Anda di halaman 1dari 42

PERAN JUMANTIK

CILIK DALAM
MEWUJUDKAN SEKOLAH
BEBAS JENTIK

Konggres Demam Berdarah Indonesia


Kementerian Kesehatan RI – Word Health Organization
Jakarta, 2 – 4 Agustus 2022
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI

Penguatan Karakter dan Perilaku Hidup Bersih


dan Sehat (PHBS) dalam hal Peduli Sampah dan
Pemberantasan Sarang Nyamuk Untuk
Mewujudkan Sekolah Bebas Jentik

Kampanye Sekolah Sehat


Agustus 2022
Materi

• Latar Belakang (Urgensi Jumantik Cilik – PSN Anak Sekolah)


• Pengorganisasian Program Jumantik Cilik-PSN di Sekolah
• Jumantik Cilik Implementasi Usaha Kesehatan Sekolah untuk
Wujudkan Sekolah Sehat
• Pembinaan Karakter melalui Jumantik Cilik dan Sekolah Sehat
dalam mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka
• Praktek Baik Program Jumantik Cilik
• Rekomendasi
Peran Sekolah Menumbuhkan Sikap dan Perilaku Peduli Lingkungan

Perlunya
Meningkatnya Menumbuhkan Nilai-
Berbagai Masalah Nilai Peduli Lingkungan
Lingkungan Hidup Kepada Anak- Anak
Sejak Usia Dini

Jenis Intervensi Jenis Intervensi


• Kebutuhan
• Insentif
• Kepentingan
• Hukuman Motivasi dari Luar Motivasi dari
• Kemanfaatan
• Nasehat Dalam
• Mengajak
• Dorongan
pihak lain

Sikap dan Perilaku Peduli


Lingkungan
Anak Sekolah Rentan Terkena
DBD Mengapa?
Fakta tentang Demam
Berdarah pada Anak Sekolah
• Banyaknya genangan air di sekolah seperti di saluran atap, saluran
air, pot bunga, bak penampungan air, maupun di wadah-wadah
terbuka yang digenangi air berpotensi menjadi sarang nyamuk.
• Pada saat di kelas, posisi kaki siswa yang berada di bawah
meja
yang cenderung gelap membuat nyamuk leluasa untuk menggigit.
• Nyamuk rumahan ini aktif pada pagi hingga siang hari dan
puncaknya pada pukul 08.00-13.00 serta 15.00-17.00
• Sekolah merupakan tempat yang berpotensi terjadi
penularan

penyakit DBD karena kebiasaan nyamuk Aedes aegy pti menggigit di


siang hari dimana saat itu anak sedang beraktivitas belajar di kelas.
Anak Usia Sekolah rentan DBD:
• DBD paling banyak dialami oleh anak-anak meskipun kasus pada dewasa juga dapat
dijumpai (Khotimah, 2011)
• Anak-anak rentan terserang penyakit DBD karena imunitasnya rendah
Siapa itu
Jumantik?
Jumantik (Juru Pemantau jentik) adalah orang yang melakukan pemeriksaan,
pemnatauan dan pemberantasan jentik nyamuk, khususnya nyamuk aedes
aegypty
Apa tugas Jumantik?
• Mensosialisasikan pentingnya pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) melalui 3M Plus
• Memeriksa/memantau tempat perindukan
nyamuk
• Menggerakkan anggota masyarakat untuk
melakukan PSN 3M Plus minimal seminggu sekali
• Melakukan pemantauan jentik dan pelaksanaan
PSN 3 M Plus dan mencatat pada kartu jentik

Dimana sebaiknya ada Jumantik?


• Di sekolah
• Di rumah
• Di Lingkungan masyarakat
Urgensi Jumantik Cilik – PSN di
Sekolah
• Jumlah Siswa di Indonesia dari semua jenjang pada tahun ajaran 2021/2022
sebanyak 46,21 juta (20% penduduk Indonesia)
• Dari jumlah tersebut, mayoritas atau sebanyak 25,84 juta siswa (54,95%)
merupakan siswa sekolah dasar (SD)

 Pemahaman
Potensi Sasaran Resiko  Pembiasaan Potensi Agen Perubahan
 Perubahan
Program Jumantik Cilik –
PSN
• Jumantik Cilik adalah anak sekolah dari jenjang pendidikan
dasar dan menengah yang telah dibina dan dilatih sebagai
juru pemantau jentik (Jumantik) di sekolahnya.
• Pembentukan dan pelaksanaan Jumantik Cilik dimaksudkan
untuk ikut serta mendukung program pemerintah dalam
upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) penular demam
berdarah dengue
• Merupakan baguian dari upaya upaya pembinaan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak usia dini.
• Mekanisme pembentukan, pembinaan, pelaksanaan dan
pengawasan kegiatannya menjadi hak dan tanggung jawab
pemerintah kabupaten/kota dengan mempertimbangkan
kebijakan, peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
Pengorganisasian Jumantik Cilik -
PSN
Peran dan tanggungjawab Pokja Jumantik
• Membentuk kegiatan PSN/ Jumantik anak
sekolah di tiap-tiap sekolah di wilayahnya.
• Memberikan dukungan operasional dalam
rangka pelaksanaan PSN anak sekolah.
*): Pembina UKS • Menjalin koordinasi antara puskesmas,
*) sekolah, madrasah dan pondok pesantren
dalam upaya pembentukan, pembinaan,
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan
PSN anak sekolah di wilayahnya.
*) *) • Memastikan bahwa pembinaan,
pelaksanaan dan pengawasan PSN/
Jumantik anak sekolah di wilayahnya
berjalan dengan baik
• Melaksanakan monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan PSN anak
sekolah di wilayahnya.
Struktur Pembina Jumantik/ PSN Anak Sekolah Tingkat
Kabupaten/ Kota
Peran Dan Tanggung
Jumantik Cilik: Jawab
• Melakukan kegiatan pemantauan jentik dan PSN di lingkungan sekolah
secara rutin seminggu sekali.
• Melakukan kegiatan pemantauan jentik dan PSN di lingkungan tempat
tinggalnya secara rutin seminggu sekali.
• Membuat catatan/laporan hasil pemantauan jentik dan PSN di sekolah dan
tempat tinggalnya.
• Melaporkan hasil pemantauan jentik kepada Guru Penanggung Jawab
Jumantik-PSN sekolah seminggu sekali
• Melakukan sosialisasi PSN 3M dan pengenalan DBD kepada rekan-rekan
siswa-siswi lainnya.
• Berperan sebagai penggerak dan motivator siswa-siswi lainnya agar mau
melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk terutama di lingkungan
sekolah dan tempat tinggalnya.
• Berperan sebagai penggerak dan motivator bagi keluarga dan masyarakat
agar mau melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk terutama di
lingkungan tempat tinggalnya.
Peran Dan Tanggung
Jawab
Guru Penanggungjawan Jumantik: Puskesmas:
• Membina dan memantau pelaksanaan kegiatan
• Membuat rekapitulasi laporan mingguan hasil PSN anak sekolah serta melaksanakan
Jumantik-PSN di masing-masing rumah siswa koordinasi dengan pemerintah daerah
dan sekolahnya setempat (Pokja PSN Anak Sekolah).
• Menyampaikan laporan mingguan kepada • Memberikan pembinaan teknis kepada guru-
kepala puskesmas setempat selaku pembina guru dan Jumantik anak sekolah.
UKS wilayahnya. • Menganalisa laporan hasil pemantauan
jentik
• Memeriksa dan mengarahkan kegiatan oleh Jumantik anak sekolah.
Jumantik anak sekolah. • Melaporkan rekapitulasi hasil pemantauan
• Mengawasi/memberikan bimbingan jentik oleh Jumantik anak sekolah di wilayah
teknis kerjanya kepada Pokja PSN Anak Sekolah
kepada Jumantik Cilik di sekolah. melalui kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Koordinasi dan Mekanisme
Pelaksanaan
• Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam wadah Pokja PSN anak
sekolah memberikan pembinaan/pelatihan Jumantik Cilik kepada guru-guru di sekolah.
• Kepala Sekolah membuat tim pelaksana Jumantik Cilik dan menunjuk seorang guru
penanggung jawab PSN anak sekolah.
• Guru penanggungjawab PSN anak sekolah menyusun program kerja/kegiatan
Jumantik Cilik
• Guru yg sudah dilatih mengajarkan Jumantik-PSN kepada anak sekolah
• Setiap minggu siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di sekolah dan rumah/ tempat
tinggalnya masing-masing dan melakukan pencatatan hari dan tanggal pelaksanaan, jenis
tempat perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya jentik dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan
• Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Rumah/Tempat Tinggal dan Hasil Pemantauan
Jentik Mingguan di Sekolah dilaporkan setiap minggu ke guru penanggung jawab
• Guru penanggungjawab memeriksa formulir tersebut, apabila laporan ditemukan jentik maka
guru wajib memberikan arahan kepada siswa untuk meningkatkan kegiatan PSN 3M, serta
membuat rekap laporan ke Puskesmas terdekat untuk ditindaklanjuti.
• Dinas Kesehatan/ Pokja PSN anak sekolah melalui Puskesmas setempat melakukan
pembinaan ke sekolah dalam rangka keberlangsungan kegiatan Jumantik Cilik dan PSN di
sekolah.
Aksi Detektif Jumantik
Cilik
Melakukan pengamatan jentik nyamuk:
• Mencari semua tempat perkembangbiakan jentik
nyamuk yang ada di dalam maupun di lingkungan
rumah.
• Setelah didapatkan, maka dilakukan penyenteran
untuk mengetahui ada tidaknya jentik
• Mencatat ada tidaknya jentik dan jenis kontainer
yang diperiksa pada Formulir Hasil Pemantauan
Jentik Mingguan di Rumah/Tempat Tinggal
dan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan
di Sekolah
Tempat
perkembangbiakan
nyamuk di luar rumah,
misalnya tempayan,
drum, talang air, tempat
penampungan air
hujan/air AC, kaleng
bekas, botol plastik, ban
bekas, pelepah tales,
pelepah pisang,
potongan bambu, plastik
Menguras
• Menguras tempat penampungan air secara rutin dan
terus menerus. Menguras harus dilakukan setiap
minggu dengan pertimbangan nyamuk harus dibunuh
sebelum menjadi nyamuk dewasa, karena periode
pertumbuhan telur, jentik dan kepompong selama 8-
12 hari, sehingga sebelum 8 hari harus sudah dikuras
supaya mati sebelum menjadi nyamuk dewasa.
Menutup
• Menutup adalah kegiatan menutup semua tempat
penyimpanan air yang diperkirakan air akan disimpan
dalam waktu lama (lebih dari satu minggu). Namun
apabila tetap ditemukan jentik, maka air harus
dikuras dan dapat diisi kembali kemudian ditutup
rapat.
Memanfaatkan Kembali Barang Bekas yang Bernilai
Ekonomis
• Banyak barang-barang bekas yang dapat digunakan
kembali dan benilai ekonomis, dengan cara mengolah
kembali bahan-bahan media penampungan air
menjadi produk atau barang- barang yang telah
diperbaharui menjadi bernilai ekonomis.
Pencatatan dan Pelaporan
Jumantik Cilik dan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS)
Perilaku Hidup Bersih dan PHBS merupakan pelaksanaan dari
Sehat UKS yang terdiri dari 3 Pilar UKS
1. Pendidikan Kesehatan

2. Pelayanan Kesehatan

3. Pembinaan Lingkungan

Sekolah Sehat

• Praktek cuci tangan pakai sabun secara rutin dan waktu-waktu


tertentu  sebelum masuk gerbang sekolah, sebelum masuk
kelas, sebelum makan, setelah buang air besar, setelah bermain
• Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM)  memastikan
ketersediaan pembalut dan jamban khusus perempuan
• Minum air yang telah diolah (dimasak)
OPTIMALISASI UKS
Jakarta, 9 Maret 2020

1. mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) atau unit layanan kesehatan di
perguruan tinggi dengan cara berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan setempat
dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19;
STRUKTUR KELEMBAGAAN UKS
z
Kementerian Kementerian Kementerian Kementerian
Pusat
Dalam Negeri Pendidikan d an Kesehatan Agama
Kebudayaan

Peraturan Bersama 4 Menteri Mendikbud, Menkes, Menag,


Keanggotaan
TP U K S / M Pusat Mendagri Nomor 6/X/PB Tahun 2014, Nomor 73 Tahun 2014,
Ditetapkan oleh : Nomor 41 Tahun 2014, Nomor 81 Tahun 2014 - Tentang
SETDA Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
DISDIK Sekolah/Madrasah (UKS)
TP UKS/ M
Provinsi DINKES Gubernur
KANWIL KEMENAG Provinsi
BAPPEDA
O P D Lainnya
SETDA
DISDIK Wa l i k o ta/ TP UKS/ M
DINKES B u p a ti Ka b u p a te n /
Ka b u p a te n /
KANWIL KEMENAG Kota
Kota
BAPPEDA
O P D Lainnya

SEKCAM
Unsur DISDIK
Kecamatan KA PUSKESMAS TP UKS/ M
Camat
P E N D A I S / P PA K U A Kecamatan
Ketua TP PKK
Instansi Lain

Pendidikan Satuan
n o n formal TTK/RA
K/Ra SSD/MI
D/M SSMP/MTs
MP/M SMA/MA
SM A /M A SMK/MAK
SM K/ M Pendidikan
d a n informal Khusus
STRUKTUR TIM PELAKSANA UKS
DI SEKOLAH DASAR
5 Buku Saku
Penunjang Kegiatan UKS
Link buku saku:
http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/usaha-kesehatan-sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

SEKOLAH
SEHAT
Persiapan Kampanye Sekolah Sehat
2022
DASAR
• HUKUM
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 57 Tahun
2009 tentang Pemberian Bantuan Pengembangan Sekolah
Sehat
• SKB 4 Menteri Tahun 2014 tentang Pembinaan dan
Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah
• Petunjuk Teknis Pembinaan Penerapan Sekolah/Madrasah
Sehat Tahun 2021
APA ITU SEKOLAH
SEHAT ?
Sekolah sehat adalah sekolah
yang bersih, hijau, rindang,
aman, dan nyaman, peserta
didiknya sehat, aktif dan bugar,
serta berperilaku hidup bersih
dan sehat.
Permend iknas Nomor 57 Ta un 2 09 tentang Pemb erian
Bantu an Pe ngem bang han Se0ko lah Seh a
t
RUANG LINGKUP
PROGRAM
SEKOLAH SEHAT
1 Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

2 Pembiasaan Konsumsi Makanan Sehat

3 Peningkatan Aktifitas Fisik Secara Rutin

4 Pelayanan Kesehatan melalui Kemitraan

5 Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Sehat dan Kondusif


1 PEMBIASAAN PERILAKU HIDUP
BERSIH PHBS
Membiasakan SEHAT
di sekolah yakni dengan menerapkan
Kebersihan diri berupa:
1. Menggunakan air bersih
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir
3. Mandi
4. Gosok gigi
5. Menggunakan jamban sehat
6. Memelihara kesehatan kuku, rambut, kulit dan kebersihan
diri lainnya
2 PEMBIASAAN KONSUMSI
MAKANAN
Pembiasaan SEHAT sehat dilakukan
konsumsi makanan
melalui upaya mengubah sikap dan perilaku dalam
rangka mendukung pemenuhan gizi seimbang pada
peserta didik, meliputi:
1.Pemahaman gizi seimbang atau Isi Piringku
2.Pembiasaan sarapan dengan gizi seimbang
3.Menghindari/meminimalisir makanan cepat saji;
makanan/ minuman yang berpemanis; pengawet;
kurang serat; tinggi gula, garam, dan lemak.
3 PENINGKATAN
Peningkatan AKTIFITAS
aktivitas fisik secara rutin melalui FISIK
“Gerak Ragaku”
dimaksudkan untuk mendukung pencapaian pertumbuhan, dan
perkembangan yang optimal, menjaga kesehatan dan kebugaran, serta
SECARA
mencegah RUTIN
risiko terkena penyakit (menular/tidak menular).

Aktifitas Gerak Ragaku meliputi:


1. Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) seminggu sekali
2. Gerakan peregangan pada pergantian jam pelajaran
3. Optimalisasi 4 (empat) L (Lompat, Lari, Lempar, Loncat) melalui
Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional pada jam istirahat
4. Optimalisasi Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler olahraga
5. Pembiasaan Jalan Kaki
4 PELAYANAN KESEHATAN MELALUI
KEMITRAAN
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan Kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun masyarakat.
1. Pemeriksaan Kesehatan
2. Imunisasi
3. Pemberian vitamin dan obat-obatan
4. Jumantik – PSN Anak Sekolah (Jumantik Cilik)
5. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dan
Pertolongan Pertama terhadap Penyakit (P3K dan P3P)
5. Konseling/Penyuluhan Kesehatan
5
Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat adalah usaha untuk menciptakan
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH YANG SEHAT
kondisi lingkungan yang dapat mendukung proses pendidikan sehingga
mencapai hasil yang optimal baik dari segi pengetahuan, sikap maupun
DAN KONDUSIF
keterampilan.
1. Mewujudkan
Lingkungan sekolah
sekolah hijau
yang dandapat
sehat rindang
diciptakan melalui usaha:
2. Pemeliharaan Sanitasi Sekolah
3. Pengelolaan Sampah
4. Lingkungan Sekolah yang bebas jentik
5. Pemberantasan Sarang Nyamuk
6. Pembinaan Kantin Sehat
7. Pemanfaatan Pekarangan Sekolah
8. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), Kawasan Tanpa Napza (KTN)
9. Penerapan Kawasan Bebas dari Perundungan, Kekerasan, dan
Intoleransi
IMPLEMENTASI SEKOLAH SEHAT DAPAT
DILAKUKAN MELALUI:
PENGIMBASAN
01. PENGUATAN
KELEMBAGAAN UKS
03. PROGRAM ANTAR
SEKOLAH

PENGUATAN OPTIMALISASI
02. IMPLEMENTASI
INTRAKURIKULER, 04. PROGRAM
KEMITRAAN
EKSTRAKURIKULER, DAN SEKOLAH
KOKURIKULER
LINI MASA KAMPANYE
SEKOLAH SEHAT
MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER--DESEMBER
2022 2022 2022 2022 2022
 Riset  Finalisasi  Finalisasi KAK  Acara peluncuran dan  Penayangan ILM
 Pengembangan pengembangan  Produksi ILM pengumuman Ajakan MM: “Mari
turunan buku turunan buku Sekolah Sehat kompetisi
saku ciptakan anak cerdas
saku  Finalisasi skema  Pelaksanaan CEO
 Penjajakan berkarakter dengan
 Draf kerja Forum
dengan pihak sekolah sehat”
strategi sama  Roadshow melibatkan
komunikasi mitra  Lomba Sekolah Sehat
 Penjajakan MM dan Ibu Franka M  Publikasi masif,
 DKT/FGD
dengan mitra dengan  Publikasi masif media termasuk sosialisasi ke
 Draf skema pemangku (internal dan eksternal) komunitas, Webinar
kerja sama kepentingan dan diseminasi siaran (Bersama Mitra) dll.
 DKT/FGD dengan pers ke media nasional
Save Date,
mitra  Monitoring dan
 Webinar evaluasi
Peluncuran Kampanye
Sekolah kampanye sekolah
sehat
Sehat
23 Agustus
PROGRAM DAN SASARAN SEKOLAH SEHAT
• Sekolah Dasar seluruh Indonesia
• Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
• Tim Pembina Provinsi/Kab./Kota/Kecamatan dan Pelaksana UKS
• Orang tua
• Masyarakat
Dukungan Kemitraan:
1. KAO
2. Unilever
Agenda:
3. Danone
• Sosialisasi 4. Save Children Indonesia
• Bintek 5. Nutrifood Indonesia
• Pembinaan Sekolah Sehat 6. PT. Maleo Edukasi Teknologi
• Penilaian Sekolah Sehat 7. TikTok
• Penulisan Praktek Baik 8. Twitter
9. GIZ
- TAGLINE SEKOLAH SEHAT -

MARI CIPTAKAN ANAK CERDAS


BERKARAKTER DENGAN SEKOLAH
SEHAT
BAHAN PENDUKUNG SEKOLAH SEHAT LINK UNDUH

1. Petunjuk Teknis Pembinaan Penerapan Sekolah/Madrasah Sehat


(Kemenkes)
2. Buku Tata Kelola UKS
3. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Pada Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) https://ditpsd.kemdi
4. Buku Saku Manajemen Kebersihan dan Kesehatan Sekolah Dalam PTM Terbatas kbud.go.id/hal/usaha
5. Buku Saku Penerapan Trias UKS Dalam PTM Terbatas di Masa Pandemi -kesehatan-sekolah
BAHAN PENDUKUNG SEKOLAH SEHAT
6. Buku Saku Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah
7. Buku Pedoman Pengambangan Sanitasi Sekolah Dasar
8. Buku Saku Gizi Seimbang dan Kantin/Jajanan Sehat di Sekolah Dasar
9. Buku Saku Stop Perlindungan/Bullying Yuk!
10. Buku Pedoman Pengembangan Resep Berbasis Pangan Lokal
11. Panduan Sarana CTPS
12. Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah
Dasar
13. Buku Saku Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Sehat dan Kondusif
14. Buku Saku Gerak Ragaku di Sekolah
Pembinaan Karakter melalui Jumantik Cilik dan Sekolah Sehat
dalam mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka

MERDEKA
BELAJAR
• Pembelajarn Paradigma baru
KURIKULUM •

Berfokus pada Peserta Didik
Sesmen diagnostik
MERDEKA • Layanan Pembelajaran
terdeferensiasi

• Kokurikuler
• Intrakurikuler
• Ekstrakurikuler

Penguatan Karakter melalui:

Project Penguatan Profil Pelajar


Pancasila (P5)
Laporan Praktek Baik
Jumantik Cilik – PSN Anak
1. Sekolah
Kader Jumantik Cilik dalam Upaya Pencegahan Demam
Berdarah di SDN, Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
Ambawang
2. Jumantik Cilik, Program tanggap Bocah dalam
Pemberantasan Nyamuk di Puskesmas Sleman, Kabupaten
Sleman
3. Peran Kader Jumantik Cilik Terhadap Angka Bebas Jentik Di
Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Ballaparang
4. Dokcil dan Jumantik Cilik sebagai Upaya Optimalisasi UKS
di
SD Al Ikhlas Cilandak
5. Pembinaan Karakter melalui Jumantik Cilik sebagai agen
perubahan di SD Wonoharjo, Kab. Wonogiri
6. Pembinaan Jumantik Cilik sebagai Upaya Pencegahan
DBD di SD N Karangduren 02, Kab. Semarang (Program
KKN Universitas Diponegoro)
7. Forum Sekolah Sehat (Praktek Baik Pemberantasan Sarang
REKOMEND
ASI
• Perlu diadakan upaya penyuluhan terkait penyakit DBD dan cara pencegahannya kepada
seluruh warga sekolah karena tingkat risiko penularan DBD di sekolah dasar masih tinggi.
• Perlu meningkatkan pelaksanaan program pemantauan jentik dengan melibatkan anak
sekolah sebagai Jumantik (Juru Pemantau jentik) untuk meningkatkan kewaspadaan
penularan DBD di lingkungan sekolah dan memberikan pendidikan pada anak terkait
pencegahan DBD.
• Perlu diadakan upaya peningkatan pengetahuan warga sekolah khususnya petugas
kebersihan tanpa mengabaikan guru, siswa dan warga sekolah lainnya seperti dengan
pembuatan poster DBD pada mading sekolah.
• Perlu ditingkatkan kesadaran pentingnya bebas jentik sebagai bagian tak terpisahkan dari
UKS dan Sekolah Sehat
• Perlu ditingkatkan adanya program kemitraan sekolah baik dengan oraganisasi
pemerintah (Puskesmas, Rumah Sakit, Kampus) maupun dengan organisasi
mitra pembangunan
45

TERIMA KASIH

Terima kasih
Direktorat Sekolah Dasar
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi

Kompleks Kemendikbud RI Gedung E Lantai 17-18


Jalan Jenderal Sudirman Senayan - Jakarta

Anda mungkin juga menyukai