Anda di halaman 1dari 202

DIVISI 8

REHABILITASI JEMBATAN

SPESIFIKASI 2018

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


ISI DIVISI 8

 Seksi 8.1. Perbaikan retak dengan • Seksi 8.8. Perbaikan dan Penggantian
bahan epoksi Elemen Baja
• Seksi 8.9. Perkuatan Struktur Baja
 Seksi 8.2. Perbaikan Dimensi Struktur
Beton • Seksi 8.10 Perbaikan dan Penggantian
Struktur kayu
 Seksi 8.3. Pengecatan Struktur Beton
• Seksi 8.11. Perbaikan dan Penggantian
 Seksi 8.4. Perkuatan Struktur Beton Sambungan Siar Muai (Expansion joint)
 Seksi 8.5. Penggantian dan • Seksi 8.12. Perbaikan dan Penggantian
Pengencangan Baut Landasan (Bearing)
• Seksi 8.13. Perbaikan dan Penggantian
 Seksi 8.6. Pengelasan Elemen Baja Sandaran (Railing)
Struktur Jembatan
• Seksi 8.14. Perbaikan dan Penggantian
 Seksi 8.7. Pengecatan Struktur Baja Drainase Lantai
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PERBAIKAN RETAK DENGAN
BAHAN EPOKSI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


SPESIFIKASI 2018 – SEKSI 8.1. – PERBAIKAN RETAK

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
SEKSI 8.1. – PERBAIKAN RETAK DENGAN BAHAN EPOKSI

KRITERIA PERBAIKAN
RETAK

Mutu beton minimum 20 MPa

Belum ada kebocoran


Perkuatan al
dengan FRP.
Lebar retak antara
0,15 mm - 1 mm

Apabila dalam 1 m2 Panjang retak


> 3 m’, dilakukan perkuatan
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PENGAJUAN KESIAPAN KERJA

• Penyedia Jasa harus mengirimkan contoh bahan (cairan perekat epoksi) yang akan digunakan beserta
sertifikat hasil pengujian dari instansi yang berwenang yang menyatakan jenis, grade, kelas, yang
diusulkan.

• Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus memberitahu Pengawas Pekerjaan secara tertulis
tentang metode pelaksanaan pekerjaan perbaikan retak yang diusulkan dan dilengkapi dengan
hasil pengujian (atau sertifikat) beserta jenis peralatan yang digunakan dan jadwal pelaksanaannya

• Sebelum pekerjaan dimulai, harus dilakukan pengujian tekanan yang ada pada tabung penyuntik
yang diusulkan untuk membuktikan bahwa peralatan yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang
ada. Pengujian ini dapat dilaksanakan di lokasi pekerjaan atau di lokasi lain yang disetujui dan
disaksikan oleh Pengawas Pekerjaan.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
BAHAN PEREKAT (EPOKSI)

• Bahan perekat (epoksi) yang digunakan harus mempunyai daya rekat yang
sangat baik, dan dapat merekatkan dengan sempurna struktur beton yang
terpisah
• Bahan perekat harus dapat berpenetrasi sampai kedalaman retak yang
paling kecil di dalam struktur yang terjadi dengan sempurna tanpa adanya
penutupan lalu lintas di atas struktur jembatan, dan bahan perekat (epoksi)
harus mempunyai kekentalan tertentu seperti disyaratkan pada spesifikasi ini
• Mempunyai sifat fleksibilitas yang dapat menahan vibrasi yang mungkin
terjadi di dalam retakan
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Daya rekat
yang sangat
baik

Sifat
fleksibilitas Sifat Dapat
tinggi dan
dapat bahan berpenetrasi
sampai retak
menahan
vibrasi epoksi < 0,15 mm

Pada waktu
penetrasi
tidak ada
penutupan
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
lalu lintas
Menutup retakan
dari permukaan
beton selama
penyuntikan dan
curing

menutup bagian luar sepanjang Sifat


garis retakan agar bahan perekat
(epoksi resin) tidak dapat
bahan Menahan tabung
mengalir keluar/ merembes dari penutup penyuntik pada
posisinya
celah retak yang tidak tertutup
oleh tabung penyuntik retak
(sealant)

mencegah terjadinya
kebocoran/rembesan bahan
epoksi dari celah bahan
penutup tersebut selama
pelaksanaan penyuntikan
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Persyaratan Bahan untuk alat suntik

Mempunyai Kompresor
Terdiri atas 2 tekanan rendah hanya untuk
bagian (nipple dari alat itu memasukkan
dan tabung sendiri sekitar 3 bahan epoksi ke
penyuntik) kg/cm2 dengan dalam tabung
toleransi 5% penyuntik

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
SEKSI 8.2. PERBAIKAN DIMENSI
STRUKTUR BETON
PATCHING DAN GROUTING

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
patching
Spalling,
scaling

Perbaika
n keropos

Dimensi
honeycomb

Grouting

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PERBAIKAN DIMENSI BETON

• Yang dimaksud dengan perbaikan dimensi adalah pekerjaan


pengembalian dimensi akibat terjadinya kerontokan, pengelupasan,
keropos atau gompalnya struktur beton dengan melaksanakan
pekerjaan patching/penambalan atau dengan cara graut.

• Perbaikan dimensi ini dilaksanakan hanya untuk kondisi struktur yang


berada di atas permukaan air (daerah kering).

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PATCHING DAN GRAUTING

 Patching adalah suatu pekerjaan penambalan elemen beton yang


mengalami gompal atau rontok pada bagian permukaan dengan
beton/mortar baru agar struktur beton dapat berfungsi sesuai dengan
dimensi yang sudah ditentukan.

 Graut adalah suatu perbaikan elemen beton bagian dalam dan/atau


luar elemen beton dengan cara mengisi/memasukkan bahan mortar
ke dalam rongga pada struktur beton yang keropos dengan
menggunakan alat yang bertekanan tertentu (kompresor) dan
menggunakan acuan yang kedap.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
BAHAN PATCHING

• Beton dengan mutu yang sama atau lebih tinggi dari beton yang akan
digantikan DAN TIDAK MENYUSUT, atau

• Untuk bahan patching yang akan dilewati kendaraan pada umur beton yang
lebih awal (pada bagian atas lantai kendaraan), bahan patching harus
mempunyai kuat tekan minimal 21 MPa pada saat struktur tersebut dibuka
untuk lalu lintas.

• Ketebalan jenis bahan patching yang digunakan harus sesuai dengan jenis
kerusakan dan fungsi struktur beton yang akan diperbaiki. Ketebalan
permukaan yang akan diperbaiki tidak lebih dari ⅓ tebal elemen beton
eksisting atau 80 mm sampai elemen beton yang baik.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
BAHAN GRAUT

 Bahan graut adalah bahan yang digunakan untuk perbaikan dimensi beton
yang menggunakan acuan. Acuan yang digunakan harus kedap.
  Bahan graut harus mempunyai sifat tidak menyusut dan mempunyai kuat
tekan minimal sama atau lebih besar dengan mutu beton eksisting
  Bahan graut yang digunakan harus dapat menyatu dengan beton
eksisting dan jika menggunakan bahan pabrikan penggunaannya harus
sesuai petunjuk pabrik.
  Spesifikasi kuat tekan bahan untuk graut yang digunakan mempunyai
spesifikasi yang setara atau lebih besar dari kuat tekan beton eksisting.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
ANTI KOROSI BAJA TULANGAN
(ASTM A775/A775M-17)

 Jika diperlukan bahan anti korosi sebagai pelindung baja tulangan pada baja tulangan eksisting,
maka bahan yang digunakan harus sesuai dengan ASTM A775/A775M-17.
 Semua baja tulangan yang harus diberi proteksi dengan bahan anti korosi sebagai perlindungan
terhadap permukaan baja tulangan digunakan untuk menjaga agar karat tidak menjalar.
 Persyaratan bahan anti korosi untuk baja tulangan harus sama dengan bahan yang di gunakan
pada baja tulangan eksisting.
 Bahan anti korosi ini merupakan pelindung terhadap korosi pada baja tulangan, yang terbuat
dari powder coating dengan komposisi organik kecuali pigment dapat digunakan yang
inorganik
 Persyaratan bahan anti korosi ini harus tahan terhadap bahan kimia, Cathodic Disbondment,
Salt Spray Resistance, Chloride Permeability, Coating Flexibility, Relative Bond Strength in
Concrete, Abrasion Resistance, Impact Test.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
• Minimum 20 MPa
Mutu beton
• Jika < 20 Mpa, harus perkuatan

Persyaratan
pelaksanaan • Beton yang rontok < 1/3 tebal pelat
perbaikan Kondisi • Maksimal 80 mm untuk patching
kerusakan
dimensi
• Baja tulangan apabila sudah keropos, harus
diganti
Baja
tulangan • Diberi lapisan anti korosi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi 23


PATCHING

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PATCHING

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


GROUTING

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


GROUTING

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PENGECATAN BETON

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


UMUM

• Mencegah dan melindungi elemen struktur beton termasuk bagian pelengkap


jembatan dari kerusakan yang diakibatkan oleh faktor lingkungan dan
menambah nilai estetika jembatan.

• Pengecatan struktur beton dibagi dua yaitu pengecatan dengan maksud


proteksi dan pengecatan untuk dekoratif.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PENGECATAN PROTEKTIF DAN DEKORATIF

• Pengecatan untuk proteksi untuk:


• elemen utama beton seperti elemen bangunan atas jembatan beton dan
bangunan bawah yang terdampak oleh kondisi lingkungan seperti di daerah
pantai dan di daerah padat lalu lintas (polusi tinggi), dan
• berfungsi sebagai anti karbonasi serta mempunyai umur proteksi sedang
dengan umur keawetan minimal 5 tahun.

• Pengecatan yang bersifat dekoratif untuk :


• menambah nilai estika, dan
• mempunyai umur keawetan 3 tahun.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
JENIS CAT

• Jenis cat yang digunakan pada pengecatan beton adalah


• tahan terhadap bahan kimia,
• air, chloride, CO2,
• tahan terhadap UV,
• kelembaban udara,
• tidak mudah retak,
• mempunyai penampilan yang menarik, estetika,
• daya lekat yang tinggi serta tahan terhadap abrasi.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


KESIAPAN KERJA

• Penyedia Jasa harus mengajukan jenis cat yang akan digunakan


untuk pengecatan kepada Pengawas Pekerjaan disertai dengan
sertifikat yang merupakan jaminan keaslian produk sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan di atas.

• Penyedia Jasa melakukan uji pulloff dan harus memenuhi nilai


minimal 1,4 MPa untuk jenis cat protektif.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


UJI KETEBALAN CAT

• Penyedia Jasa juga harus menyediakan


• alat pengukur ketebalan cat (elcometer atau yang setara) dalam
kondisi basah (WFT - Wet Film Thickness) dan
• alat pengukur ketebalan cat dalam kondisi kering (DFT - Dry
Film Thickness).
• Khusus untuk aplikasi di daerah pasang surut cukup
menyediakan alat pengukuran ketebalan cat dalam kondisi
basah (WFT).

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


KUALIFIKASI PERSONIL

• Personil yang melakukan pekerjaan persiapan


permukaan dan pengecatan harus memenuhi:
• kualifikasi dan
• kompetensi personil
• dikeluarkan oleh lembaga yang berkompeten atau yang
telah mengikuti pelatihan system pengecatan (clinic
coating).

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PENGUJIAN PERCOBAAN SEBELUM
PENGECATAN

• Penyedia jasa harus melakukan pengujian percobaan minimum 1


meter persegi sebelum pelaksanaan pekerjaan.

• Satu benda uji yang disiapkan untuk kondisi pengukuran kelembaban


permukaan sesuai dengan:
• persyaratan dari pabrik pembuat,
• kondisi lingkungan,
• kelekatan cat pada permukaan

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PERALATAN CONTROL KUALITAS
PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN

• Sling phsycometric atau elektronik hygrometer, kalkulator dew point dan


thermometer untuk mengukur temperatur permukaan sesuai dengan ASTM
E337-15.
• Blotter paper sesuai dengan ASTM D4258-05(2017).

• Alat ukur ketebalan cat basah sesuai dengan ASTM D4414-95(2013).


• Alat ukur ketebalan cat kering sesuai ASTM D6132-13(2017).

• Pull-off Adhesion Tester (Self-center) sesuai dengan ASTM D 4541-17.


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
BAHAN

• Cat yang digunakan harus tahan terhadap cuaca (UV), tahan terhadap alkali,
tahan terhadap karbonasi.

• Untuk pengecatan dekoratif dapat menggunakan jenis cat : Water-based


Portland cement, Water-based polymer latex, Single-component polymer dan
Two-component polymer

• Untuk pengecatan protektif dapat menggunakan jenis cat : Methyl


methacrylate, Alkyl-alkoxysilane, Polyvinyl butyral, Acrylics, Epoxy,
Polyurethane, Chlorinated rubber, Asphalt, Coal tar dan polyvinyl chloride

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PERSIAPAN PERMUKAAN

• Metode persiapan permukaan mengacu pada SSPC-SP13/NACE 6, ICRI


guideline No. 310.2R-2013
 
• Metode persiapan permukaan mengikuti standar SSPC-SP13, yang terdiri atas 2
jenis metode pembersihan yaitu:
• Pembersihan secara mekanik mengikuti ASTM D4259-88(2002)
• Pembersihan secara kimia mengikuti ASTM D4260-05(2017)

• Sebelum dilakukan pengecatan, permukaan struktur beton yang mengalami


retak > 0,15 mm sampai 1 mm dan dimensi harus diperbaiki
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PENGECATAN

 Untuk pengecatan dekoratif,


 jumlah pelapisan dan
 ketebalan cat mencapai keseragaman (uniformity) dalam warna dan teksture.
 Tanpa merusak/menurunkan kualitas/mutu struktur beton.

 Untuk pengecatan protektif,


 jumlah pelapisan dan ketebalan cat tergantung pada bahan cat yang digunakan dan mengikuti
ACI 515.2R-13.

 Pengecatan harus mempertimbangkan kondisi cuaca sesuai dengan bahan cat digunakan.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
BAGAIMANA MEMILIH LAPISAN
PELINDUNG BETON

• Bahan tersebut harus memiliki kemampuan untuk


melindungi beton dengan spesifikasi

Anti Carbonation Carbonation Inhibiting Coefficient


Chloride Resistant Chloride Diffusion & Rapid
Chloride Permeability Test
Sulfate dan kimia lainnya Chemical Resistant Table

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PENGENDALIAN MUTU

• Semua material cat harus:


• dalam kemasan tertutup rapat dan
• mempunyai label resmi pabrik pembuat yang menyatakan nama pabrik, jenis produk, nomor batch,
• tanggal kadaluwarsa.

• Penyedia Jasa harus menyerahkan sertifikat keaslian produk yang menyatakan:


• Nama dan alamat pabrik pembuat
• Referensi produk
• Identifikasi nomor batch
• Jumlah produksi dalam batch
• Tanggal pembuatan.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PERKUATAN STRUKTUR BETON

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Concrete
jacketing

Steel plate
bonding

FRP
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Metode Concrete Jacketing
Beberapa catatan :

• Pembuatan bekisting yang


relatif tidak sulit.
• Mudah dilaksanakan oleh
tukang berpengalaman.
• Waktu/pekerja intensif
• Bonding/lekatan antara beton
lama dan baru hrs menjadi
perhatian khusus

• Perbedaan nilai susut pada


beton lama dan baru.
• Beban mati tambahan.
• Dimensi elemen struktur
menjadi lebih besar
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Steel Plate Bonding
Beberapa catatan :

• Perlu alat bantu untuk Set up


• Waktu/pekerja intensif.
• Plat baja relative mudah
didapat
• Pada jemb tinggi perlu extra
effort.
• Drilling & bolting pada beton
dpt menyebabkan additional
distress.
• Mudah diaplikasikan.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


FRP
FIBE R REINFORCED POLYMER

FRP adalah suatu bahan serat yang terbuat dari jenis


e-glass, carbon atau aramid yang apabila dicampur
atau dilaminasi dengan epoxy (jenis yang sesuai) akan
menjadi suatu bahan komposit dengan kekuatan tarik
tertentu dan berfungsi sebagai perkuatan struktur
beton secara eksternal.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


KEUNTUNGAN FRP SECARA STRUKTURAL

 Meningkatkan kapasitas momen lentur pada balok dan


lantai
 Meningkatkan kapasitas geser (shear) pada balok dan
dinding
 Meningkatkan kapasitas beban vertikal pada kolom
 Meningkatkan daktilitas pada beban berulang
 Tidak berkarat
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PEMILIHAN JENIS FRP

• Pemilihan jenis fiber, desain dan pemasangan untuk perkuatan


struktur beton dengan bahan FRP system harus sesuai dengan ACI
440.2R-17

• Bahan fiber harus selalu didukung dengan informasi tentang:


• Sifat-sifat bahan
• Desain
• Pemasangan
• Kendali mutu
• pemeliharaan
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PEMILIHAN JENIS FRP

• Pemilihan jenis FRP ini harus sesuai dengan


kegunaannya yaitu:
• Kekuatan
• Kekakuan
• Penulangan gelagar
• Daktilitas kolom
• Dan lain sebagainya

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PENGGUNAAN FRP SYSTEM

• Penggunaan FRP system ini harus didukung oleh adanya


pengujian sifat-sifat bahan dan struktur sesuai dengan
persyaratan
• Penggunaan FRP system yang tidak didukung dengan
pengujian fiber dan resin yang sudah dikombinasikan
(dikompositkan) tidak boleh digunakan
• Pengujian FRP system ini harus sesuai dengan ASTM,
ACI, ICRI dan ICC
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PENGGUNAAN FRP SYSTEM

Penggunaan FRP system harus didukung oleh pemeriksaan visual lapangan dan
pemeriksaan khusus mencakup:

• Dimensi struktur dan elemennya


• Lokasi, ukuran dan penyebab retak dan spalling
• Volume dan lokasi baja tulangan
• Lokasi dan laju korosi baja tulangan
• Kondisi korosi yang aktif
• Mutu beton
• Beton yang keropos, selimut beton serta lokasi dimana FRP akan dilekatkan
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PENGGUNAAN FRP SYSTEM

• Penggunaan FRP system diatur oleh ACI 440.2R-08 dengan menggunakan


kombinasi fiber dan resin yang dilekatkan dengan metode khusus

• System ini mengubah material sehingga mempunyai karakteristik dengan


pengujian pada struktur

• Harus dilakukan pengujian terhadap fiber yang sudah dikombinasikan


(komposit) dengan resin untuk mendapatkan hasil sesuai dengan desain.

• Semua FRP system harus dilakukan pengujian termasuk pemasangannya


untuk jenis carbon maupun glass yang sudah melalui proses wet layup.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PENGGUNAAN FRP SYSTEM

• FRP system dapat digunakan untuk rehabilitasi atau pengembalian kekuatan


akibat penurunan mutu elemen structural atau untuk mengembalikan kapasitas
elemen struktur dalam menahan beban yang disebabkan karena kesalahan
desain atau pelaksanaan.

• Penggunaan ini harus melalui proses persetujuan ahli sebelum memilih


penggunaan FRP system.

• Harus dilakukan pemeriksaan khusus terlebih dahulu untuk menentukan


kapasitas struktur dan menentukan penyebab serta kondisi struktur beton yang
ada.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
SEKSI 8.4.
PERKUATAN STRUKTUR BETON

• Pekerjaan ini mencakup pekerjaan perkuatan struktur beton dengan bahan serat
fiber (FRP - Fiber Reinforced Polymer), Steel Plate Bonding, dan juga External
Stressing untuk menambah/mengembalikan kapasitas struktur jembatan beton
sesuai dengan persyaratannya.
• Metode perkuatan dengan bahan FRP ini dapat digunakan untuk perkuatan lantai
jembatan, gelagar utama jembatan, kepala jembatan, pilar beton yang
mempunyai kuat tekan di atas 20 MPa (ACI 440.2R-17 1.2.1.4 Minimum
Concrete Substrate Strength) atau sesuai ketentuan teknis perancangan. Umur
keawetan untuk bahan FRP yang digunakan minimal 10 tahun.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Perhitungan
Sertifikat
berdasarkan
keaslian produk
karakteristik
dan hasil
bahan yang
pengujian
digunakan

Jaminan
keawetan
Contoh bahan minimal 10
tahun (garansi
Kesiapa produk)
n kerja

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Pengujian FRP sesuai
dengan ACI 440.2r -
Pemuluran
(elongation)
2017

Uji Tarik
Fatik
(tensile)
Jenis
pengujian
FRP
composite
system
Bonded test
(pull off Rangkak
test)

Durabilitas

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


memperlihatkan
material yang Pe
ia
a S
n akan dipasang se rny
u lam ata
s es TD ta L a an
k e n da TI al pe ba
e k ga cal DA u L rk hw
C den ni et)
h he K int uata a
c
e S di as n
(T tu
tup
PENGAJUAN
KESIAPAN KERJA

“Selama pelaksanaan pekerjaan perkuatan, lalu


lintas pada jem batan harus ditutup dan dapat
dibuka kembali setelah pelaksanaan pekerjaan
selesai (dimulainya curing time).”
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
KONDISI TEMPAT KERJA

• Semua bahan yang dipergunakan untuk perkuatan dengan bahan


FRP harus berada dalam kemasan yang tersegel dengan dilengkapi
label pabrik yang utuh dengan mencantumkan tanggal produksi
dan masa pakai

• Material perkuatan harus disimpan di tempat yang terlindung agar


terhindar dari hujan, sinar matahari dan kotoran

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Karakteristik
FRP dan
epoksi sesuai
dengan desain

Jenis Bahan
(wet lay up)
Wet Lay up atau laminasi
dapat
digunakan pada
berbagai
posisi,dan
lokasi BAHA
N FRP Laminasi hanya
dapat digunakan
untuk bagian
struktur yang
lurus seperti
lantai, gelagar

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Sifat
material
dalam
bentuk dry
sebelum PERSYARATAN
komposit BAHAN FRP

n tur Ke
le si t
k
ari ina ter ahan
T
at lam lin had an
u g k u ap
K RP nga
F n

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Permukaan beton Temperatur
Waktu
harus bersih dan pencampuran Bahan FRP yang
pencampuran
semua cacat epoksi antara 100C sudah diberi Arah serat FRP
epoksi harus
sudah diperbaiki – 380 C dengan epoksi harus harus sesuai
sesuai dengan
(seperti retak, alat pencampur segera direkatkan dengan desain
persyaratan dari
gompal, keropos berkecepatan pada struktur
pabrik pembuat
beton) rendah

PERSIAPAN PELAKSANAAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Pekerjaan
Persiapan Pelaksanaan Akhir

Pastikan permukaan beton


sudah bebas dari cacat Curing antara 48 – 72 jam
Overlap antar FRP 10-20
dan semua ujung struktur
cm
yang tajam sudah
dibulatkan
Setelah selesai curing,
FRP dapat diberi lapisan
cat atau lainnya

Setelah lapisan pertama


Permukaan beton yang Periksa dengan palu
cek apakah ada rongga
sudah siap diberi lapisan apakah ada gelembung
udara antara FRP dan
epoksi udara antara FRP dan
struktur
beton jika ada segera
perbaiki
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
5 buah sampel Lokasi untuk uji
untuk uji ultimit pull off pada 3
tensile strength lokasi berbeda
dan tensile
modulus

Pengendalian
Mutu

Nilai uji pull off


minimum 3
Perbedaan Mpa dengan
(toleransi) hasil lepasnya atau
uji maksimum 5% hancurnya
beton

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Persiapan

Pengambil Cek label


an benda pada
uji kemasan
Pemeriksaan
pelaksanaan
dalam
Supervisi
pelaksanaan
Curing
Pencampu
pada FRP
ran epoksi
composite

Aplikasi
epoksi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
pada FRP
Hasil
Uji kuat Tarik pengujian
dan bonded glass
strength transition
temperatur

Hasil
pengujian FRP Garansi
dari keawetan 10
Laboratorium tahun
independen Jamina
n mutu

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Kuantitas Pengukura Meter
terpasang n persegi
per lapis

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Pengadaa
n bahan
dan
peralatan

Persiapan Dasar Tenaga


perlukaan pembayaran kerja

Perancah
dan alat
bantu
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi lainnya
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PEMASANGAN DAN PENGENCANGAN
SERTA PENGECEKAN BAUT MUTU TINGGI
PADA JEMBATAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


GAMBAR TIPIKAL
DETAIL
SAMBUNGAN
PADA JEMBATAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
SEKSI 8.5.
PENGGANTIAN DAN PENGE NCANGAN BAUT

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PEMASANGAN DAN PENGENCANGAN BAUT
1. PEMASANGAN BAUT.
a. Skema Pemasangan Baut Set.

Gambar 1 : Baut A325 dan A490 set.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Gambar 2 : Baut F10T set. Gambar 3 : Baut S10T set.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PENGECEKAN BAUT PADA JEMBATAN

b. Tahapan Pengencangan Baut.

1. Pastikan jenis dan surface finish baut yang akan diperiksa pada
jembatan.
2. Tentukan momen torsinya sesuai dengan jenis baut.
3. Lakukan pengecekan baut secara random sesuai sampling plan pada
jembatan.
4. Catat hasil pemeriksaannya.
5. Dari hasil pemeriksaan apakah ada baut yang longgar atau tidak.
6. Lakukan evaluasi apakah perlu penggantian baut atau tidak.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
SEKSI 8.6.
PENGELASAN ELEMEN BAJA STRUKTUR JEMBATAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


URAIAN

• Pengelasan adalah pekerjaan untuk penyambungan dua atau lebih elemen


struktur jembatan baja untuk meneruskan beban yang harus dipikul.
Secara umum, pengelasan elemen baja struktur Jembatan untuk
rehabilitasi adalah untuk memperbaiki kondisi elemen baja yang
mengalami kerusakan seperti sobek atau untuk menyambungkan bagian
dari elemen struktur baja. Pekerjaan pengelasan dalan spesifikasi ini
tidak termasuk pengelasan elemen yang berada di bawah air.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


JENIS PENGELASAN

• SMAW : Shielded Metal Arc Welding (pengelasan dengan mencairkan material dasar yang
menggunakan panas dari listrik antara penutup metal (elektroda)).
•  
• SAW : Submerged Arc Welding (pengelasan busur listrik dengan memanaskan serta mencairkan benda
kerja dan elektroda oleh busur listrik yang terletak diantara logam induk dan elektroda. Arus dan
busur lelehan metal diselimuti (ditimbun) dengan butiran flux di atas daerah yang dilas.)
•  
• GMAW : Gas Metal Arc Welding (pengelasan logam sejenis dengan menggunakan bahan tambahan berupa
kawat gulungan dan gas pelindung dengan melalui proses pencairan)
•  
• FCAW : Flux Cored Arc Welding (las listrik yang memasok filler elektroda secara mekanis terus ke dalam
busur listrik yang terbentuk di antara ujung filler elektroda dan metal induk. Gas pelindungnya juga
sama-sama menggunakan karbon dioxida CO2).
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PENGAJUAN KESIAPAN KERJA

• Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan daftar peralatan dan
personil yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan pengelasan berikut
sertifikat para pelaksana pekerjaan yang masih berlaku dan sesuai dengan jenis
keahlian (kualifikasi) mencakup 4 tipe posisi pengelasan yaitu posisi datar,
horisontal, vertikal, dan overhead (di atas).
• Peralatan yang digunakan adalah peralatan las listrik dengan cara las busur listrik
dan harus berada dalam kondisi baik dan siap pakai, termasuk alat penunjang serta
alat penyimpanan bahan las dan alat untuk pengering bahan las.
• Permukaan logam yang akan dilas harus dalam kondisi halus, rata, seragam, dan
bebas dari kotoran, debu, dan bahan-bahan yang dapat mempengaruhi kualitas
hasil pengelasan.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
BAHAN

Bahan dasar pelat yang digunakan dalam pengelasan memiliki pilihan kriteria sebagai
berikut :

•  Mutu baja yang sesuai dengan elemen struktur baja yang akan disambung sesuai
dengan Gambar.
• Mutu baja yang berbeda dengan elemen struktur baja yang akan disambung tetapi
masih dalam satu Grade atau Kelas dapat dilihat pada Tabel 8.6.2.1) di bawah ini.
•  Ketebalan dari bahan baja dasar (base metal) yang digunakan setidaknya harus lebih
besar atau sama dengan 3 mm
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PERALATAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PELAKSANAAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PELAKSANAAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Pemeriksaan
permukaan
Penerimaan
bahan

Pengendalian 1. Permukaan las tidak ada yang


mutu cacat
2. Bebas dari retak, tidak ada
timbunan las berlebihan, takikan
Cep maksimum 0,4 mm
3. Cekungan las maksimum 1,2 mm,
Spesifikasi
cembungan maksimum 3 mm
kawat las 4. Tinggi timbunan las maksimum
sesuai dengan 1,5 mm
persyaratan 5. Dilakukan pengujian dye
penetrant atau ultrasonic
(pengujian tidak merusak)
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
SEKSI 8.7.
PENGECATAN STRUKTUR BAJA

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
URAIAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Mencegah
dan
melindungi Elemen utama jembatan
baja terhadap dengan proteksi sedang,
karat
elemen sekunder dengan
proteksi pendek

PENGECATAN Ketebalan lapisan sesuai


STRUKTUR BAJA dengan ISO 12944

Pro
n cat an t
tah eksi
n a a ng sed un d pend
g u n de gan si
n g a n k dis ang an p ek 2
Pe uaik ingku prote g tin esua 5 – 1 rotek – 5
i ses isi l kat dan gka ika 5 t si
d nd ng se t k n d ahu
ko an ti dan stru epen enga n
g k ktu ting n
den pende r an

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


FAKTOR LINGKUNGAN

Beberapa factor korositas lingkungan yang harus dipertimbangkan:


• Kelembaban dan temperatur (temperature pada saat pelaksanaan
dan perubahan temperature)
• Konsi UV radiasi
• Masalah bahan kimia yang terpapar (pada daerah industry)
• Kerusakan akibat masalah mekanik (benturan, abrasi dll.)

Tingkat agresivitas lingkungan akan berdampak pada:


• Jenis cat yang digunakan sebagai proteksi
• Ketebalan total dalam system pengecatan
• Persyaratan persiapan permukaan
• Minimum dan maksimum lapisan pada proses pengecatan
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Jembatan beton dapat dibagi menjadi 3 bagian untuk proteksi beton yaitu:
• Fondasi lm 1 – lm 2 – lm 3
• Bangunan bawah dan bangunan atas : C2 – C5M – 1
• Daerah splash zone (pasang surut) : system khusus
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
URAIAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PENGAJUAN KESIAPAN KERJA

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Uji pulloff
dengan nilai
minimum 3
Mpa pada 3
Penyedia mampu lokasi
menentukan Sertifikat
tingkat korosifitas
dan sgresifitas jaminan
lingkungan sesuai keaslian produk
ISO 12944-2-2017 Penyedia
mampu
memberikan
penjelasan
pelaksanaan
Menyediakan
alat WFT dan
DFT

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Sling Pictorial
Kalkulator Wet Film Dry Film Pull off
psychrometri standard Blotter paper
dew point Thickness Thickness Tester
c photograph

JENIS ALAT UNTUK PENGENDALIAN MUTU

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Cat dasar,
antara atau Primer – zinc atau
akhir dapat moisture cure
menggunakan urethane atau
jenis yang sama epoksi dengan
aluminium flakes

Bahan
Tahan
terhadap
jamur, Binder – epoksi
atau
cuaca dan polyurethane
UV

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Lapisan
akhir 160
Tebal mikron
lapisan cat
untuk
elemen
utama 240
Lapisan
mikron
dasar 80
mikron
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
KETEBALAN CAT ELEMEN SEKUNDER
DAN DAERAH PASANG SURUT

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


4) Ketebalan cat untuk elemen sekunder dan sandaran baja dan
pagar pengaman (guard rail) adalah 160 mikron yang terdiri atas
lapisan dasar 40 mikron dan lapisan akhir 120 mikron, dengan
bahan cat epoksi atau polyurethane.
Lapisan
akhir 120
Tebal mikron
lapisan cat
untuk
elemen
sekunder
Lapisan
160 mikron
dasar 40
mikron
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Jenis cat yang digunakan sebagai cat dasar atau akhir pada
daerah pasang surut adalah jenis Epoxy polyamine dengan
solid content 100% dan mempunyai toleransi tinggi terhadap
kelembaban, serta dapat diaplikasikan langsung apada
permukaan yang basah atau terendam air. Jenis cat ini harus
mempunyai ketahanan korosi yang disebabkan oleh ALWC
(accelerated low water corrosion) dan MIC (Microbiologically
Influence Corrosion). Ketebalan cat untuk daerah basah atau
Lapisan
pasang surut adalah 500 mikron, yang terdiri atas lapisan dasar akhir 250
250 mikron dan lapisan akhir 250 mikron
mikron
Tebal lapisan
cat untuk
elemen
daerah
Lapisan pasang surut
dasar 250
mikron
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Cat antara,
merupakan lapisan
pengikat yang
merata antara
lapisan cat dasar
dengan lapisan cat
akhir

Cat dasar,
menjamin
pelekatan yang
Sifat - Cat akhir, merupakan
baik pada substrat
dan lapisan cat permukaan yang halus,
licin serta mudah
dibersihkan dan tahan
berikutnya
terhadap serangan zat-
zat kimia, tahan
terhadap lingkungan
serta mempunyai fungsi
estetika.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


TECHNICAL DATA SHEET DAN
PRODUK

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


ISO-Sa1 (SSPC-
SP7) adalah
ISO-St3 (SSPC- Brush-off Blast
ISO-Sa2.5 (SSPC-
SP3) Power Tool Blasting
SP10) adalah
Cleaning adalah
Near-White Metal
sikat kawat
Blast Blasting
elektrik

ISO-St2 (SSPC-
 SSPC SP11
SP2) Hand Tool
adalah Power Tool
Cleaning adalah
Cleaning To Bare
sikat kawat, kape,
Metal
atau amplas

Jenis alat  SSPC- WJ4


SSPC SP1 Solvent
Cleaning untuk adalah Light
Waterjetting yang
(Chemical
Cleaning) surface mempunyai
tekanan kurang
dari 5000 psi
preparation
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PERSIAPAN PERMUKAAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PENGUJIAN KELEMBABAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
MATA PEMBAYARAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


SEKSI 8.8.
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN
ELEMEN BAJA

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
SEKSI 8.9.
PERKUATAN STRUKTUR BAJA

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
SEKSI 8.11
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN
SAMBUNGAN SIAR MUAI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
JENIS JOINTS DAN GAP

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


ASPHALTIC PLUG
• Agregat
•  Agregat untuk campuran siar muai asphasltic plug harus terdiri dari material yang bersih, keras, awet dan
bebas dari bahan-bahan kotoran organik dan bahan kotoran lain yang tidak dikehendaki dan memenuhi
ketentuan sifat-sifat seperti pada Tabel 7.11.2.2) dan mempunyai gradasi seragam dalam ukuran nominal
tunggal yaitu ukuran 14, 20 dan 28 mm atau boleh dicampur antara ketiga ukuran ini.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


URAIAN

• Jenis struktur siar muai bergantung pada jenis pergerakan struktur yang disambungkan dan
sesuai gambar rencana.
• Siar muai jenis Asphaltic Plug mampu menahan pergerakan struktur secara longitudinal,
transversal dengan batasan movement tertentu.
• Bahan Asphaltic Plug juga lebih fleksibel, mampu menahan air, tahan terhadap cuaca, dan
dapat menahan beban dinamis kendaraan dapat memberikan kenyamanan kepada penguna
jalan.
• Ketebalan siar muai jenis ini sangat tergantung ukuran celah sambungan dan besarnya
pergerakan dengan tebal minimum 50 mm dan lebar minimum terisi oleh bahan aspaltic
300 mm.
• Siar muai jenis ini termasuk jenis siar muai type tertutup, siar muai lainnya ialah siar muai
type NJ Joint (terbuka), nosing type dan jenis mekanikal
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
BAHAN

Bahan sambungan siar muai type Aspaltic Plug:


• rubberised bitumen binder,
• single size agregat, dan
• plat baja.
Bitumen binder merupakan campuran dari bitumen, polymer, filler dan surface active agent.
Agregat merupakan single size yang mempunyai kekerasan setara dengan bassalt, gritstone, gabbro atau
kelompok granit.
Batuan yang digunakan harus bersih, berbentuk kubus (cubical) dengan ukuran antara 14 - 20 mm dan tahan
terhadap temperatur sampai 150 derajat celcius.
Plat baja yang digunakan sebagai dasar sambungan siar muai jenis ini harus dapat menahan dampak pemuaian
akibat panas yang ditimbulkan oleh bitumen binder pada saat pelaksanaan dan mempunyai tebal dan lebar yang
sesuai dengan ukuran celah sambungan.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PERALATAN

• Alat Pemanas Aspal (Boyler/Preheater) Indirect Heating


• Alat Pencampur Agregat (Bellemix)
• Cutter
• HCA Lance (Hot Compressed Air Lance)
• Compressor 175 Psi
• Jack Hammer
• Stemper
• Sikat
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PELAKSANAAN

Sebelum pelaksanaan dimulai, harus dipastikan lokasi


pekerjaan (asphalt pavement) sudah berumur 14 hari
(untuk lokasi asphalt pavement yang baru), hal ini supaya
aspal yang dipotong (cutter) sudah terjadi penguapan dan
pada saat dipotong tidak adanya korosi yang dapat
mengakibatkan mudah rusaknya pada joint.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


MARKING LOKASI PEKERJAAN

Garis terlebih dahulu aspal yang akan dipotong dengan


menggunakan cat/pylox, untuk memberikan tanda batasan untuk
pemotongan (cutter) Aspal.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PEMOTONGAN LAPISAN ASPAL DAN
PEMBONGKARAN
Pemotongan dilakukan dengan menggunakan alat Cutter Concrete
yang memiliki mata pisau yang sangat tajam (diamond)
Pelaksanaan pemotongan dan pembongkaran lapisan aspal harus
dilakukan minimal selebar disain yang telah direncanakan dan
selanjutnya melakukan pembongkaran, yang dapat dilakukan
dengan menggunakan alat Jack Hammer.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PEMOTONGAN LAPISAN ASPAL DAN
PEMBONGKARAN

• Setelah dilaksanakan pemotongan dan pembongkaran bagian tersebut harus


dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa aspal.
• Pembersihan dilakukan dari debu dan kotoran-kotoran dimaksudkan agar bitumen
binder dapat menempel pada sisi-sisi lapis permukaan lama sehingga membuat
ikatan atara aspal lama dengan expansion joint baru menjadi sangat kuat dan juga
lentur sehingga dapat menerima beban yang bekerja secara bersamaan,
• pembersihan ini dilakukan menggunakan sikat terlebih dahulu dan selanjutnya
dibersihkan dengan menggunakan HCA Lance yang menghasilkan angin/udara
dari tekanan compressor dan api yang mencapat temperature ±1.000º C.

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PEMOTONGAN LAPISAN ASPAL DAN
PEMBONGKARAN

Pembersihan dengan Sikat Pembersihan dengan Compressor

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PEMASANGAN NUCEL/TALI TAMBANG DAN
PLAT BAJA

• Setelah sambungan yang dibongkar dalam kondisi siap, bagian celah dalam 30 mm
dari bagian dasar dimasukkan nucel atau tali tambang untuk menutupi celah pada joint
jembatan,
• Lakukan pembersihan H.C.A (Hot Compressed Air Lance) untuk pembersihan terakhir
selanjutnya lapisi seluruh sisi yang dibongkar dengan menggunakan aspal binder yang
berfungsi sebagai pengikat antara bagian aspal lama dengan aspal baru (tanking).
• Pasangkan baja dalam kondisi datar tidak ada beda tinggi antara sisi-sisinya ini
dimaksudkan agar pada saat menerima beban dari atas plat baja tidak bergerak yang
menyebabkan siar muai retak.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PEMASANGAN NUCEL/TALI TAMBANG
DAN PLAT BAJA

Pemasangan Nucel/Tali Tambang Pembersihan H.C.A (Hot Compressed


Air Lance)

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Lokasi Joint Bersih

Coating/Tanking dengan Binder

Pemasangan Plat

Plat Terpasang dan di coating


kembali

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PEMASANGAN EXPANSION JOINT

• Bitumen Binder dipanaskan dengan menggunakan Boiler/Preheater sampai dengan suhu 200º C (alat
ini memanaskan tungku yang didalamnya terdapat minyak yang menyelimuti tungku, hal ini untuk
membuat pemanasan yang merata) dan bahan binder tidak menjadi over heating ( panas Berlebih )
yang membuat bahan menjadi hangus
• setelah mencairnya bahan Bitumen Binder alat ini akan berputar untuk mencampur supaya
pemanasan semakin merata dan maksimal sehinggan bahan tercampur secara sempurna (homogen).
• Pada saat yang bersamaan agregat harus dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu 150º C dengan alat
pemanas tertentu dimana suhu dapat terkontrol dengan baik dan dapat menghasilkan panas yang
merata pada seluruh agregat sehingga diharapkan binder dapat menyelimuti butiran agregat dengan
sempuran.
• Penghamparan lapis pertama setebal 40 mm yang kemudian dicampur dengan aspal yang sudah
dipanaskan tadi dengan cara indirect heating agar dapat berpenetrasi kedalam semua rongga antar
agregat.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Pemanasan Agregat

Pencampuran Agregat dan


Bitumen Binder

Penuangan Campuran
Agregat dan Bitumen Binder
(layer pertama)

Hamparan Campuran
Agregat dan Bitumen Binder
Layer Pertama
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PEMASANGAN EXPANSION JOINT

• Proses ini diulangi untuk ketebalan selanjutnya, sampai elevasi yang ditentukan. Setelah
penghamparan campuran agregat dan bitumen binder selesai selanjutnya dipadatkan
dengan menggunakan alat compactor sampai agregat saling mengunci dan padat.

Pemadatan dengan Stamper


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Pemanasan Permukaan Joint
PENGHAMPARAN CAMPURAN
AGREGAT DAN BITUMEN BINDER
Setelah dilakukan pemadatan sampai pada elevasi tercapai (rata permukaan dengan
aspal pavement) selanjutnya di finishing / dilapis dengan bitumen binder yang berfungsi
sebagai waterproofing agar air tidak masuk ke dalam campuran yang sudah di padatkan.

Pemasangan Lakban Lakban Kertas Coating Bitumen Binder Kondisi 100 %


Kertas
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi Terpasang
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
SEKSI 8.12
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN
LANDASAN (BEARING)

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
FUNGSI BEARING

Fungsi Landasan
• Landasan pada jembatan digunakan untuk mentransfer gaya-
gaya dari bangunan atas ke bangunan bawah, dengan
mengizinkan adanya pergerakan pada bangunan atas seperti :
• Pergerakan melintang;
• Pergerakan memanjang;
• Pergerakan vertical, dan
• Pergerakan rotasi

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


PENGGANTIAN EKSISTING BEARING

• Umur layanan Bearing biasanya lebih kecil dibandingkan umur


layanan Jembatan, sehingga selama masa layanan jembatan
diperlukan beberapa kali penggantian Bearing.
• Desain jembatan seharusnya mengakomodasi keperluan ini
dengan cara :
• Menyediakan ruang untuk penempatan jack
• Memperhitungkan kekuatan bangunan atas maupun bangunan bawah
untuk keperluan jacking
• Merencanakan apakah jacking dapat dilaksanakan dengan lalu lintas
biasa, pembatasan lalu lintas atau tanpa lalu lintas.
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
TANDA KERUSAKAN PADA LANDASAN

1. Terjadi deformasi bentuk elastomer


2. Terjadi pergeseran letak elastomer
3. Terjadi sobekan pada elastomer
4. Terkena tumpahan Oli/Minyak kendaraan
5. Setelah adanya kebakaran di bawah jembatan

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


DEFORMASI
Pergeseran
Kebakaran
Sobekan

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA
PENGGANTIAN LANDASAN

• Hidraulic Jack Electric


• Hidraulic Pump Electric
• Manifold dan Accessories Jack
• Heavy Duty Shoring (optional)
• Generator Set
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
HIDRAULIC JACK ELECTRIC

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


HIDRAULIC PUMP ELECTRIC

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


MANIFOLD

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Metode Kerja Pelaksanaan

• Menghitung dan menganalisa beban jembatan


• Mempersiapkan produksi elastomer bearing yang sesuai.
• Setting Heavy Duty Shoring (jika diperlukan)
• Setting alat jack
• Memulai Jacking up dan penggantian elastomer

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Girder diturunkan
Bearing pad diambil Girder diangkat

Hydraulic Jack

Bearing
Steelpad baru dipasang
Beam

Pakai
Shoring

Heavy Duty Shoring

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Beton Sleeper
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
SEKSI 8.13
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN
SANDARAN (RAILING)

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
SEKSI 8.14
PERBAIKAN DAN PENGGANTIAN
DRAINASE LANTAI

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi


Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi
Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat MSi

Anda mungkin juga menyukai