Anda di halaman 1dari 24

R S U D D R .

S O E TO M O S U R A B AYA PEL ATIHAN NEONATOLO GI A NG K ATA N X X X I

ASUHAN KEPERAWATAN
J U M ’ A T ,

BBLR
1 0
M A R E T

Disusun Oleh : Kelompok 1


Pembimbing : Tiur Tri Hastutik, S.Kep.Ns
2 0 2 3
R S U D D R . S O E TO M O S U R A B AYA PEL ATIHAN NEONATOLO GI A NG K ATA N X X X I

P O I N M AT E R I

KO N S E P T EO R I B B L R

K O N S E P T E O R I A S U H A N K E P E R A W A TA N B B L R

STUDI KASUS

KESIMPULAN KASUS
BA B 1 P E N DA H U LUA N
L ATA R B E L A K A N G M A S A L A H
Bayi dengan berat badan <2500 gr beresiko 20 kali mengalami kematian jika
dibanding dengan bayi yang lahir normaL, juga dapat berdampak serius pada
kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan
perkambangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan
(Proverawati & Ismawati, 2017).

FENOMENA
Data badan kesehatan dunia World Health Organization tahun 2018,
menyatakan bahwa prevalensi bayi dengan BBLR di dunia yaitu 15,5% atau
sekitar 20 juta bayi yang lahir setiap tahun, sekitar 96,5% diantaranya terjadi di
negara berkembang (Novitasari et al., 2020), sedangkan menurut Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 2017) angka kejadian Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) di Indonesia mencapai 6,2%. Sedangkan Pada daerah di Jawa
Timur mampu mencapai nilai tinggi sebesar 20.836 bayi berat badan lahir
rendah.
BA B 1 P E N DA H U LUA N
SOLUSI
Pada masa sekarang ini, sudah banyak dikembangkan untuk penatalaksanaan
awal terhadap bayi BBLR dengan menjaga suhu optimal bayi agar tidak
hipotermi, melakukan pencegahan infeksi, dan pemberian nutrisi adekuat.
Meskipun demikian, masih didapatkan 50% bayi BBLR yang meninggal pada
masa neonatus atau bertahan hidup dengan malnutrisi, infeksi berulang dan
kecacatan perkembangan neurologis

TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui konsep dasar BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) dan Asuhan
Keperawatan pada klien dengan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)
BA B 2 T I N JAUA N P U STA K A
DEFINISI ETIOLOGI BBLR
BBLR
B B L Radalah bayi dengan berat lahir Proverawati, 2010
kurang dari 2500 gram. Ada dua bentuk a. Faktor genetik atau kromosom
penyebab kelahiran bayi dengan berat b. Infeksi
badan kurang dari 2500 gram, yaitu berat c. Disfungsi plasenta
d. Radiasi
badan lebih rendah dari yang seharusnya
e. Faktor nutrisi
meskipun usia kehamilannya cukup bulan

KO N S E P B B L R
dan usia kehamilan kurang dari 37 minggu FA K TO R L A I N P E N Y E B A B B B L R
atau keduanya (Maryunani & Nurhayati, Faktor Ibu
2009) a. Cidera fisik
b. Penyakit seksual
c. Gangguan kecemasan
Faktor Kehamilan
d. Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan
KLASIFIKASI BBLR antepartum
Menurut Cutland dkk, 2017 BBLR
e. Komplikasi kehamilan : preeklamsia/eklamsia, KPD
dikelompokkan dalam beberapa cara yaitu :
Faktor Janin
- Berdasarkan harapan hidup
f. Kelainan kromosom
- Berdasarkan masa gestasi
g. Infeksi janin kronik
h. Disautonomia familial
Faktor plasenta
i. Insufiensi atau disfungsi plasenta
BA B 2 T I N JAUA N P U STA K A
TA N D A D A N G E J A L A B B L R
Secara umum menurut Nuratif, 2015 :
1. Berat badan < 2.500 gram
2. Jaringan lemak bawah kulit sedikit
3. Menangis lemah

KO N S E P B B L R
4. Kepala bayi lebih besar dari badan
5. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo
banyak, jaringan subkutan sedikit
6. Otot hipotonik lemah
7. Dinding thorak elastis, putting susu belum
terbentuk, pernapasan tidak teratur, dapat
terjadi apnea
8. Paha abduksi, sendi lutut/kaki fleksi-lurus,
garis elapak kaki sedikit, telapak kaki halus,
tumit mengkilat
9. Pada bayi laki-laki skrotum kecil dan testis
tidak teraba
10. Pada bayi perempuan klitoris menonjol,
labia mayora belum menutupi labia minora
atau labia mayora hampir tidak ada
PAT H WAY B B L R
HASIL
BA B 2 T I N JAUA N P U STA K A

PENATALAKSANAAN BBLR
Perawatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah menurut Nurafif

KO N S E P B B L R
dan Hardi (2016)
a. Pengaturan suhu
b. Pemberian oksigen
c. Pencegahan infeksi
d. Pemberian makanan
KOMPLIKASI BBLR
a. Sindrom aspirasi mekonium
b. Hipoglikemi simptomatik
c. Penyakit membrane hialin
d. Asfiksia neonatorum
e. hiperbilirubinemia
BA B 2 T I N JAUA N P U STA K A

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi

KO N S E P B B L R
a. Foto thoraks/baby gram
b. USG Kepala
Laboratorium
c. Darah rutin
d. Bilirubin
e. Glukosa
f. Serum
g. Analisa gas darah
h. Elektrolit darah
Tes kocok/shake test
i. Untuk mengetahui kematangan surfaktan dalam paru bayi,
biasanya dilakukan pada bayi berusia kurang dari 1 jam
dengan cara mengambil cairan amnion yang tertelan di
lambung dan bayi belum diberikan makanan.
PENGKAJIAN
1. Biodata pasien, meliputi nama, tempat tanggal lahir jenis kelamin. Biodata
penanggung jawab meliputi : nama (ayah dan ibu, umur, agama, suku, kebangsaan,
pendidikan, pekerjaan dan alamat).
2. Riwayat prenatal, riwayat penyakit ibu
3. Riwayat natal, meliputi gestasi 24-37 mgg, APGAR skor, minum air ketuban atau
tidak, neonatus mengalami asfiksi atau tidak, ada trauma lahir atau tidak, mengalami
hipoglikemi atau tidak
4. Post natal, meliputi kulit wajah dan dada tampak kuning/seluruh tubuh kuning
(drajat kremer), BB, balard skor, PB, LK, LP, LL.
5. Riwayat kesehatan keluarga, riwayat penyakit yang pernah atau diderita oleh
keluarga
Konsep ASKEP 6. Pemeriksaan fisik,
- Keadaan umum
BBLR - Tanda-tanda vital
- B1-B6
L A N J U TA N . . .
- B1 (Breathing), Bentuk dada barel, atau cembung, penggunaan otot aksesoris,
cuping hidung, intercostal: ftrekuensi dan keteraturan pernafasan rata – rata
antara 40 -60x/m,bunyi pernafasan adalah stridor, whezing atau ronkhi.
- B2 (Blood), Frekuensi dan irama jantung rata –rata 120 – 160x/m, bunyi jantung
(murmur/gallop), warna kulit bayi sianosis atau pucat, pengisian capillary refil
time( kurang dari -3 detik)
- B3 (Brain), Gerakan bayi lemah, reflek moro belum ada, reflek menghisap belum
ada, refleks menggenggam belum ada, plantar, posisi atau sikap bayi fleksi,
ekstensi, ukuran lingkar kepala kurang dari 33 cm
- B4 (Bladder), Abnormalitas genetalia. Pada wanita klitoris menonjol, sedangkan
pada laki-laki skrotum belum berkembang, tidak menggantung dan testis belum
Konsep ASKEP turun. Cek ph, jumlah, warna dan berat jenis kemih( untuk menyaring kecukupan
BBLR hidrasi). Periksa berat badan (pengukuran yang aling akurat dalam mengkaji
hidrasi)
- B5 (Bowel), Distensi abdomen (lingkar perut bertambah, kulit mengkilat),
peristaltic usus berkurang, muntah (jumlah, warna, konsistensi dan bau), BAB
(jumlah, warna, konsistensi dan bau), reflek menelan dan menghisap yang lemah
- B6 (Bone), Keadaan kulit, warna (warna, tanda iritasi, tanda lahir, lesi,
pemasanagan infus), ekstur dan turgor kulit kering, halus, terkelupas, tulang
kartilago telinga belum tumbuh dengan sempurna, lembut dan lunak.
D I A G N O S A K E P E R A W ATA N
- Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas fungsi neurologis
(D.0005)
- Hipotermia berhubungan dengan kurangnya lapisan lemak subcutan (D.0131)
- Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
sekunder (imunologi). (D.0142)
- Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien. (D.0019)
- Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tipisnya jaringan kulit,
imobilisas. (D.0139)

Konsep ASKEP
BBLR
I N T E R V E N S I – I M P L E M E N TA S I - E V A L U A S I K O N S E P T E O R I B B L R

Konsep ASKEP
BBLR
BA B 3 A S U H A N K E P E R AWATA N B B L R
PENGKAJIAN

I D E N T I TA S
Nama Bayi : By. Ny. G

Umur : 1 Hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. RM : 1289XXXX
Diagnosa Medis : NP/BBLSR/SMK+RDS
Anak Ke : 1 (Satu)
Tanggal Lahir : 13 Februari 2023 Pukul 07.10 WIB
Nama Ibu : Ny. G Nama Suami : Tn. S

Umur : 21 th Umur : 25th


Suku/bangsa : Indonesia Suku/bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sidodadi Status perkawinan : Menikah
R I WAYAT K ES E H ATA N
PENGKAJIAN

K E L U H A N U TA M A / K E A D A A N S E K A R A N G
- Bayi lahir di Ruang VK Bersalin RSUD Dr. Soetomo dari ibu konservatif dari tanggal
13 februari 2023 G1P0000 uk 30–31 minggu dengan THIU, Letak kepala, KPP
preterm, TBJ 1400. Saat pengkajian bayi terpasang O2 CPAP Peep 7 FIO2 30%
Flow 8 lpm. Terpasang umbilical cateter dan akses Intravena ditangan kiri.

R I W AYA T P R E N A TA L
- Ibu hamil G1P0000 dengan usia kehamilan 30-31 minggu. Ibu rutin melakukan
pemeriksaan kehamilan pada bidan praktek mandiri saat trimester 1 (2x)
pemeriksaan, trimester II (2x) pemeriksaan. Ibu tidak mengkonsumsi jamu selama
kehamilan. Ibu tidak ada riwayat penyakit hipertensi maupun diabetes mellitus.
R I WAYAT K ES E H ATA N
PENGKAJIAN

R I W AYA T I N T R A N A TA L
Bayi lahir Spontan tanggal 13 Februari 2023 jam 07.10 wib , bayi langsung menangis, ketuban
jernih, tidak ada perdarahan. Jenis kelamin laki-laki, BB 1400 gr, PB 43 cm, AS 7-8, lingkar
kepala 28 cm, lingkar dada 26 cm, dan lingkar abdomen 25 cm. Bayi langsung menangis,
tonus otot kuat, tidak tampak cyanosis, dilakukan langkah awal, bayi hangatkan, posisikan
menghidu, hisap lendir, keringkan kemudian rangsang taktil dan evaluasi kembali. Bayi
ditransport ke NICU dengan STABLE. saat di evaluasi HR : 140x/menit, ada retraksi dada, bayi
merintih, tonus otot kuat, Ada nafas spontan adekuat, Spo2 95-99%.

R I W AYA T P O S T N A TA L
Bayi lahir langsung menangis, tonus otot kuat, tidak tampak cyanosis, dilakukan langkah awal,
bayi hangatkan, posisikan menghidu, hisap lendir, keringkan kemudian rangsang taktil dan
evaluasi kembali. saat di evaluasi HR : 140x/menit , nafas spontan, Nafas adekuat, tonus otot
kuat, menangis, ada retraksi dada, bayi merintih, Bayi dipasang o2 CPAP di ruang NICU. Ada
nafas spontan adekuat, tonus otot kuat, retraksi dada minimal. HR 145x/mnt, Spo2 95-99%.
Kondisi saat pengkajian keadaan umum lemah, bayi terpasang O2 CPAP Peep 7 Fio2 30% flow
8 lpm,, terpasang umbilical cateter dan akses Intravena dikaki kanan, terpasang selang OGT
ukuran size 8, Tanda-tanda vital RR 55x/mnt, Suhu 36 oC, HR 140x/mnt, Saturasi oksigen 98 %.
R I WAYAT K ES E H ATA N
PENGKAJIAN

PEMERIKSAAN FISIK
Diperiksa tanggal : 13-02-2023 jam 08.00
Berat badan : 1400 gram
Panjang badan : 43 cm
Lingkar kepala : 28cm
Lingkar dada : 26cm
Lingkar abdomen : 25 cm

PEMERIKSAAN PERSISTEM
B1 (Breathing)
Hidung normal, tidak ada pernafasan cuping hidung, ada retraksi dada, tidak ada krepitasi
pada costae, wheezing tidak ada, ronchi tidak ada di kedua paru, RR: 55x/menit, SpO2 98%.
Terpasang O2 CPAP Peep 7 Fio2 30% flow 8 lpm
B2 (Blood)
Tidak ada oedem periorbita, sklera mata bersih, konjungtiva tidak anemis, bibir merah,
cianosis tidak ada, tidak ada pembesaran vena jugularis,posisi anatomi jantung normal, akral
agak dingin, CRT kembali < 3 detik, suara jantung S1, S2 reguler, frekuensi nadi 140x/menit.
R I WAYAT K ES E H ATA N
PENGKAJIAN
L A N J U TA N . . .
B3 ( Brain)
Tidak tampak adanya paralise pada ekstrimitas dan wajah, lidah simetris, tremor tidak ada, kejang
tidak ada, jettery tidak ada, ubun – ubun belum menutup dan datar, tidak ada cephal hematom, tidak
ada caput succadenium, fontanela anterior lunak, sutura menjauh, hidrocephalus tidak ada, reflek
menggenggam lemah, reflek menghisap lemah, reflek rooting belum ada, lingkar kepala 28 cm.
B4 (Bowel)
Rongga mulut tidak tampak kelainan anatomi, reflek menghisap belum ada, muntah tidak ada,
retensi tidak ada, bayi terpasang sonde ukuran 8, bayi belum minum ASI, abdomen supel, peristaltik
usus 6x/mnt, pembesaran hepar tidak ada, BAB mekonium, anus tidak kemerahan, tali pusat basah
dengan perawatan tripleday, terpasang umbilical cateter ukuran 3.5, lingkar abdomen 25 cm.
B5 ( Bladder)
Bayi laki – laki, testis belum turun, skrotum rugaenya belum jelas, kandung kemih kosong.
B6 (Bone dan Integumen)
Spina bifida tidak ada, ekstremitas atas dan bawah normal, jari – jari normal ( bentuk dan jumlah
normal), CRT < 3 detik, suhu aksila 36oC, akral agak dingin, tidak ada kelainan tulang. Turgor kulit
elastis. Tonus otot lemah.
Skrining Nyeri : Assesmen nyeri neonatus/NIPS : 2
R I WAYAT K ES E H ATA N
PENGKAJIAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Babygram
Tanggal : 13-02-2023 BOF
Hasil:
- Bayangan gas usus bercampur fecal material di cavum abdomen yang terdistribusi
normal dicavum abdomen yang tampak minimal di avum pelvis.
- Bayangan hepar dan lien tak tampak membesar.
- Tampak terpasang umbilikal cateter dengan tip distal terproyeksi setinggi VTh 12 sisi
kanan.
Tanggal : 13-02-2023 Thorak AP
Hasil :
- RDS grade 2
- Cor dan Pulmo tak tampak kelainan
R I WAYAT K ES E H ATA N
PENGKAJIAN
PROGRAM TERAPI
Oksigenasi : CPAP Peep 7, Fio2 30%, Flow 8 lpm, Spo2 98%
Cairan dan Nutrisi (~ 80 ml/kgBB/hari)
D10% 110ml/KgBB/Hari
Injeksi
- Injeksi Vitamin K 1 mg
BA B 3 A S U H A N K E P E R AWATA N B B L R

A N A L I S A D ATA

I N T E R V E N S I K E P E R A W ATA N

I M P L E M E N TA S I D A N E V A L U A S I
P E M BA H A SA N
Pada saat melakukan pengkajian penulis mengalami hambatan dalam memperoleh data –
data yang dibutuhkan, penulis tidak bertemu dengan orang tua pasien selama pengkajian
di rumah sakit. Penulis lebih menggunakan data obyektif untuk melengkapi data
dibandingkan dengan data subyektif dari keluarga pasien. Setelah dilakukan pengkajian,
dapat merumuskan diagnose yang muncul sesuai dengan keadaan pasien. Berdasarkan
pengkajian terdapat 5 diagnosis yang di kemukakan di tinjauan pustaka, meliputi:
Pola nafas tidak efektif b.d imaturitas fungsi neurologis
Hipotermi b.d kurangnya lapisan lemak subcutan
Resiko infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder (imunologi)
Resiko defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
Resiko gangguan integritas kulit b.d tipisnya jaringan kulit, imobilisasi
Pada asuhan keperawatan pada bayi dengan BBLR didapatkan kesenjangan antara teori
dan kasus yang ada di klinik dimana tidak ditemukan diagnosa resiko infeksi, resiko defisit
nutrisi dan resiko gangguan integritas kulit. Karena saat melakukan pengkajian tidak
ditemukan data mayor dan minor sesuai SDKI tahun 2017. Namun ditemukan diagnosa
gangguan ventilasi spontan karena ditemukan data pada pasien yaitu sesak, disaturasi, dan
retraksi.
P E M BA H A SA N
Berdasarkan diagnosa yang muncul, penulis merencanakan tindakan keperawatan sesuai
dengan teori, sehingga dalam intervensi tidak ada kesenjangan antara teori dengan
praktek.
Rencana yang telah disusun penulis di implementasikan pada tanggal 13 februari 2023.
Didalam mengimplementasikan intervensi, penulis tidak mengalami kesulitan, sehingga
implementasi sesuai dengan intervensi.
Dari beberapa tindakan tersebut dapat disimpulkan bahwa masalah kesehatan pada bayi
Ny.G harus ditingkatkan dengan cara terus mengulangi semua tindakan keperawatan yang
sudah diberikan, agar kondisi bayi dapat mengalami peningkatan kesehatan, pola napas
membaik, hipotermi membaik, ventilasi spontan meningkat dan tidak mengalami masalah
kesehatan lainnya.
R S U D D R . S O E TO M O S U R A B AYA PEL ATIHAN NEONATOLO GI A NG K ATA N X X X I
J U M ’ A T ,

TERIMA KASIH
1 0

C
M A R E T
2 0 2 3

Anda mungkin juga menyukai