Anda di halaman 1dari 15

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

B A B VI SIKLUS AKUNTANSI TAHAP PENGIKHTISARAN PERUSAHAAN DAGANG

1. PENDAHULUAN Berdasarkan jenisnya, perusahaan dapat dibedakan atas 3 (tiga) jenis, yaitu sebagai berikut : a. Service Business (Perusahaan Jasa) b. Merchandising/Trading Business (Perusahaan dagang) c. Manufacturing Business (Industri/Pabrik) Dari sudut akuntansi keuangan, bentuk badan usaha tadi dapat dibagi pula atas 4 (empat) jenis, yaitu : a. Perusahaan Perseorangan b. Perusahaan Persekutuan/Firma c. Perseroan Terbatas d. Bentuk lain organisasi perusahaan : BUMN Koperasi

2. PROSES PENCATATAN PERUSAHAAN DAGANG Aktivitas perusahaan dagang sangat tinggi, sehingga pencatatan transaksi dengan jurnal umum, tidak efektif lagi. Untuk itu diadakan Jurnal Khusus (Special Journal) dimana setiap transaksi dicatat pada jurnal yang sesuai dengan klasifikasi transaksi tersebut. Jurnal Khusus terdiri atas : i. Jurnal Penjualan Khusus untuk mencatat transaksi penjualan barang dagang dengan kredit. ii. Jurnal Penjualan Retur dan Pengurangan Harga Khusus untuk mencatat transaksi pengembalian barang yang telah dijual dengan kredit.

www.smakmoer.com

54

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

iii. Jurnal Penerimaan Kas Mencatat transaksi yang mengakibatkan pertambahan kas. iv. Jurnal Pembelian Mencatat transaksi pembelian yang dilakukan dengan kredit. v. Jurnal Pembelian Retur dan Pengurangan Harga Khusus untuk mencatat transaksi pengembalian barang yang telah dibeli dengan kredit. vi. Jurnal Pengeluaran Kas Mencatat transaksi yang mengakibatkan berkurangnya kas. vii. Jurnal Umum Mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat ditampung dalam jurnaljurnal di atas, seperti Jurnal Penyesuaian, Jurnal Penutup, Jurnal Balik, dan lain-lain.

3. JURNAL PENJUALAN (SALE JOURNAL) Pada pedagang besar, umumnya transaksi penjualan biasanya dilakukan dengan sistem kredit, dimana hal ini akan menimbulkan perkiraan piutang (D) dan perkiraan penjualan (K).
Gambar 6.1 Jurnal Penjualan Jurnal Penjualan
Tanggal 200X Maret 26 118 Toko Latihan Lagi 250.000 2 No.Faktur 117 Nama Langganan (Debitur) Toko Angin Anginan Ref.

Hal. 1
Piutang (D) Penjualan (K) 100.000

950.000 (112/411)

www.smakmoer.com

55

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

Untuk mempostingkan ayat jurnal tersebut ke buku besar, kita memerlukan yang disebut dengan istilah Buku Pembantu. Buku ini berisikan rincian dari rekening dan untuk itu dibuat sebanyak jumlah langganan. Salah bentuk dari buku pembantu seperti yang terlihat pada gambar 6.2 di bawah ini. Dari jurnal penjualan di atas, terlihat telah terjadi penjualan dengan kredit kepada took Angin Anginan dengan faktur nomor 117, dan jika telah diposting ke buku besar, tanda check list (
)

di berikan di jurnal penjualan.

Dalam pempostingan ke buku besar, yang dipindahkan adalah jumlah total yang ada di jurnal penjualan tersebut, masing-masing ke buku besar penjualan dan buku besar piutang.
Gambar 6.2 Buku Pembantu Toko Angin Anginan Jl. Perintis Kemerdekaan No. 77
Tanggal 200X Maret 2 4 Keterangan Ref. JP1 JPR3 JPK Debit 100.000 10.000 65.000 Kredit Saldo 100.000 90.000 25.000

4. JURNAL PENJUALAN RETUR (SALES RETURN JOURNAL) Merupakan kebalikan dari jurnal penjualan, yaitu perkiraan piutang akan berkurang, dan perkiraan penjualan juga berkurang tetapi pengurangan ini dengan menerbitkan perkiraan baru yaitu perkiraan Penjualan Retur. Bila transaksi ini frekuensi terjadinya tidak sering, maka jurnal penjualan retur tidak perlu dibuat, tetapi cukup dicatat pada jurnal umum saja. Namun jika frekuensinya sering, maka diperlukan jurnal penjualan retur. Khusus untuk rekening piutang, terjadi dua kali posting, yaitu ke buku besar piutang, dan ke buku pembantu. Setiap terjadi penjualan retur, maka akan dikeluarkan credit memorandum (memo kredit) sebagai bukti transaksi, yaitu instruksi untuk

www.smakmoer.com

56

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

mengkreditkan rekening langganan (Buku Pembantu Piutang langganan) tersebut. Dari contoh jurnal penjualan di atas, dimisalkan pada tanggal 4 Maret Toko Angin Anginan mengembalikan barang yang dibelinya pada tanggal 2 senilai Rp 10.000, dikeluarkan memo kredit No.17 atas kejadian ini. Untuk itu sebelum di posting ke buku rekening langganan (Toko Angin Anginan), terlebih dahulu dibuatkan jurnal penjualan retur seperti yang terlihat pada gambar 6.3 di bawah ini.
Gambar 6.3 Jurnal Penjualan Retur Jurnal Penjualan Retur
Tanggal 200X Maret 4 No.MK 017 Nama Langganan (Debitur) Toko Angin Anginan Ref. Piutang (D) Penjualan (K) 10.000

90.000 (412/112)

Bila terjadi pembelian atau penjualan dengan sistem kredit, biasanya selalu ada syarat/ikatannya (term of payment). Dalam akad kredit dibuat lamanya kredit discount/korting. Contoh : 2% ( 2/10, n/30) = maksimum lama kredit 30 hari, bila dibayar dalam tempo 10 hari, akan diberi potongan sebesar 2%. Jika nilai sebesar 2% tersebut diambil oleh si pembeli, maka bagi penjual disebit dengan sales discount (potongan penjualan) Sistem jual beli juga ada yang mensyaratkan pembayaran dengan memakai metode : FOB - shipping point ; Jual beli dianggap telah terjadi di gudang (tempat) penjual. www.smakmoer.com 57 ( n/30 = net per 30 hari), arti agar langganan termotivasi untuk melunasi kredit lebih cepat dari waktu yang ditentukan, maka diberi

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

Biaya pengiriman ditanggung pembeli. FOB destination point ; Jual beli baru dianggap telah terjadi jika barang telah sampai di gudang pembeli. Biaya pengiriman ditanggung penjual. 5. JURNAL PENERIMAAN KAS (CASH RECEIPT JOURNAL) Kalau sebelumnya kita telah membahas semua transaksi yang melibatkan atau mempengaruhi perkiraan kas, dalam pencatatannya semua digabung menjadi satu. Tapi untuk perusahaan dagang, hal ini dicatat secara terpisah. Untuk itu persyaratan yang harus dirancang adalah sebagai berikut : a. Harus ada kolom untuk kas (Debit). b. Kalau sering melakukan penjualan kredit, pasti sering pula memperoleh piutang, sehingga disediakan pula kolom piutang (Kredit). c. Sediakan pula kolom potongan penjualan (Debit) apabila langganan sering memanfaatkan syarat kredit seperti 2/10, n/30. d. Kolom khusus dibuat sesuai kebutuhan, kalau sering pula menjual dengan tunai, maka dibuat pula kolom penjualan (Kredit). e. Untuk transaksi yang frekuensinya relatif kecil, dibuatkan kolom serba-serbi (Kredit). Dari contoh yang sebelumnya, diketahui pada tanggal 10 Maret Toko Angin-Anginan membayar hutangnya Rp 65.000, kemudian pada tanggal 11 Maret, perusahaan menerima pinjaman dari bank sebesar Rp 200.000, dan pada tanggal 11 terjadi pula penjualan tunai Rp 75.000, maka dari informasi ini kita dapat mrancang buku Jurnal Penerimaan Kas, dimana kolom serba-serbi jumlah akhirnya tidak dipindahkan karena elemennya telah dipindahkan saat transaksi itu terjadi. Untuk jumlah akhir bagi rekening yang lain, akan diposting ke rekening buku besar masing-masing.

www.smakmoer.com

58

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi Gambar 6.4 Jurnal Penerimaan Kas Jurnal Penerimaan Kas
Tanggal No. BPK
1)

Edie S.Makmoer Bab VI

Perkiraan Yang Dikreditkan

Ref.

Serba-serbi (Kredit) -

Penjualan

Piutang

Pot.Penjualan (Debit)

Kas (Debit) 63,700 200,000 75,000

200X 10 039 Toko Angin-Anginan Maret 11 12 Hutang Bank Penjualan 212

75,000

65,000 -

1,300 -

200,000 -

600,000 ()

300,000 (411)

780,000 (112)

47,000 (412)

1,633,000 (111)

1) Nomor Bukti Penjualan Kredit

6. STUDI KASUS Perusahaan dagang Matahari didirikan pada tanggal 1 Mai 200X dengan transaksi penjualan kredit dan transaksi lain sebagai berikut : 1. Pada tanggal 4 Mai 200X memperoleh sumbangan modal dari Tn. Rahmad sebesar Rp 2.000.000, kwitansi No. 01 2. Memperoleh setoran modal dari Tn Suandi sebesar Rp 10.000.000 pada tanggal 5 Mai, dengan kwitansi No.02. 3. Tanggal 6 meminjam uang dari Bank Pusaka Dumai,Tbk. sebesar Rp 14.500.000 dengan wesel dalam jangka waktu 90 hari dengan tingkat bunga 24% per tahun, kwitansi No. 03. 4. Tanggal 7, dijual dagangan pada PT. NGK senilai Rp 31.400.000 dengan syarat 2/10 , n/30, faktur No. 486. 5. Tanggal 11, penjualan barang dagangan secara tunai kepada Binbin & Co senilai Rp 10.000.000 dengan kwitansi No.04. 6. Tanggal 15, menjual barang dagangan dengan tunai kepada toko Aneka Murah senilai Rp 9.450.000, kwitansi No.05. 7. Tanggal 16, memperoleh penagihan dari PT. NGK untuk penjualan pada tanggal 7 Mai, kwitansi No.06.

www.smakmoer.com

59

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

8. Tanggal 18, menjual barang dagangan pada PT.Sutra senilai Rp 15.000.000 dengan syarat 2/10 , n/30, faktur No. 487. 9. Tanggal 19, PT.Sutra mengembalikan barang dagangan, dikeluarkan nota kredit No.175 sebesar Rp 1.000.000. 10. Tanggal 21, menjual barang dagang pada Nonsen & Co. dengan syarat 2/10 , n/30, senilai Rp 21.000.000, Faktur No.488. 11. Tanggal 25 mengeluarkan kwitansi No.07 untuk penjualan tunai Rp 11.900.000. 12. Tanggal 30, memperoleh penagihan dari PT. Sutera dengan kwitansi No.08. Diminta : a. Buatlah Jurnal Penjualan, Penerimaan Kas, dan Jurnal Umum b. Posting ke Buku Besar dan Buku Pembantu masing-masing. c. Hitung saldo piutang dan buku pembantu pada tanggal 31 Mai 200X. Penyelesaian : A. PENJURNALAN a. Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan Tanggal Nomor Faktur Debitur Ref. Hal : 01 Piutang (D) Penjualan (K)

www.smakmoer.com

60

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

b. Jurnal Penerimaan Kas


Jurnal Penerimaan Kas Tanggal No-Kw Debitur Ref. Debit Kas Pot.Penjualan Piutang Kredit Penjualan Serba-serbi Hal : 02

c. Jurnal Umum
Jurnal Umum Tanggal K.M Keterangan Ref Debit Hal. : 03 Kredit

B. BUKU BESAR SERTA SALDO MASING-MASING : a. Buku Besar Pembantu


PT. N G K Buku Pembantu Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo

www.smakmoer.com

61

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

PT. Sutera Buku Pembantu Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo

Nonsen & C0. Buku Pembantu Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit Saldo

b. Buku Besar Piutang


Piutang Tanggal Keterangan Ref. Debit Tanggal Keterangan Ref. No : 113 Kredit

c. Buku Besar Penjualan


Penjualan Tanggal Keterangan Ref. Debit Tanggal Keterangan Ref. No : 411 Kredit

www.smakmoer.com

62

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

d. Buku Besar Penjualan Retur


Penjualan Retur Tanggal Keterangan Ref. Debit Tanggal Keterangan Ref. No : 412 Kredit

6. JURNAL PEMBELIAN Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian yang dilakukan dengan sistem kredit. Sebagai dampaknya, setiap kali terjadi transaksi pembelian, akan timbul pula hutang. Adapun cirri-ciri dari jurnal pembelian antara lain : a. Terdapatnya kolom hutang (K) b. Kolom dirancang sesuai dengan kebutuhan c. Untuk transaksi yang jarang terjadi, tetapi ada, dibuatkan kolom serbaserbi. Contoh : Pada tanggal 1 November 200X, dibeli barang dengan kredit dari PT. A. senilai Rp 10.000 Tanggal 2 bulan yang sama, diterima faktur dari PT. B atas pembelian inventaris kantor Rp 15.000. alat kecil kantor Rp 2.000, dengan kredit. Tanggal 3 November, dibeli pula alat kecil toko Rp 4.000, dan inventaris toko Rp 5.000 dengan kredit pada PT. C.
Gambar 6.5 Jurnal Pembelian
JURNAL PEMBELIAN Tanggal Kreditur Ref. 200X 1 PT. A Nov 2 PT. B 3 PT. C Kredit Hutang 10.000 17.000 9.000 36.000 (211) Pembelian 10.000 10.000 (511) AKT 4.000 4.000 (114) 2.000 (115) AKK Serba-serbi Perkiraan 2.000 Inv. Kantor Inv. Toko 122 124 Ref. Jumlah 15.000 5.000 2.000 ( )

www.smakmoer.com

63

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

Pemindahan Sama halnya dengan jurnal penjualan, jurnal pembelian juga memiliki buku pembantu hutang. Dari contoh di atas maka buku pembantu hutangnya sebagai berikut :
Gambar 6.6 Buku Pembantu Hutang
Buku Pembantu Hutang PT. A Tanggal 200X Nov 1 2 Keterangan Ref. Debit *) 1.000 Kredit 10.000 Saldo 10.000 90.000

Buku Pembantu Hutang PT. B Tanggal 200X Nov 2 Keterangan Ref. Debit Kredit 17.000 Saldo 17.000

Buku Pembantu Hutang PT. C Tanggal 200X Nov 1 Keterangan Ref. Debit Kredit 9.000 Saldo 9.000

Sedangkan untuk kolom rupa-rupa di buku jurnal pembelian, transaksi tersebut tidak perlu dibuatkan buku pembantu, tetapi langsung dipindahkan ke buku besar. 7. JURNAL PEMBELIAN RETUR DAN PENGURANGAN HARGA Jurnal ini adalah khusus untuk mencatat pengembalian barang yang dibeli dengan kredit.. Jika pembelian retur ini jarang terjadi, maka pencatatannya cukup hanya di jurnal umum saja yaitu dengan mendebitkan hutang dan mengkreditkan pembelian retur :

www.smakmoer.com

64

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

Hutang Pembelian Retur

xxxx xxxx

Jika transaksi ini sering terjadi, maka perlu dirancang jurnal khususnya, yaitu dengan menyediakan satu kolom untuk dua rekening seperti yang terlihat pada gambar 6.7 di bawah ini. Sebagai bukti, dikeluarkan Memo Debit, setiap terjadi transaksi harus segera di posting ke buku pembantu (lihat buku pembantu hutang PT. A, dimana telah diposting debit Rp 1.000) Contoh transaksi : Sebagai lanjutan dari contoh di atas, dimisalkan terjadi pengembalian barang yang dibeli dari PT. A sebesar Rp 1.000, pada tanggal 2 November dan untuk itu dikeluarkan Memo Debit no. 007.
Gambar 6.7 Jurnal Pembelian Retur
Jurnal Pembelian Retur Tanggal 200X 2 Nov No. MD 007 Nama Kreditur PT. A Ref. Hutang (D) Pemb.Retur (K) 1.000

1.000 (211/512)

8. JURNAL PENGELUARAN KAS Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat transaksi yang menyebabkan terjadinya pengurangan kas. Setiap terjadi pembayaran hutang, segera dipindahkan ke buku pembantu hutang, dan per totalnya baru kemudian dipindahkan ke buku besar hutang. Dari contoh sebelumnya : Tanggal 11 November, dibayar hutang untuk PT. A dengan memperoleh potongan 2%.

www.smakmoer.com

65

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

Tanggal 15 November, dibayar hutang pada PT. B Rp 5.000 tanpa potongan. Tanggal 16 November dibayar gaji karyawan Rp 10.000
JURNAL PENGELUARAN KAS Tanggal Perkiraan yang didebit Ref. Debit Serba-serbi 611 10.000 10.000 ( ) Hutang 9.000 5.000 14.000 (211) (513) 180 Pot.Pembelian 180 Kredit Kas 8.820 5.000 10.000 23.820 (111)

Gambar 6.8 Jurnal Pengeluaran Kas

200X 11 PT. A Nov 15 PT. B 16 Biaya Gaji

Dari transaksi-transaksi di atas, maka buku besar hutang akan terlihat seperti pada gambar 6.9 di bawah ini.
Gambar 6.9 Buku Besar Hutang
Buku Besar Hutang Tanggal 200X 30 Nov Keterangan Ref. Debit 1.000 14.000 Tanggal 2002 30 Nov Keterangan Ref. No : 211 Kredit 36.000

9. LATIHAN MANDIRI : Selesaikanlah latihan di bawah ini dalam lembaran kertas HVS, untuk kemudian digabungkan dengan materi perkuliahan bab VI ini : Di bawah ini disajikan neraca perusahaan dagang Kertajaya pada tanggal 31 Desember 2006. Saldo piutang dagang pada tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp 300.000, terdiri dari piutang kepada toko Merbabu Rp 10.000, dan toko Agung Rp 200.000. Hutang dagang terdiri dari hutang kepada PT. Utama sebesar Rp 150.000, PT. Humaniora sebesar Rp 250.000 dan PT. Duta Angkasa sebesar Rp 100.000.

www.smakmoer.com

66

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

Aktiva Kas Piutang Dagang Persediaan Barang Dagang Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan JUMLAH AKTIVA Kewajiban dan Modal Hutang Dagang Modal Tuan Karta JUMLAH PASSIVA Rp 500.000 Rp 1.670.000 Rp 2.170.000 Rp 900.000 (180.000) Rp 720.000 Rp 2.170.000 Rp Rp Rp 650.000 300.000 500.000

Transaksi-transaksi selama bulan Januari 2007 adalah sebagai berikut : 2 Jan, diterima uang penagihan dari toko Merbabu sebesar Rp 100.000 (Kuitansi no. 1). 4 Jan, dijual barang dagang kepada toko Medika sejumlah Rp 500.000 dengan syarat 2/10;n/30 (faktur no.1). 9 Jan, penjualan tunai untuk periode 4 s/d 9 Januari Rp 100.000 (kuitansi no. 2). 11 Jan, dibeli barang dagang dari PT. Merdeka sejumlah Rp 750.000 dengan syarat 3/10;n/30 (faktur no. 501) 12 Jan, dibayar hutang kepada PT. Hutama sebesar Rp 150.000 (cek no.1798 dan bukti pengeluaran kas no. 001) 13 Jan diterima uang penagihan dari toko Agung sebesar Rp 200.000 (kuitansi no. 3) 14 Jan, diterima uang penagihan dari toko Medika untuk faktur no. 1 (kuitansi no. 4). 15 Jan, dibayar biaya listrik dan telepon, Rp 56.000 (cek no. 1799 dan bukti pengeluaran kas no. 002). 16 Jan, dibeli barang dagang dari Sundah & Co dengan tunai sebesar Rp 250.000 (cek no.1800 dan bukti pengeluaran kas no. 003). 18 Jan, dijual kepada toko Agung barang dagang sejumlah Rp 500.000 dengan syarat 2/10;n/30 (faktur no.2) 19 Jan, dibayar hutang kepada PT.Merdeka pembelian tanggal 11 Januari cek no. 1801 dan bukti pengeluaran kas no.004). 20 Jan, dibayar hutang kepada PT. Duta Angkasa sebesar Rp 100.000 cek no.1802 dan bukti pengeluaran kas no.005). 67

www.smakmoer.com

STMIK - AMIK Dumai Dasar Dasar Akuntansi

Edie S.Makmoer Bab VI

21 Jan, dijual kepada toko Agung barang dagang sejumlah Rp 500.000 dengan syarat 2/10;n/30 (faktur no. 3). 22 Jan, dibeli barang dagang dari PT.Merdeka sejumlah Rp 600.000 dengan syarat 3/10;n/30 (faktur no. 530) 23 Jan, dibeli barang dagang dari PT.Utama sejumlah Rp 300.000 dengan syarat 3/10;n/30 (faktur no.6). 23 Jan, penjualan tunai selama 18 s/d 23 Januari berjumlah Rp 150.000 (kuitansi no. 6). 25 Jan, mengeluarkan nota debit no.1 sebesar Rp 62.700 kepada PT.Merdeka untuk barang dagang yang dibeli tanggal 22 Januari. 26 Jan, dijual kepada toko Merbabu barang dagang sejumlah Rp 450.000 dengan syarat 2/10;n/30 (faktur no.4). 27 Jan, dijual kepada toko Agung barang dagang sejumlah Rp 350.000 dengan syarat 2/10;n/30 (faktur no.5). 28 Jan, mengeluarkan nota kredit no.1 sebesar Rp 50.000 kepada PT.Agung untuk penjualan yang didilakukan tanggal 21 Januari. 29 Jan diterima uang penagihan dari toko Agung untuk penjualan yang dilakukan pada tanggal 18 Januari (kuitansi no. 7) 30 Jan, diterima uang penagihan dari toko Agung untuk penjualan yang dilakukan pada tanggal 21 Januari (kuitansi no.8). 30 Jan,Dibayar gaji karyawan untuk bulan Januari 2003 sebesar Rp 850.000 (cek no.1803 dan bukti pengeluaran kas no. 006). 30 Jan, penjualan tunai untuk periode 25 s/d 30 Januari berjumlah Rp 145.000 (kuitansi no. 9).

Diminta : a. Catatlah transaksi-transaksi tersebut ke dalam jurnal khusus serta jurnal umum dengan juga membuat buku kartu hutang dan kartu piutang untuk masing-masing debitur atau langganan. b. Masukkan data yang terdapat dalam buku harian tersebut ke dalam perkiraan-perkiaraan yang bersangkutan di buku besar dengan nomor kode perkiraan yang sesuai. Saldo yang terdapat dalam neraca pada tanggal 31 Desember 2006 dianggap sebagai saldo awal pada tanggal 1 Januari 2007. c. Buatlah neraca saldo Perusahaan Dagang Kertajaya pada tanggal 31 Januari 2007. d. Buatlah daftar hutang dan piutang pada tanggal 31 Januari 2007. Selamat Bekerja

www.smakmoer.com

68

Anda mungkin juga menyukai