Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSIT

AS
MUHAMMADIY
AH
SUKABUMI

SISTEM
INFORMASI
TEKNOLOGI
ITIRCHAM
M UHAM M AD M ULFI
SANDI YUDA
2122121001
21221210
08

GOVERNAN
Pengertian E-
Government & E-
Governance
Pada E-Goverment semua hal E-Governance di
implementasikan dalam bentuk aplikasi dan layanan
berbasis teknologi informasi, sedangkan E-
Governance digunakan konsep pemanfaatan
teknologi untuk mengatur jalanya pemerintahan
dan perlu peraturan didalam pemerintahan.
Penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis
(menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan
kualitas
layan an publiksecara efektifdan
efisien . (In pres N o. 3
Tah un 2003)
Peraturan Pem erintah N om or 82 Tahun 2012
Ten tan g Pen yelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik
IT
GOVERNANCE
“The system by which the current and future use of Information
and Communication Technology (ICT) is directed and controlled.
It involves evaluating and directing the plans for the use of ICT
to support the organisation and monitoring this use to achieve
plans. It includes the strategy and policies for using ICT within
an organisation.”
Weill & Ross (MI T, 2004)
TUJUAN IT
GOVERNANCE
Menyelaraskan
1. antara st rategi pemerintah
yang ada dengan teknologi informasi yang
digunakan oleh pemerint ah.
2. Meminimalkan resiko yang ada terkait
dengan t eknologi informasi secara tepat.
3. Memanfaatkan sumberdaya IT dengan tepat
guna.
4. Memberikan solusi t eknologi informasi
yang berkualitas yang mencangkup masalah
ef isiensi wakt u dan biaya.
SIM P E
M
L ekanisme pengimplementasian IT
governance mesti mendefinisikan dahulu
tanggungjawab dan t ujuan yang jelas dari
WEILL & tiap-tiap organisasi tersebut.
TRANSPARAN
ROSS Adanya mekanisme yang efekt if dan
proses yang jelas bagisiapapun yang
“Specifying the decision rights and berkaitan dengan keput usan yang dibuat
accountability framework to encourage tentang IT.
desirable behaviour in using of IT”.

KECOCOKAN
Mekanisme IT Governancenya harus
mengikut sert akan individu-individu
yang capable dibidangnya.
5 HAL PENTING YANG HARUS
DIPERHATIKAN
IT Principles yang menyangkut keputusan tingkat tinggi
mengenai peran st rat egis IT untuk mendukung bisnis.
W

IT Architecture yang meliputi serangkaian pilihan teknik IT yang


E terpadu untuk membantu organisasi memenuhi kebutuhan
I bisnisnya.

IT Infrastructure meliputi penyediaan jasa IT yang terpusat dan


L terkoordinasi yang merupakan fondasi atas kapabilitas IT yang
dimiliki suatu perusahaan.

L
Business
& Application

R
IT
Failure
COBIT
COBIT dapat diartikan sebagai tujuan pengendalian untuk informasi dan teknologi terkait dan
merupakan standar terbuka untuk pengendalian terhadap teknologi informasi yang dikembangkan
dan dipromosikan oleh Institut IT Governance.

Elemen pengukuran kinerja (pengukuran Daftar faktor kritis kesuksesan (CSF)


hasil dan kinerja yang mengarahkan yang disediakan secara ringkas,
bagi seluruh proses TI). praktek terbaik
non t eknis dari tiap proses TI.

Model mat urity untuk membantu dalam


Komponen COBIT terdiri dari
benchmarking dan pengambilan
Executive Summary, Framework,
keputusan bagi peningkat an
Control Objectives, Audit Guidelines,
kemampuan.
Implemenation Tool Set,
Management Guidelines.
Kerangka Kerja
COBIT

Proses-proses TI ini
dapat diterapkan
pada tingkatan yang
berbeda dalam
organisasi, misalnya
tingkat perusahaan,
tingkat fungsi dan
lain-lain.
Pengertian IT governance dapat kita
simpulkan bahwa IT governance
memastikan penggunaan TI dapat diukur
dan dihitung (accountable). Artinya suatu
keberhasilan TI harus dapat diukur dan
dihitung keberhasilannya. Governance
mendefinisikan tanggung jawab dan aturan
dalam penerbitan kebijakan dan membuat
keputusan ketika beberapa partai terlibat
dalam suatu relasi bisnis. Governance
berfokus pada strategi, peningkatan
performa, segi-segi ekonomi dan resolusi
konflik. Dalam sebuah IT governance
terdapat beberapa pemangku kepentingan.
Stakeholder IT
Governance
a) Board and Executive
Menentukan arah pada TI, memantau hasil dan memastikan ketepatan
implementasi
b) Business management
Menguraikan kebutuhan-kebutuhan bisnis untuk TI dan memastikan nilai-
nilai tersebut dikirimkan dan resiko terkelola.
c) IT management
Memberikan dan meningkatkan pelayanan TI seperti yang dibutuhkan pada
bisnis.
d) IT audit
Menyediakan kepastian yang independen untuk
mendemonstrasikan bahwa TI menyediakan apa yang
diperlukan.
e) Risk and compliance
Mengukur kepatuhan pada aturan-aturan dan focus
pada resiko yang mungkin muncul.
Pentingnya IT
Peranan IT yang bersifat Governance Dalam penerapan IT governance,
efisiensi/teknis/operasional berubah peran diperlukan proses evaluasi dengan matrik.
menjadi strategik. Peran strategik ditandai Tujuan proses evaluasi ini untuk (1) melihat
dengan peranan IT tidak semata kualitas layanan IT,
“dimainkan” oleh depart emen IT saja, (2) melihat resiko IT, (3) melihat
tet api telah berubah menjadi kinerja penyampaian nilai IT, dan (4) melihat
t anggungjawab sebuah aspek biaya IT. Hal ini dilakukan untuk
organisasi/korporat/institusi. Keberadaan IT meminimalisasi faktor- fakt or penghambat
seharusnya dapat memberikan dampak IT governance seperti (1 ) keengganan
dalam organisasi/korporat/institusi. keterlibatan manajemen senior dalam
Keberadaan IT seharusnya juga memberikan menggunakan IT, (2 ) keselarasan st rat egik
“dorongan kuat” kepada pencapaian tujuan yang tidak berjalan dengan baik “kurang
besar organisasi/korporat/institusi. Hal ini koordinasi”, (3) kepercayaan pemilik pekerjaan
merupakan aspek yang t erakhir dari “proyek”, (4) lemahnya manajemen resiko,
pergeseran peranan IT. dan (5 ) sumberdaya yang tersedia
kurang efekt if.
Tujuan IT
Governance
a)Menyelaraskan teknologi informasi dengan strategi perusahaan serta realisasi dari
keuntungan-keuntungan yang telah dijanjikan dari penerapan TI.
b)Penggunaan teknologi informasi memungkinkan perusahaan mengambil peluang-
peluang yang ada, serta memaksimalkan pemanfaatan TI dalam memaksimalkan
keuntungan dari penerapan TI tersebut.
c) Bertanggungjawab terhadap penggunaan sumber daya TI.
d) Manajemen resiko-resiko yang ada terkait teknologi informasi secara tepat.
COBIT
Framework

Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa informasi digunakan untuk mencapai sasaran
bisnis. Untuk menciptakan sebuah informasi yang baik dan berintegritas tinggi
diperlukan penangkapan data dari proses kemudian data tersebut dilah menjadi
informasi. Informasi digunakan untuk membantu proses bisnis, pengambilan keputusan,
dan lain sebagainya.
Bisnis proses dilakukan secara simultan sesuai untuk mencapai sasaran bisnis.
Perananan COBIT
Framework bagi
keamanan
Dalam COBIT 5 for Information Security terdiri dari proses kelola
keamanan, kelola kontinuitas dan kelola layanan keamanan yang
memberikan panduan dasar tentang cara mendefinisikan,
mengoperasikan dan memantau sistem untuk manajemen
keamanan umum. Namun, asumsi yang dibuat dalam publikasi
adalah bahwa keamanan informasi meluas di seluruh seluruh
perusahaan, dengan aspek keamanan informasi dalam setiap
kegiatan dan proses yang dilakukan. Oleh karena itu, COBIT 5 untuk
Keamanan Informasi menyediakan generasi berikutnya yang
dikeluarkan ISACA pada tata perusahaan dan manajemen
keamanan informasi.
1. Peningkatan integrasi keamanan informasi dalam perusahaan.
2. Keputusan informasi yang berisiko dan risk awareness.
3. Mengurangi (dampak) insiden keamanan informasi.
4. Peningkatan dukungan untuk inovasi dan daya saing.
5. Pemahaman yang lebih baik dari keamanan informasi.
6. Peningkatan pencegahan, deteksi dan pemulihan insiden keamanan
Analisa IT
Governance
IT Governance menyediakan suatu struktur yang berhubungan
dengan proses TI, sumber daya TI dan informasi untuk
perencanaan strategi dan tujuan organisasi guna mendukung
kebutuhan bisnis.
Cara mengintegrasikan IT Governance dan
mengoptimalisasikan organisasi yaitu melalui adanya Plan and
Organise, Acquire and Implement, Deliver and
Support dan Monitor and Evaluate.

Tujuh aspek utama informasi berkualitas :


1. Effectiveness.
2. Efficiency.
3. Confidentiality.
4. Avaibility.
5. Compliance.
6. Reliability.
KESIMPULA
N
Tema utama diskusi tata kelola TI (IT Governance) adalah bahwa teknologi informasi
tidak bisa lagi menjadi suatu kotak hitam. Secara tradisional, penanganan pengambilan
keputusan kunci di bidang teknologi informasi diberikan kepada para profesional TI
karena keterbatasan pengalaman teknis eksekutif lain di tingkatan direksi perusahaan
serta karena kompleksitas sistem TI itu sendiri. Tata kelola TI membangun suatu sistem
yang semua pemangku kepentingannya, termasuk direksi dan komisaris serta pengguna
internal dan bagian terkait seperti keuangan, dapat memberikan masukan yang
diperlukan untuk proses pengambilan keputusan.

Hal ini mencegah satu pihak tertentu, biasanya TI, disalahkan


untuk suatu keputusan yang salah. Hal ini juga mencegah
munculnya keluhan dari pengguna di belakang hari mengenai
sistem yang tak memberikan hasil atau kinerja sesuai yang
diharapkan.Prinsip dasar dari COBIT Framework adalah untuk
menghubungkan ekspektasi manajemen IT dengan tanggung jawab
manajemen TI. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi IT
governance untuk mengirimkan nilai TI untuk menanggulangi
resiko TI.
SARA
N
Setiap perusahaan yang menggunakan Teknologi Informasi sebaik nya memahami dan
menggunakan IT Governance untuk mengelola Teknologi Informasi di dalam
perusahaan nya, hal ini untuk mencegah agar apabila terjadi suatu kesalahan di dalam
perusahaan yang menyangkut tentang Teknologi Informasi, tidak mengarah pada satu
bagian saja, missal nya para professional TI, padahal belum tentu kesalahan itu
terdapat pada bagian TI. Selain penggunaan IT Governance, sebaik nya perusahaan juga
menggunakan COBIT framework untuk mengimbangi IT Governance di dalam
perusahaan, COBIT dapat membantu mengatur hal-hal yang berhubungan dengan
keuangan dan audit.
UNIVERSITAS
MUHAMMADIY
AH SUKABUMI

TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai