Anda di halaman 1dari 29

01/27/23 rahmandewanto/ 1

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NO.


186/MEN/1999 TENTANG UNIT
PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI
TEMPAT KERJA
LATAR BELAKANG :
1. Kebakaran ditempat kerja berakibat sangat merugikan
baik bagi perusahaan, pekerja maupun kepentingan
pembangunan nasional;
2. Untuk menanggulangi kebakaran di tempat kerja,
diperlukan adanya peralatan proteksi kebakaran yang
memadai, petugas penanggulangan kebakaran yang
ditunjuk khusus untuk ini, serta dilaksanakan prosedur
penanggulangan keadaan darurat
LATAR BELAKANG :
3. Agar petugas penanggulangan Kebakaran ditempat kerja
dapat melaksanakan tugasnya secara efektif, perlu diatur
ketentuan tentang Unit Penanggulangan kebakaran di
tempat kerja.
Phenomena kebakaran

Lapis II
INTENSITAS

Fire Lapis IV
Men/Kelas c Dinas Pemadam

DE
Lapis III Bantuan

CA
Initiation dari lingkungan

Y
Lapis I
Pet. Peran TIME
Kebakaran
Source
01/27/23 rahmandewanto/ 5
Lapis II
Fire Men
tingkat dasar
II (c)
Lapis IV
Dinas Pemadam
Lapis III Bantuan
dari lingkungan
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran /
kursus teknis
penanggulanganPOSKO
kebakaran tingkat
dasar 1

01/27/23 rahmandewanto/ 6
Pasal 1
c. Penanggulangan kebakaran ialah segala upaya
untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan
berbagai upaya pengendalian setiap perwujudan
energi, pengadaan sarana proteksi kebakaran dan
sarana penyelamat serta pembentukan organisasi
tanggap darurat untk memberantas kebakaran
Pasal 1
d. Unit Penanggulangan kebakaran ialah Unit kerja
yang dibentuk dan ditugasi untuk menangani
masalah penanggulangan kebakaran ditempat
kerja yang meliputi kegiatan administrasi,
identifikasi sumber sumber bahaya, pemeriksaan,
pemeliharaan dan perbaikan sistim perbaikan
sistim proteksi kebakaran;
Pasal 1
e. Petugas Peran penanggulang kebakaran ialah
Petugas yang ditunjuk dan diserahi tugas
tambahan untuk mengindentifikasi sumber bahaya
dan melaksanakan upaya penanggulangan
kebakaran di unit kerjanya;
Pasal 1
e. Regu penanggulang kebakaran ialah
Satuan tugas yang mempunyai tugas khusus
fungsional dibidang penanggulangan kebakaran di
tempat kerja;
Pasal 2
(1). Pengurus atau Pengusaha wajib mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran di
tempat kerja.

Pasal 2
(2). Kewajiban mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakarn ditempat kerja meliputi
Pasal 2
(2). Kewajiban mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakarn ditempat kerja meliputi
a.Pengendalian setiap bentuk energi ;
b.Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam
kebakaran ditempat kerja dan sarana evakuasi
c.Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
d.Pembentukan unit penanggulangan kebakaran
ditempat kerja;
Pasal 2
(2). Kewajiban mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran ditempat kerja meliputi
e. Penyelenggaran latihan dan gladi
penanggulangan kebakaran di tempat kerja;
f.Memiliki buku Rencana Penanggulangan
keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja
yang memperkerjakan lebih dari 50 (lima puluh)
orang tenaga kerja dan atau tempat kerja yang
berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.
Pasal 2
(1). Pengurus atau Pengusaha wajib mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran di
tempat kerja.
Pengendalian setiap bentuk energi ; Pembentukan unit penanggulangan
kebakaran ditempat kerja;
Pasal 2 ayat 2 (a)
Pasal 2 ayat 2 (d)
Penyediaan sarana deteksi, alarm,
Memiliki buku Rencana Penanggulangan
pemadam kebakaran ditempat kerja dan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja
sarana evakuasi yang memperkerjakan lebih dari 50 (lima
puluh) orang tenaga kerja dan atau tempat
Pasal 2 ayat 2(b).
kerja yang berpotensi bahaya kebakaran
sedang dan berat.
Pengendalian penyebaran asap, panas
dan gas;
Pasal 2 ayat 2 (c) Pasal 2 ayat 2 (f)
Pasal 2
(1). Pengurus atau Pengusaha wajib mencegah,
mengurangi dan memadamkan kebakaran di
tempat kerja.
Memiliki buku Rencana Penanggulangan Buku rencana penanggulangan Kebakaran ,
keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja yang memuat al
memperkerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga a. Informasi tentang sumber bahaya kebakaran
kerja dan atau tempat kerja yang berpotensi bahaya dan cara pencegahannya,
kebakaran sedang dan berat. b . Jenis cara pemeliharaan dan penggunaan
saran proteksi kebakaran di tempat kerja;
Pasal 2 ayat 2 (f) c.Prosedur pelaksanaan pekerjaan berkaitan
dengan pencegahan bahaya kebakaran;
d. prosedur dalam menghadapi keadaan darurat
bahaya kebakaran;
PASAL 2 AYAT 3
Pasal 3
Pembentukan Unit penanggulangan kebakaran
dengan memperhatikan jumlah pekerja dan dan
atau klasifikasi tingkat potensi bahaya kebakaran
Pasal 3.
Pasal 4
a. Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran ringan; Gedung Perkantoran,
Gd.Rumahsakit, Gd. Restaurant, Gd . Perhotelan, Gd.Museum.

b. Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran sedang I; tempat parkir, Pabrik minuman, Pabrik
susu, Pabrik Permata, Pabrik elektronik, Pabrik barang gelas, Pabrik minuman, Pabrik pengalengan.

c. Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran sedang II; Percetakan, Pabrik bahan makanan,
Binatu,

d. Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran sedang III; Pabrik sabunPabrik tekstil, Pabrik
tembakau, Pertokoan dgn pramuniaga > 50 orang, pabrik pakaian, pabrik minyak nabati, Penggergajian kayu,
pabrik tepung terigu.

e. Klasifikasi tingkat risiko bahaya kebakaran berat; Pabrik korek api, Penyulingan minyak bumi,
Studio Film dan Televisi., Pabrik Cat, Pabrik bahan peledak, Pabrik karet busa dan plastik busa., pabrik kembang
api
Pasal 5
Unit penanggulangan Kebakaran
Teridiri dari :
a.Petugas peran kebakaran;
b.Regu penanggulangan kebakaran;
c.Koordinator Unit penanggulangan kebakaran;
d.Ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran
sebagai penanggung jawab teknis.
Pasal 6
Ayat 1.
Petugas peran kebakaran sekurang-kurangnya 2
(dua) orang untuk setiap jumlah kerja 25 orang

Perusahaan dengan 120 orang


Petugas peran kebakaran
Jawa b : 120/25 x 2 = orang
Pasal 6
Ayat 2.
Regu penanggulangan kebakarandan ahli K3
spesialis penanggulangan kebakaran ditetapkan
untuk tempat kerja tingkat resiko bahaya
kebakaran ringan dan sedang I yang
memperkerjakan tenaga kerja 300 (tiga ratus)
orang atau.
Atau setiap tempat kerja tingkat resiko bahaya
kebakaran sedang II, sedang III dan berat .
Pasal 6
Ayat 3.
Kordinator Unit Penanggulang kebakaran sbb :
a.Untuk tempat kerja tingkat resiko bahaya
kebakaran ringan dan sedang I , sekurang kurang
1(satu) orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 100
orang.
b.Untuk tempat kerja tingkat resiko bahaya
kebakaran sedang II dan sedang II dan berat
sekurang kurangnya 1 orang untuk setiap unit
kerja.
Hotel Diamon ( bahaya 2. Regu penanggulang
kebakaran ringan) dengan kebakaran dan Ahli K3
jumlah (pekerja+tamu) 1000 spesialis PK (ada) pasal 6
orang . Ditanya susunana Unit ayat 2
PK ? 3. Koordinator PK = 1000/100
Susunan Unit PK : = 10 orang. Pasal 6 ayat 3
1.Petugas Peran Kebakaran : 4. Ahli spesialis kebakaran
1000/25 = 40 orang x 20rang = ada.
80 orang .. Pasal 6 ayat 1
Pabrik susu
Memperkerjakan 200 orang 4. Ahli spesialis PK tidak
Pertanyaan Unit PK : wajib.
Jawab : Pabrik susu termasuk
bahaya kebakaran sedang I ,
1. Petugas Peran kebakaran :
200/25 x 2 = 16 orang.
2. Regu PK dan Ahli K3
spesialis belum wajib.
3. Koordinator PK ada.
• Bengkel mobil = 100/25 x 2 = 8 orang.
mempekerjakan 100 2. Regu PK dan Ahli K3
orang . Bagaimana spesialis ada.
susunan Unit PK ?
3. Koordinator PK ; ada
• Jawab :
4. Ahli K3 spesialis PK
• Bengkel mobil 9 ( bahaya
ada berdasarkan nomor
kebakaran sedang II )
2.
Susunan Unit PK.
1. Petugas Peran K
• Petugas Peran Kebakaran mempunyai tugas :
1. mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor
yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran;
2. memadamkan kebakaran tingkat awal ;
4. mengarahkan evakuasi orang dan barang;
5. mengadakan koordinasi dengan instansi terkait;
6. mengamankan lokasi kebakaran.

Kursus Teknik Penanggulangan


Kebakaran tingkst dasar I
• Regu PK mempunyai tugas :
1. mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor
yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran;
2. melakukan pemeliharaamn sarana proteksi kebakaran;
3. memberikan penyuluhan tentang penanggulang kebakaran
pada tahap awal;
4. memadamkan kebakaran;
5. mengarahkan evakuasi orang dan barang;
6. mengadakan koordinasi dengan instansi terkait;
7. melakukan koordinasi seluruh petugas peran kebakaran.
Kursus Teknik Penanggulangan
Kebakaran tingkst dasar II ( Paket C)
Syarat regu Penanggulangan Kebakaran adalah
a. Sehat jasmani dan rohani;
b.Usia minimal 25 tahun dan maksimal 45
tahun;
c. Pendidikan minimal SLTA;
d.Telah mengikuti kursus teknis penanggulangan
kebakaran tingkat dasar 1 (D) dan II (C)
Koordinator PK mempunyai tugas :
1.Memimpin penanggulangan kebakaran
sebelum mendapat bantuan dari instansi yang
berwenang;
2.Menyusun program kerja dan kegiatan tentang
cara penanggulangan kebakaran;
3.Mengusulkan anggaran, sarana dn fasilitas
penanggulang kebakaran;
Syarat2 untuk Koordinator PK adalah :
1.Sehat jasmani dan rohani;
2.Pendidikan minimal SLTA;
3.Bekerja pada perusahaan yang bersangkutan
dengan minimal 5 tahun;
4.Telah mengikuti kursus teknis penanggulangan
kebakaran tingkat dasar I (D), tingkat dasar II
(C) dan tingkat Ahli K3 Pratama (B)

Anda mungkin juga menyukai