tentang
KEADAAN STASIONER PADA POTENSIAL TANGGUL DAN
POTENSIAL SUMUR
KELOMPOK 5:
1. INDAH LESTARI (2130107007)
2. YULIA OKTAVIONA (2130107011)
3. MUHAMMAD ABDUL AZRI (2130107013)
DOSEN PENGAMPU:
HADIYATI IDRUS, M.SC
Makalah ini berjudul Potensial Tanggul dan Potensial Sumur. Makalah ini
sebagai bagian dalam tugas mata kuliah Fisika Kuantum di Universitas Islam
Negeri Mahmud Yunus Batusangkar. Makalah ini berisikan tentang materi
Potensial Tanggul dan Potensial Sumur. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca terutama mahasiswa/i calon pendidik sebagai pedoman dalam
meningkatkan kualitas belajar mengajar. Penulis juga sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca terhadap tulisan ini. Saran dan kritik
tersebut sebagai bahan bagi penulis untuk perbaikan tulisan ini di kemudian hari.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Potensial Tanggul
Aplikasi persamaan Schrondinger dalam banyak hal akan berkaitan dengan energi
potensial, yaitu besaran yang merupakan fungsi posisi dan tidak merupakan fungsi waktu.
Perhatian kita tertuju pada keberadaan partikel dari waktu ke waktu, melainkan tertuju pada
kemungkinan berada dalam selang waktu yang cukup Panjang. Jadi jika factor waktu dapat
dipisahkan dari fungsi gelombang, maka hal itu akan menyederhanakan persoalan.
Persamaan Schrondinger satu dimensi dapat dituliskan sebagai berikut:
2
−h2 1 ∂ ψ ( x )
+ Vp ( x )=E
2m ψ ( x ) ∂ x 2
Solusi dari persamaan bersesuaian dengan persamaan diferensial biasa orde dua dengan solusi
umum sebagai berikut:
ikx −ikx
ψ ( x )=Ae + Be
Persamaan tersebut dapat dimaknai sebagai representasi sebuah gelombang yang merambat kea
rah sumbu x positif dan sumbu x negative, dengan k adalah bilangan gelombang.
Salah satu aplikasi persamaan Schrondinger pada sistem potensial, yaitu: potensial
tanggul (potensial hakang persegi), misalkan sebuah partikel bermassa m, berenergi E < V, lebar
potensial tanggul a. Untuk menyelesaikan persamaan Schrondinger pada kasus tersebut, kita
perlu membagi solusi daerah potensial tanggul menjadi tiga daerah, yaitu x < 0 sebagai daerah I,
0 < x < a sebagai daerah II dan x > a sebagai daerah III.
Untuk E > V0, persamaan Schrondinger bebas waktu di daerah I, II dan III sama bentuknya.
Dengan demikian penyelesaian umum persamaan Schrondinger bebas waktu daerah I, II, dan III
semuanya merupakan fungsi harmonis kompleks sebagai berikut.
Dengan,
Jika diandaikan partikel bergerak ke kanan dari x < 0 maka, kita harus mengisikan C2 =
0. Selanjutnya, dengan menerapkan syarat kontinuitas ψ ( x ) dan d ψ (x)/ dx di x = 0 diperoleh.
Persamaan diatas memberikan batasan untuk nilai A sampai C, semua tetapan dinyatakan
dalam C1. Dengan menggunakan persamaan tersebut penyelesaian umum berubah menjadi
penyelesaian khusus.
Persamaan diatas menunjukan bahwa, untuk nilai E dan V 0 tertentu, koefesien transmisi
bergantung secara periodik terhadap lebar tanggul α . Nilai maksimum T adalah 1, dan ini terjadi
nπ
jika α =
h
√ 2 m(E−V 0 ) dengan n sebarang bilang bulat positif. Dikatakan bahwa partikel
yang datang mengenai tanggul dengan mudah (pasti) diteruskan. Nilai minimum koefisien
transmisi sebesar :
4 E(E−V 0 )
2
4 E ( E−V 0 ) +V 0
Yang menunjukan bahwa selalu ada peluang bagi partikel untuk diteruskan. Ketika tidak
terjadi resonansi transmisi, gelombang yang merambat kekanan (yang diteruskan dari x = 0) dan
gelombang yang merambat kekiri (yang dipantulkan dititik x = α ) saling melemahkan.
Akibatnya amplitudo gelombang yang sampai di daerah III menjadi berkurang.
B. Potensial Sumur
Telaah kita batasi pada keadaan terikat, artinya gerak partikel dibatasi pada ruang
tertentu. Berdasarkan plot potensial pada gambar, keadaan terikat terjadi jika energi total partikel
memenuhi ketaksamaan V0 < E < 0. Dalam hal ini partikel hanya mungkin bergerak di sekitar
interval x = a/2 sampai x = a/2. Jika energi partikel lebih dari nol maka partikel dapat bergerak
dari sampai dengan +, dan partikel dikatakan dalam keadaan bebas.
Di daerah II :
Penyelesaian umum kedua persamaan:
Agar fungsi eigen yang didapat berhingga di mana-mana maka kita harus menetapkan
A2 = C1 = 0. Selanjutnya, dari syarat kontinuitas di x = a/2 didapatkan hubungan
Solusi dari persamaan bersesuaian dengan persamaan diferensial biasa orde dua dengan
solusi umum sebagai berikut:
ikx −ikx
ψ ( x )=Ae + Be
Persamaan tersebut dapat dimaknai sebagai representasi sebuah gelombang yang
merambat kea rah sumbu x positif dan sumbu x negative, dengan k adalah bilangan gelombang.
Gerak partikel dibatasi pada ruang tertentu. Berdasarkan plot potensial pada gambar,
keadaan terikat terjadi jika energi total partikel memenuhi ketaksamaan V0 < E < 0. Dalam hal
ini partikel hanya mungkin bergerak di sekitar interval x = a/2 sampai x = a/2. Jika energi
partikel lebih dari nol maka partikel dapat bergerak dari sampai dengan +, dan partikel
dikatakan dalam keadaan bebas.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami
harapkan dari pembaca sekalian. Kemudian, kami juga berharap agar pembaca dapat melengkapi
kekurangan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA