Anda di halaman 1dari 8

Pokok Pikiran dalam

Pembukaan UUD 1945


KELAS 9E
ANGGOTA KELOMPOK:
1.F.Bintang.M
2.M.Irsyad Fuadi
3.Gema Akbar
4.M.Fahmi Akbar
5.M.Alvin Dwi.P
Dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat pokok-pokok
pikiran yang meliputi cita-cita, suasana kebatinan serta
dasar negara yang kemudian pokok-pokok tersebut
dijabarkan kedalam batang tubuh melalui pasal-pasal UUD
1945 inilah yang disebut dengan hubungan kausal, artinya
pembukaan UUD 1945 dan isi batang tubuh merupakan
sebab-akibat, Pembukaan sebagai penyebab dan batang
tubuh sebagai akibat/hasil penjabarannya.
Sedangkan hubungan organis adalah Pembukaan UUD
1945 dengan batang tubuh (pasal-pasal UUD 1945)
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,  
Pokok pikiran yang terdapat
didalam pembukaan UUD 1945
tersebut ketika di dalami
mengandung 4 pokok pikiran
yaitu
1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan
· Pokok pikiran ini menjelaskan jika dalam pembukaan UUD 1945 menegaskan untuk negara persatuan melindungi
segenap bangsa dan wilayahnya. Di mana negara yang berdaulat mengatasi berbagai pemahaman antar golongan dan
antar individu. Kemudian, warga negara Indonesia harus mengutamakan kepentingan golongan dan hal ini tercermin
di dalam sila ketiga Pancasila “persatuan Indonesia".
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
· Pokok pikiran ini menjelaskan jika cita-cita dan tujuan dari pembukaan UUD 1945 ini merepresentasikan ide-
ide mengenai keadilan sosial. Di mana keadilan sosial lahir dari kesadaran bahwa manusia memiliki hak-hak
dan kewajiban dalam masyarakat. Pokok pembukaan UUD 1945 ini tercermin di dalam sila kelima Pancasila
"Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia".
3. Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan
atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan
· Pokok pikiran ketiga ini merupakan bentuk dari
konsekuensi logis dari sistem negara yang disahkan
atas dasar konsensus rakyat melalui
permusyawaratan. Di mana pokok pikiran ini sesuai
dengan sifat masyarakat Indonesia yang selalu
menjunjung tinggi asas musyawarah dan mufakat.
Kemudian, pokok pikiran UUD 1945 ini menjadi
fondasi politik negara yang tercermin dalam sila
keempat Pancasila "Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan".
4. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa,
menurut dasar kemanusiaan yang adil, dan beradab

Pokok pikiran keempat ini mengandung makna bahwa


pemerintah harus memelihara budi pekerti kemanusiaan
yang luhur. Hal ini menegaskan bahwa pokok pikiran
Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan pokok pikiran kemanusian
yang adil dan beradab mengandung pengertian menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia atau nilai kemanusian
yang luhur.

Ini menjadi fondasi moral negara dan terkandung di dalam


sila pertama dan kedua Pancasila "Ketuhanan yang Maha Esa"
dan "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"
Sekian terima kasih

Anda mungkin juga menyukai