STASE MATERNITAS
Oleh
NIM. 2030913320009
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANJARBARU
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
STASE MATERNITAS
Oleh
NIM. 2030913320009
Mengetahui,
Nana Astriana H, S.Kep, Ns., M.Kes Nana Astriana H, S.Kep, Ns., M.Kes
NIPK. 19790317 201902 2 09001 NIPK. 19790317 201902 2 09001
A. DEFINISI
B. ETIOLOGI
C. MANIFESTASI KLINIS
Kehamilan
Penurunan hasrat
dan kepuasan Penggunaan energi
seksual yang banyak untuk
Asam lambung
beraktivitas
meningkat
Keletihan (00093)
E. PENATALAKSANAAN
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Pemeriksaan Urin
Untuk sebagian besar wanita tes kehamilan satu kali di klinik dengan
menggunakan specimen urine dan satu kali kunjungan antenatal awal
sudah merupakan pengkajian awal kehamilan yang tepat. Tes urine saat
ini dapat dikatakan akurat bagi seorang wanita terlambat haid karena tes
ini sensitiv terhadap kadar hCG dibawah 50 mIU.
b) Pemeriksaan darah lengkap
Dari darah perlu ditentukan Hb, sekali dalam 3 bulan karena saat hamil
dapat timbul anemia akibat defisiensi Fe. Lalu menentukan jenis
golongan darah agar dapat cepat mencari darah yang cocok jika
membutuhkan tranfusi darah.
c) Ultrasonografi
Kantong kehamilan sudah dapat terlihat dengan USG pada usia
kehamilan 10 minggu.
a. Leopold I
Leopold 1 digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian
apa yang teraba pada fundus Bila kepala sifatnya keras, bulat dan
melenting. Sedangkan bokong akan teraba lunak, lembek, dan tidak
melenting.
b. Leopold II
Leopold II digunakan untuk menentukan letak punggung janin dan
bagian terkecil pada janin. Caranya, letakan kedua tangan pada sisi
uterus, dan tentukan bagian terkecil janin.
c. Leopold III
Leopold III digunakan unuk menentukan bagian bawah janin.
Apakah presentasi bagian bawah janin berupa kepala atau bokong
atau yang lainnya yang menunjukkan posisi janin kurang tepat.
d. Leopold IV
Leopold IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian
bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam
rongga panggul.
3) Auskultasi, dilakukan umumnya dengan stetoskop monoaural untuk
mendengarkan denjut jantung janin, bising tali pusat, gerakan janin,
bising rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi jantung janin dapat di
dengar pada akhir bulan ke 5, walaupun dengan ultrasonografi dapat di
ketahui pada akhir bulan ke 3. Dalam keadaan sehat, bunyi jantung janin
antara 120-140 kali per menit. Bunyi jantung dihitung dengan
mendengarkannya selama 1 menit penuh. Bila kurang dari 120 kali per
menit atau lebih dari 140 per menit, kemungkinan janin dalam keadaan
gawat janin. Selain bunyi jantung janin, dapat di dengar kan bising tali
pusat seperti meniup. Kemudian bising rahim seperti bising yang
frekuensinya sama seperti denyut nadi ibu, bunyi aorta frekuensinya
sama seperti denyut nadi dan bising usus yang sifatnya tidak teratur
(Lombogia, 2017).
H. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1) Aktifitas – Latihan
- Tekanan darah lebih rendah dari normal pada 8-12 minggu pertama.
- Denyut nadi meningkat 10-15x/menit
2) Nutrisi – Metabolik
- Terdapat mual dan terkdang disertai muntah dan nyeri ulu hati
- Peningkatan berat badan 2-4 kg pada trimester I
3) Eliminasi
- Perubahan pada konsistensi dan frekuensi defekasi
- Peningkatan frekuensi berkemih
4) Pernafasan
Frekuensi pernafasan meningkat seiring usia kehamilan
5) Nyeri dan ketidaknyamanan
- Kram kaki
- Nyeri tekan dan bengkak pada payudara
- Nyeri punggung
6) Seksualitas
- Berhentinya menstruasi
- Perubahan respon/ aktivitas seksual
- Peningkatan ukuran uterus
- Payudara membesar, hiperpigmentasi pada aerola
- Tanda hegar, chadwick, piscaseck, dan ballotements positif
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Irianti, Bayu dkk. 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: Sagung
Seto.
Kusmiati, Yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Jakarta:
Fitramaya.