DENGAN
TENTANG
Pada hari ini, Kamis tanggal sepuluh bulan Oktober Tahun Dua Ribu Sembilan Belas
(10-10-2019), bertempat di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:
II. CHANDRA DWIPUTRA, selaku Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China,
berdasarkan Akta Pendirian Nomor 86 tanggal 16 Oktober 2015 sebagaimana
diubah terakhir dengan Akta Perubahan Terakhir Nomor 101 tanggal 27 Desember
2018 yang telah dicatat dalam database sistem administrasi Badan Hukum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana surat
nomor AHU-AH.01.03-0280480 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Data Perseroan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT Kereta Cepat
Indonesia China, yang berkedudukan di Jalan D.l. Panjaitan Kav. 9, Kelurahan
Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, 13340, selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas PARA PIHAK sepakat untuk melaksanakan
Kesepakatan Bersama dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan
syarat-syarat sebagai berikut:
PASAL 1
DASAR HUKUM
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 122 Tahun 2018 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
2
10. Perjanjian Amandemen dan Pernyataan Kembali Perjanjian Konsesi/Perjanjian
Kerjasama tanggal 4 Oktober 2017 Antara Kementerian Perhubungan dan
PT Kereta Cepat Indonesia China yang merupakan Amandemen dan Pernyataan
Kembali dari Perjanjian Konsesi/Perjanjian Kerjasama tentang Penyelenggaraan
Perkeretaapian Umum Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung tanggal
16 Maret 2016 Antara Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Cepat
Indonesia China.
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Maksud Kesepakatan Bersama ini adalah sebagai landasan bagi PARA PIHAK
untuk melakukan kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia dan
penelitian di bidang perkeretaapian sesuai dengan tugas dan kewenangan
PARA PIHAK.
(2) Tujuan Kesepakatan Bersama ini adalah untuk mensinergikan sumber daya
PARA PIHAK guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi PARA PIHAK.
PASAL 3
RUANG LINGKUP
PASAL 4
TUGAS DAN TANGGUNG JAW AB PARA PIHAK
3
d. mengutamakan kelancaran tugas pokok masing-masing pihak;
e. menjaga kerahasiaan masing-masing pihak dan rahasia bersama, dan tidak akan
menyebarluaskan hasil-hasil kerja sama yang bersifat rahasia.
PASAL 5
PELAKSANAAN
(1) Pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini akan diatur lebih lanjut dalam bentuk
Perjanjian Kerja Sama yang akan ditandatangani oleh Pejabat Jabatan Pimpinan
Tinggi Madya (Eselon I) atau Pejabat Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II)
dari PIHAK PERTAMA dengan Pejabat setingkat dari PIHAK KEDUA.
(2) Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk yang pertama
dibuat paling lama 6 (enam) bulan setelah Kesepakatan Bersama ditandatangani.
PASAL 6
PEMBIAYAAN
Segala biaya yang timbul akibat dari pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini
dibebankan kepada masing-masing PIHAK sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PASAL 7
JANGKA WAKTU
(1) Kesepakatan Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal ditandatanganinya Kesepakatan Bersama ini dan dapat diperpanjang atau
diakhiri atas kesepakatan berdasarkan evaluasi oleh PARA PIHAK.
(2) Untuk perpanjangan Kesepakatan Bersama ini, PARA PIHAK terlebih dahulu
melakukan koordinasi atas rancangan Kesepakatan Bersama yang baru selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Kesepakatan
Bersama ini.
(3) Dalam hal salah satu PIHAK berkeinginan untuk tidak memperpanjang atau
mengakhiri Kesepakatan Bersama ini sebelum jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), maka PIHAK yang berkeinginan mengakhiri wajib
memberitahukan terlebih dahulu secara tertulis kepada PIHAK lainnya, selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal pengakhiran Kesepakatan
Bersama.
4 V
PASAL 8
MONITORING DAN EVALUASI
(1) Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini dilakukan
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam jangka waktu 1 (satu) tahun oleh
PARA PIHAK atau pejabat yang ditunjuk oleh PARA PIHAK.
(2) Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan kewenangan PARA PIHAK dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PASAL 9
KORESPONDENSI
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
(2) Apabila terjadi perubahan alamat dari alamat sebagaimana dimaksud ayat (1) atau
alamat terakhir yang tercatat pada PARA PIHAK, maka perubahan tersebut harus
diberitahukan secara tertulis kepada Pihak lain paling lambat 5 (lima) hari kerja
sebelum perubahan alamat dimaksud berlaku efektif.
(3) Apabila perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat-menyurat atau
pemberitahuan dengan pengiriman yang ditujukan ke alamat di atas atau alamat
terakhir yang diketahui atau tercatat pada PARA PIHAK sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya.
o' ^
5
•• v » < * • '» .J»! < • i ’f • "?*
- ■ ? •
PASAL 10
ADENDUM
(1) Perubahan dan/atau hal-hal yang belum diatur dalam Kesepakatan Bersama ini
akan diatur dan ditetapkan atas dasar persetujuan PARA PIHAK dalam bentuk
Adendum.
(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat sebelum berakhirnya
Kesepakatan Bersama ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kesepakatan Bersama ini.
Demikianlah Kesepakatan Bersama ini telah ditandatangani oleh PARA PIHAK pada
hari dan tanggal sebagaimana tersebut pada bagian awal, dibuat dalam rangkap
2 (dua) asli, bermeterai cukup, dan masing-masing berkekuatan hukum yang sama.