Kelompok RW Siaga
a. Definisi RW Siaga
RW Siaga adalah RW yang warganya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri
(Kemenkes RI, 2017). RW Siaga merupakan gambaran masyarakat yang
sadar, mau, dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman
terhadap kesehatan masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular dan
penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya dan potensi setempat secara gotong
royong.
b. Tujuan Pembentukan RW Siaga
RW Siaga terbentuk berdasarkan Permenkes No.564/2006.
a. Maksud
1) Menata kesiapan warga masyarakat dalam karya bakti nyata melalui
kegiatan pencegahan dan pengendalian bencana serta pertolongan
kesehatan bagi masyarakat
2) Penyelenggaraan RW Siaga merupakan suatu upaya untuk
menyediakan wadah bantuan solidaritas sosial kemanusiaan dalam
membantu mengatasi setiap keadaan gawat darurat yang menimpa
warga di lingkungannya.
3) Organisasi RW Siaga mampu melakukan kegiatan yang dapat
meringankan beban biaya proses persalinan masyarakat yang belum
mampu serta pengawas8an gizi keluarga.
b. Tujuan
1) Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan
2) Meningkatnya kegiatan masyarakat dalam mengantisipasi dan
melakukan tindakan penyelamatan terhadap ibu hamil, , bayi, anak
dan masyarakat.
3) Meningkatnya kegiatan masyarakat dalam pengamatan penyakit, dan
faktor resiko, kesiapsiagaan bencana dan Kejadian Luar Biasa (KLB)
4) Meningkatnya kadar gizi keluarga dan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
5) Meningkatnya sanitasi dasar (RAKSA)
6) Meningkatnya UKBM.
c. Struktur Organisasi RW Siaga
Struktur organisasi/kepengurusan RW Siaga terdiri dari:
a. Pembina
1) Memberikan pembinaan secara berkala terhadap kegiatan RW Siaga
2) Memberikan bimbingan terhadap anggota RW Siaga
3) Mengevaluasi program dan pelaksanaan kegiatan RW Siaga
b. Ketua
1) Mengkoordinasikan kegiatan RW Siaga
2) Memimpin kegiatan pertemuan RW Siaga
3) Membagi tugas kegiatan RW Siaga pada anggota setiap unit
4) Membantu anggota RW Siaga untuk melakukan kegiatan pengawasan
5) Membantu pengawasan pelaksanaan kegiatan RW Siaga
6) Mengevaluasi kegiatan RW Siaga
c. Petugas Kesehatan
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa
d. Sekretaris
1) Mencatat seluruh kegitan RW Siaga
2) Melaporkan kegiatan hasil kepada seluruh anggota RW Siaga
3) Menginformasikan kepada tiap anggota pada setiap pertemuan
4) Pengurusan surat menyurat dan pengarsipan
e. Bendahara
1) Bertanggung jawab terhadap pengeluaran dan pemasukan dana
2) Menghimpun semua dana yang masuk
3) Mencatat pemasukan dan pengeluaran dana RW Siaga
4) Melaporkan keuangan kepada ketua dan seluruh anggota RW Siaga
f. Anggota
1) Melaksanakan kegiatan RW Siaga sesuai dengan unitnya
2) Melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan unit unit RW Siaga kepada
koordinator tiap unit
3) Bekerjasama dnegan anggota yang lain dalam kegiatan RW Siaga
4) Pemilihan perangkat /pengurus RW Siaga ini beranggotakan wakil dari masing-
masing RT.
4. Indikator RW Siaga
a. Memiliki forum komunikasi masyarakat RW, jika terdapat minimal fasilitator
masyarakat kelurahan, susunan pengurus RW Siaga
b. Memiliki fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan sistem rujukan, jika terdapat
fasilitas kesehatan dasar, misalnya pustu, polindes atau rumah bersalin
c.Memiliki UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang
dikembangkan, jika terdapat 1 posyandu per RW.
d. Memiliki sistem pengamatan penyakitdan faktor risiko berbasis masyarakat,
jika terdapat kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan di tingkat masyarakat
yang mencakup minimal 80% kegiatan dilaporkan secara lengkap, tepat waktu
(dengan periode 24 jam atau rutin tiap bulan) adanya data pemantauan wilayah
setempat yang berisiko.
e. Memiliki penanggulangan kegawatdaruratan dan bencana berbasis
masyarakat, jika minimal terdapat stimulasi atau gladi bencana, minimal 1 kali
setahun di daerah tidak rawan dan 2 kali setahun di daerah rawan bencana.
f. Adanya upaya mewujudkan lingkungan sehat, jika terdapat gerakan
masyarakat untuk meningkatkan atau memelihara kualitas lingkungan yang
dilaksanakan secara rutin, minimal 1 kali seminggu di setiap rt.
g. Adanya upaya mewujudkan PHBS jika minimal terdapat pendataan dan
visualisasi data PHBS rumah tangga minimal 1 kali setahun, kegiatan promosi
PHBS minimal 1 kali sebulan, kegiatan tindak lanjut dari hasil pendataan dan
promosi PHBS.
h. Adanya upaya mewujudkan KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) dan
terbentuknya kadarzi, jika minimal terdapat pendataan dan visualisasi data
kadarzi minimal 1 kali setahun, kegiatan promosi kadarzi minimal 1 kali
sebulan, dan kegiatan tindak lanjut dari hasil pendataan dan promosi kesehatan.