Anda di halaman 1dari 23

BUKU JURNAL KHUSUS UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

DOSEN PENGAMPUH:

 
DISUSUN OLEH:

1. ANISA ALIYA
2. EVRA DIANATA MAULANA
3. DEYA PARA META
LATAR BELAKANG

Buku jurnal khusus adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi sejenis yang bersifat rutin. Bab-bab sebelumnya selalu
menggunakan buku jurnal yang digunakan untuk mencatat pelbagai jenis
transaksi. Transaksi pengeluaran kas, transaksi penerimaan kas, dan transaksi-
transaksi keuangan lainnya, semuanya dicatat dalam buku jurnal tersebut. Oleh
karena berbagai ragam transaksi dicatat di buku jurnal itu, maka ia dinamai buku
jurnal umum (general journal). Buku jurnal umum dipandang tidak memadai
untuk digunakan oleh perusahaan yang ragam transaksinya semakin kompleks
dan terjadi secara rutin.
1. Buku Umum Besar dan Pembantu

Semua akun yang sudah dipelajari di bab-bab sebelumnya tergabung


dalam sebuah buku yang dinamakan Buku Besar Umum (General Ledger).
Perusahaan yang sudah menggunakan jurnal khusus membutuhkan pula
perluasan buku besar, yaitu Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger), di
samping buku besar umum. Buku Besar Pembantu ini digunakan untuk
mencatat rincian akun tertentu yang ada di Buku Besar Umum. Akun Buku
Besar Umum yang rinciannya dicatat dalam Buku Besar Pembantu disebut
Akun Pengawas (Controlling Accounts), sedangkan akun-akun yang merinci
akun pengawas disebut Akun Pembantu (Subsidiary Accounts).
2. Dasar Posting

Bab-bab sebelumnya menerangkan bahwa posting ke buku besar


dilakukan setelah penjurnalan transaksi. Artinya, dasar posting ke buku besar
adalah jurnal. Bagaimana dengan posting ke buku besar seandainya
perusahaan sudah menggunakan buku jurnal khusus dan menggunakan akun
akun pembantu di samping akun pengawas terkait? Posting ke buku besar
umum tetaplah mendasarkan pada buku jurnal. Jadi, jurnal juga merupakan
dasar posting ke buku besar umum. Namun, posting ke buku pembantu
mendasarkan pada bukti transaksi secara individual.
3. Berbagai Jurnal Khusus

Pada umumnya, kegiatan perusahaan dagang dapat dikelompokkan sebagai


berikut: (1) Pembelian barang dagangan, (2) Pengeluaran kas untuk berbagai
macam pembayaran, (3) Penjualan barang dagangan, (4) Penerimaan kas dari
berbagai jenis transaksi, (5) Pengembalian sebagian barang yang dibeli (retur
pembelian), dan (6) Penerimaan kembali barang yang telah dijual (retur
penjualan). Keenam macam kegiatan di atas yang selalu terulang dan
frekuensinya amat tinggi itu mengharuskan penyusunan buku jurnal khusus
yang memadai untuk itu.
4. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan hanya untuk mencatat penjualan barang dagangan secara kredit.
Rancang bangun jurnal penjualan bergantung pada sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengendalikan persediaan barang dagangan. Sebagaimana dijelaskan di bab sebelumnya, sistem
persediaan dapat diselenggarakan menurut sistem periodik atau sistem perpetual. Pada sistem
periodik, perusahaan hanya mencatat pendapatan pada saat penjualan barang dagangan dan tidak
mencatat beban pokok penjualan. Pencatatan beban pokok penjualan ditunda sampai akhir
perioda. Pada sistem perpetual, sebaliknya, perusahaan mencatat pendapatan dan sekaligus beban
pokok penjualannya pada saat terjadi transaksi penjualan.
a. Jurnal Penjualan Pada Sistem Periodik
Formulir jurnal penjualan, jika persediaan diselenggarakan dengan sistem
periodik, menyediakan kolom-kolom berikut: tanggal, akun pembantu piutang
yang didebit, nomor faktur, referensi, dan jumlah rupiah penjualan. Berikut
adalah contoh jurnal penjualan pada sistem tersebut yang sudah dikerjakan
selama bulan Januari 2015.

Tanggal Akun Pembantu No. Ref Debit : Piutang


Piutang Yang Didebit Faktu Kredit : Penjualan
r

2015        
Jan 5 Perusahaan Willy 101 1000
9 PT Gadjah Munkir 102 750
10 Perusahaan Willy 103 600
11 CV Kolang-kaling 104 400
30 PT Gadjah Mungkir 105 240
b. Jurnal Penjualan Pada Sistem Perpetual
Formulir jurnal penjualan, jika persediaan diselenggarakan dengan sistem
perpetual, menyediakan kolom-kolom seperti pada sistem periodik ditambah dengan
satu kolom lagi untuk mencatat beban pokok penjualan. Berikut adalah contoh jurnal
penjualan pada sistem tersebut yang selama bulan Januari 2015.
Tanggal Akun Pembantu No. Ref Debit : Piutang D : BPP
Piutang Yang Didebit Faktur Kredit : Penjualan K : Persediaan
2015          
Jan 5 Perusahaan Willy 101 1000 600
9 PT Gadjah Munkir 102 750 450
10 Perusahaan Willy 103 600 360
11 CV Kolang-kaling 104 400 240
30 PT Gadjah Mungkir 105 240 150
3.000 1.800
5. Jurnal Penerimaan Kas

Untuk menentukan kolom-kolom yang ada dalam jurnal penerimaan kas


perlu dibuat jurnal standar terlebih dahulu. Misalnya frekuensi yang paling tinggi
adalah penerimaan kas dari penjualan tunai dan pelunasan piutang yang
memanfaatkan potongan tunai. Merancang formulir jurnal penerimaan kas juga
harus mempertimbangkan apakah persediaan diselenggarakan dengan sistem
periodik ataukah sistem perpetual.
a. Jurnal Penerimaan Kas Pada Sistem Periodik
Andaikan persediaan barang dagangan diselenggarakan dengan sistem periodik,
maka jurnal standar yang dibuat untuk merancang jurnal penerimaan kas adalah
sebagai berikut:

  Kolom-kolom yang dibuat dalam jurnal penerimaan kas


Kas   xx  
Potongan Penjualan xx   adalah debit Kas dan Potongan Penjualan, sedangkan

Penjualan Tunai xx kreditnya adalah Piutang Usaha dan Penjualan. Untuk


Piutang Usaha xx penerimaan kas dari pos-pos selain piutang usaha dan
Lain-lain xx penjualan tidak disediakan kolom-kolom yang terpisah,
melainkan cukup disediakan satu kolom yang menampung
berbagai akun yang dikredit.
b. Jurnal Penerimaan Kas Pada Sistem Perpetual
Andaikan persediaan barang dagangan diselenggarakan dengan sistem perpetual,
maka jurnal standar yang dibuat untuk merancang jurnal penerimaan kas adalah
sebagai berikut:
  Kas   xx  
Beban Pokok xx   Kolom-kolom yang dibuat dalam jurnal penerimaan
Penjualan xx   kas adalah seperti kolom-kolom pada jurnal
Potongan Penjualan xx penerimaan kas pada sistem periodik ditambah satu
Penjualan Tunai xx
kolom lagi untuk mencatat beban pokok penjualan.
Piutang Usaha xx
Persediaan xx
.
Lain-lain
6. Jurnal Pembelian
Jurnal pembelian digunakan secara Tanggal Akun Pembantu Syarat Ref Debit : Piutang
Piutang Yang Pembeliaan Kredit : Penjualan
khusus untuk mencatat pembelian barang Didebit
dagangan secara kredit. Berikut ini disajikan 2015        
Jan 2 UD Joni Setadi 2/10, n/30 200
contoh buku jurnal pembelian yang
4 CV Priyo 1/20, n/30 500
persediaannya diselenggarakan dengan sistem 15 Jaya Liveransir 2/10, n/30 300

periodik. 26 CV Bangkong 4/5, n/10 100


27 CV Priyo 1/20, n/30 500
30 Jaya Liveransir 2/10, n/30 400
Total   2.000
Contoh diatas mendasarkan pada transaksi berikut.
Jan 2: Dibeli barang dagangan Rp200 dari UD Joni Setiadi dengan syarat 2/10, n/30.4: Dibeli
barang dagangan Rp500 dari CV Priyo dengan syarat 1/20, n/30.
15: Dibeli barang dagangan Rp300,00 dari Jaya Liveransir dengan syarat 2/10, n/30.
26: Dibeli barang dagangan Rp100 dari CV Bangkong dengan syarat 4/5, n/10. 27: Dibeli
barang dagangan Rp500,00 dari CV Priyo dengan syafat 1/20, n/30.
30: Dibeli barang dagangan Rp400,00 dari Jaya Liveransir dengan syarat 2/10,
7. Perluasan Jurnal Pembelian
Pembelian secara kredit sebenarnya tidak terbatas pada barang dagangan
saja. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka kita dapat merancang jurnal
pembelian yang lebih luas daripada jurnal pembelian sebelumnya. Misalnya, jurnal
pembelian juga digunakan untuk mencatat pembelian bahan habis pakai dan aset
tetap secara kredit. Dengan demikian, jurnal pembelian harus mencakupi kolom-
kolom untuk kebutuhan tersebut.
8. Jurnal Pengeluaran Kas

Untuk menentukan kolom-kolom yang ada dalam Jurnal Pengeluaran Kas


perlu dibuat jurnal standar terlebih dahulu. Misalnya frekuensi yang paling tinggi
adalah pengeluaran kas untuk membayar hutang usaha yang memanfaatkan
potongan tunai dan untuk membayar pembelian tunai dari pemasok. Jurnal standar
jika persediaan diselenggarakan dengan sistem periodik adalah sebagai berikut:
  Pembelian   xx  
Utang Usaha xx  
Kas xx
Potongan xx
Pembeliaan

Dengan demikian maka dibuat dua kolom Pembelian dan Utang


Usaha ang didebit. Sedangkan untuk menampung akun yang dikredit
disediakan lua kolom untuk akun Kas dan Potongan Pembelian. Untuk
pos-pos lainnya ang didebit, oleh karena frekuensinya rendah
disediakan satu kolom "Lain ain."
9. Jurnal Umum
Di samping 4 (empat) buah buku jurnal khusus di atas, dibuat juga buku jurnal
umum untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat dalam buku-buku jurnal
khusus tersebut. Misalnya retur penjualan kredit, retur pembelian kredit, jurnal koreksi,
dan jurnal penyesuaian. Berikut contoh jurnal umum ketika perusahaan sudah merancang
jurnal-jurnal khusus seperti dijelaskan di atas. Jurnal umum tersebut menganggap bahwa
persediaan diselenggarakan dengan sistem periodik.
Buku Jurnal Umum

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2015        
Sept. 3 Rektur Penjualan   300 300
  Piutang Usaha    
  (Untuk mencatat retur penjualan kredit)    
  Utang Usaha    
Sept. 15 Rektur Pembelian 1.000 1.000
  Rektur pembelian    
  (Untuk mencatat retur pembelian kredit)    
Des 31 Biaya Penyusun Mesin 2.500 2.500
  Penyusutan Mesin Akumulasian
  (Untuk mencatat penyusutan mesin)
10. Retur Penjualan dan Retur Pembelian
Penjelasan di atas tidak merancang retur penjualan kredit ataupun retur pembelian
kredit untuk dicatat dalam jurnal khusus. Semua retur penjualan dan retur pembelian
kredit dicatat dalam buku jurnal umum. Sebetulnya dapat saja terjadi bahwa di beberapa
perusahaan frekuensi terjadinya retur tersebut sangat tinggi sehingga diperlukan jurnal
khusus untuk itu. Oleh karena itu diperlukan dua jurnal khusus lagi, yaitu (1) jurnal retur
penjualan yang digunakan secara khusus untuk mencatat retur penjualan kredit, dan (2)
jurnal retur pembelian untuk mencatat retur pembelian kredit. Retur penjualan dan retur
pembelian tunai cukup ditampung dalam jurnal pengeluaran kas dan jurnal penerimaan
kas. Berikut contoh jurnal retur penjualan.
Jurnal Retur Penjualan
(Persediaan dengan sistem periodik)

Tangga Akun Pembantu Memo Ref D : Rektur Penjualan


l Piutan yang DIkredit Kreddit K : Piutang Usaha
2015        
Okt . 4 Fa. Ahli dan Rekan 87   1.000
  .................................. .....   .......
 
  ................................. .....   .......
  TOTAL. 13.000

Jumlah Rp13.000 pada Jurnal Retur Penjualan diposting


pada akhir bulan Oktober 2015 ke debit akun Retur Penjualan
dan kredit akun Piutang Usaha. Adapun akun pembantu piutang
kepada masing-masing pelanggan diposting secara harian.
Jika persediaan diselenggarakan dengan sistem perpetual, maka jurnal retur
penjualannya adalah sebagai berikut.

Jurnal Retur Penjualan


(Persediaan dengan sistem perpetual)

Tanggal Akun Pembantu Memo Ref D : Rektur Penjualan D :


Piutan yang DIkredit Kreddit K : Piutang Usaha Persediaan
K : BPP
2015          
Okt . 4 Fa. Ahli dan Rekan 87   1.000 600
  .................................. .....   ....... ......
  ................................. .....   ....... ......
  TOTAL.   13.000 7.800
KESIMPULAN
Buku jurnal khusus adalah buku jurnal yang digunakan untuk
mencatat transaksi-transaksi sejenis yang bersifat rutin. Oleh
karena berbagai ragam transaksi dicatat di buku jurnal itu, maka ia
dinamai buku jurnal umum (general journal). Buku jurnal umum
dipandang tidak memadai untuk digunakan oleh perusahaan yang
ragam transaksinya semakin kompleks dan terjadi secara rutin.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai