Anda di halaman 1dari 57

KLAIM DAN PENYELESAIAN SENGKETA

DALAM
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

Ir. Harry Purwantara, MEng, Sc.


Bogor, 27 Oktober 2022
KLAIM DALAM KONTRAK KERJA
KONSTRUKSI
ACUAN
1. Undang-Undang No. 2/2017 tentang Jasa Konstruksi
2. Undang-Undang No. 11/2021 tentang Cipta Kerja
3. Peraturan Pemerintah No. 22/2020 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 12/2021
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No.
2/2017 tentang Jasa Konstruksi
4. Peraturan Presiden No. 16/2018 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden No. 12/2021 tentang
Perubahan Peraturan Presiden No. 16/2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
5. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah No. 12/2021 tentang Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia
6. Buku “Manajemen Proyek Jalan” oleh Ir. Harry Purwantara, MEng.Sc dan Ir. Aberor Dachwan

10/26/2022
Pasal 1. UU No. 2/2017
1. Kontrak Kerja Konstruksi
Adalah keseluruhan dokumen kontrak yang mengatur hubungan hukum antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam
penyelenggaraan jasa Konstruksi
2. Jasa Konsultansi Konstruksi
Adalah layanan jasa konsultasi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi
3. Konsultansi Konstruksi
Adalah layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan,
dan manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.

4. Pekerjaan Konstruksi
Adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu bangunan.

10/26/2022
KLAIM
 Managing Construction Contracts (Robert D. Gilbreath)
A request from contractor for adjustment to the contract price, contract time and/or contract requirements

 Kamus Besar Bahasa Indonesia (WJS Purwodarminto)


Tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang berhak (untuk memiliki atau mempunyai) atas sesuatu.

 Kamus Besar Bahasa Indonesia (Badudu – Zein)


Tuntutan atas sesuatu yang dianggap menjadi hak.
Tuntutan atas sesuatu yang dianggap menyalahi perjanjian atau kontrak.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (Drs. Peter Salim, Yenny Salim)
Tuntutan pengakuan bahwa seseorang berhak memiliki atas sesuatu

10/26/2022
POTENSI KLAIM
KONTRAK NASIONAL

 Keterlambatan penyerahan lapangan


 Perubahan desain
 Pekerjaan tambah
 Pertambahan waktu pelaksanaan
 Beda penafsiran atas ketentuan Kontrak
 Keadaan Kahar
a. Bencana alam
b. Bencana non alam
c. Bencana sosial
d. Pemogokan
e. Kebakaran,
f. Kondisi cuaca ekstrim, dan/atau
g. Gangguan industri laninya
POTENSI KLAIM
KONTRAK NASIONAL

 Peristiwa Kompensasi
a. Pejabat Penandatanagan Kontrak mengubah jadwal pekerjaan
b. Keterlambatan pembayaran
c. Pejabat Penandatanagan Kontrak tidak memberikan gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal
d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi Pekerjaan
e. Pejabat Penandatangan Kontrak menginstruksikan kepada penyedia untuk melakukan pengujian tambahan, yang hasilnya
tidak ditemukan kegagalan / kerusakan / penyimpangan
f. Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan
g. Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahakan mengatasi tertentuan yang tidak dapat diduga sebelumnya
h. Ketentuan lain yang disebutkan dalam SSKK
POTENSI KLAIM
KONTRAK ICB (Fidic MDB Harmonised Edition 2006)
 Keterlambatan gambar rencana atau instruksi (Sub-Caluse 1.9);
 Keterlambatan penyerahan lapangan (Sub-Clause 2.1);
 Kondisi Fisik yang Tidak Dapat Diperkirakan Sebelumnya (Sub-Clause 4.12);
 Ditemukan fosil, barang peninggalan atau benda-banda geologis atau arkeologis (Sub-Clause 4.24);
 Pengujian tambahan selain yang telah ditetapkan dalam Kontrak (Sub-Clause 7.4);
 Keterlambatan akibat tindakan otoritas berwenang (Sub-Clause 8.5);
 Keterlambatan akibat penghentian oleh Engineer (Sub-Clause 8.9);
 Keterlambatan pembayaran (Sub-Clause 14.8);
 Penghentian Pekerjaan atau mengurangi kecepatan pekerjaan oleh Kontraktor (Sub-Clause 16.1);
 Risiko Pengguna Jasa (Sub-Clause 17.4);
 Keadaan Kahar (Sub-Clause 19.4)
MASALAH YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN KLAIM

 Variasi Kontrak (Variations)


 Keadaan lapangan yang tidak sesuai dengan kontrak / penjelasan lelang
 Pelanggaran kontrak (Breach of Contract)
 Penghentian / penundaan pekerjaan (Suspension of works)
 Keterlambatan (pekerjaan, pembayaran, penyerahan gambar, penyerahan lapangan, penyerahan fasilitas, perizinan,
keputusan, dsb)
 Risiko khusus (Spesial Risks)
 Perubahan - perubahan (harga, waktu, metode pelaksanaan, urutan pelaksanaan, mutu, kuantitas, pekerjaan)
 Perubahan kebijakan pemerintah dan peraturan perundang - undangan

10/26/2022
PERISTIWA KOMPENSASI (Pasal 66 SSUK)
1. Pejabat Penandatangan Kontrak mengubah jadwal pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan
2. Keterlambatan pembayaran kepada Penyedia
3. Pejabat Penandatangan Kontrak tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal
yang dibutuhkan
4. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak
5. Pejabat Penandatangan Kontrak menginstruksikan kepada pihak Penyedia untuk melakukan pengujian tambahan
setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan
6. Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan
7. Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat diduga
sebelumnya dan disebabkan / tidak disebabkan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak atau
8. Ketentuan lain dalam SSKK.

10/26/2022
PERISTIWA KOMPENSASI (Pasal 66 SSUK)
1. Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada Pejabat Penandatangan Kontrak, dapat
dibuktikan kerugian nyata.
2. Perpanjangan Masa Pelaksanaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada Pejabat Penandatangan Kontrak, dapat dibuktikan
perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.
3. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan jika Penyedia gagal atau
lalai untuk memberikan Peringatan Dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa
Kompensasi.

10/26/2022
PERINGATAN DINI (Pasal 30 SSUK)
• Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini mungkin Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau
kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Harga Kontrak atau menunda
penyelesaian pekerjaan
• Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia untuk menyampaikan secara tertulis perkiraan
dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap Harga Kontrak dan Masa Pelaksanaan
• Pernyataan perkiraan ini harus sesegera mungkin disampaikan oleh Penyedia
• Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pengawas Pekerjaan untuk mencegah atau
mengurangi dampak peristiwa atau kondisi tersebut

10/26/2022
DATA YANG DIPERLUKAN DALAM PENGAJUAN KLAIM

 Jadwal pelaksanaan (Time Schedules)


 Dokumen pengajuan (request) dan persetujuan
 Surat-menyurat (termasuk perintah direksi
(approval)
pekerjaan)
 Dokumen hasil pemeriksaan (inspection report)
 Risalah rapat / berita acara rapat
 Data-data pendukung lain yang terkait, seperti:
 Foto
a. Peraturan perundang-undangan
 Buku harian / laporan harian
b. Data iklim
 Dokumen pengajuan dan realisasi
c. Indeks harga BPS
pembayaran
d. Dls.

10/26/2022
FAKTOR PENDUKUNG MANAJEMEN KLAIM
1. Kemampuan bernegosiasi
• Legal
• Sosial
• Keteknikan
2. Pengetahuan tentang kontrak
• Interpretasi kontrak dari sudut pandang biaya dan manaemen klaim kontrak
• Titik lemah kontraktual
• Prinsip-prinsip yang harus digunakan
• Gambaran posisi kontrak
• Penggunaan pasal-pasal kontrak dalam menjabarkan argumentasi
3. Pengetahuan tentang biaya kontrak
• Harga dan harga satuan untuk klaim
• Metodologi penetapan harga yang wajar untuk klaim

10/26/2022
UPAYA PENTING UNTUK MENGANTISIPASI ATAU MENGURANGI KEMUNGKINAN
TERJADINYA PERSELISIHAN DALAM KLAIM

 Pasal-pasal penting ketentuan kontrak dibahas secara serius dalam penjelasan lelang dan dibuat secara
tertulis
 Dalam rapat persiapan pelaksanaan (Pre Construction Meeting / PCM)
• Dibahas pasal-pasal penting ketentuan kontrak (terutama terkait dengan masalah klaim) dibahas
secara serius
• Disepakati tentang prosedur dan mekanisme pengajuan klaim (termasuk dokumen dan waktu klaim
yang diperlukan)
 Setiap pengajuan pembayaran (atau akhir bulan) ditanyakan secara tertulis kepada Kontraktor apakah
ada klaim dengan jawaban tertulis juga.
PROCEDURES OF CLAIMS
( PROSEDUR CLAIM )
FIDIC MDB 2006 – Art 20.1
1. Kontraktor mengajukan Notice to Claim dalam 28 hari sejak kejadian
2. Engineer segera memeriksa materi claim dan keabsahan Claim  apabila tidak sesuai claim ditolak
3. Dalam 42 hari (atau sesuai kesepakatan waktu dengan Engineer) sejak kejadian, Kontraktor mengajukan perincian perhitungan
Klaim
4. Dalam 42 hari (atau sesuai kesepakatan waktu dengan Engineer) sejak diterimanya claim, Engineer menyetujui atau menolak
5. Selama peristiwa belum selesai, Kontraktor wajib menyampaikan secara periodik akumulasi perhitungan klaim
6. Dalam 28 hari setelah peristiwa berakhir Kontraktor harus menyampaikan perhitungan final.
7. Apabila Kontraktor tidak mengikuti prosedur claim, hak untuk pembayaran claim terbatas pada keputusan Engineer atau Arbitrator
sesuai Art 67.3
8. Pembayaran interim claim dapat disertakan pada Monthly Payment .

10/26/2022
CLAIMS UNDER FIDIC CONDITIONS OF CONTRACT

 Extension of times
 Variations
 A cause of delay
 Exceptionally adverse climatic conditions
 Unforeseeable physical conditions
 A delay caused by the Employer or party under his control
CLAIMS UNDER FIDIC CONDITIONS OF CONTRACT
 Payment
 Variations
 Other claims clauses (listed under the time Clauses)
 Direct cost (site labor and plant)
 Indirect cost
 Overheads
 Generally not allowable:
a. Recovery of Cost
b. Financing Charges
c. Profit
d. Loss of Profit
CLAIMS UNDER FIDIC CONDITIONS OF CONTRACT
(MDB March 2006)
 A cause of delay:
1) Late information and drawings (Clause 1.9)
2) Denied or late of access/possession to/of site (Clause 2.1)
3) Error in setting out information (Clause 4.7)
4) Unforeseeable physical conditions (Clause 4.12)
5) Fossils (Clause 4.24)
6) Testing (clause 7.4)
7) Delays caused by authorities (Clause 8.5)
8) Suspension of works instructed by the Engineer (Clause 8.9)
9) Employer’s interference with Tests on Completion (Clause 10.3)
10) Terminating by Contractor (Clause 16.4)
11) Force Majeure (Clause 19.4)
12) Optional termination (Clause 19.6)

10/26/2022
PENYELESAIAN SENGKETA DALAM
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
ACUAN
1. Undang-Undang No. 30/1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
2. Undang-Undang No. 2/2017 tentang Jasa Konstruksi
3. Undang-Undang No. 11/2021 tentang Cipta Kerja
4. Peraturan Pemerintah No. 22/2020 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 12/2021 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah No. 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 2/2017 tentang Jasa Konstruksi
5. Peraturan Presiden No. 16/2018 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden No. 12/2021 tentang Perubahan
Peraturan Presiden No. 16/2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
6. Peraturan Menteri PUPR No. 11/2021 tentang Tata Cara dan Petunjuk Teknis Dewan Sengketa Konstruksi
7. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah No. 12/2021 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
Melalui Penyedia
8. Buku “Manajemen Proyek Jalan” oleh Ir. Harry Purwantara, MEng.Sc dan Ir. Aberor Dachwan

10/26/2022
PENGERTIAN
1. Sengketa / Perselisihan / Dispute
adalah perselisihan yang terjadi antara par pihak karena adanya pelanggaran terhadap
kesepakatan yang telah dituangkan dalam suatu kontrak, baik sebagian maupun keseluruhan
(dispute).

2. Sengketa Kontrak Kerja Konstruksi


• adalah sengketa terkait dengan keseluruhan dokumen kontrak yang mengatur hubungan
hukum antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa penyelenggaraan Jasa Konstruksi
• sengketa/perselisihan di bidang perdata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 UU No.
30/1999 tentang Arbitrase

10/26/2022
PENGERTIAN
Pasal 1. UU No. 30/1999:
1. Arbitrase
Adalah cara berdasarkan penyelesaian suatu sengketa perdata diluar pengadilan umum yang didasarkan
pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa.

2. Alternatif Penyelesaian Sengketa


Adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak,
yakni penyelesaian diluar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau penilaian
ahli.

10/26/2022
PENGERTIAN
3. Lembaga Arbitrase
Adalah badan yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu,
lembaga tersebut juga dapat memberikan pendapat yang mengikat mengenai suatu hubungan hukum tertentu dalam
hal sebelum timbul sengaketa
4. Arbiter
Adalah seorang atau lebih yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa atau yang ditunjuk oleh Pengadilan Negeri
atau lembaga arbitrase, untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan penyelesaian
melalui arbitrase.

5. Pengadilan Negeri
Adalah Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat tinggal pemohon.

10/26/2022
POTENSI PERSELISIHAN / SENGKETA
1. Klaim
• Pembayaran pekerjaan tambah
• Usulan perubahan kontrak dari penyedia
• Perubahan desain
• Perubahan metode kerja
• Keterlambatan penyerahan lokasi pekerjaan
• Keterlambatan penyerahan fasilitas kerja
• Tambahan biaya akibat perpanjangan waktu pelaksanaan
• Biaya pengujian
10/26/2022
POTENSI PERSELISIHAN / SENGKETA
2. Pemutusan kontrak
• Penyedia tidak bersedia menerima keputusan pemutusan kontrak
• Pemutusan kontrak tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam kontrak
• Pemutusan kontrak tanpa memberikan kesempatan sesuai dengan ketentuan
“Pemberian Kesempatan”
• Pemutusan kontrak tanpa alasan yang wajar dan patut

10/26/2022
ITIKAD BAIK (Pasal 30 SSUK)

• Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak
yang terdapat dalam Kontrak.

• Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak.

• Apabila selama Kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan
yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

10/26/2022
PENYELESAIAN PERSELISIHAN / SENGKETA (Pasal 88 UU No. 2/2017)

1. Musyawarah
2. Mediasi
3. Konsiliasi
4. Arbitrase

Cara Lain Penyelesaian Sengketa:


1. Dewan Sengketa

10/26/2022
PENYELESAIAN PERSELISIHAN / SENGKETA KONTRAK NASIONAL
(Parlem 12/2021)
Tahapan Penyelesaian Perselisihan/Sengketa
1. Musyawarah
2. Mediasi
3. Konsiliasi
4. Arbitrase

Cara Lain Penyelesaian Sengketa:


1. Layanan Penyelesaian Sengketa Kontrak
2. Dewan Sengketa Konstruksi
3. Pengadilan
10/26/2022
PENYELESAIAN PERSELISIHAN / SENGKETA KONTRAK INTERNASIONAL
(FIDIC MDB Harmonised Edition)

Tahapan Penyelesaian Perselisihan / Sengketa


1. Dewan Sengketa/Dispute Board/DB
2. Musyawarah/Amicable Settlement
3. Arbitrase/Arbitration

10/26/2022
MUSYAWARAH
Berdasarkan asas itikad baik:
o Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang diseusaikan dengan hak-hak
dan dalam kontrak
o Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing
o Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan
yang terbaik untuk mengatasi kejadian tersebut

10/26/2022
MEDIASI
• Melibatkan bantuan pihak ketiga yang independen sebagai mediator/penengah
• Mediaotor ditunjuk berdasarkan kesepakatan para pihak
• Mediator melakukan mediasi berdasarkan pedoman mediasi yang terlampir dalam perjanjian mediasi
• Mediator menggunakan berbagai prosedur, teknik, dan keterampilan membantu para pihak dalam menyelesaikan
perselisihan/sengketa melalui perundingan
• Memberikan evaluasi yang tidak mengikat
• Dalam hal mediator/para pihak memutuskan bahwa tidak mungkin tercapai kesepakatan, mediator/para pihak
memberitahukan kepada para pihak/mediator bahwa mediasi tidak dapat dilanjutkan
• Proses mediasi merupakan proses rahasia dan informasi tidak boleh disampaikan kepada pihak lain yang tidak terkait
dengan sengketa.
• Hasil kesepakatan para pihak dituangkan dalam kesepakatan tertulis

10/26/2022
KONSILIASI
• Penyelesaian sengketa / perselisihan dengan intervensi pihak ketiga (konsiliator)
• Konsiliator lebih bersifat langkah-langkah penyelesaian aktif dengan mengambil inisiatif
menyusun dan merumuskan yang ditawarkan kepada para pihak yang bersengketa
• Jika pihak yang bersengketa tidak mampu merumuskan suatu kesepakatan, maka pihak
ketiga mengajukan usulan jalan keluar dari sengketa

10/26/2022
ARBITRASE
• Pemilihan arbitrase untuk menyelesaikan sengketa harus dituangkan dalam kontrak /
perjanjian arbitrase yang menyatakan bahwa semua sengketa atau beda pendapat yang
timbul atau yang mungkin timbul akan diselesaikan dengan cara arbitrase (termasuk
lembaga arbitrase yang dipilih seperti: Badan Arbitrase Nasional Indonesia / BANI atau
lembaga arbitrase lainnya).
• Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili sengketa para pihak yang telah terikat
dengan perjanjian arbitrase

10/26/2022
ARBITRASE
• Surat pemberitahuan untuk mengadakan arbitrase oleh pemohon kepada termohon memuat dengan
jelas:
1. Nama dan alamat para pihak;
2. Penunjukan kepada klausula atau perjanjian yang berlaku;
3. Perjanjian atau masalah yang dituntut, apabila ada
4. Dasar tuntutan dan jumlah yang dituntut, apabila ada;
5. Cara penyelesaian yang dikehendaki;
6. Perjanjian yang diadakan para pihak tentang jumlah arbiter atau apabila tidak pernah diadakan
perjanjian semacam itu, pemohon dapat mengajukan usul tentang jumlah arbiter yang
dikehendaki dalam jumlah ganjil;

10/26/2022
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN ARBITRASE

 Kelemahan Arbitrase  Kelebihan Arbitrase


- Adanya perjanjian (klausul) - Kerahasiaan (Confidentiality)
arbitrase adalah keharusan - Fleksibilitas dalam prosedur dan persyaratan administrasi,
- Tidak mengenal - Hak penunjukan arbiter berada di tangan para pihak.
jurisprudensi - Pilihan hukum, forum, dan prosedur penyelesaian
- Itikad baik para pihak berada di tangan para pihak dan dituangkan dalam perjanjian (klausula)
menentukan efektifitas arbitrase.
pelaksanaan putusan arbitrase - Putusan arbitrase bersifat final dan mengikat.
- Penyelesaian relatif cepat

10/26/2022
JENIS ARBITRASE
Arbitrase Institusional
o Arbitrase yang diselenggarakan oleh sebuah institusi / lembaga arbitrase, dan para pihak bebas
memilih arbiter yang dipercaya sesuai daftar yang tersedia dan di dalamnya telah memiliki aturan
arbitrase.

Arbitrase Ad-Hoc
o Arbitrase yang diselenggarakan oleh individu yang kredibel, terpercaya (trusty) dan tidak memihak
(impartial) serta dipilih para pihak atau tidak terikat dan terkait dengan salah satu badan arbitrase.
Arbitrase Ad-Hoc tunduk sepenuhnya dengan aturan tata cara yang ditentukan dalam perundang-
undangan.

10/26/2022
LEMBAGA ARITRASE DAN APS DI INDONESIA

• BANI : Badan Arbitrase Nasional Indonesia (1977)


• BASYARNAS : Badan Arbitrase Syariah Nasional (1993)
• BAPMI : Badan Arbitrase Pasar Modal (2002)
• PMN : Pusat Mediasi Nasional (2003)
• BAKTI : Badan Arbitrase Komoditi Berjangka Indonesia (2008)
• BADAPSKI : Badan Arbitrase dan Penyelesaian Sengketa Indonesia (2014)
• LAPSPI : Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Perbankan Indonesia
• BMPPVI : Badan Mediasi Pembayaran, Pegadaian & Ventura Indonesia
• BAMPPI : Badan Arbitrase & Mediasi Perusahaan Penjamin Indonesia

10/26/2022
LEMBAGA ARBITRASE DAN APS DI LUAR NEGERI

• Singapura : Singapore International Arbitration Centre (SIAC)


• Hongkong : Hongkong International Arbitration Centre (HKIAC)
• Korea : The Korean Commercial Arbitration Board (KCAB)
• Paris : International Chamber of Commerce (ICC)
• London : London Court of Internatioal Arbitration (LCIA)
• Malaysia : Regional Centre for Arbitration Kuala Lumpur
• China : China International Economic and Trade Arbitration Commision (CIETAC)
• Jepang : Japan Commercial Arbitration Association (JCAA)
• Stockholm : Arbitration Insitute of the Stockholm Chamber of Commerce
• Vancouver : British Columbia International Commercial Arbitration Centre

10/26/2022
PROSES PERMOHONAN ARBITRASE

Permohonan
Pemberitahuan Penunjukan Arbiter
Arbitrase

Pemeriksaan Perkara Upaya Mediasi Sebelum


Masuk Pokok Perkara
Penyelesaian Biaya

Pendaftaran
Penyerahan Bukti Kesimpulan dan
Penyimpanan Putsan
dan Saksi Ahli Putusan
di PN

10/26/2022
ARBITRASE BERSIFAT INTERNASIONAL

• Apabila para pihak dalam perjanjian arbitrase, pada saat perjanjian ditandatangani memiliki tempat
usaha di negara yang berlainan.
• Apabila tempat arbitrase, tempat pembuatan kontrak, tempat pelaksanaan kontrak atau objek
sengketa berada di negara selain negara tempat usaha para pihak secara tegas menyepakati bahwa
objek pokok perjanjian abitrase terkait dengan lebih dari satu negara.
• Putusan arbitrase internasional adalah putusan yang dijatuhkan oleh lembaga arbitrase atau arbiter
perorangan di luar wilayah hukum Republik Indonesia atau putusan suatu lembaga arbitrase arbiter
perorangan yang menurut ketentuan hukum Republik Indonesia sebagai suatu putusan Arbitrase
Internasional.

10/26/2022
ARBITRASE BERSIFAT INTERNASIONAL

• Pelaksanaan Putusan Arbitrase:


o Eksekusi dilaksanakan oleh PN Jakarta Pusat
o Dilaksanakan secara sukarela
o Dalam hal para pihak tidak melaksanakan putusan arbitrase secara sukarela, putusan
dilaksanakan berdasarkan perintah PN atas permohonan salah satu pihak yang
bersengketa.

10/26/2022
CONTOH KLAUSULA / CLAUSE ARBITRASE
• BANI
• “Semua sengketa yang timbul dari perjanjian ini, akan diselesaikan dan diputus oleh BADAN ARBITRASE
NASIONAL INDONESIA (BANI) menurut peraturan-peraturan administrasi dan peraturan-peraturan
prosedur arbitrase BANI yang keputusannya mengikat kedua belah pihak yang bersangkutan sebagai
keputusan dalam tingkat pertama dan terakhir”

• ICC
“All disputes arising in connection with present contract shall be finally settled under the Rules of Conciliation
and Arbitration of the International Chamber of Commerce by one or more arbitrators appointed in
accordance with said Rules.

10/26/2022
CONTOH KLAUSULA / CLAUSE ARBITRASE
• SIA
“Any dispute arising out or in connecting with this contract including any question regarding its existence,
validity or termination, shall be referred to and finally resolved by arbitration in Singapore in accordance with
the Arbitration Rules of Singapore International Arbitration Centre (SIAC Rules) for the time being in force
which rules are deemed to the incorporated by reference to the clause.”

• KL REGIONAL CENTRE FOR ARBITRATION


“Any dispute, controversy or claim arising out of the relating to the contract, or the breach, termination or
invalidity there of, shall be decided by arbitration in accordance with the Rules of Arbitration of the Kuala
Lumpur Regional Centre for Arbitration.

10/26/2022
ARBITRASE (FIDIC MDB Harmonised Edition)

• Dalam hal Para Pihak tidak puas terhadap keputusan DB


• Diawali dengan upaya damai (amicable settlement)
• Dimulai setelah 56 hari sejak tanggal pemberitahuan ketidakpuasan para pihak
• Lembaga arbitrase:
 Untuk kontraktor asing: Peraturan arbitrase UNCITRAL
 Untuk kontraktor Pengguna Jasa nasional / domestic: sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan negara

10/26/2022
DEWAN SENGKETA (Permen PUPR) No. 11/2021)

• Umum
• Tugas dan Kegiatan Dewan Sengketa
• Tata Kerja Dewan Sengketa
• Mekanisme Pencegahan Sengketa
• Mekanisme Penyelesaian Sengketa
• Persyaratan Dewan Sengketa
• Penganggaran Dewan Sengketa
• Pemilihan dan Penunjukan Dewan Sengketa
• Pemberhentian dan Penggantian Dewan Sengketa

10/26/2022
DEWAN SENGKETA (Permen PUPR) No. 11/2021)
• Umum
- Dewan Sengketa merupakan upaya pencegahan dan
penyelesaian sengketa kontrak
- Jumlah anggota Dewan Sengketa berjumlah gasal paling
banyak 3 orang
• Tugas Dewan Sengketa
- Mencegah perselisihan para pihak
- Menyelesaikan perselisihan melalui pertimbangan professional aspek tertentu sesuai
kebutuhan
- Menyelesaikan sengketa melalui rumusan kesimpulan formal yang dituangkan dalam
putusan Dewan Sengketa
10/26/2022
DEWAN SENGKETA (Permen PUPR) No. 11/2021)
• Persyaratan Anggota Dewan Sengketa
- Warga negara Indonesia
- Fasih dalam bahasa yang ditetapkan dalam Kontrak dan Perjanjian Dewan sengketa
- Tidak memiliki keterkaitan secara langsung atau tidak langsung dengan Pengguna Jasa dan
Penyedia yang dibutuhkan

• Penganggaran Dewan Sengketa


- Anggaran untuk Dewan Sengketa:
 50% oleh Pengguna Jasa;
 50% oleh Penyedia Jasa
10/26/2022
DEWAN SENGKETA (Permen PUPR) No. 11/2021)

• Pemilihan dan Penunjukan Dewan Sengketa


- Pemilihan anggota Dewan Sengketa oleh Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa melalui
penunjukan langsung

10/26/2022
DISPUTE BOARD / DB (FIDIC MDB Harmonised Edition)
• Ditunjuk pada tanggal sesuai dengan Contract Data (selambat-lambatnya 28 hari setelah tanda tangan
kontrak)
• Satu atau tiga orang
• Penggantian berdasar kesepakatan
• Syarat pembayaran
• Keputusan DB mengikat para pihak sampai dengan diputuskan lain berdasarkan hasil Amicable
Settlement atau Arbitrase
• Kegagalan para pihak menyepakati komposisi Dewan Sengketa, institusi atau pejabat penunjuk
disebutkan dalam Data Kontrak menunjuk Dewan Sengketa yang bersifat final dan menentukan
• Dalam hal para pihak tidak puas thd keputusan DB
 Penyelesaian dilakukan secara damai (Amicable Settlement) atau arbitrase

10/26/2022
PENETAPAN JENIS LEMBAGA PENYELESAIAN SENGKETA DALAM KONTRAK
(SSKK PERLEM 12/2021
67.4 Dalam hal terdapat sengketa antara Pejabat Penandatangan Kontrak dengan
Penyedia, penyelesaian sengketa akan dilakukan melalui
_________________________________ [layanan penyelesaian sengketa yang
diselenggarakan oleh LKPP/Lembaga Arbitrase /Pengadilan Negeri]
Mis: Lembaga Arbitrase – Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).*)

Dalam hal penyelesaian sengketa dilakukan pada Pengadilan Negeri


_______________ [disebutkan Nama Pengadilan Negeri]
Mis. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat *)

*) Pilih salah satu

Oktober 2022 Klaim dan Penyelesaian Sengketa@Harry 51 51


PEMBATALAN PUTUSAN ARBITRASE
(PASAL 70-72 UU NO. 30/1999)

Pengajuan permohonan pembatalan putusan arbitrase:


• Apabila:
o Dokumen atau surat yang diajukan diakui/dinyatakan palsu
o Dokumen yang bersifat menentukan disembunyikan pihak lawan
o Putusan dari hasil tipu muslihat
• Diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri
• Diajukan dalam waktu 30 hari sejak penyerahan dan pendaftarn putusan
arbitrase kepada Panitera PN
• Apabila dikabulkan, Ketua PN menentukan lebih lanjut akibat pembatalan
seluruhnya atau sebagian putusan arbitrase
• Terhadap putusan PN, dapat mengajukan banding ke MA
• Putusan MA pada tingkat pertama dan terakhir

Oktober 2022 Klaim dan Penyelesaian Sengketa@Harry 52 52


Ir. Harry Purwantara, MEng, Sc.
• Ahli Manajemen Proyek – Utama (LPJK)
• Ahli Teknik Jalan – Utama (LPJK)
• Ahli Keselamatan Jalan – Utama (LPJK)
• Asean Chartered Professional Engineer (ACPE)
• Penilai Ahli Jasa Konstruksi (LPJK)
• Arbiter (IArbI)
hpurwantara@yahoo.com

0812-8488-1285
KASUS 1

• Dalam rangka penyesuaian dengan kondisi lapangan, Kontraktor


mengusulkan untuk mengubah metode kerjanya dari yang telah disepakati
saat PCM
• Perubahan metode kerja tersebut memerlukan perubahan peralatan yang
digunakan
• Atas perubahan tersebut Kontraktor mengajukan permintaan tambahan
biaya dan waktu
• Apabila Saudara sebagai PPK apakah akan menyetujui atau menolak
permintaan tersebut? Sebutlan alasannya

Oktober 2022 Klaim dan Penyelesaian Sengketa@Harry 54 54


KASUS 2

• Pada saat pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah, Kontraktor menemukan


kondisr tanah dasar lunak (soft soil)
• Berdasarkan hal tersebut PPK memerintahkan untuk memperbaiki tanah
dasar tersebut terlebih dahulu
• Atas pelaksanaan perbaikan tanah dasar tersebut Kontraktor mengajukan
klaim penambahan biaya dan waktu pelaksanaan
• Menurut Saudara, klaim tersebut dapat disetujui atau tidak? Sebutkan
alasannya.

Oktober 2022 Klaim dan Penyelesaian Sengketa@Harry 55 55


KASUS 3

• Pemutusan Kontrak dengan alasan:


o Kemajuan pekerjaan pada akhir masa pelaksanaan sebesar 98,2%
o Tidak tersedia anggaran untuk TA selanjutnya
• Atas sisa pekerjaan yang belum terselesaikan, Kontraktor bersedia
menyelesaikan tanpa dibayar asal tidak dilakukan pemutusan kontrak
• Bagaimana pendapat Saudara atas Pemutusan Kontrak tersebut?

Oktober 2022 Klaim dan Penyelesaian Sengketa@Harry 56 56


KASUS 4

• Pemutusan Kontrak dengan alasan:


o Kemajuan pekerjaan pada akhir masa pelaksanaan sebesar 65%
o Telah dilakukan SCM Tahap III
o Kontraktor gagal menyelesaiakan uji coba Tahap III
o Tealah diberikan surat pemberitahuan tentangpemutusan kontrak
• Kontraktor tidak bersedia dilakukan pemutusan kontrak dengan alasan:
o Kontraktor telah mengajukan usulan perubahan desain
o Uasulan tersebut tidak pernah ditanggapi PPK
o Kontraktor menghentikan pekerjaan
• Bagaimana pendapat Saudara atas hal tersebut?

Oktober 2022 Klaim dan Penyelesaian Sengketa@Harry 57 57

Anda mungkin juga menyukai