburkan,


Kasih artinya suami istri saling terbuka dan mampu
Suami 6 membangun kesatuan hidup. Cinta yang
Istri menyuburkan ini tidak hanya berhenti pada
kesuburan cinta suami istri tetapi juga kepada
prokreasi dan pendidikan anak-anak yang
merupakan mahkota dari cinta suami istri.
Diskusikan

1. Apa artinya perkawinan tanpa cinta?


2. Manakah ciri cinta kasih perkawinan
yang paling penting?
3. Apa yang membantu Pasutri untuk
bertumbuh dalam cinta kasih?
4. Hal-hal apa yang dapat merintangi
atau menghancurkan cinta kasih suami
istri?
Pendalaman

1. Cinta kepada suami istri berbeda dengan cinta


kepada sahabat.
2. Ciri khas cinta suami istri adalah adanya unsur
heteroseksual, bebas, unik, tak terbagi,
eksklusif, menyuburkan, dan berkembang,
serta warnanya berbeda-beda setiap tingkatan.
3. Pemberian yang paling berharga untuk
pasangan adalah memberi hidup
4. Tangga hubungan cinta dimulai dari sayang,
cinta, dan puncaknya kasih.
(https://youtu.be/y1oT6No7QdY)
Resah dan gelisah menunggu di sini di sudut
sekolah tempat yang kau janjikan ingin jumpa
denganku walau mencuri waktu… berdusta pada
guru
Malu aku malu pada semut merah yang
berbaris di dinding menatapku curiga seakan
penuh tanya: sedang apa di sini? Menanti pacar,
jawabku
Reff: Sungguh aneh tapi nyata tak kan terlupa
kisah kasih di sekolah dengan si dia Tiada masa
paling indah masa-masa disekolah tiada kisah
paling indah kisah kasih di sekolah.
Temukan
Kembali

1. Kapan dan di manakah pertama kali


bertemu?
2. Unsur apa (fisik dan bukan fisik) yang
membuat jatuh cinta?
3. Apakah unsur fisik dan bukan fisik yang
dimaksud di atas masih ada dalam diri
pasangan saat ini?
4. Seberapa kuat cinta kepada pasangan?
KS &
AJARAN
GEREJA

1Kor. 13:4-10
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak
memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang
tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak
pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak
bersukacita karena ketidakadilan, tetapi bersukacita karena
kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan
berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita
tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang
sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
Konsili Vatikan II ->GS 49 :
"Cinta kasih itu secara istimewa diungkapkan dan disempurnakan dengan tindakan
yang khas bagi perkawinan. Maka dari itu tindakan-tindakan, yang secara mesra dan
murni menyatukan suami-istri, harus dipandang luhur dan terhormat; bila dijalankan
secara sungguh manusiawi, tindakan-tindakan itu menandakan serta memupuk
penyerahan diri timbal balik, cara mereka saling memperkaya dengan hati gembira dan
rasa syukur. Cinta kasih itu, yang dikukuhkan dengan bakti timbal-balik, dan terutama
dikuduskan berkat sakramen Kristus, dalam suka maupun duka, dengan jiwa maupun
raga, tetap setia tak terpisahkan; oleh karena itu tetap terhindarkan dari setiap
perzinahan dan perceraian. Lagi pula, karena kesamaan martabat pribadi antara suami
dan istri, yang harus tampil dalam kasih sayang timbal-balik dan penuh-purna, jelas
sekali nampaklah kesatuan perkawinan yang dikukuhkan oleh Tuhan. Untuk tetap
lestari menunaikan tugas-tugas yang tercantum dalam panggilan kristiani itu,
diperlukan tingkat keutamaan yang tinggi. Oleh karena itu suami- istri, diteguhkan
oleh rahmat untuk hidup yang suci, hendaknya dengan tekun mengembangkan
kebesaran jiwa dan semangat berkorban, serta memohonnya dalam doa."
DISKUSI

1. Apa maksud teks Kitab Suci bahwa kasih


itu sabar menanggung segala sesuatu?
2. Bagaimana cara menumbuh kembangkan
cinta suami istri menurut Gaudium et
Spes, 49?
Penguatan

1. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak
memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang
tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak
pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia menutupi
segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala
sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Ia tidak bersukacita
karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Kasih tidak
berkesudahan.

2. Kasih memurnikan pola pikir, sikap dan tindakan sehingga menjadi


sabar, kuat dan setia dalam situasi susah atau menderita.
3. Cinta kasih suami istri merupakan penyerahan hidup secara timbal
balik dan penuh rasa syukur.
4. Doa adalah sarana tebaik bagi Pasutri agar kokoh dalam hidup
perkawinan.
Internalisasi

1. Apakah aku sungguh mencintai pasanganku dan menerima


dia dengan segala kekurangan?
2. Sikap konkret seperti apa yang akan kulakukan kepada
pasanganku sebagai bentuk ungkapan kasih?
3. Jika selama ini aku belum merasakan kasih yang tulus dari
pasanganku, apa yang aku harapkan dari pasangan saat ini?
4. Apakah aku bersedia mengajak pasanganku untuk berdoa
bersama agar hidup perkawinan diberkati Tuhan? Bentuk
doa apa yang aku anjurkan?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai