Efek Terobosan
Efek Terobosan
(Gambar 5.3).
• Dalam kotak persamaan Schrodinger menjadi
(5.24)
n = 1, 2, 3 . . (5.26)
Hasil ini disebabkan oleh harga nol sinus pada sudut
(5.29)
(5.30)
PARTIKEL DALAM KOTAK 3D
PEMANTULAN DAN TRANSMISI OLEH
PERINTANG
• Menurut mekanika klasik sebuah partikel yang
menumbuk sebuah dinding tegar tidak
berpeluang untuk menembusnya. Mekanika
kuantum juga menghasilkan sama: sebuah
partikel berenergi kinetik berhingga tidak
dapat memasuki daerah yang energi
potensialnya
• Bagaimana untuk dinding yang tidak keras tak
berhingga namun diperlukan lebih banyak energi V
untuk menembusnya daripada energi partikel E?
Mekanika klasik menyatakan bahwa partikel akan
terpental, sedangkan mekanika kuantum memberikan
hal yang berbeda : terdapat peluang tertentu, tidak
perlu besar namun tidak nol, bahwa partikel itu dapat
melalui energi perintang walaupun E < V. Walaupun
partikel itu tidak memiliki energi cukup untuk
menerobos perintang, namun partikel itu dapat
menerobos melaluinya. Lebih tinggi perintang dan
lebih tebal perintangnya, lebih kecil peluang partikel
untuk menembusnya.
• Efek terobosan dapat dimengerti dengan
memakai prinsip ketidaktentuan. Jika kita
mengatakan bahwa partikel yang datang tidak
dapat memasuki perintang maka ketidaktentuan
kedudukan ∆x harus nol di situ, tetapi karena ∆x
∆p ≥ h/2, ketidaktentuan momentum ∆p yang
bersesuaian harus menjadi tak hingga hal ini
tidak cocok dengan kenyataan bahwa partikel itu
bermomentum dan berenergi berhingga.
• Gambar 5.5
• Gambar 5.6
• Gambar 5.7
EFEK TEROBOSAN
• Peluang partikel menerobos rintang potensial.
Seberkas partikel indentik masing-masing
berenergi kinetik K = E. Berkas itu datang dari
kiri perintang potensial yang tingginya V dan
lebarnya L. Pada kedua sisi perintang itu V = 0
ini berarti tidak ada gaya yang bereaksi pada
partikel di situ.
Gambar 5.8 gambaran skematik dari
penerobosan melalui perintang.
• (5.34)
• (5.35)
• (5.38)
• Menyatakan bilangan gelombang de Broglie
menjelaskan partikel di luar perintang. Karena
• Itu setara dengan persamaan (5.25) besar
masing-masing koefisien berbeda tetapi sudah
dalam bentuk yang cocok untuk menjelaskan
partikel bebas.
• Persamaan (5.36) dan (5.37) seperti yang
ditunjukkan pada gambar 5.8. ialah
gelombang dengan amplitudo A yang datang
dari kiri perintang. Jadi dapat ditulis
• Gelombang datang
• (5.39)
• Pemecahannya ialah
• (5.46)
• Di mana
• (5.47)
• Menyatakan bilangan gelombang di dalam
perintang.
• Karena E < V, k’ merupakan bilangan imajiner,
dan untuk memudahkan kita definisikan
bilangan gelombang lain k2 dengan cara
sebagai berikut.
• Bilanngan gelombang di dalam perintang
• (5.48)