Anda di halaman 1dari 9

Aturan Pemerintah

Terkait Perubahan, Klaim dan Biaya Tambah


Peraturan-peraturan terkait :
1. UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
2. PP No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jakon
3. Perpres No. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
4. Permen PUPR No. 14 tahun 2020
Undang-undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
• Pasal 47 ayat (1) huruf g :
wanprestasi, memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah satu pihak tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
Dalam Pejelasan Pasal 47 ayat (1) huruf g :
Yang dimaksud dengan "wanprestasi" adalah suatu keadaan apabila salah satu pihik dalam Kontrak
Kerja Konstruksi:
1) tidak melakukan apa yang diperjanjikan; dan/atau
2) melaksanakan apa yang diperjanjikan, tetapi tidaksesuai dengan yang diperjanjikan; dan/atau
3) melakukan apa yang diperjanjikan, tetapi terlambat;dan/atau
4) melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya.
Tanggung jawab antara lain berupa pemberian kompensasi, penggantian biaya dan/atau perpanjangan
waktu, perbaikan atau pelaksanaan ulang hasilpekerjaan yang tidak sesuai dengan apa yang
diperjanjikan, atau pemberian ganti rugi.
• Pasal 56 ayat (2) :
Pengguna Jasa yang tidak menjamin ketersediaan biaya dan tidak melaksanakan pembayaran atas
penyerahan hasil pekerjaan Penyedia Jasa secara tepat jumlah dan tepat waktu sebagaimana
dimaksud pada ayai (1) dapat dikenai ganti kerugian sesuai dengan kesepakatan daram Kontrak Kerja
Konstruksi.
• Pasal 67 ayat (1) :
Penyedia Jasa dan/atau pengguna Jasa wajib memberikan ganti kerugian dalam hal terjadi Kegagalan
Bangunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 65 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3).
PP No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
No. 2 Tahun 2017 tentang Jakon
• Pasal 82 ayat (3) :
Dalam hal terjadi perubahan lingkup pekedaan atas kesepakatan Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, maka
nilai harga tetap lumsum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berubah sesuai dengan nilai pekerjaan
yang disepakati.
• Pasal 85 ayat (2) & 90 ayat (1) :
Pasal 85 ayat (2) : Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan setelah ditetapkan oleh Penilai Ahli.
Pasal 90 ayat (1) : Pengguna Jasa danf atau Penyedia Jasa yang ditetapkan oleh Penilai Ahli sebagai pihak
yang bertanggungjawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 ayat (2) wajib memberikan ganti kerugian
kepada pihak yang dirugikan akibat Kegagalan Bangunan.
• Pasal 78 ayat (3) :
Pemberian Insentif sebagaimana dimaksud pada avat (2) diberikan apabila Penyedia Jasa Konstruksi dapat
menyelesaikan pekerjaan sebelum masa kontrak dengan tetap menjaga standar dan ketentuan yang telah
disepakati di dalam kontrak.
Penjelasan : Yang dimaksud dengan "insentif" adalah penghargaan yang diberikan kepada Penyedia Jasa atas
prestasinya, antara lain, kemarnpuan menyelesaikan pekerjaan lebih awal dari pada yang diperjanjikan dengan
tetap menjaga mutu sesuai dengan yang dipersyaratkan. Insentif dapat berupa uang ataupun bentuk lainnya.
Perpres No. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
• Pasal 37 ayat (1) :
Penyesuaian harga dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak dengan jenis
Kontrak Harga Satuan atau Kontrak berdasarkan Waktu Penugasan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah
tercantum dalam Dokumen Pemilihan dan/atau perubahan Dokumen Pemilihan; dan b. tata cara penghitungan penyesuaian
harga harus dicantumkan dengan jelas dalam Dokumen Pemilihan dan/atau perubahan Dokumen Pemilihan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Kontrak.
• Pasal 54 :
(1) Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi
teknis/KAK yang ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat melakukan perubahan kontrak, yang
meliputi: a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak; b. menambah dan/atau mengurangi jenis
kegiatan; c. mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan; dan/ atau d. mengubah jadwal pelaksanaan.
(2) Dalam hal perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan penambahan nilai kontrak, perubahan
kontrak dilaksanakan dengan ketentuan penambahan nilai kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga
yang tercantum dalam Kontrak awal
• Pasal 55 ayat (2) & (3) :
(2) Dalam hal pelaksandan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan perubahan kontrak.
(3) Perpanjangan waktu untuk penyelesaian Kontrak disebabkan keadaan kahar dapat melewati Tahun Anggaran.
• Pasal 56 ayat (2) & (3) :
(2) Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dimuat
dalam adendum kontrak yang didalamnya mengatur waktu penyelesaian pekerjaan, pengenaan sanksi denda
keterlambatan kepada Penyedia, dan perpanjangan Jaminan Pelaksanaan.
(3) Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
melampaui Tahun Anggaran.
Permen PUPR No.14/2020
• Pasal 119 ayat (3) :
Penghentian Kontrak sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dapat diberikan kompensasi berupa:
a. perpanjangan masa Kontrak; dan/atau
b. b. penggantian yang wajar terhadap kerugian nyata.
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 19.5 (penyerahan lokasi pekerjaan) :
Jika Pengguna Jasa tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai kebutuhan Penyedia untuk mulai bekerja pada Tanggal Mulai Kerja untuk
melaksanakan pekerjaan dan terbukti merupakan suatu hambatan yang disebabkan oleh Pengguna Jasa, maka kondisi ini ditetapkan
sebagai Peristiwa Kompensasi
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 23.3 (Rapat persiapan pelaksanaan kontrak) :
Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak. Apabila dalam rapat
persiapan pelaksanaan kontrak mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 27.2 (Masa Pelaksanaan) :
Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai Masa Pelaksanaan karena di luar pengendaliannya yang dapat
dibuktikan demikian, dan Penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada Pengguna Jasa, dengan disertai bukti-bukti yang dapat
disetujui Pengguna Jasa, maka Pengguna Jasa dapat memberlakukan Peristiwa Kompensasi dan melakukan penjadwalan kembali
pelaksanaan tugas Penyedia dengan membuat adendum Kontrak.
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 36.3 (Perubahan kontrak) :
Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, yang diakibatkan beberapa hal berikut meliputi: a. perubahan
pekerjaan; b. perubahan Harga Kontrak; c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau Masa Pelaksanaan; d. perubahan personel
manajerial dan/atau peralatan utama; dan/atau e. perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi.
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 37.1 (Perubahan pekerjan) :
Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan
dalam dokumen Kontrak, Pengguna Jasa bersama Penyedia dapat melakukan perubahan pekerjaan, yang meliputi: a. menambah atau
mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak; b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan; c. mengubah spesifikasi
teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Permen PUPR No.14/2020
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 37.2 (Perubahan pekerjan) :
Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan seperti yang dimaksud pada pasal 37.1 namun ada perintah perubahan dari Pengguna
Jasa, Pengguna Jasa bersama Penyedia dapat menyepakati perubahan pekerjaan yang meliputi: a. menambah dan/atau mengurangi jenis
kegiatan/pekerjaan; b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 37.5 (Perubahan pekerjan) :
Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal 37.1 dan 37.2 mengakibatkan penambahan Harga Kontrak, perubahan
Kontrak dilaksanakan dengan ketentuan penambahan Harga Kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum
dalam Kontrak awal dan tersedianya anggaran.
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 38.1 (Perubahan harga) :
Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh: a. perubahan pekerjaan; b. penyesuaian harga; dan/atau c. Peristiwa Kompensasi.
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 38.2 (Perubahan harga) :
Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan dilaksanakan berubah akibat perubahan pekerjaan lebih dari 10% (sepuluh persen)
dari kuantitas awal, maka pembayaran volume selanjutnya dengan menggunakan harga satuan yang disesuaikan dengan negosiasi
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 38.5 (Perubahan harga) :
Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka penentuan harga baru dilakukan dengan negosiasi.
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 39.1 (Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan) :
Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diakibatkan oleh: a. perubahan pekerjaan; b. perpanjangan Masa Pelaksanaan; dan/atau c.
Peristiwa Kompensasi.
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 39.2 (Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan) :
Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan oleh Pengguna Jasa atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai
berikut: a. perubahan pekerjaan; b. Peristiwa Kompensasi; dan/atau c. Keadaan Kahar.
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 39.7 (Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan) :
Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui Masa Pelaksanaan maka Penyedia berhak untuk
meminta perpanjangan Masa Pelaksanaan berdasarkan data penunjang. Pengguna Jasa berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan
memperpanjang Masa Pelaksanaan secara tertulis. Perpanjangan Masa Pelaksanaan harus dilakukan melalui adendum Kontrak.
Permen PUPR No.14/2020
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 41.12 (Keadaan Kahar) :
Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan perubahan Kontrak. Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang
sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar. Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat
melewati Tahun Anggaran
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 41.13 (Keadaan Kahar) :
Selama masa Keadaan Kahar, jika Pengguna Jasa memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk sedapat mungkin meneruskan
pekerjaan, maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat penggantian
biaya yang wajar sesuai dengan kondisi yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam Keadaan Kahar. Penggantian biaya ini harus diatur
dalam suatu adendum Kontrak.
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 66.1 (Peristiwa Kompensasi) :
Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia yaitu: a. Pengguna Jasa mengubah jadwal pekerjaan yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan; b. keterlambatan pembayaran kepada Penyedia; c. Pengguna Jasa tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan; d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak; e.
Pengguna Jasa menginstruksikan kepada pihak Penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian
ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan; f. Pengguna Jasa memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan; g.
Pengguna Jasa memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan/tidak disebabkan
oleh Pengguna Jasa; atau h. ketentuan lain dalam SSKK
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 66.2 (Peristiwa Kompensasi) :
Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka Pengguna Jasa
berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan Masa Pelaksanaan.
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 66.3 (Peristiwa Kompensasi) :
Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh Penyedia kepada Pengguna Jasa, dapat dibuktikan kerugian nyata.
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 66.4 (Peristiwa Kompensasi) :
Perpanjangan Masa Pelaksanaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh Penyedia kepada Pengguna Jasa, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 66.5 (Peristiwa Kompensasi) :
Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan jika Penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.
Permen PUPR No.14/2020
• Standar Perjanjian, SSUK Pasal 70.4 (Denda & Ganti Rugi) :
a. Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada Penyedia, antara lain: denda keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan
pekerjaan, denda keterlambatan dalam perbaikan Cacat Mutu, denda terkait pelanggaran ketentuan subkontrak.
b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada Pengguna Jasa maupun Penyedia karena terjadinya cidera
janji/wanprestasi. Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai kerugian yang ditimbulkan.
c. Besarnya denda keterlambatan yang dikenakan kepada Penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah: 1) 1‰ (satu
perseribu) dari harga bagian Kontrak yang tercantum dalam Kontrak (sebelum PPN); atau 2) 1‰ (satu perseribu) dari Harga Kontrak
(sebelum PPN); sesuai yang ditetapkan dalam SSKK.
d. Besaran denda cacat mutu sebesar 1‰ (satu perseribu) per hari keterlambatan perbaikan dari nilai biaya perbaikan pekerjaan yang
ditemukan cacat mutu.
e. Besaran denda pelanggaran subkontrak sebesar nilai pekerjaan subkontrak yang disubkontrakkan tidak sesuai ketentuan.
f. Besarnya ganti rugi sebagai akibat Peristiwa Kompensasi yang dibayar oleh Pengguna Jasa atas keterlambatan pembayaran adalah
sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan
Bank Indonesia, sepanjang telah diputuskan oleh lembaga yang berwenang;
g. Pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan dalam pembayaran prestasi pekerjaan.
h. Ganti rugi kepada Penyedia dapat mengubah Harga Kontrak setelah dituangkan dalam adendum kontrak.
i. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh Pengguna Jasa, apabila Penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data.

Anda mungkin juga menyukai