Anda di halaman 1dari 37

Matakuliah

Pendidikan Antikorupsi
KAMI Institut Pemerintahan Dalam Negeri
TOLAK IPDN Kampus SULUT
KORUPSI
DAUD KAWUNG
PERTEMUAN I
* PENGANTAR MATAKULIAH
ANTIKORUPSI
* PENGERTIAN KORUPSI

Tahun 2023
Rencana Aksi:
1. Perkuliahan (Teori dan Praktik);
2. Praja merancang rencana aksi pemberantasan bibit-bibit korupsi dalam
siklus kehidupan praja;
3. Praja menyusun bahan sosialisasi/penyuluhan dan mempresentasikan
dalam kelompok-kelompok kecil (1 kelompok terdiri dari 5-6 anggota
kelompok);
4. Membentuk komunitas praja berintegritas (Komunitas PING) dan
mengadakan cafe integritas;
5. Praja mengikuti ujian e-learning dan mendapat sertifikat e-learning yang
difasilitasi oleh KPK RI (dapat sertifikat);
6. Praja mengikuti ujian sertifikasi penyuluh anti korupsi (akan teregistrasi
sebagai penyuluh anti korupsi KPK RI. Dapat sertifikat)
7. Evaluasi Teori
PERTEMUAN 1.2

TEORI PRAKTIK

1.a Pengantar Pendidikan Anti Korupsi 1. Mengidentifikasi kemungkinan


adanya potensi korupsi di
lingkungan praja IPDN Kampus
Sulut;
1.b Membangun Integritas 2. Mengidentifikasi aktivitas dan
perilaku praja kaitannya dengan
nilai-nilai integritas (9 nilai integritas
+ 1) dalam siklus kehidupan praja
untuk mencegah terjadinya korupsi:
• Di Wisma (pagi hari)
• Saat kuliah
• Saat Pelatihan
• Saat Sore hari (Ekskul,dll)
• Setelah menza malam sampai
menjelang tidur malam
Gas Alam
Kualitas Terbaik

Pantai Terindah Hutan Terbaik

Harta Kekayaan
INDONESIA
Batu Bara
Terbaik

Tambang Emas
Terbesar

Tanah yang Subur


KORUPSI ADALAH KEJAHATAN LUAR BIASA
INGAT GAMBAR INI UNTUK MENCEGAH DIRI DARI PERBU-
ATAN KORUPSI

Anti - Corruption Learning Centre (ACLC) - KPK


Jabatan Tersangka Korupsi
2004 - 2019 Sumber: Data Penindakan KPK, Juni 2019

DPR/DPRD
Walkot/
Es.I/II/III Bupati & Hakim Pengacara Jaksa Korporasi
255 203 Wakilnya
22 11 7 6
108

Swasta Lainnya Menteri/ Gubernur Komisioner Dubes Polisi


Kepala K/L
258 114 20 7 4 2
27
JENIS PERKARA TINDAK PIDANA
KORUPSI
Sumber: Data Penindakan KPK, Juni 2019

Berdasarkan data KPK Tahun 2004 s.d 2019


65% PENYUAPAN
602 Perkara

PENGADAAN
21% BARANG & JASA
195 Perkara

5% PENYALAHGUNAAN ANGGARAN47 Perkara


3% TPPU 31 Perkara

3% PUNGUTAN/PEMERASAN 25 Perkara

2% PERIZINAN 23 Perkara

1% MERINTANGI PROSES KPK 10 Perkara


MUDA-MUDA KORUPSI

Wa Ode Nurhayati
M. Nazarudin (33) Zumi Zola (38) (30)

Eka Dharma Putra (32) M. Faizal Azwani (31) Agung Purno Sarjono (35)
Fahd El Fouz (29)
• Fahd El Fouz (29 tahun)

rnin g
Wa

• Agung Purno Sarjono (35 • Wa Ode Nurhayati (30


tahun) tahun)

Muda Tapi
Mengapa
Korupsi ?

• Muhammad Nazarudin (33 • M. Faisal Azwan (31


tahun) tahun)

• Eka Dharma Putra (32 tahun)


rn ing
Wa
Wa rnin g
KORUPSI
Wa rnin g KORUPSI
• Kota Cilegon : Ayah dan Anak (Tubagus
Iman Ariyadi – Aat Syafaat)
• Sulut : Anak dan Ibu (Aditya Anugrah -
Marlina Moha Siahaan)
• Kutai Kartanegara: Anak dan Ayah (Rita
Widyasari – Syaukani)
• Banten : Kakak dan Adik (Ratu Atut
Chosiyah- Tubagus Chairi Wardana)
• Kendari: Anak dan Ayah (Adriatma Dwi
Putra - Asrun)
Wa rni ng
KORUPSI
Mahasiswa Terlibat Korupsi Akibat
Perilaku Koruptif yang Dianggap Biasa
R U TA N K P K
KEBEBASAN YANG HILANG
KORUPSI VERSI MAHASISWA
Ingat, yang Biasa Belum Tentu Benar

Mencontek Terlambat/
Korupsi Waktu

Plagiat
Gratifikasi ke
Dosen

Titip Absen Proposal/


Kuitansi Palsu
Penyalahgunaan
Dana Beasiswa dan Perilaku
Menyimpang
Lainnya
PERILAKU KORUPTIF MAHASISWA
Mengapa KPK mendorong
Pentingnya Implementasi
Pendidikan Antikorupsi ?
UU No. 30/2002 tentang KPK Pasal 13 c, d, dan e:

“Dalam melaksanakan fungsi pencegahan, KPK mempunyai


wewenang untuk melaksanakan Pendidikan Antikorupsi pada
setiap jenjang pendidikan; merancang dan mendorong
terlaksananya program sosialisasi TPK; dan melakukan
kampanye antikorupsi kepada masyarakat umum”
Melihat indeks persepsi antikorupsi,
sebagai tolak ukur Integritas suatu
Negara.
Dalam hal ini apakah Indonesia
mengalami perbaikan perbaikan dari
tahun ke tahun?
TREND CPI
INDONESIA DALAM SATU DEKADE

37 37 38
36
34
32 32
30
28 28
26

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
*INDEKS PERSEPSI KORUPSI
PERBANDINGAN DENGAN BRAZIL, INDIA DAN CHINA

BRAZIL,INDIA & CHINA dipilih karena


kemiripan demografi dengan
Indonesia, spt luas wilayah, jumlah
penduduk
Skor IPK Indonesia dari tahun 1995-2017
fluktuatif, namun menunjukkan tren
positif.
Economist Intelligence Unit/EIU (Country Bertlesmann Transformation Index: IMD world Competitiveness:
Risk Rating): 37 38
• Akuntabilitas dana publik • Efektivitas pemidanaan tipikor pada pejabat • Eksistensi Suap dan Korupsi
• Penyalahgunaan dana publik publik
• Pendanaan khusus yang tdk akuntabel • Kesuksesan mengontrol korupsi dan efektivitas Global Insight (Country Risk Rating):
• Rekrutmen PNS penegakan integritas • Korupsi, dampaknya terhadap operasional bisnis (analisis
• Independensi Badan Audit penyebab politis & ekonomi)
• Independensi Peradilan • Assessmen pengalaman pebisnis dalam proses perjinan
• Kebiasaan suap u/ kontrak
37 dan regulasi pendukung

47
International Country Risk Guide: 50
PERC:
• Suap terkait ijin ekspor-impor, kontrol CPI SCORE • Persepsi korupsi sektor publik :
perdagangan, penghitungan pajak, a. Pimpinan politik nasional dan lokal


perlindungan polisi, pinjaman
Potensi atau korupsi aktual dalam bentuk
kroni, nepotisme, pendanaan rahasia,
38 b. PNS Pusat dan Daerah
• Persepsi Korupsi pada instansi tertentu:
(Kepolisian, pengadilan, BC, Pajak, Perijinan,
kedekatan politik dan bisnis Pengawasan, militer)
33

World Economic Forum – Varities Democracy Project


Executive Opinion Survey: 50 30
World Justice Project: 20 (baru masuk di 2017)

• Seberapa lazim perusahaan tidak mendokumentasikan • Mengukur ketaatan satu negara dalam • Mengukur 7 prinsip demokrasi suatu negara :
suap terkait Impor-Ekspor, fasilitas publik, pembayaran penegakan hukum (rule of law) electoral, liberal, participatory, deliberative,
pajak tahunan, kickback kontrak, memenangkan putusan • Mengukur penyalahgunaan kewenangan egalitarian, majoritarian and consensual
pengadilan? publik pada: Eksekutif, Yudisial, Polisi/Militer
• Seberapa lazim dana publik dialihkan kepada swasta, dan Legislatif
individu atau kelompok terkait korupsi?
* KORUPSI DAN INTEGRITAS
Aktualisasi Nilai-Nilai Integritas
* APA ITU KORUPSI?
*Konsep korupsi yang berkembang *
*Apakah Korupsi terbatas pada Tindak Pidana Korupsi?

PERILAKU KORUPTIF
* United Nation Convention Against Corruption
(UNCAC) / UU no. 7 Tahun 2006

MERUSAK PROSES DEMOKRASI

MERUSAK PASAR, HARGA,


& PERSAINGAN USAHA
YANG SEHAT
MERUNTUHKAN HUKUM
DAMPAK KORUPSI

PELANGGARAN HAK ASASI


MANUSIA
MENURUNKAN KUALITAS
HIDUP / PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
MENYEBABKAN KEJAHATAN
LAIN BERKEMBANG
Jenis Tipikor (UU No.31/1999 Jo.UU No.20/2001)
Korupsi dirumuskan dalam 30 jenis tipikor, dikelompokkan menjadi tujuh jenis besar.
Tugas dan perilaku dalam ranah
PERAN INDIVIDU domestik (rumah tangga)
DALAM LINGKUP
maupun sebagai pribadi
PRIBADI
KORUPSI individu.
SANGAT
MUNGKIN
TERKAIT
DENGAN
“KAPASITAS
INDIVIDU”
(Ruud, 2000) PERAN INDIVIDU tugas dan perilaku pada status
DALAM LINGKUP dalam ranah publik , institusi
SOSIAL MASYARAKAT formal, relasi sosial

* KORUPSI TERNYATA SANGAT MUNGKIN BISA TERJADI KETIKA


INDIVIDU MEMILIKI PERAN DALAM LINGKUP PRIBADI DAN SOSIAL
MASYARAKAT
Tujuan : membangun karakter antikorupsi.

Mencegah orang lain untuk


3 korupsi

2 Mencegah diri sendiri untuk


korupsi

1
Mampu mengenali dan
memahami korupsi
PAK
Kesadara
n • Semangat Perlawanan terhadap Korupsi
• Sadar Bahaya dan Dampak Korupsi
Termasuk Perilaku KKN
• Berpikir Kritis terhadap Masalah Korupsi
Aktualisasi
Nilai-Nilai
Integritas Memba
ngun
Integrit
as
Meningkatkan
Keterampilan Kompeten dalam
dan menjalankan program
Pengetahuan pemberantasan
korupsi
Akuntabili
tas

Kontrol Transpa
kebijakan 5 prinsip ransi
anti
korupsi

Kewajara
Kebijakan
n
Harus Dengan

SABAR
diri
* PERAN MAHASISWA
sendiri DALAM UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI

negara
* Capaian Pembelajaran MK Antikorupsi

1. Mampu menjelaskan materi-materi yang diajarkan

2. Mampu menganalisis kasus korupsi berdasarkan faktor penyebab, dampak dari


korupsi yang dilakukan, serta pelanggaran aturan yang terjadi.

3. Mampu menumbuhkan sikap optimis, empati, afeksi positif


dalam berperilaku anti-korupsi,

4. Mampu melakukan aksi pencegahan korupsi di masyarakat

35
Sumber Materi
Buku “Pendidikan Antikorupsi untuk Perguruan Tinggi”, Jakarta;
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI, Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi. Tahun 2011
DAUD KAWUNG IPDN Kampus Sulut Tahun 2023

Anda mungkin juga menyukai