NIM : P17220191022
Tingkat : 3A
Kelompok : 6A
1
LAPORAN PENDAHULUAN BBLSR
A. DEFINISI BBLSR
Menurut (ANGGRAINI, LISA (2019) )
Bayi yang mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah jika berat bayi
tersebut kurang dari angka 2500 gram atau 2.5 kg tanpa melihat periode waktu bayi
berada dalam rahim (gestasi). BBLR dapat terjadi dikarenakan usia kehamilan yang
kurang dari usia normal yaitu 37 minggu dan berat bayipun lebih rendah dari bayi pada
umumnya. (Manuaba, 2007). Pada tahun 1961, WHO telah menetapkan bahwa bayi yang
baru lahir dan mempunyai berat kurang dari berat bayi normal yaitu2500 gram disebut
Low Birth Weight Infants (LBWI).
Sedangkan BBLSR adalah berat badan lahir sangat rendah kurang dari 1500 gram
dan usia kehamilan kurang dari 32 minggu.
B. PATOFISIOLOGI
Secara umum bayi BBLSR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum
cukup bulan (prematur) disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Masalah ini terjadi
karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan
oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi dan keadaan-
keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang. Gizi yang baik
diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan, dan
selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal. Kondisi kesehatan
yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi
pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih
sehat dari pada ibu dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya. Ibu dengan kondisi
kuranggizi kronis pada masa hamil sering melahirkan bayi BBLSR, vitalitas yang rendah
dan kematian yang tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia. Ibu hamil umumnya
mengalami deplesi atau penyusutan besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada
janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Kekurangan zat besi dapat
menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun
sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin didalam kandungan, abortus,
cacat bawaan, dan BBLSR. Hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan
kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi, sehingga kemungkinan melahirkan bayi
BBLSR dan prematur juga lebih besar. (ANNISA RAHMA NUR AULIA, (2020) )
C. ETIOLOGI
Menurut Sukarni dan Sudarti (2014), faktor-faktor yang dapat meyebabkan terjadinya
BBLR adalah:
1. Faktor ibu
Umur, paritas (primigravida dan grandemultipata atau lebih dari 6), ras
(kebanyakan berkulit hitam), infertilitas, riwayat kehamilan tidak baik (2 kali
abortus atau lebih 2 kali partus prematurus atau lebih kematian perinatal), lahir
abnormal jarak kelahiran terlalu dekat, BBLSR pada anak sebelumnya, penyakit
akut dan kronik, kebiasaan. Umur jika kurang dari 19 tahun atau dan lebih dari 35
tahun ke atas akan menyebabkan komplikasi obstetrik (Mochtar, 2012).
E. MASALAH KEPERAWATAN
1. Defisit nutrisi berhubungan dengan reflek hisap lemah
2. Kesiapan peningkatan nutrisi berhubungan dengan kenaikan berat badan
3. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan berat badan menurun
4. Resiko infeksi berhubungan dengan malnutrisi
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intyrauterin serta menemukan
gangguan perttumbuhan, misalnya pemeriksaan USG.
2. Memeriksa kadar gula darah dengan destrostix atau di laboratorium.
3. Pemerioksaan hematokrit.
4. Bayi membutuhkan lebih banyak kalori dibandingkan dengan bayi SMK
5. Melakukan tracheal-washing pada bayi yang diduga akan menderita aspirasi
mekonium.
(Romi Natalia, academia)
G. PENATALAKSANAAN
Menurut (Heppy Indrawati, Luh Putu (2021))
a. Medikamentosa
1) Pemberian Vitamin K1 injeksi 1 mg intramuskular satu kali pemberian, atau
2) Vitamin K oral 2 mg tiga kali pemberian (saat lahir, saat umur 3 – 10 hari, dan
umur 4 – 6 minggu).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Suryani, Budi Darma Setiawan, and Mochammad Ali Fauzi. "Klasifikasi Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) Pada Bayi Dengan Metode Learning Vector Quantization
(LVQ)." J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput. e-ISSN 2548.3 (2018): 964X.
MEDIS, A. KONSEP. "LAPORAN PENDAHULUAN “BERAT BADAN LAHIR
RENDAH (BBLR)”."
Sehat, Bayi, and Bayi Sakit. "Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)."
Sartika, Dewi. ASUHAN KEPERAWATAN PASIENDENGAN GANGGUAN RASA
AMAN DAN NYAMAN PADA KASUS BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
PADA BY. NY. E DI RUANG NEONATUS RSD MAYJEND HM RYACUDU
KOTABUMI LAMPUNG UTARA TANGGAL, 08-10 APRIL 2019. Diss. Poltekkes
Tanjungkarang, 2020.
Aulia, Annisa Rahma Nur. HUBUNGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA
IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS PLERET BANTUL
TAHUN 2018. Diss. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, 2020.
Heppy Indrawati, Luh Putu. HUBUNGAN USIA GESTASI BAYI BERAT LAHIR
RENDAH DENGAN PENCAPAIAN FULL FEED. Diss. Jurusan Kebidanan 2021,
2021.
ANGGRAINI, LISA. HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DENGAN
KEMATIAN NEONATAL DI RUMAH SAKIT TK. IV PEMATANG SIANTAR
PERIODE JANUARI-DESEMBER TAHUN 2018. Diss. INSTITUT KESEHATAN
HELVETIA MEDAN, 2019.