Anda di halaman 1dari 39

Peserta Pertemuan

Review Program Desa Siaga


PERTEMUAN
REVIEW PROGRAM DESA SIAGA

SEKSI PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BINTAN
14 AGUSTUS 2019
Desa Siaga Aktif
• Desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) atau Upaya kesehatan
bersumberdaya Masyarakat (UKBM) lainnya
yang buka setiap hari dan berfungsi
sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar,
penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan, surveilance berbasis
masyarakat yang meliputi gizi, penyakit,
lingkungan dan perilaku sehingga
masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
Pendekatan Pengembangan Desa Siaga
Dilaksanakan melalui pendekatan edukatif yaitu dengan
memfasilitasi masyarakat (individu, keluarga, kelompok
masyarakat) untuk menjalani proses pembelajaran pemecahan
masalah kesehatan yang dihadapinya secara terorganisasi
(pengorganisasian masyarakat), dengan tahapan :
1. Mengidentifikasi masalah, penyebab masalah dan sumberdaya
yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah.
2. Mendiagnosis masalah dan merumuskan alternatif-alternatif
pemecahan masalah.
3. Menetapkan alternatif pemecahan masalah yang terpilih dan
layak, merencanakan dan melaksanakannya.
4. Memantau, mengevaluasi dan membina kelestarian upaya yang
telah dilakukan
INDIKATOR DAN STRATA DESA SIAGA
N  
PRATAMA MADYA UTAMA
O INDIKATOR
1 Forum Masyarakat Desa V V V
2 Sarana/fasilitas pelayanan kesehatan dasar V V V
  (Poskesdes atau UKBM lain) dengan tenaga      
  dan sistem rujukannya.      
3 Posyandu, UKBM maternal dan UKBM lain V V V
  sesuai kebutuhan.      
4 Sistem pengamatan berbasis masyarakat V V V
  (KIA, gizi, penyakit, faktor risiko lingkungan      
  dan perilaku).      
5 Sistem kesiapsiagaan kegawatdaruratan   V* V
  dan bencana berbasis masy.      
6 Upaya menciptakan dan terwujudnya   V* V
  lingkungan sehat.      
7 Upaya menciptakan dan terwujudnya   V* V
  PHBS.      
8 Upaya menciptakan dan terwujudnya   V* V
  Kadarzi.      
Keterangan :

• Strata Pratama : memenuhi indikator


1 s/d 4
• Strata Madya : memenuhi indikator 1
s/d 4 dan dua indikator tambahan (*)
• Strata Utama : memenuhi semua (8)
indikator
• Desa Siaga Aktif : memenuhi minimal
indikator 1 s/d 5
Kegiatan Desa Siaga Aktif
1. Persiapan.
a. Persiapan Petugas Pelaksana :
• Pelatihan bidan
• Pelatihan tokoh masyarakat ( toma) dan kader
b. Persiapan Masyarakat :
• Pembentukan Forum Masyarakat Desa (FMD)
• Survey Mawas Diri (pendataan keluarga/lapangan –rembuk
desa)
• Musyawarah Masyarakat Desa (di awal pembentukan)
2. Pelaksanaan
c. Pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kewenangan bidan, bila
tidak dapat ditangani dirujuk ke Puskesmas Pembantu atau
Puskesmas.
d. Kader dan toma melakukan surveilance (pengamatan sederhana)
berbasis masyarakat tentang kesehatan ibu anak, gizi, penyakit,
lingkungan dan perilaku.
c. Pertemuan Forum Masyarakat Desa untuk membahas masalah
kesehatan desa termasuk tindak lanjut penemuan pengamatan
sederhana untuk meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat
dan menyepakati upaya pencegahan dan peningkatan.
d. Alih pengetahuan dan keterampilan melalui pertemuan dan
kegiatan yang dilakukan oleh jejaring penyebaran informasi
kesehatan di desa (Jejaring Promosi Kesehatan), pelaksanaan
kelas ibu, kelas remaja, pertemuan dalam rangka swa-medikasi,
dsb.
e. UKBM misalnya pelaksanaan Posyandu, Posbindu, Warung
Obat, Upaya Kesehatan Kerja, UKBM Maternal (tabulin,calon
donor darah, dsb.), dana sehat serta UKBM lain sesuai
kebutuhan dan kesepakatan.
f. Gerakan masyarakat dalam kesigaan bencana dan
kegawatdaruratan, Kesehatan Lingkungan, PHBS dan Keluarga
Sadar Gizi.
3.Pemantauan dan Evaluasi
Keberhasilan pengembangan Desa
siaga dapat dilihat dari empat (4)
indikatornya yaitu masukan, proses,
keluaran dan dampak. Uraian dan
format yang dapat dipakai untuk
memantau dan menilai keberhasilan
Desa Siaga tercantum dalam lampiran
 Pelaku penggerakan masyarakat dalam :
- Pendataan PHBS, kadarzi dan kondisi rumah.
- Pengamatan sederhana berbasis masyarakat
- Peningkatan PHBS, Kadarzi dan kesehatan
lingkungan


- Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita• PERAN KADER
Peran tambahan, membantu dalam :
- Penanggulangan kegawat-daruratan sehari-hari
- Penyiapan untuk menghadapi bencana
- Pengelolaan pos kesehatan desa (poskesdes)
atau UKBM lainnya

 Melakukan pencatatan, memantau dan evaluasi


kegiatan Poskesdes bersama Bidan Gerakan
Sadar PHBS cara murah MANDIRI HIDUP SEHAT
 Mengembangkan dan mengelola UKBM (PHBS,
FUNGSI KADER Kesling, KIBB-Balita, Kadarzi, Dana Sehat, TOGA,
dll)
 Mengidentifikasi dan melaporkan kejadian
masyarakat yang berdampak terhadap kesehatan
masyarakat (surveilance ber-basis masyarakat).
 Pemecahan masalah bersama masyarakat
TOKOH MASYARAKAT
 Peran Tokoh Masyarakat
• Pemberdaya masyarakat Berperan memotivasi masyarakat
untuk mau dan mampu mengatasi masalahnya secara mandiri
dengan melakukan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
• Penggali sumber daya Diharapkan toma mampu menggali
semua potensi yang ada di masyarakat baik materiil maupun
non materiil yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan desa
siaga aktif menuju masyarakat yang ber-PHBS.
 Fungsi Tokoh Masyarakat
• Menggali sumber daya untuk kelangsungan kegiatan
• Menaungi dan membina kegiatan-kegiatan masyarakat Gerakan
Sadar PHBS cara murah MANDIRI HIDUP SEHAT
• Menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam
kegiatan
• Memberi dukungan dalam pengelolaan kegiatan
• Menggkoordinir gerakan masyarakat agar mau
memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan dan upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM)
• Memberi dukungan sarana dan prasarana
DESA SIAGA
Pengertian Desa Siaga
Desa Siaga adalah Desa yang penduduknya
memiliki harapan sumber daya dan
kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana, dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.

Tujuan Desa Siaga


Terwujudnya masyarakat desa yangsehat
serta peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan wilayahnya.
SYARAT MENJADI DESA SIAGA
1. Ada Forum masyarakat Desa (FMD)
2. Adanya pelayanan kesehatan dasar
3. Adanya & upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat (UKBM)
4. Adanya pengamatan kesehatan terus-menerus
dilakukan masyarakat
5. Adanya pembinaan dari puskesmas yang mampu
memberikan pelayanan kegawatdaruratan bagi
ibu dan bayi.
6. Ada sistem siaga terhadap bencana oleh masyarakat
7. Adanya pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat
8. Mempunyai lingkungan yang sehat
9. Masyarakat ber-Perilaku Hidup bersih dan Sehat
(PHBS)
Langkah-langkah Pengembangan Desa Siaga

1. Pengembangan tim petugas
2. Pengembangan tim di masyarakat
3. Survey Mawas Diri (SMD)
4. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
5. Pelaksanaan kegiatan 3
a. Pemilihan pengurus dan kader desa
siaga
b. Pelatihan kader desa siaga
c. Pengembangan Poskesdes dan UKBM
lainnya
d. Penyelenggaraan kegiatan desa siaga
6. Pembinaan dan peningkatan
Tahapan SMD

• Merupakan suatu pengenalan lingkungan


sendiri, baik situasi maupun masalahnya
• Masyarakat sendiri yang mengumpulkan data
tentang daerah dan masalah yang mereka
hadapi.
• Bila sudah didapatkan gambaran masalah,
lakukan analisa masalah untuk menetapkan
masalah mana dulu yang akan dikerjakan
dengan memilih satu masalah dulu agar tidak
menjadi beban, dan ini disepakati pada Forum
masyarakat desa.
Tujuan SMD

1. Memperoleh gambaran tentang


permasalahan, khususnya masalah
kesehatan yang ada.
2. Menyusun rencana operasional
3. Untuk menilai evaluasi
Musyawarah Masyarakat Desa

Pengertian
Pertemuan seluruh warga desa untuk membahas masalah-
masalah terutama yang kaitannya dengan kemungkinan
(KLB, kegawatdaruratan bencana) 

Tujuan MMD

• Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan


yang dihadapi dan dirasakan diwilayahnya
• Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama
menanggulanginya
• Tersusunnya rencana kerja untuk penanggulangan yang
disepakati bersama
JADWAL INDIKATOR
NO KEGIATAN SASARAN PELAKSANAAN KEGIATAN KEBERHASILAN

           
           

           

           

           

           

           

           

           

           

           
Pelayanan Kesehatan di Desa Siaga

1) Pelayanan kesehatan dasar dilaksanakan di


- Puskesmas
- Pustu
- Poskesdes
- Polindes
2) Surveilans berbasis masyarakat :
- Kadarzi
- KIA : Risti, Pemasangan stiker P4K
- Angka Bebas jentik, ODF, PHBS, gertak DBD
- PD
3) Asuhan dan pendampingan keluarga dalam kegiatan :
• KIA (P4K)
• Kadazi
• PHBS
4) Pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan :
• PD
• ODF
• Kesiapsiagaan bencana
Dampak kegiatan

•  Tercipta masyarakat yg mandiri di bidang kesehatan


• Menurunnya angka kesakitan di masyarakat
• Menurunya kejadian gizi buruk.
• Tumbuhnya berbagai UKBM sesuai kebutuhan
masyarakat.
•  Terciptanya lingkungan desa yg sehat.
• Masyarakat yg berperilku hidup bersihdan sehat.
•  Tercipta masyarakat yang tanggap dan siaga bencan
Adanya Forum Desa siaga
Ada sedikitnya 2 macam Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM)
Ada/mudah mendapat pelayanan kesehatan dasar
Ada Pembinaan dari Puskesmas
Adanya pengamatan kesehatan yang terus
menerus berbasis masyarakat
Ada sistem siaga terhadap bencana oleh
masyarakat
Ada pembiayaan kesehatan berbasis
masyarakat
Dana sehat
• Anggota Dana Sehat pada masing-masing
kelompok berkisar antara 30-50 0rang.
• Waktu pengumpulan dana disesuaikan dengan
jadwal pengajian masing-masing kelompok.
Sedangkan besar iuran minimal 1000/ bulan

• Pemanfaatan Dana Sehat adalah anggota


masyarakat miskin dengan kriteria :
• 1. ibu bersalin normal Rp.50.000
• 2. Ibu bersalin di Rumah Sakit Rp. 100.000 rib
• Anggota masyarakat miskin yang di rawat di
rumah Sakit Rp.50.000,- atau sesuai kesepakatan.
Mempunyai Lingkungan sehat
Masyarakat berprilaku hidup
sehat dan bersih
Kegiatan Desa Siaga
• Pendataan kadarzi.
• Pendataan Program PerencanaanPersalinan dan
Pencegahan komplikasi (P4K)
• Pendataan PHBS
• Pemeriksaan jentik berkala
• Pembentukan Ambulance Desa
• Tabulin 
• Pembentukan kelompok Donor.
• Sipen (Sistem Pencatatan Kelahiran kematian
kesakitan )
Kegiatan Program PerencanaanPersalinan dan Pencegahan komplikasi

• 1.Pendataan ibu hamil


2. Pemasangan Stiker P4K
3. Pemeriksaan Golongan Darah Ibu Hamil
4. Pendataan kelompok Donor Jumlah
anggota kelompok donor didesa
Calon pendonor tersebut bersedia untuk
mendonorkan darah sewaktu-waktu jika
dibutuhkan.
5. Pembentukan Tabulin dan Dana Sehat

Anda mungkin juga menyukai