Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN TRIMESTER I

STASE MATERNITAS

Tanggal 31 Agustus 2020

Oleh

Laila Noor Fitriana, S.Kep

NIM. 2030913320009

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ILMU KEPERAWTAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN TRIMESTER I

STASE MATERNITAS

Oleh

Laila Noor Fitriana, S.Kep

NIM. 2030913320009

Banjarbaru, Agustus 2020

Mengetahui,

Koordinator Stase Maternitas Pembimbing Akademik,

Nana Astriana H, S.Kep, Ns., M.Kes Nana Astriana H, S.Kep, Ns., M.Kes
NIPK. 19790317 201902 2 09001 NIPK. 19790317 201902 2 09001
A. DEFINISI

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari


spermatozoa dan ovum serta dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Kehamilan dimulai dari masa konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo, 2009). Kehamilan dibagi
menjadi tiga trimester, yaitu trimester pertama (0-12 minggu), trimester
kedua (13-28 minggu), dan trimester ketiga (29-42 minggu) (Irianti dkk,
2014).

B. ETIOLOGI

Peristiwa kehamilan tidak terlepas dari kejadian yang meliputi:


pembentukan gamet (sel telur dan sel sperma), ovulasi, pertemuan sel telur
dan sel sperma serta implantasi embrio pada uterus (Prawirohardjo, 2009).

Perkembangan janin pada kehamilan trimester pertama, yaitu


(Kusmiati, 2009):
1) Minggu ke-1
Minggu ini merupakan proses pembentukan antara sperma dan telur
yang memberikan informasi bahwa telah ada calon bayi dalam rahim.
Saat ini janin sudah mempunyai segala bekal genetik, sebuah kombinasi
unik berupa 46 jenis kromosom manusia.
2) Minggu ke-2
Perubahan terjadi pada akhir minggu ke dua.  Sel telur  yang telah
dibuahi membelah dua. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di
dalam lubang falop menuju rahim.
3) Minggu ke-3
Sampai usia kehamilan tiga minggu, sel telur membelah menjadi ratusan
dan akan menempel pada dinging rahim disebut blastosit. Ukurannya
sangat kecil berdiameter 0,1 – 0,2 mm.
4) Minggu ke-4
Bayi membentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan
(Chorionic Gonadotropin – HCG ) saat ini terjadi pembentukan otak dan
tulang belakang serta jantung dan aorta.
5) Minggu ke-5
Terbentuk 3 lapisan yaitu, eksoderm, mesoderm dan endoderm.
Eksoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk sistem
saraf pada janin tersebut dan seterusnya membentuk otak, tulang
belakang, kulit serta rambut. Lapisan mesoderm berada pada lapisan
tengah yang akan membantuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan
organ reproduktif. Lapisan endoderm yaitu lapisan paling dalam yang
akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kecil.
6) Minggu ke-6
Ukuran embrio rata-rata 2-4mm yang diukur dari puncak, hingga
bokong. Saraf sepanjang punggung bayi telah tertutup sistem pernafasan
dan sistem pencernaan mulai terbentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan
berkembang menjadi lengan kaki mulai tampak.
7) Minggu ke-7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram.
Kira kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah
menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi
menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara
yang terdapat di dalam paru-paru.
8) Minggu ke-8
Panjang kira-kira 14 – 20 mm. Bayi sudah mulai berbentuk diantaranya
pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Anggota tangan
serta kaki juga berbentuk walaupun belum sempurna.
9) Minggu ke-9
Telinga bagian luar mulai berbentuk, kaki dan tangan terus berkembang,
berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. DJJ mulai terdengar, panjang
sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
10) Minggu ke-10
Semua organ penting mulai bekerjasama, pertumbuhan otak meningkat
dengan cepat hampir 250.000 sel saraf baru di produksi setiap menit.
Bayi mulai seperti manusia kecil dengan panjang 32-40 mm dan berat 7
gram.
11) Minggu ke-11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm, baik rambut, kuku jari
tanggan dan kakinya mulai tumbuh. Posisi bayi mulai berputar dan bisa
dirasakan ibu.
12) Minggu ke-12
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil, jari-jari tangan
dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada dalam
rongga perut akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin
meningkat, panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram.

C. MANIFESTASI KLINIS

Tanda kemungkinan hamil dibagi menjadi 3, yaitu (Manuaba, 2013):

a) Tanda subjektif hamil


- Terlambat datang bulan (amenore)
- Nausea (mual) dengan atau tanpa vomitus (muntah) karena pengaruh
hormon estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam
lambung yang berlebihan.
- Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
- Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat
menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan buang air
besar.
- Sering kencing karena adanya tekanan pada kandung kemiih akibat
pembesaran rahim.
- Payudara tegang dan agak nyeri untuk persiapan laktasi.
- Anoreksia (tidak nafsu makan).
- Pigmentasi kulit.

b) Tanda objektif hamil


- Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim, dengan
memerhatikan tanda piscaceck dan hegar.
- Perubahan warna dan konsitensi serviks.
- Kontraksi braxton hicks.
- Terdapat balotement.
- Teraba bagian janin.
- Terdapat kemungkinan pengeluaran kolostrum.
- Terdapat hiperpigmentasi kulit pada wajah dan perut.
- Terdapat kebiruan vagina/ selaput lendir vulva (tanda chadwick).

c) Tanda pasti hamil


- Teraba gerakan janin dalam rahim
- Terdengar denyut jantung janin (hamil 12 minggu)
- Pemeriksaan ultrasonografi terdapat kerangka janin, usia kehamilan
12 minggu
- Terdapat kantong kehamilan, usia kehamilan 4 minggu
- Terdapat denyut jantung janin, usia kehamilan 6 minggu

Terdapat beberapa permasalahan yang sering muncul pada masa


kehamilan trimester pertama, diantaranya (Lombogia, 2017):

1) Hiperemesis gravidarum (HEG) adalah suatu keadaan mual muntah


berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari
yang menetap hingga umur kehamilan 20 minggu.
2) Abortus, yaitu berakhirnya kehamilan sebelum janin mencapai berat
500gr atau umur kehamilan kurang dari 20-22 minggu.
3) Kehamilan ektopik, yaitu kehamilan di luar rongga rahim, dimana telur
telah dibuahi berimplintasi dan tumbuh di lokasi lain selain lapisan
dalam rahim.
4) Mola hidatidosa, yaitu kelainan tropoblas pada kehamilan, dimana sel-
sel vili koralis berkembang membentuk gelembung putih seperti anggur,
berisi cairan yang akan menyebabkan kegagalan dalam pembentukan
janin, sel-sel tersebut akan berkembang menjadi sel-sel hidropik.
D. PATOFISIOLOGI

Kehamilan

Perubahan fisiologis ibu hamil

Peningkatan hormon Peningkatan berat


estrogen dan badan
progesteron

Penurunan hasrat
dan kepuasan Penggunaan energi
seksual yang banyak untuk
Asam lambung
beraktivitas
meningkat

Mual (00134) Disfungsi Seksual Energi menurun


(00059)

Keletihan (00093)
E. PENATALAKSANAAN

Beberapa ketidaknyamanan pada kehamilan trimester pertama serta


penatalaksanaannya, diantaranya (Kusmiati 2009):

NO Ketidaknyamanan Cara Mengatasi


1. Sering buang air a. Kurangi asupan karbohidrat murni dan makanan
kecil. yang mengandung gula.
b. Batasi minum kopi, teh dan soda.
2. Kelelahan. a. Istirahat yang cukup, minimal 2 jam pada siang
hari.
b. Lakukan tehnik relaksasi.
3. Keputihan. a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari.
a. Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan yang
mudah menyerap
b. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan
sayur
4. Keringat bertambah a. Tingkatkan asupan cairan.
a. Mandi secara teratur.
b. Pakailah pakaian yang tipis dan longgar
5. Mengidam. a. Tidak perlu dikhawatirkan selama diet memenuhi
kebutuhannya.
b. Jelaskan tentang bahaya makanan yang tidak bisa
diterima, mencakup gizi yang diperlukan serta
c. Memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut
kultur.
16. Sakit punggung a. Posisi/sikap tubuh yang baik selama
bawah atas dan melakukan aktifitas.
bawah. b. Hindari mengangkat barang berat.
c. Gunakan bantal ketika tidur untuk meluruskan
punggung

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a) Pemeriksaan Urin
Untuk sebagian besar wanita tes kehamilan satu kali di klinik dengan
menggunakan specimen urine dan satu kali kunjungan antenatal awal
sudah merupakan pengkajian awal kehamilan yang tepat. Tes urine saat
ini dapat dikatakan akurat bagi seorang wanita terlambat haid karena tes
ini sensitiv terhadap kadar hCG dibawah 50 mIU.
b) Pemeriksaan darah lengkap
Dari darah perlu ditentukan Hb, sekali dalam 3 bulan karena saat hamil
dapat timbul anemia akibat defisiensi Fe. Lalu menentukan jenis
golongan darah agar dapat cepat mencari darah yang cocok jika
membutuhkan tranfusi darah.
c) Ultrasonografi
Kantong kehamilan sudah dapat terlihat dengan USG pada usia
kehamilan 10 minggu.

G. PEMERIKSAAN FISIK KEPERAWATAN

1) Inspeksi, dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya cloasma


gravidarum pada muka/wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, dan
ada tidaknya oedema. Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan pada
leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok atau
kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada dan
pigmentasi puting susu. Pemeriksaan perut intuk menilai apakah perut
membesar kedepan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi linea
alba serta ada tidaknya striae gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk
menilai keadaan perineum, ada tidaknya tanda chadwick, dan adanya
fluour. Kemudian pemeriksaan ekstremitas untuk menilai ada tidaknya
varises.
2) Palpasi, dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan
menentukan usia kehamilan serta menentukan letak janin dalam rahim.
Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan menggunakan metode
leopold, yakni:

a. Leopold I
Leopold 1 digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian
apa yang teraba pada fundus Bila kepala sifatnya keras, bulat dan
melenting. Sedangkan bokong akan teraba lunak, lembek, dan tidak
melenting.
b. Leopold II
Leopold II digunakan untuk menentukan letak punggung janin dan
bagian terkecil pada janin. Caranya, letakan kedua tangan pada sisi
uterus, dan tentukan bagian terkecil janin.
c. Leopold III
Leopold III digunakan unuk menentukan bagian bawah janin.
Apakah presentasi bagian bawah janin berupa kepala atau bokong
atau yang lainnya yang menunjukkan posisi janin kurang tepat.
d. Leopold IV
Leopold IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian
bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam
rongga panggul.
3) Auskultasi, dilakukan umumnya dengan stetoskop monoaural untuk
mendengarkan denjut jantung janin, bising tali pusat, gerakan janin,
bising rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi jantung janin dapat di
dengar pada akhir bulan ke 5, walaupun dengan ultrasonografi dapat di
ketahui pada akhir bulan ke 3. Dalam keadaan sehat, bunyi jantung janin
antara 120-140 kali per menit. Bunyi jantung dihitung dengan
mendengarkannya selama 1 menit penuh. Bila kurang dari 120 kali per
menit atau lebih dari 140 per menit, kemungkinan janin dalam keadaan
gawat janin. Selain bunyi jantung janin, dapat di dengar kan bising tali
pusat seperti meniup. Kemudian bising rahim seperti bising yang
frekuensinya sama seperti denyut nadi ibu, bunyi aorta frekuensinya
sama seperti denyut nadi dan bising usus yang sifatnya tidak teratur
(Lombogia, 2017).

H. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1) Aktifitas – Latihan
- Tekanan darah lebih rendah dari normal pada 8-12 minggu pertama.
- Denyut nadi meningkat 10-15x/menit
2) Nutrisi – Metabolik
- Terdapat mual dan terkdang disertai muntah dan nyeri ulu hati
- Peningkatan berat badan 2-4 kg pada trimester I
3) Eliminasi
- Perubahan pada konsistensi dan frekuensi defekasi
- Peningkatan frekuensi berkemih
4) Pernafasan
Frekuensi pernafasan meningkat seiring usia kehamilan
5) Nyeri dan ketidaknyamanan
- Kram kaki
- Nyeri tekan dan bengkak pada payudara
- Nyeri punggung
6) Seksualitas
- Berhentinya menstruasi
- Perubahan respon/ aktivitas seksual
- Peningkatan ukuran uterus
- Payudara membesar, hiperpigmentasi pada aerola
- Tanda hegar, chadwick, piscaseck, dan ballotements positif

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Mual b.d Kehamilan


2. Keletihan b.d Kehamilan
3. Disfungsi seksual b.d Gangguan Fungsi Tubuh
J. RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa NOC NIC

1. Mual b.d Keparahan Mual dan Muntah Manajemen Mual (1450)


Kehamilan (2107) - Dorong pasien untuk belajar
(00134) Setelah dilakukan tindakan strategi mengatasi mual sendiri
keperawatan selama 1x24 jam - Lakukan penilaian lengka
mual dan muntah klien terhadap mual, termasuk
berkurang, dengan indikator: frekuensi, durasi, serta tingkat
- Frekuensi mual (2-4) keparahan.
- Sekresi air ludah yang - Evaluasi dampak dari
banyak (2-4) pengalaman mual terhadap
- Intoleransi bau (2-4) kualitas hidup (misalnya nafsu
makan, aktivitas, tanggung
Keterangan : jawab, peran, dan tidur)
1 = Berat - Kendalikan faktor lingkungan
2 = Cukup berat yang mungkin membangkitkan
3 = Sedang mual (misalnya bau yang tidak
4 = Ringan menyenangkan, suara, dan
5 = Tidak ada stimulasi visual yang tidak
menyenangkan)
- Monitor asupan makanan
terhadap kandungan gizi dan
kalori
- Dorong pola makan dengan
porsi yang sedikit tapi sering

2. Keletihan Status Maternal: Antepartum Monitor Tanda Vital (6680)


b.d (2509) - Monitor tekanan darah, nadi,
Kehamilan Setelah dilakukan tindakan dan tingkat pernafasan dengan
(00093) keperawatan selama 1x24 jam, tepat
keletihan klien berkurang - Monitor tekanan darah, nadi,
dengan indikator: dan pernafasan sebelum, selama
- Tekanan darah (3-4) dan sesudah pemberian obat
- Tingkat denyut nadi - Monitor tekanan darah, nadi, an
radial (3-4) pernafasan sebelum, selama, dan
- Tingkat pernafasan (3-4) sesudah pasien beraktivitas
Keterangan :
1 = Deviasi berat dari normal Manajemen Energi (0180)
2 = Deviasi cukup besar dari - Anjurkan pasien
normal mengungkapkan secara verbal
3 = Deviasi sedang dari normal mengenai keterbatasan yang
4 = Deviasi ringan dari normal dialami
5 = Tidak ada deviasi - Pilih intervensi untuk
mengurangi kelelahan baik
Konservasi Energi (0002) secara farmakologis maupun
Setelah dilakukan tindakan nonfarmakologis dengan tepat
keperawatan selama 1x24 jam, - Monitor intake/ asupan nutrisi
klien mampu mengontrol energi untuk mengetahui sumber energi
dengan indikator: yang adekuat
- Menyeimbangkan - Konsulkan dengan ahli gizi
aktivitas dan istirahat (3- mengenai cara meningkatkan
4) asupan energi dari makanan
- Mempertahankan intake - Anjurkan senam aerobik sesuai
nutrisi yang cukup (3-4) kemampuan pasien
Keterangan : - Monitor/ catat waktu dan lama
1 = Tidak pernah menunjukkan istirahat/ tidur pasien
2 = Jarang menunjukkan - Bantu pasien mengidentifikasi
3 = Kadang menunjukkan aktivitas yang bisa dan tidak
4 = Sering menunjukkan bisa dilakukan
5 = Konsisten menunjukkan

3. Disfungsi Pengetahuan: Kehamilan & Konseling Seksual (5248)


Seksual Fungsi Seksual Postpartum - Berikan privasi dan jaminan
b.d (1839) kerahasiaan
Gangguan Setelah dilakukan tindakan - Dorong pasien untuk
Fungsi keperawatan selama 1x45 mengungkapkan ketakutan dan
Tubuh menit, klien paham tentang untuk bertanya mengenai ffungsi
(00059) seksual selama kehamilan seksual
dengan indikator: - Berikan informasi mengenai
- Fisiologi fungsi seksual fungsi seksual sesuai kebutuhan
perempuan (2-4) - Diskusikan modifikasi yang
- Perubahan anatomi dan diperlukan dalam aktivitas
fisiologi kehamilan (2-4) seksual sesuai kebutuhan
- Modifikasi aktivitas - Berikan informasi yang nyata
seksual untuk kepuasan mengenai mitos-mitos dan
bersama (2-4) kesalahan informasi yang
Keterangan : mungkin diungkapkan pasien
1 = Tidak ada pengetahuan - Libatkan pasangan pasien pada
2 = Pengetahuan terbatas saat konseling sesering mungkin
3 = Pengetahuan sedang sesuai kebutuhan
4 = Pengetahuan banyak
5 = Pengetahuan sangat banyak
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G.M, et al. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC). Edisi


6. UK: Mosby Inc.

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. 2008. Nanda-I Diagnosis Keperawatan:


Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Edisi II. Jakarta: EGC.

Irianti, Bayu dkk. 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: Sagung
Seto.

Kusmiati, Yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Jakarta:
Fitramaya.

Lombogia, Moudy. 2017. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, edisi


pertama. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.

Manuaba, Ida Bagus Gede. 2013. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,


dan KB. Jakarta: EGC.

Moorhead, S., et al. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC). Edisi 5.


UK: Mosby Inc.

Nurjannah, Intansari. 2016. Intan’s Screening Diagnoses Assesment 6th


Edition. Yogyakarta: Mocomedia.

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina


Pustaka.

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai