Anda di halaman 1dari 30

Píevensi Hipeítensi

Prof. Dr. dr. Arlinda Sari Wahyuni M.Kes, FISPH, FISCM, SpKKLP

Ketua Departemen dan staf pengajar Ilmu


Kedokteran Komunitas
FK USU
CURRICULUM VITAE
Nama : Prof. Dr. dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes, FISPH FISCM,
SpKKLP Alamat : J l Dr. Sofyan no 66 Kampus USU Medan
Hp.
081263634090/082166275285/arlinda@usu.ac.id
Pendidikan:
S1. FK USU lulus 1995
S2 Biostatistik FKM UI lulus 2002
S3 Ilmu Kedokteran FK USU lulus 2012
Pekerjaan:
Ketua Departemen dan Staf Pengajar Departemen Ilmu
Kedokteran Komunitas FK USU Staf Pengajar S2 Biomedik, S3 FK
USU, S3 FKG USU, S2 IKM Delihusada-Medistra, Sekretaris Komisi
etik USU, UINSU
Organisasi:
Komisi Etik Penelitian USU, PIE SUMUT, PDK3MI, KIKKI,
HIPERTENSI
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) sering disebut
sebagai “The Silent Killer” karena sering terjadi tanpa ada
keluhan. Biasanya penderita tidak mengetahui ia mengalami
hipertensi, dan baru menyadari saat sudah mengalami
komplikasi.

Dalam mengatasi hipertensi dapat dilakukan terapi


farmakologi dan terapi non farmakologi. Terapi farmakologi
dengan menggunakan obat-obatan, sedangkan terapi non
farmakologi pada hipertensi dimulai dengan menjalani gaya
hidup sehat.
Definisi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah yaitu keadaan dimana tekanan
darah sistolik lebih besar atau sama
dengan 140/90 mmHg minimal dua kali
pengukuran pada periode yang berbeda.

Epidemiologi
Data World Health Organization
(WHO), menunjukkan sekitar 1.13 miliar orang
di dunia
mengalami hipertensi. Artinya sekitar 1 dari 3
orang di dunia terdiagnosis hipertensi tetapi
banyak yang tidak menyadari karena beberapa
orang tidak memiliki gejala. Riskesdas 2018: 34.1% dan
27.8% tRiskesdas 2013
Kapan dikatakan
Hipeítensi?
Etiologi
• Hipertensi primer: kebanyakan pasien etiologi
patofisiologinya tidak diketahui

• Hipertensi sekuder: penyakit ginjal dan kelainan


hormonal atau pemakaian obat tertentu seperti pil KB,
obat-obatan sejenis kortikosteroid.

Faktoí Risiko
• Faktor risiko yang tidak dapat diubah: keturunan
atau
genetik, jenis kelamin, dan umur

• Faktor risiko yang dapat diubah : obesitas, kurang olahraga


atau aktivitas fisik, konsumsi garam berlebih, merokok,
dislipidemia, konsumsi alkohol berlebih, dan stres
• Konsumsi Garam Yang Berlebihan
Faktor Risiko Asupan garam yang tinggi akan menyebabkan
pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik
• Kurangnya Aktivitas yang secara tidak langsung akan meningkatkan
Fisik/Olahraga tekanan darah.
Aktifitas fisik yang kurang berisiko 2,67X
menderita hipertensi dibandingkan dengan • Merokok
yang sering beraktifitas fisik/olahraga
Nikotin yang beredar di dalam tubuh akan
memberi sinyal kepada otak untuk melepaskan
• Stress hormon adrenalin. Adanya hormon ini akan
membuat pembuluh darah menjadi menyempit
Kondisi stress meningkatkan aktifitas dan memaksa jantung untuk bekerja lebih
saraf simpatis yang kemudian berat.
meningkatkan tekanan darah secara
bertahap. • Genetik
Individu dengan orang tua yang memiliki riwayat hipertensi
mempunyai rIsiko 2X lebih besar untuk menderita
hipertensi daripada orang yang tidak mempunyai keluarga
dengan riwayat hipertensi.
Gejala Hipeítensi
Hipeítensi seíingnya tidak menyebabkan gejala, namun
p ad a b e b e í a p a o í an g dapat mengalami keluhan, yaitu :

Sakit kepala Pusing

Berdeba Gelisah
r

Nyeri Mudah
dada lelah

Pandangan
buram
Dampak Hipertensi yang Tidak Terkendali
Hipertensi tidak memberikan G E JA L A sampai kerusakan O RGAN terjadi

Tekanan darah
tidak
terkendali

Komplikasi
Kepatuhan
pengobatan yang Hipertensi
rendah
Deteksi Komplikasi
Pemeriksaan yang dapat dilakukan
untuk mendeteksi komplikasi :

• Pemeriksaan EKG
• Pemeriksaan albuminuria atau
proteinuria
• Pemeriksaan funduskopi

Tatalaksana
Antihipeítensi dapat langsung dimulai untuk hipeítensi
deí a jat 1 dengan penyeí t a da n hipeí te nsi deí a jat 2
TATA LAKSANA
HIPERTENSI
BAGAIMANA
STRATEGI
PENCEGAHANNYA??
Pencegahan
Pencegahan p í i m e í
Membatasi konsumsi garam, menghindari kegemukan, membatasi
konsumsi
lemak harian, olahraga secara teratur, tidak merokok dan minum alkohol

Pencegahan sekundeí
Pemeriksaan tekanan darah secara rutin

Pencegahan teísieí
Pemeriksaan komplikasi hipertensi yang dilakukan tiap 6
bulan maksimal 1 tahun sekali
Bagaimana Pencegahan Hipertensi?
CERDIK SEHAT

C ek kesehatan secara berkala S eimbang gizi


E nyahkan asap rokok E nyahkan rokok
R ajin aktivitas fisik H adapi stress
D iet sehat dan seimbang A wasi gula
I stirahat cukup darah, kolesterol
K elola stress dan tekanan
darah
T eratur
berolahraga
Cek Kesehatan Beíkala
Enyahkan asap rokok
Merokok harus diberhentikan total!

Obat-obatan pembantu (Bupoprion, terapi pengganti


nikotin) dapat digunakan  kemungkinan berhenti
merokok 2-3 x lipat lebih tinggi.
Namun, dukungan social + terapi perilaku  70-
100% berhasil berhenti

2018 ESC/ESH Guidelines for the management of arterial


hypertension
Rajin Aktivitas Fisik
Olahraga yang dianjurkan untuk penderita Hipertensi
• Olahraga Aerobik
• Olahraga teratur dengan intensitas dan durasi
ringan
• 30 menit ,5-7 hari per minggu
• Seperti: berjalan, joging, bersepeda, atau
berenang

KONSENSUS PENATALAKSANAAN
HIPERTENSI 2021:
Update Konsensus PERHI 2019
International Society of Hypertension, 2020
Tips Beíolah Raga p a d a pendeíita H T
Peíhatikan Tingginya Tingginya TD

O l a h í a g a dengan meningkatkan daya tahan


(enduíance) tidak boleh menambah tekanan
Olah Raga beísifat kompetisi tidak dianjuíkan
sepeíti: lomba laíi, dll

Olah Raga peningkatan kekuatan tidak


dipeíbolehkan sepeíti: angkat b e í a t

Konsumsi obat obatan dan peíiksa TD secaía


teíatuí
Istiíahat yang Cukup dan kelola Stíess

Kurangi stress, dengan Meditasi Tidur yang cukup, kurangi


Refleksi Diri, dan Teknik lainnya bergadang
Makanan Sehat

Konsumsi makanan seimbang yang mengandung


sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan segar,
produk susu rendah lemak, gandum, ikan, dan
asam lemak tak jenuh (terutama minyak
zaitun), serta membatasi asupan daging merah
dan asam lemak jenuh

KONSENSUS
PENATALAKSANAAN HIPERTENSI
2021: Konsumsi buah buahan dan sayuran
Update Konsensus PERHI 2019
International Society of
yang cukup akan menurunkan tekanan
Hypertension, 2020 darah dengan meningkatkan jumlah
natrium yang terbuang bersama air seni
Makan sehat
Terdapat 2 tipe Rekomendasi Diet:

DASH Diet Mediterranean diet

Diet DASH rendah lemak total dan


Pada dasarnya merupakan diet
jenuh, daging merah, gula,
DASH dengan natrium rendah dan
minuman manis, dan karbohidrat
dengan bawang putih tambahan dan
olahan, tetapi tinggi buah-buahan,
peningkatan ikan yang
sayuran, biji-bijian, ikan, unggas,
mengandung omega-3
dan produk susu rendah lemak.

British Society of Hypertension


Craddick SR, Elmer PJ, Obarzanek E, et al. Curr Atheroscler Rep.
2003;5(6):484–491
Núñez-Córdoba JM, Valencia-Serrano F, Toledo E, et al. Am J Epidemiol.
2019;169(3):339–346.
Pencegahan Píimeí
• Membatasi konsumsi lemak
harian
Mengurangi Asupan Garam

• Rekomendasi penggunaan natrium (Na)


sebaiknya tidak lebih dari 2 gram/hari (setara
dengan 5-6 gram NaCl perhari atau 1
sendokteh garam dapur).
• Sebaiknya menghindari makanan dengan
kandungan tinggi garam.
KONSENSUS PENATALAKSANAAN
Diet Ringan: 3.75-7.5 gr/hari
HIPERTENSI 2021: Diet menengah: 1.25-3.75 gr/hari
Update Konsensus PERHI 2019 Diet Berat: < 1.25 gr/hari
International Society of Hypertension, 2020

Konsumsi garam < ½ sendok teh perhari akan


mengurangi tekanan darah 5 mmhg/sistolik dan
2.5 mghg/diastolik
Capai Berat Badan Ideal

Tujuan pengendalian berat badan adalah


mencegah obesitas (IMT >25 kg/m2), dan
menargetkan berat badan ideal (IMT 18,5 –
22,9 kg/ m2) dengan lingkar pinggang <90 cm
pada laki-laki dan <80 cm pada perempuan

Penurunan BB 2.5 – 5 kg dapat


menurunkan TD 5 mmHg
KONSENSUS PENATALAKSANAAN
HIPERTENSI 2021:
Update Konsensus PERHI 2019
International Society of Hypertension, 2020
Hindari Alkohol

Alkohol dibatasi konsumsinya hingga 14 unit


per minggu pada pria dan wanita hingga 8
unit per minggu (1 unit sama dengan 125 mL
anggur atau 250 mL bir). Minum alkohol
serta pesta alkohol  dihindari

Peminum alkohol berat berisiko


mengalami hipertensi 4 kali lebih
tinggi dibandingkan yang tidak
minum beralkohol
2018 ESC/ESH Guidelines for the management of arterial
hypertension
Peningkatan Kepatuhan
Pengobatan p a d a pasien
hipeítensi

1. Faktor Tenaga Kesehatan


2. Faktor Pasien
3. Faktor Pengobatan
4. Faktor pelayanan kesehatan
Teíima

Kasih
Arlinda Sari Wahyuni
082166275285
arlinda@usu.ac.id

Anda mungkin juga menyukai